Cara Membingbing orang awam

Started by djoe, 01 June 2011, 11:00:13 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: ryu on 10 June 2011, 10:28:41 AM
=)) membuang kotoran kok bangga, trus banyak yang mengerubungi kok bangga =)) sungguh ilusi yang membanggakan =))
berarti copas yang ajahn itu kotoran juga ya =)) berarti ajahn disebut kotoran juga dong =))

bener2 grand master Dodol Jorok Otak Edan
Maklum, tidak bisa konsisten antara ilusi dan kenyataan, dharma hidup dan tinta di atas kertas, buang kotoran dan sharing. Jadilah yang seperti ini.

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 10 June 2011, 10:30:59 AM
Maklum, tidak bisa konsisten antara ilusi dan kenyataan, dharma hidup dan tinta di atas kertas, buang kotoran dan sharing. Jadilah yang seperti ini.
kemanakah otak djoe pergi? itu pertanyaan selanjutnya ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Forte

kalau misal kita bilang dia lagi "panas", kesel, nanti dia bilang itu hanya ilusi.. :))

katanya seh begini : Tetapi kita dianjurkan agar tetap konsisten dengan usaha kita tanpa melihat hasilnya dan menjadi kecewa

tapi prakteknya..
Quote from: djoe on 10 June 2011, 10:26:47 AM
Sekarang anda mengatakan malu? Anda sendiri punya rasa malu itu? Silahkan kita semua intropeksi diri sendir dan tidak saling nunjuk.
idealnya bro djoe juga intropeksi soalnya tidak sesuai dengan apa yang diposting pada awalnya..

Sostradanie

Ilmu Tembok Mode On

Cerita di Kelas Dongeng Malin Kundang dan Jaka Tarub
Category: Humor Lainnya
Pak Asikin, seorang Guru SD yang kreatif namun pelupa, suatu saat mendongeng pada murid-muridnya. "Anak-anak... Di sebuah hutan di suatu masa ada pemuda yang suka berburu bernama Malin Kundang ..." Seorang muridnya yang kritis, tahu kalau Pak Asikin keliru, sehingga ia menyela "Maaf, Pak... Pemburu itu "kan mestinya bernama..."

"Sssttt ... Jangan memotong dulu ... Kalau mau bertanya nanti saja ..." sergah Pak Asikin. "Nah, saya teruskan ya ... Suatu hari si Malin Kundang sedang berburu, dan di tengah hutan ada suatu telaga. Nah di tengah telaga itu dia melihat 7 bidadari sedang mandi ... Dia pun mengintip ke-7 bidadari itu dari balik sebuah pohon besar"

Sementara murid-muridnya mulai senyam-senyum, sadarlah Pak Asikin bahwa ia keliru. Tapi ia terlalu gengsi untuk mengakui kesalahannya. Setelah berpikir sejenak, ia pun mendapat ide ...

"Namun kemudian salah seorang bidadari terkejut melihatnya dan berseru : 'Hei Malin Kundang, ngapain kamu di situ ...Seharusnya kan Jaka Tarub yang ngintip kami di situ ... '"
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

djoe

Quote from: Kainyn_Kutho on 10 June 2011, 10:28:45 AM
Saya sih tidak mengatakan ingin membagi/mencerahkan orang lain. Saya juga tidak merasa butuh 'buang kotoran'. Itu 'kan semua perkataan anda sendiri yang sok suci, lalu ketahuan belangnya.

Sekarang saya tanya lagi, anda malu tidak?

Lihatlah kedalam diri kita sendiri. Masih adakah malu?
_/\_

djoe

Saya rasa saya sudah cukup disini. Hal ini tidak berguna dan hanya membawa penderitaan. Lupakan semuanya. Saya harap anda sekalian semuanya bisa melupakannya dan melepaskannya.

Mohon maaf yang sebesar - besarnya jika ada perkataan yang kasar.

_/\_

Semoga semua makhluk berbahagia

Forte

Quote from: djoe on 10 June 2011, 10:45:15 AM
Lihatlah kedalam diri kita sendiri. Masih adakah malu?
_/\_
katakanlah member di sini gak ada malu..
apakah anda bisa tidak melihat sisi malu itu ?

ini sesuai dengan postingan anda sendiri lho, anda mengatakan tidak melihat keburukan orang lain dan mengkritiknya.. tetapi tetap konsisten tanpa melihat hasilnya dan menjadi kecewa..

sekarang kalau anda tetep konsisten tanpa melihat hasil.. buat apa tanya kainyn malu / tidak.. ?
apa anda mengingkari postingan anda sendiri ?
dan anda malu tidak mengingkari postingan anda sendiri ?

[spoiler=BUKTI]
Agar kita tidak melihat keburukan orang lain dan mengkritiknya. Tetapi kita dianjurkan agar tetap konsisten dengan usaha kita tanpa melihat hasilnya dan menjadi kecewa[/spoiler]

Forte

Quote from: djoe on 10 June 2011, 10:48:56 AM
Saya rasa saya sudah cukup disini. Hal ini tidak berguna dan hanya membawa penderitaan. Lupakan semuanya. Saya harap anda sekalian semuanya bisa melupakannya dan melepaskannya.

