News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

umat buddha aneh banget ??

Started by kakao, 26 May 2011, 04:53:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kakao

Quote from: sriyeklina on 27 May 2011, 09:23:03 AM
Ada 2 hal yang ingin saya tanyakan:
1. Darimana bro bisa mengatakan inti ajaran buddha itu hanya 3 yaitu:tidak melakukan kejahatan, melakukan kebaikan , dan membersihkan hati dan pikiran dari kekotoran bathin. Ajaran seperti ini juga terdapat pada agama lain.
2. Apakah hubungan antara perbedaan pandangan dengan 4 kesulitan yang bro sebutkan di tulisan yang saya bold.
1.buddha sendiri hanya mengenalkan Dhamma kepada kita semua, dan buddha tidak mengklaim itu ajaran agama Buddha,..itu adalah Dhamma, Tathagata sendiri mengatakan Dhamma yang dikenalkan kepada para Bhikkhu  kala itu adalah hanya segenggam seperti genggaman pasir yang digenggamnya,..dan Dhamma2 yang lain masih banyak ibarat butiran2 pasir disungai gangga.kalau diteliti inti Buddha hanya menyimpulkan 3 hal tersebut sebagai inti tidak(bukan jangan kalau jangan berarti adalah larangan) jadi dengan kata lain mau masuk neraka,.yang jalannya terbuka lebar silahkan berbuat kejahatan, kejahatan dibagi 3 bagian,..Mano, Vacca, Kaya ( pikiran, ucapan, badan jasmaniah).
jalan menuju surga sulit dilalui, berkerikil, bahkan mungkin berliku dan penuh dengan rintangan,..(makanya setiap kita kebaktian dan memperoleh Dhamma kita mengaspal pelan2 jalan menuju surga agar tdk sulit dilalui ;D kidding)
2.perbedaan pandangan itu berhubungan dg 4 kesulitan,..kalau kita berpandangan salah saja kita terpeleset menuju kesesatan,.otomatis untuk terlahir menjadi manusia kita akan sulit karena pandangan kita keliru terus...lalu kita sulit hidup sebagai manusia, kita sulit menerima pandangan pandangan benar, kita sulit menerima itu adalah kebenaran, karena pola pikir kita yang berkembang.trus sulit mendapatkan ajaran Dhamma yang benar, tentu saja sulit jika anda sdh memiliki pandangan keliru,..anda akan mengganggap ajaran org lain hanyalah omong kosong,.seperti berdebat tapi anda tdk memberi ruang untuk pikiran anda, seperti menuang secangkir teh dalam cangkir yang sdh penuh, begitu ada teh lain masuk kecangkir anda, pikiran anda akan tdk bisa menampungnya,.penuh,.selalu terbuang sia-sia.dan terakhir sulitnya berjodoh dan melihat buddha,..jika pandangan sdh salah melihat org2 yang sadarpun anda akan selalu meremehkan org lain, buddha adalah kesadaran,.misalnya anda melihat orang lain berbuat baik pandangan keliru anda akan menepis,.ah itu pasti hanya buat cari muka,.dll,..maka pandangan2 keliru itu jangan sampai mengalahkan kesadaran anda,.sulitkan melihat buddha? padahal kalau anda mau melihat buddha,..lihatlah orang tua itulah buddha,..selama ini sdhkah kita melihatnya??
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

M14ka

Quote from: sriyeklina on 27 May 2011, 09:23:03 AM
Ada 2 hal yang ingin saya tanyakan:
1. Darimana bro bisa mengatakan inti ajaran buddha itu hanya 3 yaitu:tidak melakukan kejahatan, melakukan kebaikan , dan membersihkan hati dan pikiran dari kekotoran bathin. Ajaran seperti ini juga terdapat pada agama lain.
2. Apakah hubungan antara perbedaan pandangan dengan 4 kesulitan yang bro sebutkan di tulisan yang saya bold.
No 1 ada di ovada patimokkha: ;D
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19679.0;message=329755

CHANGE

Saya juga belajar mengenai artikel ini, dan menurut saya cukup menarik, dan saya tidak tahu bagaimana pandangan teman-teman sedharma terhadap artikel ini.

