Grasping at neither Emptiness nor Existence, neither Non-Emptiness nor Non-Exist

Started by djoe, 12 May 2011, 09:18:27 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

djoe

Quote from: sobat-dharma on 12 May 2011, 04:24:35 PM
Tulisan ini sudah ada terjemahannya. Lihat ke link berikut:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15954.0

Merupakan pendahuluan untuk ceramah Master Ch'an Han-shan yang terjemahannya bisa dibaca di sini:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9584.0

Trims.

Karena anda telah memposting terjemahan bahasa indonesia sebelumnya, saya yakin kita bisa dikatakan punya pandangan yang sama tentang artikel tersebut.
Ngomong - ngomong, anda setuju gak ada orang yang melekat kepada kekosongan itu dan tidak mau melepaskannya?

djoe

Quote from: Indra on 13 May 2011, 11:25:33 AM
Apakah Bro Joe sudah bisa melihat batas nyata dan ilusi itu dengan jelas?

Batin yang kotor itu sudah pasti tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi. Saya masih mempunyai batin yang kotor. Sudah jelas sekali itu, orang butapun bisa mengetahuinya tanpa bertanya.

Jika ada yang menanyakan anda bisa melihat batas nyata dan ilusi dengan jelas, kira kira mana yang lebih buta yah? orang yang tahu batinnya sendiri kotor????? hmmmmmmm atau
orang yang menanyakan hal tersebut : apakah anda bisa membedakan...... ?

sobat-dharma

Quote from: djoe on 13 May 2011, 11:28:08 AM
Karena anda telah memposting terjemahan bahasa indonesia sebelumnya, saya yakin kita bisa dikatakan punya pandangan yang sama tentang artikel tersebut.
Ngomong - ngomong, anda setuju gak ada orang yang melekat kepada kekosongan itu dan tidak mau melepaskannya?

Intinya bukan kosong atau ada, tapi tidak melekat. Kalau saya memahami artikel ini seperti itu. Saya setuju pada saran: "Tidak melekat".  Bahkan jangan melekat pada kata-kata "Tidak melekat." :) Ketika membayangkan "apakah seseorang bisa melekat pada kekosongan atau tidak," kita hanya sedang dipermainkan oleh pikiran palsu kita.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

djoe

Quote from: sobat-dharma on 13 May 2011, 11:44:12 AM
"apakah seseorang bisa melekat pada kekosongan atau tidak," kita hanya sedang dipermainkan oleh pikiran palsu kita.

Sayangnya ada orang seperti itu dan malah mengclaim terbenar dan mengatakan orang yang tidak melekat itu sebagai gila.

Menurut bro, siapa yg lebih gila, yang mengclaim atau yang tidak melekat?

Indra

Quote from: djoe on 13 May 2011, 11:36:52 AM
Batin yang kotor itu sudah pasti tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi. Saya masih mempunyai batin yang kotor. Sudah jelas sekali itu, orang butapun bisa mengetahuinya tanpa bertanya.

Jika ada yang menanyakan anda bisa melihat batas nyata dan ilusi dengan jelas, kira kira mana yang lebih buta yah? orang yang tahu batinnya sendiri kotor????? hmmmmmmm atau
orang yang menanyakan hal tersebut : apakah anda bisa membedakan...... ?

saya akan mengaku bahwa saya lebih kotor daripada anda, mustahil saya bisa membedakan, saya hanya berharap anda bisa menunjukkan kepada saya, tapi sayang sekali ...

hanya saja, menarik sekali suatu pertanyaan sederhana bisa menimbulkan reaksi spt yg anda tunjukkan

sobat-dharma

Quote from: djoe on 13 May 2011, 11:50:16 AM
Sayangnya ada orang seperti itu dan malah mengclaim terbenar dan mengatakan orang yang tidak melekat itu sebagai gila.

Menurut bro, siapa yg lebih gila, yang mengclaim atau yang tidak melekat?

Mohon dijelaskan lagi pertanyaannya. Saya kurang paham...
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek


adi lim

Quote from: Indra on 13 May 2011, 12:07:52 PM
saya akan mengaku bahwa saya lebih kotor daripada anda, mustahil saya bisa membedakan, saya hanya berharap anda bisa menunjukkan kepada saya, tapi sayang sekali ...

hanya saja, menarik sekali suatu pertanyaan sederhana bisa menimbulkan reaksi spt yg anda tunjukkan

karena 'sensi nya tinggi' kali !     ^-^

BTT
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

djoe

Quote from: Indra on 13 May 2011, 12:07:52 PM
saya akan mengaku bahwa saya lebih kotor daripada anda, mustahil saya bisa membedakan, saya hanya berharap anda bisa menunjukkan kepada saya, tapi sayang sekali ...

hanya saja, menarik sekali suatu pertanyaan sederhana bisa menimbulkan reaksi spt yg anda tunjukkan

Orang buta bertanya pada orang buta? Siapakah yang lebih buta yang bertanya atau yang ditanya

Indra

Quote from: djoe on 16 May 2011, 10:52:10 AM
Orang buta bertanya pada orang buta? Siapakah yang lebih buta yang bertanya atau yang ditanya


baik, saya lebih kotor dan lebih buta, nah bisakah anda menjawab? atau tidak bisa? apa susahnya mengatakan, "maaf, saya tidak mampu menjawab pertanyaan anda."

djoe

Quote from: Indra on 16 May 2011, 10:56:48 AM

baik, saya lebih kotor dan lebih buta, nah bisakah anda menjawab? atau tidak bisa? apa susahnya mengatakan, "maaf, saya tidak mampu menjawab pertanyaan anda."

sorry, seharusnya saya tahu anda buta karena itu anda tidak tahu saya buta? makanya anda bertanya pada saya yg buta.
Celakanya setelah tahu saya buta, anda masih bertanya lagi?

Indra

Quote from: djoe on 16 May 2011, 11:01:32 AM
sorry, seharusnya saya tahu anda buta karena itu anda tidak tahu saya buta? makanya anda bertanya pada saya yg buta.
Celakanya setelah tahu saya buta, anda masih bertanya lagi?

saya tidak tahu anda buta, saya memang buta tapi saya menduga anda tidak buta. karena bagaimana mungkin ada orang buta yg mencela orang buta lain? hanya orang melek-lah yg mencela orang buta. begitu dugaan saya.

BTT supaya jangan teralihkan terlalu jauh,

jadi anda sendiri juga tidak bisa melihat batas antara nyata dan iliusi kan? kenapa mencela orang lain seolah-olah menunjukkan diri sendiri suci?

djoe

Quote from: Indra on 16 May 2011, 11:02:51 AM
saya tidak tahu anda buta,

sorrya yah, saya tidak tahu anda buta.
Tadinya saya menduga anda tidak buta jadi saya menduga anda tahu sebelumnya saya sudah mengaku buta

dilbert

Quote from: djoe on 16 May 2011, 11:07:56 AM
sorrya yah, saya tidak tahu anda buta.
Tadinya saya menduga anda tidak buta jadi saya menduga anda tahu sebelumnya saya sudah mengaku buta

Karena buta maka-nya bertanya-tanya soal "jalan"
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Indra

Quote from: djoe on 16 May 2011, 11:07:56 AM
sorrya yah, saya tidak tahu anda buta.
Tadinya saya menduga anda tidak buta jadi saya menduga anda tahu sebelumnya saya sudah mengaku buta

di mana yah anda mengaku itu? apakah saya melewatkan postingan anda? tidak mungkin, karena saya selalu menunggu2 postingan anda