Mohon maaf yang sebesar - besarnya jika ada perkataan yang kasar.

_/\_

Semoga semua makhluk berbahagia
harusnya anda sadar.. kalau dari awal anda lebih baik memberikan LINK artikel yang anda baca, daripada berusaha bertindak sok suci.. itu jauh lebih dihargai daripada tong kosong nyaring bunyinya bro..

K.K.

Quote from: djoe on 10 June 2011, 10:45:15 AM
Lihatlah kedalam diri kita sendiri. Masih adakah malu?
_/\_
Saya sih tahu malu, makanya tidak bergaya master dharma hidup. Saya juga (walaupun masih bobrok) punya kasih terhadap orang lain jadi tidak 'buang kotoran untuk dimakan orang lain'. Dan saya kalau ditanya pertanyaan yang butuh jawaban, juga akan menjawab, bukan bertanya balik seperti menghindar. Jadi saya tidak malu atas apa yang saya katakan di sini.

Sekarang untuk ke dua kali, anda merasa malu tidak?

K.K.

Quote from: Forte on 10 June 2011, 10:49:44 AM
katakanlah member di sini gak ada malu..
apakah anda bisa tidak melihat sisi malu itu ?

ini sesuai dengan postingan anda sendiri lho, anda mengatakan tidak melihat keburukan orang lain dan mengkritiknya.. tetapi tetap konsisten tanpa melihat hasilnya dan menjadi kecewa..

sekarang kalau anda tetep konsisten tanpa melihat hasil.. buat apa tanya kainyn malu / tidak.. ?
apa anda mengingkari postingan anda sendiri ?
dan anda malu tidak mengingkari postingan anda sendiri ?

[spoiler=BUKTI]
Agar kita tidak melihat keburukan orang lain dan mengkritiknya. Tetapi kita dianjurkan agar tetap konsisten dengan usaha kita tanpa melihat hasilnya dan menjadi kecewa[/spoiler]

Istilahnya indahnya: "Teratai yang tumbuh dari kotoran."
Kenyataannya...? ;D


djoe

Quote from: Kainyn_Kutho on 10 June 2011, 10:53:00 AM

Sekarang untuk ke dua kali, anda merasa malu tidak?

Untuk memuaskan anda dan teman - teman anda, jika saya bukan orang yang tahu malu saya tidak pantas dipanggil sebagai manusia.

Tentu saya tahu malu, makanya saya mengajak agar kita menghentikan ini semua. Tidak ada gunya, karena hal ini hanya membawa penderitaan dan tidak membuat pembinaan diri kita menjadi maju.

Mari kita lupakan semuanya
_/\_

K.K.

Quote from: djoe on 10 June 2011, 10:56:40 AM
Untuk memuaskan anda dan teman - teman anda, jika saya bukan orang yang tahu malu saya tidak pantas dipanggil sebagai manusia.

Tentu saya tahu malu, makanya saya mengajak agar kita menghentikan ini semua. Tidak ada gunya, karena hal ini hanya membawa penderitaan dan tidak membuat pembinaan diri kita menjadi maju.

Mari kita lupakan semuanya
_/\_
Terima kasih jawabannya. Itu sikap jantan dan terpuji.

Forte

Quote from: Kainyn_Kutho on 10 June 2011, 10:55:27 AM
Istilahnya indahnya: "Teratai yang tumbuh dari kotoran."
Kenyataannya...? ;D
kenyataannya : teratai ditumpuk kotoran.. ya akibatnya kelelep dalam kotoran.. tapi merasa sebagai teratai yang suci

Forte

Quote from: djoe on 10 June 2011, 10:56:40 AM
Untuk memuaskan anda dan teman - teman anda, jika saya bukan orang yang tahu malu saya tidak pantas dipanggil sebagai manusia.

Tentu saya tahu malu, makanya saya mengajak agar kita menghentikan ini semua. Tidak ada gunya, karena hal ini hanya membawa penderitaan dan tidak membuat pembinaan diri kita menjadi maju.

Mari kita lupakan semuanya
_/\_
kenapa gak dari awal bro ?

Blacquejacque

#239
Quote from: Forte on 10 June 2011, 10:51:35 AM
harusnya anda sadar.. kalau dari awal anda lebih baik memberikan LINK artikel yang anda baca, daripada berusaha bertindak sok suci.. itu jauh lebih dihargai daripada tong kosong nyaring bunyinya bro..

kalau saya perhatikan dari awal sampe titik sekarang... rasanya soal itu sudah DILUPAKAN...

lebih berkutat ke point efek ( Diserang pendapatnya oleh kawan2 ).. tapi tidak ingat sebab diserangnya itu darimana ^^


Barangkali ada yang mau merefresh awalnya gimana  dengan bantuan mesin waktu