Bagaimana ego memandang Kebajikan vs Kejahatan

Orang yang memiliki pikiran bahwa "Pada dasarnya semua manusia adalah baik" sepertinya terlihat terlalu polos, barangkali tidak mampu eksis di masyarakat, akan tetapi orang yang berprinsip "Pada dasarnya semua manusia adalah egois dan buruk", juga agak terlalu pesimistis, salah-salah akan menjalani sebuah kehidupan yang menyendiri tanpa bantuan orang lain.

Sesungguhnya, bagaimanakah masyarakat yang sebenarnya itu? Di dalam masyarakat ini, ada orang baik juga ada orang jahat, dalam lubuk hati orang baik terdapat kebajikan juga terdapat rasa ego, dalam lubuk hati orang jahat terdapat ego juga kebajikan. Dikatakan seseorang adalah orang baik yang sempurna, atau dikatakan orang tertentu adalah sepenuhnya jahat, dua cara pembedaan semacam ini telah menilai karakter manusia dengan terlalu sederhana.   

Orang yang percaya konsep baik-buruk yang dibagi secara hitam-putih begini, pada tatanan hubungan antar manusia terkadang mudah mengalami hambatan. Misalkan saja, anda adalah orang seperti tersebut di atas tadi, ketika melihat ada teman baik anda melakukan perbuatan egois yang menyusahkan orang lain, maka anda akan agak sulit memaafkannya (umpama saja ia karena tidak hati-hati membocorkan rahasia anda, menjadikan anda kambing hitam dan lain sebagainya).

Karena di dalam lubuk hati anda, orang tersebut sudah bukan lagi "orang baik", melainkan adalah seorang "jahat", oleh karena itu anda sudah tidak ingin lagi bersahabat dengan orang itu.  Situasi yang lebih runyam lagi ialah jikalau standar orang baik yang anda patok adalah sedemikian tingginya, anda bisa menemukan, dunia ini sama sekali tak ada manusia yang patut dipercayai, karena setiap orang pasti memiliki sisi egois dan buruk, gejala semacam ini bisa disebut sebagai "noda dari spirit/mental".

Pada kenyataannya, dikala kawan anda memunculkan kelemahan karakter manusiawinya, diharap anda jangan bereaksi berlebihan.  Pada umumnya orang bereaksi berlebihan adalah karena ia sangat kekurangan rasa aman, takut dilukai, sesungguhnya anda semestinya secara bijaksana, rasional dan tenang melihat permasalahan ini, tetap lanjutkan kontak dengan kawan anda. Boleh jadi semuanya itu hanyalah salah paham, maka kalian bisa tetap melanjutkan persahabatan. Taruh kata ia betul-betul agak egois, ia juga hanyalah hendak melindungi diri, apakah ini juga salah?

Yang harus anda lakukan ialah bukan menggolongkannya sebagai orang jahat, musuh, lalu untuk selamanya tidak berhubungan lagi dengannya, yang harus anda pelajari ialah secara bijaksana, rasional dan kepala dingin menyikapi permasalahan ini, memahami karakter kawan. 

Namun, tentu saja di lubuk hati juga harus menimbang sikon ini, maka dengan demikian anda bisa memperkirakan, ketika suatu hari anda menjumpai sikon seperti itu, bagaimana kawan anda akan bereaksi.

Ketika ia memohon sesuatu, anda juga bisa berdasarkan pertimbangan ini hendak membantu kawan sampai ke taraf apa.

Jikalau anda mampu tidak bereaksi berlebihan, kesalah-pahaman dalam pergaualan atau melukai ringan (hati) orang lain bisa saja diabaikan, maka anda akan menemukan sebetulnya  banyak orang tidaklah begitu jahat, masih bisa berteman dengan mereka (walau mereka tentu memiliki sisi yang egois). Tetapi, apabila ada orang yang bertubi-tubi melukai anda dan anda memastikannya sebagai musuh, selain itu hendak tidak berhubungan lagi selamanya, hal ini masih masuk akal.

Ruang Terapi Psikologi

Hati seorang yang baik ada kebajikan juga ada keegoisan, hati seorang yang buruk ada keegoisan juga ada kebajikan. Seseorang dikatakan mutlak baik, atau dikatakan orang itu mutlak bejat, kedua pandangan tersebut terlalu menyederhanakan masalah dalam menilai karakter manusia.

