dasar perempuan binal ? (17+)

Started by Satria, 12 May 2011, 10:07:23 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Satria

Quote from: sriyeklina on 22 May 2011, 12:06:33 AM
[at] satria

Waktu untuk bermain dengan anda sudah selesai. Saya sudah tertarik dengan mainan yang itu-itu saja.
Ini saya beri anda cerita yah untuk penutup:

Pada suatu hari seorang pria mengunjungi sebuah rumah sakit jiwa. Dia datang seorang untuk melihat-lihat. Saat dia berkeliling, dia melihat 1 orang gila yang sedang berjoget. Dan dia-pun tersenyum. Kemudian dia melihat 1 orang gila lagi yang sedang menangis.Disaat dia memandangi orang gila yang sedang menangis itu, orang ini mulai tertawa. Tertawa karena melihat kegilaan manusia yang ada disana.

Tidak lama kemudian dia melangkah lagi lebih jauh, dan melihat seorang wanita gila yang sedang menggendong sebatang kayu dan menyanyikan lagu nina bono. Maka orang ini tidak sanggup menahan tawa-nya lagi, maka dia-pun tertawa terbahak-bahak sampai bergulingan ditanah.

Ketika dia berhenti tertawa, dan melihat keadaan sekeliling. Baru dia sadar ternyata semua orang gila disana berkumpul dan menonton dia sedang tertawa sambil bergulingan ditanah. Apa yang terjadi? Semua orang yang menonton, menertawakan dia dan mengatakan dia gila. Siapakah yang gila dari cerita ini?

Apa inti cerita ini?Mungkin saja anda merasa diri anda lebih hebat, anda membanggakan logika secuil milik anda. Dan anda merasa orang lain bodoh. Tapi itu hanyalah perasaan anda semata.Karena disaat anda berada pada suatu tempat yang hanya anda sendiri yang berbeda. Maka andalah yang disebut orang kelainan. Ada baik-nya anda mencoba cari forum yang isinya pelawak. Saya yakin anda tidak akan mengalami hal-hal seperti ini di forum yang isi-nya pelawak.




saya tidak merasa "saya lebih pintar dalam logika" tapi, saya memang lebih pintar dalam logika. pengakuan ini terkesan sangat sombong, maka orang-orang begitu benci untuk mengakuinya. padahal saya selalu siap untuk diuji. Jika anda memang lebih pintar dalam logika dari pada saya, sungguh itu menggembirakan saya. berarti saya akan bisa lebih banyak belajar kepada anda. tapi sayang, ternyata anda tidak memahami persoalan-persoalan dasar dalam logika,seperti misalnya apa 6 hukum dasar dalam logika. tapi stelah itu anda masih sulit mengakui kalo anda memang tidak mengerti apa-apa soal 6 hukum dasar logika, dan sangat benci untuk mengakui kalo saya lebih tau mengenai persoalan logika.

Satria

tidak ada yang bisa menjawab contoh soal logika yang paling sederhana sekalipun. tapi tidak ada seorangpun yang mau mengaku "tidak tau logika".

semua orang sangat benci bila dikatakan "tak faham logika", walaupun 6 hukum dasar logika saja dia tak pernah tau. karena itu, saya merasa sangat sulit menemukan orang jujur di sini. orang-orang telah berbohong untuk dirinya sendiri. sebenarnya agama apa yang mereka anut?

kendatipun saya selalu siap untuk diuji dalam bidang logika, tapi bagaimana mungkin orang yang tidak tau apa-apa tentang logika  bisa menguji logika? paling tidak, penguji itu harus sedikit mengenal bagaimana logika itu sebenarnya, paling tidak untuk pengetahuan-pengetahuan yang mendasar.

