Kata Temenku tentang SAng Buddha

Started by Satria, 23 May 2011, 10:18:15 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: johan3000 on 23 May 2011, 11:36:44 PM
satria minggu lalu ngajak orang berantem....

   something wrong with you..... go get doctor before it is too late...
It indeed is, too late.

ryu

Quote from: Satria on 23 May 2011, 10:27:46 PM

perkataan tersebut sama dengan perkataan Muhammad :
barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal tuhannya

14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa

sebenarnya muhammad dengan yesus yang mengutip, cuma diplesetkan, begitulah kalau buat aliran baru dan nyonteknya kurang ahli ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: ryu on 24 May 2011, 10:10:51 AM
14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa

sebenarnya muhammad dengan yesus yang mengutip, cuma diplesetkan, begitulah kalau buat aliran baru dan nyonteknya kurang ahli ;D
;D Menarik.
-Siapa melihat Dhamma, ia melihat Aku.
-Siapa melihat Aku, ia melihat Bapa.
-Siapa kenal dirinya, ia kenal Tuhannya.

lobsangchandra

sudahlah, tidak ada konsep TUHAN dalam Buddhisme !!! tidak usah mencari-cari...percuma...  :))

rooney

Quote from: Satria on 23 May 2011, 11:44:16 PM
saya menduga, apa yang menajdi faktor umat budhis menjadi "keras hati" ? yaitu karena menganggap "semua bentuk kesedihan" adalah hal tercela. dan menganggap demikianlah ajaran sang Buddha. padahal sang Buddha tidak menyatakan demikian. kesedihan dan air mata, itu berguna untuk melembutkan hati. tetapi itu justru seperti sesuatu yang "diharamkan" dalam budhisme.

dan apa yang menyebabkan umat budhis kurang peka terhadap lingkungan sosial dan cenderung individualis? itu kaerna praktik meditasi yang dikerahkan untuk pencapaian Upekha. dimana seorang budhis sendiri pernah berkata kepada saya, "efek samping dari upekha sendiri adalah ketidak pedulian terhadap lingkungan". ditambah lagi kepercayaan bahwa "semua orang menanggung karmanya masing-masing".

Benarkah karena adanya upekha maka menjadi tidak peduli ? DImanakah aspek Brahmavihara ?

William_phang

mungkin di keyakinan bro satria ini dulunya mengenal adanya tuhan yang maha...... dan setelah mempelajari ajaran Buddha tidak menemukan sosok tuhan tersebut jd terjadi kegalauan dalam bathinnya sehingga mencari2 dan menyocokan apa yang ada dengan tuhan yang dikenalnya...

kamala

sebenarnya hampir semua uda tau org ini ngelantur jadi buat apa diopenin biarin aja ntar kalo ga digubris kan selesai , ngabisin kuota aja kan, uda 5 pages loh ini
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

M14ka

Quote from: Satria on 23 May 2011, 11:44:16 PM
saya menduga, apa yang menajdi faktor umat budhis menjadi "keras hati" ? yaitu karena menganggap "semua bentuk kesedihan" adalah hal tercela. dan menganggap demikianlah ajaran sang Buddha. padahal sang Buddha tidak menyatakan demikian. kesedihan dan air mata, itu berguna untuk melembutkan hati. tetapi itu justru seperti sesuatu yang "diharamkan" dalam budhisme.

dan apa yang menyebabkan umat budhis kurang peka terhadap lingkungan sosial dan cenderung individualis? itu kaerna praktik meditasi yang dikerahkan untuk pencapaian Upekha. dimana seorang budhis sendiri pernah berkata kepada saya, "efek samping dari upekha sendiri adalah ketidak pedulian terhadap lingkungan". ditambah lagi kepercayaan bahwa "semua orang menanggung karmanya masing-masing".
umat budhis disini maksudnya sebagian ato semua? Kalo cuma umat budhis kesannya seperti semua pdhal blm tentu, malahan mungkin hanya sebagian kecil...sebaiknya kalo menulis lebih detail biar org ga salah paham kk....

K.K.

Quote from: kamala on 24 May 2011, 10:46:52 AM
sebenarnya hampir semua uda tau org ini ngelantur jadi buat apa diopenin biarin aja ntar kalo ga digubris kan selesai , ngabisin kuota aja kan, uda 5 pages loh ini
Ide yang baik. Bagaimana kalau DC mengenakan 'brahmadanda' pada makhluk satu ini? Silahkan mengoceh sendiri, tidak usah ada yang melayani, kecuali isinya melanggar aturan forum seperti menyebarkan kebohongan (seperti topik ini), junk, dan lain-lain, maka akan didelete Admin. 

CHANGE

Sebenarnya thread ini harusnya di Kafe Jongkok bagian humor, karena TS memulai dengan humor, mungkin harus diakhiri dengan humor

Bagaimana anda membuat tuhan tertawa ?

Jawabannya :
Katakan kepadanya LOGIKA anda. ;D

Untuk menghindari salah pengertian diatas maka Robert Frost membuat pernyataan :

Maafkan, ya tuhan atas lelucon kecil saya kepadamu, karena saya telah memaafkan lelucon besarmu pada saya dan semua manusia. :))

Dimulai dengan humor, dan diakhiri dengan humor, maka hasilnya sama sama happy lahhh.

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 24 May 2011, 10:52:16 AM
Ide yang baik. Bagaimana kalau DC mengenakan 'brahmadanda' pada makhluk satu ini? Silahkan mengoceh sendiri, tidak usah ada yang melayani, kecuali isinya melanggar aturan forum seperti menyebarkan kebohongan (seperti topik ini), junk, dan lain-lain, maka akan didelete Admin. 


tapi toh umurnya juga gak lama lagi

kamala

Quote from: Indra on 24 May 2011, 10:54:43 AM
tapi toh umurnya juga gak lama lagi
walau gitu dari pengalaman sampe sekarang uda bolak balik lahir - mati - lahir kan
jadi ga ada penyelesaiannya
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

J.W

Quote from: kamala on 24 May 2011, 10:58:36 AM
walau gitu dari pengalaman sampe sekarang uda bolak balik lahir - mati - lahir kan
jadi ga ada penyelesaiannya

pernah baca kisah devadatta kan ?? tuh dlm bbrp kelahiran jg jadi "bandit"  :))

kamala

Quote from: JW. Jinaraga on 24 May 2011, 11:03:19 AM
pernah baca kisah devadatta kan ?? tuh dlm bbrp kelahiran jg jadi "bandit"  :))
perbandingan ini penghinaan terhadap devadatta
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Wijayananda

Quote from: Satria on 23 May 2011, 11:44:16 PM
saya menduga, apa yang menajdi faktor umat budhis menjadi "keras hati" ? yaitu karena menganggap "semua bentuk kesedihan" adalah hal tercela. dan menganggap demikianlah ajaran sang Buddha. padahal sang Buddha tidak menyatakan demikian. kesedihan dan air mata, itu berguna untuk melembutkan hati. tetapi itu justru seperti sesuatu yang "diharamkan" dalam budhisme.

dan apa yang menyebabkan umat budhis kurang peka terhadap lingkungan sosial dan cenderung individualis? itu kaerna praktik meditasi yang dikerahkan untuk pencapaian Upekha. dimana seorang budhis sendiri pernah berkata kepada saya, "efek samping dari upekha sendiri adalah ketidak pedulian terhadap lingkungan". ditambah lagi kepercayaan bahwa "semua orang menanggung karmanya masing-masing".
Bagaimana pengalaman bro sendiri setelah mengikuti meditasi budhis,apakah sama dgn yg dikatakan 'budhis' tsb?