Anda seharusnya tetap mempertahankan sikap obyektif, jangan bereaksi berlebihan terhadapan kelakuan orang lain, anda akan menemukan, banyak orang barangkali mempunyai cacat kecil dalam karakternya, akan tetapi mereka tidaklah sebejat atau sejahat yang anda bayangkan.

Semoga Bermanfaat

ryu

biasanya kebo dengan kebo berkumpul, biku bergitar berkumpul dengan orang yang menyukainya dan mendukungnya, yang sesat dengan yang sesat, begitulah kecenderungannya, sebaiknya sih bergabung semua jadikan sesat semua maka buda akan senang "di atas" sana, perlu diketahui kita semua berasal dari satu ibu yaitu laumu, maka semua harus bersatu demi ibu kita laumu =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: ryu on 27 May 2011, 10:25:35 AM
biasanya kebo dengan kebo berkumpul, biku bergitar berkumpul dengan orang yang menyukainya dan mendukungnya, yang sesat dengan yang sesat, begitulah kecenderungannya, sebaiknya sih bergabung semua jadikan sesat semua maka buda akan senang "di atas" sana, perlu diketahui kita semua berasal dari satu ibu yaitu laumu, maka semua harus bersatu demi ibu kita laumu =))

SESAT... menuju penggelapan sempurna
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

kakao

Quote from: ryu on 27 May 2011, 10:25:35 AM
biasanya kebo dengan kebo berkumpul, biku bergitar berkumpul dengan orang yang menyukainya dan mendukungnya, yang sesat dengan yang sesat, begitulah kecenderungannya, sebaiknya sih bergabung semua jadikan sesat semua maka buda akan senang "di atas" sana, perlu diketahui kita semua berasal dari satu ibu yaitu laumu, maka semua harus bersatu demi ibu kita laumu =))
mentertawakan org lain adalah mentertawakan diri sendiri,.bukankah kita pernah mentertawakan diri kita sendiri (spongebob squere pant episode squirell Jokes)  =)) LOL telah mencapai pengelapan sempurna,.bro ryu,.kenapa masih menggendong bhikkhu bergitarnya,..kwkwwkkw =)) pasti berat  ya,..!! turut berduka citta,.atas penggelapan sempurnanya =))
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

rooney

Quote from: kakao on 27 May 2011, 09:42:13 AM
1.buddha sendiri hanya mengenalkan Dhamma kepada kita semua, dan buddha tidak mengklaim itu ajaran agama Buddha,..itu adalah Dhamma, Tathagata sendiri mengatakan Dhamma yang dikenalkan kepada para Bhikkhu  kala itu adalah hanya segenggam seperti genggaman pasir yang digenggamnya,..dan Dhamma2 yang lain masih banyak ibarat butiran2 pasir disungai gangga.kalau diteliti inti Buddha hanya menyimpulkan 3 hal tersebut sebagai inti tidak(bukan jangan kalau jangan berarti adalah larangan) jadi dengan kata lain mau masuk neraka,.yang jalannya terbuka lebar silahkan berbuat kejahatan, kejahatan dibagi 3 bagian,..Mano, Vacca, Kaya ( pikiran, ucapan, badan jasmaniah).
jalan menuju surga sulit dilalui, berkerikil, bahkan mungkin berliku dan penuh dengan rintangan,..(makanya setiap kita kebaktian dan memperoleh Dhamma kita mengaspal pelan2 jalan menuju surga agar tdk sulit dilalui ;D kidding)
2.perbedaan pandangan itu berhubungan dg 4 kesulitan,..kalau kita berpandangan salah saja kita terpeleset menuju kesesatan,.otomatis untuk terlahir menjadi manusia kita akan sulit karena pandangan kita keliru terus...lalu kita sulit hidup sebagai manusia, kita sulit menerima pandangan pandangan benar, kita sulit menerima itu adalah kebenaran, karena pola pikir kita yang berkembang.trus sulit mendapatkan ajaran Dhamma yang benar, tentu saja sulit jika anda sdh memiliki pandangan keliru,..anda akan mengganggap ajaran org lain hanyalah omong kosong,.seperti berdebat tapi anda tdk memberi ruang untuk pikiran anda, seperti menuang secangkir teh dalam cangkir yang sdh penuh, begitu ada teh lain masuk kecangkir anda, pikiran anda akan tdk bisa menampungnya,.penuh,.selalu terbuang sia-sia.dan terakhir sulitnya berjodoh dan melihat buddha,..jika pandangan sdh salah melihat org2 yang sadarpun anda akan selalu meremehkan org lain, buddha adalah kesadaran,.misalnya anda melihat orang lain berbuat baik pandangan keliru anda akan menepis,.ah itu pasti hanya buat cari muka,.dll,..maka pandangan2 keliru itu jangan sampai mengalahkan kesadaran anda,.sulitkan melihat buddha? padahal kalau anda mau melihat buddha,..lihatlah orang tua itulah buddha,..selama ini sdhkah kita melihatnya??