Satria

dari diskusi ini saya dapat meneguhkan suatu kesimpulan, bahwa dengan cara logika atau pertunjukan kekuatan batin, orang yang benci tidak akan sanggup menerima kebenaran yang aku sampaikan. karna kebencian itu adalah kejahatan itu sendiri, maka orang yang benci hanya melihat hal yang salah pada diri orang lain.  Di dunia nyatapun tak jauh beda seperti itu.

tapi sayang, di dunia nyata banyak orang munafik yang tampak sefaham di depan dan tidak berani menentang, tapi dibelakang mereka ingkar. |Semua keadaan ini sangat menakjubkan bagiku. bagaimana mereka mengingkari hal yang sudah nyata kebenarannya, inilah hal yang menakjubkan dan sangat misterius.


Satria

#198
belum lama  ini, saya membagi-bagi kupon makan gratis untuk sekitar seribu orang. saya membagikannya di berbagai tempat. Umumnya, orang merasa girang dan senang hati mendapat kupon gratis makan, untuk dua porsi lagi.

"mbak ini ada kupon gratis makan 2 porsi untuk mbak. silahkan diambil!" kata saya.

" oya, terima kasih ya. sering-sering aja mas!" kata si mbak yang cantik itu sambil senyum-senyum, tampak senang mendpat kupon gratis makan itu.

Kendatipun gratis, ternyata tidak semua orang mau menerima kupon itu akibat prasangka buruk, rasa curiga dan kebencian sebagian dari mereka. 

saya datang dengan sopan ke suatu tempat. "Permisi mas, maaf mas mengganggu waktunya"

orang itu hanya melotot saja kepada saya tanpa menjawab. di tempat itu ada beberapa orang, saya tidak tahu mana yang merupakan penghuni rumah. maka saya bertanya, "maaf mas, apa mas yang tinggal di sini?"

dengan nada kasar, orang itu bertanya balik, "emank mau apa?"

"Ini saya mau membagikan kupon makan gratis untuk mas, bisa untuk 2 porsi."

dan masih dengan gaya yang galak, dia berkata, "Maksudnya apa ini?"

"Maksudnya, saya ngasih kupon gratis ini, jadi nanti mas bisa bawa kupon ini ke rumah makan Sejahtera, dan mas bisa menukarkan kupon ini dengan dengan dua porsi makan. gratis gak usah bayar." saya menjelaskan.

"Lha, tujuannya apa?"

saya menjelaskan lagi, "Tujuannya, kamis sedang promosi makanan. jadi slama 5 hari ini kami bagi makan gratis. jadi silahkan mas datang, ke depan sana besok. mas bisa makan gratis di sana."

"Ke depan mana?" tanya orang itu

"itu Mas, ke depan .. mas tinggal nyebrang jalan ini, lihat itu ada sebuah rumah makan bertuliskan Sejahtera. nah di situ mas!" demikian kata saya.

"lha, terus saya mau ngapain di sana?"

"iya, mas boleh makan gratis di sana, kalo mas mau, asal bawa kupon ini". kata saya.

"trus... tujuannya apa?"

(dalam hati) duh ini orang ngeyel banget. nanya bolak-balik. dia tidak idiot, karena saya tau dia orang IT, kerja di bidang IT. tapi pertanyaannya yang bertubi-tubi itu dimaksudkan untuk mengejek diri saya.

akhirnya saya berkata, "Aduh mas, kok ribet ya. singkat aja mas, mas mau enggak kupon ini. kalo gak mau ya gak apa-apa".

"enggak enggak, saya gak mau".

demikian pula saya di alam angkot, saya membagikan kupon gratis itu kepada para penumpang. para penumpang tidak ada yang mau. mereka memandang saya dengan pandangan yang curiga. bahkan mereka duduknya menggeser menjauhi saya. padahal saya hanya ingin mengundang mereka makan gratis tanpa dipungut bayaran sedikitpun. akhirnya saya berkata pada supir angkot, "Pak Supir, ini ada kupon gratis makan, mau saya berikan ke penumpang tak ada yang mau, pa sopir mau?"

