News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Bijak Atau Pintar?

Started by dewi_go, 06 June 2011, 05:17:33 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dewi_go

Knowledge speaks, but wisdom listens. (Jimi Hendrix)

[spoiler]kapanlagi.com[/spoiler]

Pengetahuan berbicara, namun kebijaksanaan mendengar. Dengan lain kata, orang yang memiliki pengetahuan bisa berbicara banyak, namun orang justru dikatakan bijak saat dia banyak mendengar.

Ajukan pertanyaan pada diri Anda sendiri saat ini. Dalam hidup sehari-hari, Anda lebih banyak berbicara atau mendengar?! Menurut survei, wanita berbicara tiga kali lebih banyak daripada laki-laki setiap harinya.

Dunia menganggap bahwa orang yang berpengetahuan luas adalah orang yang hebat. Hal ini benar. Namun, ada yang lebih hebat dari itu ternyata, yakni orang bijak.

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa orang bijak lebih hebat daripada orang yang sekedar tahu atau pintar.

Orang bijak pasti pintar, namun orang pintar belum tentu bijak.

Orang bijak dapat melakukan banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang pintar, seperti bisa membaca situasi, tahu bagaimana harus membawa diri dalam berbagai keadaan, serta tahu kapan saatnya.

Semua orang bisa berbicara, namun tidak semua orang bisa mendengar dengan baik dan melakukan apa yang didengarnya. Bicara mudah, tapi bagaimana dengan praktiknya?!

Contoh ketika orang bijak terjun masuk dalam dunia anak-anak, mereka akan menjadi seperti anak-anak. Mereka mampu dan mau menyesuaikan diri.

Anda tidak akan berhasil merebut hati anak-anak jika Anda bersikap seperti orang dewasa. Anak-anak tidak mampu memahami dunia dan pemikiran Anda.

Orang bijak memiliki kerendahan hati. Tidak menonjolkan diri dan kepintarannya. Suaranya mungkin tak terdengar, namun perbuatannya bergema di mana-mana.

Jadilah orang yang lebih dari pintar, jadilah wanita yang bijak. Wanita yang bijak adalah harta yang berharga, baik bagi keluarga, lingkungan, maupun dunia ini. Dan, lagi wanita bijak pasti disukai oleh semua orang. (wo/meg)
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

wang ai lie

bener juga ya cc, semoga saya bisa jadi orang yang bijak juga [-o<
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

pannadevi

tingkat kebijaksanaan seseorang itu tidak bisa sama, kalo tingkat pengetahuan mungkin bisa sama, asal sama2 belajar dengan materi yang sama, namun tingkat kebijaksanaan seseorang bisa berkembang dengan baik melalui banyak proses. tidak dijamin dengan semakin tua umur seseorang semakin bijaksana, saya akui sungguh sulit untuk mengembangkan kebijaksanaan wlu saya udah lanjut usia. semoga saya masih mampu mengembangkan kebijaksanaan wlu hanya sedikit sekalipun.

hemayanti

Quote from: pannadevi on 06 June 2011, 08:37:16 PM
tingkat kebijaksanaan seseorang itu tidak bisa sama, kalo tingkat pengetahuan mungkin bisa sama, asal sama2 belajar dengan materi yang sama, namun tingkat kebijaksanaan seseorang bisa berkembang dengan baik melalui banyak proses. tidak dijamin dengan semakin tua umur seseorang semakin bijaksana, saya akui sungguh sulit untuk mengembangkan kebijaksanaan wlu saya udah lanjut usia. semoga saya masih mampu mengembangkan kebijaksanaan wlu hanya sedikit sekalipun.
_/\_ Sadhu..Sadhu..Sadhu..
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

pannadevi


K.K.

Quote from: dewi_go on 06 June 2011, 05:17:33 PM
Knowledge speaks, but wisdom listens. (Jimi Hendrix)

[spoiler]kapanlagi.com[/spoiler]

Pengetahuan berbicara, namun kebijaksanaan mendengar. Dengan lain kata, orang yang memiliki pengetahuan bisa berbicara banyak, namun orang justru dikatakan bijak saat dia banyak mendengar.

Ajukan pertanyaan pada diri Anda sendiri saat ini. Dalam hidup sehari-hari, Anda lebih banyak berbicara atau mendengar?! Menurut survei, wanita berbicara tiga kali lebih banyak daripada laki-laki setiap harinya.

Dunia menganggap bahwa orang yang berpengetahuan luas adalah orang yang hebat. Hal ini benar. Namun, ada yang lebih hebat dari itu ternyata, yakni orang bijak.

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa orang bijak lebih hebat daripada orang yang sekedar tahu atau pintar.

Orang bijak pasti pintar, namun orang pintar belum tentu bijak.

Orang bijak dapat melakukan banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang pintar, seperti bisa membaca situasi, tahu bagaimana harus membawa diri dalam berbagai keadaan, serta tahu kapan saatnya.

Semua orang bisa berbicara, namun tidak semua orang bisa mendengar dengan baik dan melakukan apa yang didengarnya. Bicara mudah, tapi bagaimana dengan praktiknya?!