Ini bro Kakao ngetik panjang-panjang tapi pembahasannya ngelantur kemana-mana

Pandangan benar, pandangan salah, cangkir, bla bla bla bla =P~

William_phang

burung sejenis dengan warna yang sama cenderung berkumpul dengan warna yang sama...
perbedaan itu tidak dapat dihindari karena perbedaan pandangan..... apakah maksud TS ini pandangan Theravada dan Mahayana harus sama gitu? ato padangan Theravada harus sama dengan pandangan ajaran Maitreya (I kuan Tao)?

dilbert

Quote from: william_phang on 27 May 2011, 10:51:06 AM
burung sejenis dengan warna yang sama cenderung berkumpul dengan warna yang sama...
perbedaan itu tidak dapat dihindari karena perbedaan pandangan..... apakah maksud TS ini pandangan Theravada dan Mahayana harus sama gitu? ato padangan Theravada harus sama dengan pandangan ajaran Maitreya (I kuan Tao)?

cara mandang istri kita harus sama semua...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: kakao on 27 May 2011, 10:36:26 AM
mentertawakan org lain adalah mentertawakan diri sendiri,.bukankah kita pernah mentertawakan diri kita sendiri (spongebob squere pant episode squirell Jokes)  =)) LOL telah mencapai pengelapan sempurna,.bro ryu,.kenapa masih menggendong bhikkhu bergitarnya,..kwkwwkkw =)) pasti berat  ya,..!! turut berduka citta,.atas penggelapan sempurnanya =))
yeahh :
SN 14.15

15 (5) Berjalan Mondar-mandir

Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di Rajagaha di Puncak Gunung Nasar. Pada saat itu, tidak jauh dari Sang Bhagava, Yang Mulia Sariputta sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu; Yang Mulia Mahamoggallana , Yang Mulia Mahakassapa, Yang Mulia Anuruddha,Yang Mulia Punna Mantaniputta,Yang Mulia Upali Yang Mulia Ananda sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu. Dan tidak jauh dari Sang Bhagava, Devadatta juga sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu.

Kemudian Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: "Para bhikkhu, apakah kalian melihat Sariputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu memiliki kebijaksanaan tinggi. Apakah kalian melihat Moggall‡na berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu memiliki kekuatan batin tinggi. Apakah kalian melihat Kassapa berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu adalah pendukung praktik pertapaan. Apakah kalian melihat Anuruddha berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu memiliki mata dewa. Apakah kalian melihat Puııa Mant‡niputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu adalah pembabar Dhamma. Apakah kalian melihat Up‡li berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu adalah penjunjung Disiplin. Apakah kalian melihat ,nanda berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu adalah sangat terpelajar. Apakah kalian melihat Devadatta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"

"Ya, Yang Mulia."

"Semua bhikkhu itu memiliki keinginan jahat."