"ya boleh" kata supir.

ketika angkot itu lewat di depan rumah makan Sejahtera, saya berkata, "Nah pak Sopir, itu rumah makannya. hari ini masih tutup. besok buka. besok pa sopir boleh datang dan makan gratis di sana."

"Ok!" jawab sopir.

raut muka para penumpang tampak berubah. wajah curiga berubah menjdi wajah menyesal. mungkin mereka tidak mengira kalo saya sungguh-sungguh membagikan kupon gratis. mungkin mereka telah menyangka saya sebagai penjahat yang suka menghipnotis di tempat-tempat seperti angkot. dan terkejut ketika mengetahui bahwa saya tidak seperti yang mereka kira.

apa yang saya alami di dunia nyata tersebut, tak jauh beda dengan yang saya alami di forum ini. pertanyaan banyak diajukan bukan untuk difahami, tapi dilakukan sebagai cara untuk memperolok-olok.

maka, saya di lain kesempatan saya menghipnotis seseorang di taman, dan saya berkata kepadanya, "Anda kini sedang menghadiri pertunjukan dangdut, nikmati dan berjogetlah!" Seketika orang itu berjoget dengan enaknya tanpa peduli orang-orang mentertawakannya.

maka saat ini saya termenung, saya tau bahwa dengan kekuatan batin ini, saya sanggup menggerakan ribuan orang sekipun. bisa pula saya memaksakan suatu doktrin agar diterima oleh seseorang melalui daya hipnotis. tapi hal-hal seperti itu akan berakibat buruk pada diri saya dan diri mereka. seharusnya suatu keyakinan diterima berdasarian pengetahuan yang benar, bukan krena daya pengendalian batin orang lain.

tapi, daya batin lainnya yang bermanfaat untuk membuat orang lain mengerti adalah "daya telepati". daya telepati ini tidak bersifat "memanipulasi" batin orang lain. ia hanya mengirimkan file-file pengetahuan kepada orang lain. maka, akhirnya saya bertekad di dunia nyata saya akan mencoba lebih mengembangkan teknik komunikasi ini melalui cara telapathie.

sebenarnya itu sudah dianjurkan oleh guru saya sejak bertahun-tahun lalu. beliau menegur saya karena terlalu banyak bicara saat mengajar meditais. beliau berkata kepada saya, "apakah aku mengajarimu meditasi dengan cara itu?" tidak, beliau mengjariku berbagai pengetahuan umumnya melalui telepathie. tapi aku mencoba menguraikan ajaran meditasi dengan cara logika.

kini baru saya menyadari bahwa kebenaran logika terhalangi oleh Rajas (Rijis), yang membelenggu akal manusia. sedangkan pengetahuan yang dikirimkan secara telepathie akan masuk ke dalam dirinya seseorang tanpa harus banyak berbicara. seandainya orang itu menolak, tinggal dibatalkan, dan tidak ada sesuatu yang dapat diangkal. pengetahuan itu akan tiba di dalam batinnya seperti jatuh dari langit. seandainya dia menyangkal pengetahuan itu, dia tidak dapat menyangkalnya kepada saya, melainkan akan menyangkalnya kepada dirinya sendiri.

akhirnya saya berterima kasih kepada kawan-kawan yang menemani saya dalam diskusi di forum ini. segala komentar anda telah membawa saya kepada kesimpulan ini dan telah membangun keteguhan hati saya untuk segera melaksanakan sebagaimana yang telah diperintahkan oleh guru saya bertahun-tahun lalu, yang menyedikitkan berkata-kata dan memperbanyak telepathie ketika hendak menyampaikan pengetahuan pada orang lain.

