Pandangan Buddhism terhadap praktek "Shia Sen"

Started by dipasena, 30 April 2011, 11:27:03 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: ryu on 04 May 2011, 09:28:40 AM
bukan soal melekat pada samsaranya, tapi tekadnya itu tuh, seperti :
3) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata semua badannya tidak berwarna emas sejati, maka aku tak
akan mencapai samyaksambuddha!

17) Apabila aku telah menjadi Buddha, andaikata para Buddha yang berada
di sepuluh penjuru dunia jumlah tak terhingga tidak memuliakan namaku, maka aku
tak akan mencapai samyaksambuddha!

dll
Wah, kalau yang terlalu jauh seperti itu, dispekulasikan pun sudah susah. Kalau saya pribadi menganggap sebagai tidak mungkin.

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 04 May 2011, 09:39:16 AM
Wah, kalau yang terlalu jauh seperti itu, dispekulasikan pun sudah susah. Kalau saya pribadi menganggap sebagai tidak mungkin.
ok deh ;D

nah kalau pengalaman dtgvjra, mak kwan im katanya muncul, bagaimana pendapat om ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: ryu on 03 May 2011, 08:01:30 PM
sepertinya dengan banyaknya kesaksian2 maka kebenaran semakin menjauh, membuat pusing aja.

sudah coba ke tempat orang trance / tang sin / lok tung / lok tang / mediumisasi gak ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: No Pain No Gain on 03 May 2011, 01:50:43 PM
yang di barat? selatan? tenggara? barat daya? timur laut? dll?
Naga di barat, Kumbhanda di selatan.


Quote from: blood_demon on 03 May 2011, 01:51:08 PM
sutta yg menceritakannya plsssssssss
Hal seperti itu biasanya diklasifikasikan berdasarkan banyak sutta, bukan cuma satu. Misalnya dalam Sakkapanhasutta bisa disimpulkan bahwa Gandhabba ada di bawah alam Tavatimsa, berarti Catummaharajika. Pancasikha sang pemusik juga disebut Gandhabba, berarti tidak seperti gambaran gendruwo di sini. Dalam Patikasutta juga ada disinggung tentang Kalakanja adalah yang paling rendah di antara para Asura, berarti Asura sendiri ada banyak klasifikasinya. Dari pembacaan banyak sutta itu, maka kita bisa menarik kesimpulan kira-kira tentang gambaran tingkatan para deva tersebut.

ryu

Quote from: dilbert on 04 May 2011, 09:51:15 AM
sudah coba ke tempat orang trance / tang sin / lok tung / lok tang / mediumisasi gak ?
blom sih, but bagi aye hal2 seperti itu tidak masuk logika aja.

masing2 agama atau kepercayaan mempunyai cara masing2 dalam hal2 seperti ini.

dalam kr****n ada "katanya" kemasukan bahasa roh kudus, ada juga "katanya" melihat Yesus bicara padanya dll

dalam islam "katanya" ada jin, ada setan yang bisa merasuk tubuh manusia dll

dalam buda pun ternyata ada juga "katanya" kwan im menampakkan dirinya, buda bisa minum kopi bareng, dewa2 bisa merasuk tubuh manusia (lucunya ada tokoh2 khayalan pun juga bisa masuk ke tubuh manusia (sun go kong), dll)

dalam hindu keknya lebih banyak ya kasus kerasukan ("katanya" kalau kebali ga boleh bicara sembarangan, tar kemasukan oleh penunggu disana)

dan kalau semua hal diatas dipikirin :

bisa jadi kalau semua benar maka ajaran diatas itu benar semua tidak ada yang salah

atau ada yang benar dan yang salah

atau tidak ada yang benar semua
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: ryu on 04 May 2011, 09:45:42 AM
ok deh ;D

nah kalau pengalaman dtgvjra, mak kwan im katanya muncul, bagaimana pendapat om ;D
Saya pernah diceritakan kalau memanggil dewi Kwan Im, yang datang belum tentu Sang Kwan Im sendiri, tapi dewi pengikutnya yang mewakili. Soal kebenarannya, tentu saja kita yang belum sakti tidak akan tahu. Kalau di 'tetangga' juga 'roh' yang buat kerasukan suka ngaku-ngaku Satan/Lucifer, padahal cuma roh 'biasa' saja.