Contoh ketika orang bijak terjun masuk dalam dunia anak-anak, mereka akan menjadi seperti anak-anak. Mereka mampu dan mau menyesuaikan diri.

Anda tidak akan berhasil merebut hati anak-anak jika Anda bersikap seperti orang dewasa. Anak-anak tidak mampu memahami dunia dan pemikiran Anda.

Orang bijak memiliki kerendahan hati. Tidak menonjolkan diri dan kepintarannya. Suaranya mungkin tak terdengar, namun perbuatannya bergema di mana-mana.

Jadilah orang yang lebih dari pintar, jadilah wanita yang bijak. Wanita yang bijak adalah harta yang berharga, baik bagi keluarga, lingkungan, maupun dunia ini. Dan, lagi wanita bijak pasti disukai oleh semua orang. (wo/meg)

Saya kurang setuju dengan pendapat tersebut. Saya ingat dulu ada sosok pemimpin yang terus diam yang diyakini sebagai bijaksana. Begitu banyak rakyat mendukungnya dan ternyata setelah menjadi pemimpin, ternyata memang tidak bisa apa-apa juga.

Banyaknya pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak menjadikan orang tersebut banyak omong. Nyatanya banyak orang tolol yang banyak omong. Orang bijaksana juga tidak selalu lebih pintar dari orang biasa. Namun orang bijaksana tahu waktu dan tempat yang tepat untuk mengaplikasikan pengetahuannya sehingga menjadi tepat guna dan tidak mubazir.


dewi_go

Quote from: Kainyn_Kutho on 07 June 2011, 08:43:30 AM
Saya kurang setuju dengan pendapat tersebut. Saya ingat dulu ada sosok pemimpin yang terus diam yang diyakini sebagai bijaksana. Begitu banyak rakyat mendukungnya dan ternyata setelah menjadi pemimpin, ternyata memang tidak bisa apa-apa juga.

Banyaknya pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak menjadikan orang tersebut banyak omong. Nyatanya banyak orang tolol yang banyak omong. Orang bijaksana juga tidak selalu lebih pintar dari orang biasa. Namun orang bijaksana tahu waktu dan tempat yang tepat untuk mengaplikasikan pengetahuannya sehingga menjadi tepat guna dan tidak mubazir.


setuju juga dengan pendapat bro,  saya copas postingan diatas karena saya rasa bagus untuk di post, seperti yang pernah saya katakan siapapun bebas berpendapat, silahkan saja :)
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

CandraWie

 _/\_
setuju sama artikelnya...
sekarang ini bnyk orang pintar yg cuma bisa berbicara mengungkapkan argumen mereka tanpa bisa sabar mendengarkan... karena kayaknya dlm dunia pendidikan, para pelajar saat ini hanya diajarkan utk berbicara dan tidak ada pelajaran mendengar dan memahami serta menganalisa apa yg dia dengar... ;D
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

K.K.

Quote from: dewi_go on 07 June 2011, 12:30:30 PM
setuju juga dengan pendapat bro,  saya copas postingan diatas karena saya rasa bagus untuk di post, seperti yang pernah saya katakan siapapun bebas berpendapat, silahkan saja :)
;D Iya, saya juga bukan mengatakan artikel itu sama sekali keliru. Secara umum, kita adalah murid yang senantiasa belajar, karena itu harus perbanyak input. Saya ingat di suatu film silat, seorang senior menasihati juniornya 多看多聽少說 (banyak lihat, banyak dengar, sedikit bicara). Yang saya kurang setuju dari artikel tersebut hanyalah menyamaratakan kebijaksanaan dengan sedikit bicara. Saya punya seorang guru yang sangat saya hormati; beliau sangat 'rewel' dalam mengajar, dan juga bukan type yang sedikit bicara. Namun 'kerewelannya' selalu mendidik dan omongannya juga memperluas pola pikir, bukan bawel gosip-gosip. Maka menurut saya, banyak bicara bukan berarti tidak bijaksana, dan sedikit bicarapun kalau tidak pada tempat & waktunya, itu bukan bijaksana.

Banyak orang-orang yang benar-benar 'textbook' pada stereotype 'orang bijak' vs 'orang awam',  sehingga mudah sekali dikibuli dengan tampilan dan impresi. Bergaya master, ngomong filosofis sedikit, langsung disanjung-sanjung oleh orang-orang 'sederhana' tersebut. Nah, saya hanya bahas dari sudut berbeda, barangkali ada yang berpendapat sama dan nyambung dengan saya. ;D


bawel

Quote from: Kainyn_Kutho on 07 June 2011, 04:36:15 PM
Namun 'kerewelannya' selalu mendidik dan omongannya juga memperluas pola pikir, bukan bawel gosip-gosip.

ampun om kutho, saya akan berusaha untuk tidak bergosip lagi deh :)).

K.K.

Quote from: bawel on 07 June 2011, 04:41:30 PM
ampun om kutho, saya akan berusaha untuk tidak bergosip lagi deh :)).
Maksudnya bukan bawel di DC ini. ;D