_/\_

kullatiro

#199
aku sih terus terang tidak sampai memahami ilmu modern logika yang 6 hukum dan 19 hukum dasar logika itu, dan aku sedikit mengerti anda menggunakan pengajaran yang sisi negatif ( berlawanan) yah siap siap saja sakit hati ini adalah resiko sistem ini, kalau aku datang kemari karena melihat di recent post ada aktivitas yang cukup aktif. wa sih masih sedang mempelajari seni urai ( meskipun masih baru dipelajari, dari jataka athakata ). dan baru baru ini memantau manusia2 sekitar ku dan dan si wen jia bao ini tiba2 masuk dalam radar ku ada sedikit perkataannya yang dapat dipelajari, jadi aku melakukan imitasi mungkin tidak sebaik yang asli nya.   

dipasena

sy heran, kadang ada orang mengaku paling logis, tp ketika ia menyampaikan buah pikiran nya yg dianggap paling mencerahkan, tapi ditolak dan tidak dapat diterima oleh sebagian orang dalam suatu komunitas, namun ia masih tetap ngotot terhadap pemikirannya dan menganggap sebagian orang itu lah yg tidak dapat memahami kebenaran...

ini yg bodoh sebagian orang ato orang itu yg kelewatan tinggi logika nya sehingga mematikan kesadarannya untuk mencerna buah pikirannya sendiri ato emang cm begitu kemampuan logika nya ?

jaman kuliah doeloe, aa punya seorang teman, logika nya agak serampangan, tp ngotot bahwa dia lah yg paling ok... dan dia ingin menunjukan eksistensi dia beserta logika nya... yg ada, waktu lah yg menentukan, ternyata dgn logika nya yg diklaim paling ok, dia selalu gagal dalam mata kuliah tersebut... apakah masih ada ego yg mengalahkan kenyataan ? ingat bahwa sidang pembaca lah yg dapat menilai buah pikir kita dalam suatu forum diskusi, bukan diri kita sendiri yg menilai...

wang ai lie

wah...ketinggalan kereta saya... gara2 ketiduran , gak denger pencerahan... aa curang ya gak bangunin saya, masa aa sendiri yang dapat pencerahan  :)) :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

The Ronald

#202
Quote from: Satria on 22 May 2011, 12:55:00 AM

tapi sayang, di dunia nyata banyak orang munafik yang tampak sefaham di depan dan tidak berani menentang, tapi dibelakang mereka ingkar. Semua keadaan ini sangat menakjubkan bagiku. bagaimana mereka mengingkari hal yang sudah nyata kebenarannya, inilah hal yang menakjubkan dan sangat misterius.

nah bagusnya di DC ..klo emang gak sepaham..mereka terang2an bilang....
trus merasa di ejek d... yah itu lah dunia...
...

kullatiro

#203
Quote from: dhanuttono on 22 May 2011, 07:59:01 AM
sy heran, kadang ada orang mengaku paling logis, tp ketika ia menyampaikan buah pikiran nya yg dianggap paling mencerahkan, tapi ditolak dan tidak dapat diterima oleh sebagian orang dalam suatu komunitas, namun ia masih tetap ngotot terhadap pemikirannya dan menganggap sebagian orang itu lah yg tidak dapat memahami kebenaran...

ini yg bodoh sebagian orang ato orang itu yg kelewatan tinggi logika nya sehingga mematikan kesadarannya untuk mencerna buah pikirannya sendiri ato emang cm begitu kemampuan logika nya ?

jaman kuliah doeloe, aa punya seorang teman, logika nya agak serampangan, tp ngotot bahwa dia lah yg paling ok... dan dia ingin menunjukan eksistensi dia beserta logika nya... yg ada, waktu lah yg menentukan, ternyata dgn logika nya yg diklaim paling ok, dia selalu gagal dalam mata kuliah tersebut... apakah masih ada ego yg mengalahkan kenyataan ? ingat bahwa sidang pembaca lah yg dapat menilai buah pikir kita dalam suatu forum diskusi, bukan diri kita sendiri yg menilai...