"Para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu. Mereka yang berwatak rendah berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak rendah; mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, [157] dan sekarang di masa kini mereka juga demikian."
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Borsalino

Quote from: kakao on 26 May 2011, 04:53:00 PM
umat buddha aneh banget,..kalau ngumpul disuatu tempat,.atau diforum saling unjuk ego,...nggak mau kalah,..main kotak2in aliran,.dst,.pokoknya nggak bisa akur dah kata lainnya, tapi anehnya kalau kambing, kebo, sama kuda dikumpulin disuatu padang rumput dari tempat yang berbeda bisa akur, dan bahkan bisa beranak pinak,...wkwkkwwwkwkwkkkwkw,.itulah anehnya pikiran =))...bisa nggak ya kita satu gitu,.umat buddha.(titik) tampa membedakan u dari mana,..u dari golongan mana,.umat buddha yang baik selalu welcome,..penuh cinta kasih,.tampa ego,..berbagi kebahagiaan, bisakah kita mulai sekarang meletakan ego ?? jangan cuma pakai bajunya letgo ego,.tp kenyataannya sikapnya masih ego :)) :))

jika kita semua sdh terbebas dr ego maka tidak akan ada lg: perang, kriminal, penjara, tilang, tagihan pln, dtt..........

Wolvie

Quote from: kakao on 27 May 2011, 09:42:13 AM
1.buddha sendiri hanya mengenalkan Dhamma kepada kita semua, dan buddha tidak mengklaim itu ajaran agama Buddha,..itu adalah Dhamma, Tathagata sendiri mengatakan Dhamma yang dikenalkan kepada para Bhikkhu  kala itu adalah hanya segenggam seperti genggaman pasir yang digenggamnya,..dan Dhamma2 yang lain masih banyak ibarat butiran2 pasir disungai gangga.kalau diteliti inti Buddha hanya menyimpulkan 3 hal tersebut sebagai inti tidak(bukan jangan kalau jangan berarti adalah larangan) jadi dengan kata lain mau masuk neraka,.yang jalannya terbuka lebar silahkan berbuat kejahatan, kejahatan dibagi 3 bagian,..Mano, Vacca, Kaya ( pikiran, ucapan, badan jasmaniah).
jalan menuju surga sulit dilalui, berkerikil, bahkan mungkin berliku dan penuh dengan rintangan,..(makanya setiap kita kebaktian dan memperoleh Dhamma kita mengaspal pelan2 jalan menuju surga agar tdk sulit dilalui ;D kidding)
2.perbedaan pandangan itu berhubungan dg 4 kesulitan,..kalau kita berpandangan salah saja kita terpeleset menuju kesesatan,.otomatis untuk terlahir menjadi manusia kita akan sulit karena pandangan kita keliru terus...lalu kita sulit hidup sebagai manusia, kita sulit menerima pandangan pandangan benar, kita sulit menerima itu adalah kebenaran, karena pola pikir kita yang berkembang.trus sulit mendapatkan ajaran Dhamma yang benar, tentu saja sulit jika anda sdh memiliki pandangan keliru,..anda akan mengganggap ajaran org lain hanyalah omong kosong,.seperti berdebat tapi anda tdk memberi ruang untuk pikiran anda, seperti menuang secangkir teh dalam cangkir yang sdh penuh, begitu ada teh lain masuk kecangkir anda, pikiran anda akan tdk bisa menampungnya,.penuh,.selalu terbuang sia-sia.dan terakhir sulitnya berjodoh dan melihat buddha,..jika pandangan sdh salah melihat org2 yang sadarpun anda akan selalu meremehkan org lain, buddha adalah kesadaran,.misalnya anda melihat orang lain berbuat baik pandangan keliru anda akan menepis,.ah itu pasti hanya buat cari muka,.dll,..maka pandangan2 keliru itu jangan sampai mengalahkan kesadaran anda,.sulitkan melihat buddha? padahal kalau anda mau melihat buddha,..lihatlah orang tua itulah buddha,..selama ini sdhkah kita melihatnya??

wedew, tulisan ga ada paragraf bikin pusing bacanya..

aneh tapi nyata, aneh tapi ada, so embrace it :D

H swiechun

sahabat2 ................................ apa pendapatnya , untuk orang yang tuang teh di cangkir yang penuh ????????????? ................. apa tidak ada kerjaan ???????????????????????? ...........................

ryu

sepertinya semakin banyak master zen belakangan ini, KENTUT!!!!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

rooney

#29
Quote from: ryu on 27 May 2011, 08:42:43 PM
sepertinya semakin banyak master zen belakangan ini,

Entah kenapa Quote Zen pasti jadi andalan kalo ada thread kayak gini


QuoteKENTUT!!!!

=)) =))=))