tidak heran karena dunia ini penuh dengan arus cita ( cita niyama). arus cita mayor cendrung membawa pengaruh besar di dunia, sedang arus cita minor bertumbuh suatu saat mungkin menggantikan arus mayor yang saat ini diterima luas. Persetruan ini selalu terjadi suatu ide saat ini mungkin di tolak tapi saat lain dapat di terima contoh adalah tesla dan merokok. kegeniusan tesla tidak berarti hingga dirinya mati terlilit hutang karena dunia saat itu tidak mampu memahami nya, baru saat ini orang mulai memahami hasil penemuannya ( mungkin skill komunikasinya kurang baik). Hal hal seperti ini adalah wajar terjadi di dunia.

jadi kadang melihat orang genius =orang bodoh, tidak percaya coba lihat sejarah manusia: pada waktu lampau dunia adalah datar, orang yang waktu itu mengatakan dunia adalah bundar adalah orang bodoh. jaman sekarang orang yang mengatakan dunia datar adalah orang bodoh karena sekarang masyarakat umum mengetahui dunia ini seperti globe ( bola dunia). jadi skill komunikasi sangat penting.

tanpa mempunyai skill komunikasi orang genius sama dengan mudah masuk katagori orang bodoh, sedang orang bodoh dengan kemampuan pas pas bisa saja menjadi genius seperti Thomas alfa edison ( bandingkan dengan tesla padahal mereka hidup pada waktu/ sejaman).

OBAMA

Quote from: daimond on 22 May 2011, 09:50:38 AM


jadi kadang melihat orang genius =orang bodoh, tidak percaya coba lihat sejarah manusia: pada waktu lampau dunia adalah datar, orang yang waktu itu mengatakan dunia adalah bundar adalah orang bodoh. jaman sekarang orang yang mengatakan dunia datar adalah orang bodoh karena sekarang masyarakat umum mengetahui dunia ini seperti globe ( bola dunia). jadi skill komunikasi sangat penting.

Dan juga biasanya si bodoh memperlihatkan dirinya genius/pintar.
My Greatest Teacher is Buddha

dipasena

Quote from: OBAMA on 22 May 2011, 09:59:21 AM
Dan juga biasanya si bodoh memperlihatkan dirinya genius/pintar.

ya contohnya teman kuliah aa, di cerita aa diatas... walau sebenarnya dia tidak se-genius/se-pinter yg diperlihatkan

johan3000

s- pak ini ada 2 kupon makan gratis ..
x- keluarga kami berempat, jadi yg 2 cuma melotot gak makan ?

s-pak ini ad2 2 kupon makan gratis..
x-thx, kalau minumnya apa saja, harga berapa

s-pak ini ada 2 kupon makan gratis..
x-pakai beras kwalitas apa ya ?

s-pak ini ada 2 kupon makan gratis..
x-boleh gw bicara dgn marketing managernya? koq programmnya newbi banget ?

s-pak ini ada 2 kupon makan gratis
x-kalau bawa pulang boleh gak

s-pak ini ada 2 kupon makan gratis
x-utk jam tertentu atau all night long ?

s-pak ini ada 2 kupon makan gratis
x-boleh minta brochurenya dulu, boleh nyoba berapa kali ya ?

s-pak ini ada 2 kupon makan gratis
x-wooow, boleh saya bantu mas bagikan kupon2 tsb ?  :)) :)) :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Satria

Quote from: dhanuttono on 22 May 2011, 07:59:01 AM
sy heran, kadang ada orang mengaku paling logis, tp ketika ia menyampaikan buah pikiran nya yg dianggap paling mencerahkan, tapi ditolak dan tidak dapat diterima oleh sebagian orang dalam suatu komunitas, namun ia masih tetap ngotot terhadap pemikirannya dan menganggap sebagian orang itu lah yg tidak dapat memahami kebenaran...

ini yg bodoh sebagian orang ato orang itu yg kelewatan tinggi logika nya sehingga mematikan kesadarannya untuk mencerna buah pikirannya sendiri ato emang cm begitu kemampuan logika nya ?

jaman kuliah doeloe, aa punya seorang teman, logika nya agak serampangan, tp ngotot bahwa dia lah yg paling ok... dan dia ingin menunjukan eksistensi dia beserta logika nya... yg ada, waktu lah yg menentukan, ternyata dgn logika nya yg diklaim paling ok, dia selalu gagal dalam mata kuliah tersebut... apakah masih ada ego yg mengalahkan kenyataan ? ingat bahwa sidang pembaca lah yg dapat menilai buah pikir kita dalam suatu forum diskusi, bukan diri kita sendiri yg menilai...

ditolak banyak orang tidak berarti ia salah. di dunia ini, berapa banyak orang yang menolak ajaran sang Buddha. apakah kita akan mengatakan karena banyaknya orang yang menolak ajaran sang Buddha berarti ajaran sang Buddha itu tidak logis?

penilaian publik bisa menjadi tolak ukur "kebenaran publik", tapi tidak bisa menjadi tolak ukur kebenaran logic.

seandainya saya ingin pemikiran-pemikiran saya bisa diterima oleh publik, itu mudah bagi saya. dan saya telah banyak melakukan eksperimen. dengan sedikit belajar ilmu retorika, kita bisa mengendalikan pikiran publik. di forum ini, atau di forum-forum lainnya telah saya buktikan. tapi, cara-cara seperti itu tidak akan cukup untuk membawa kita pada pencerahan yang sebenarnya. maka, dengan gaya bicara yang diluar retorika ini saya bermaksud mencari kawan yang bisa diajak secara logika. tapi bila tidak ada yang bisa, saya tidak tidak akan memaksa. dan kalo ada yang mau, saya akan memulainya dari hal yang paling sederhana agar bisa difahami bersama.

Satria

Quote from: The Ronald on 22 May 2011, 08:47:07 AM
nah bagusnya di DC ..klo emang gak sepaham..mereka terang2an bilang....
trus merasa di ejek d... yah itu lah dunia...

menurut anda, kawan-kawan di DC ini tidak ada satupun yang mengejek dan mengolok-olok saya?

Satria

Quote from: daimond on 22 May 2011, 09:50:38 AM
tidak heran karena dunia ini penuh dengan arus cita ( cita niyama). arus cita mayor cendrung membawa pengaruh besar di dunia, sedang arus cita minor bertumbuh suatu saat mungkin menggantikan arus mayor yang saat ini diterima luas. Persetruan ini selalu terjadi suatu ide saat ini mungkin di tolak tapi saat lain dapat di terima contoh adalah tesla dan merokok. kegeniusan tesla tidak berarti hingga dirinya mati terlilit hutang karena dunia saat itu tidak mampu memahami nya, baru saat ini orang mulai memahami hasil penemuannya ( mungkin skill komunikasinya kurang baik). Hal hal seperti ini adalah wajar terjadi di dunia.

jadi kadang melihat orang genius =orang bodoh, tidak percaya coba lihat sejarah manusia: pada waktu lampau dunia adalah datar, orang yang waktu itu mengatakan dunia adalah bundar adalah orang bodoh. jaman sekarang orang yang mengatakan dunia datar adalah orang bodoh karena sekarang masyarakat umum mengetahui dunia ini seperti globe ( bola dunia). jadi skill komunikasi sangat penting.

tanpa mempunyai skill komunikasi orang genius sama dengan mudah masuk katagori orang bodoh, sedang orang bodoh dengan kemampuan pas pas bisa saja menjadi genius seperti Thomas alfa edison ( bandingkan dengan tesla padahal mereka hidup pada waktu/ sejaman).

tidak ada ilmuwan yang genius dalam segala bidang. seorang yang genius di bidang matematika, mungkin ia bopdoh di bidang lainnya. demikian pula, orang-orang yang kita anggap bodoh, ia hanya bodoh untuk disiplin ilmu tertentu saja. sedangkan dalam bidang-bidang tertentu, mungkin mereka lebih pintar dari pada kita.