Mengenai kekuatannya, hal-hal gaib begini memang susah dibuktikan. Menurut pengalaman saya memang ada yang benar-benar punya kemampuan gaib untuk membantu/mencelakakan, ada juga yang sekadar tukang tipu. Dan seperti bisa diduga, tipe ke dua ini jumlahnya jauh lebih banyak, jadi kita harus pinter-pinter sendiri dalam menilai.

dilbert

Quote from: ryu on 04 May 2011, 10:01:14 AM
blom sih, but bagi aye hal2 seperti itu tidak masuk logika aja.

masing2 agama atau kepercayaan mempunyai cara masing2 dalam hal2 seperti ini.

dalam kr****n ada "katanya" kemasukan bahasa roh kudus, ada juga "katanya" melihat Yesus bicara padanya dll

dalam islam "katanya" ada jin, ada setan yang bisa merasuk tubuh manusia dll

dalam buda pun ternyata ada juga "katanya" kwan im menampakkan dirinya, buda bisa minum kopi bareng, dewa2 bisa merasuk tubuh manusia (lucunya ada tokoh2 khayalan pun juga bisa masuk ke tubuh manusia (sun go kong), dll)

dalam hindu keknya lebih banyak ya kasus kerasukan ("katanya" kalau kebali ga boleh bicara sembarangan, tar kemasukan oleh penunggu disana)

dan kalau semua hal diatas dipikirin :

bisa jadi kalau semua benar maka ajaran diatas itu benar semua tidak ada yang salah

atau ada yang benar dan yang salah

atau tidak ada yang benar semua

Kalau dewa, asura, yakkha, gandhaba percaya ? (mungkin percaya dengan referensi Sutta-Sutta) --> hipotesis a

Kalau referensi JATAKA kisah SURABHA MIGHA gimana menjelaskan bahwa DEWA SAKKA masuk/merasuki (diterjemahkan) kedalam tubuh pendeta kerajaan... --> hipotesis b

hipotesis a dan hipotesis b berasal dari sumber yang dikatakan "kredibel"... apakah tidak menggelitik bro ryu untuk mencari tahu atau berpandangan "out of box" dari Logika yang selama ini ada di pikiran bro ryu...
Ke tempat-tempat yang bisa trance/lok thung/lok tang/ mediumisasi dan sejenis-nya...



VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: ryu on 04 May 2011, 10:01:14 AM
blom sih, but bagi aye hal2 seperti itu tidak masuk logika aja.

masing2 agama atau kepercayaan mempunyai cara masing2 dalam hal2 seperti ini.

dalam kr****n ada "katanya" kemasukan bahasa roh kudus, ada juga "katanya" melihat Yesus bicara padanya dll

dalam islam "katanya" ada jin, ada setan yang bisa merasuk tubuh manusia dll

dalam buda pun ternyata ada juga "katanya" kwan im menampakkan dirinya, buda bisa minum kopi bareng, dewa2 bisa merasuk tubuh manusia (lucunya ada tokoh2 khayalan pun juga bisa masuk ke tubuh manusia (sun go kong), dll)

dalam hindu keknya lebih banyak ya kasus kerasukan ("katanya" kalau kebali ga boleh bicara sembarangan, tar kemasukan oleh penunggu disana)

dan kalau semua hal diatas dipikirin :

bisa jadi kalau semua benar maka ajaran diatas itu benar semua tidak ada yang salah

atau ada yang benar dan yang salah

atau tidak ada yang benar semua
Betul, saya setuju dengan bro ryu, maka saya lebih cocok pada pandangan Buddhisme (Theravada khususnya).
Dalam pandangan Theravada, makhluk bisa terlahir di alam sorga karena perbuatan, bukan karena agama. Dengan kata lain, di sorga, dewanya punya agama yang beraneka ragam pula. Ketika dewa ini berinteraksi dengan manusia, maka juga tentu dengan yang sesuai dengan kepercayaannya. Dewa agama X muncul di medium agama X, dewa Y muncul di medium agama Y.

ryu

#68
Quote from: dilbert on 04 May 2011, 10:06:23 AM
Kalau dewa, asura, yakkha, gandhaba percaya ? (mungkin percaya dengan referensi Sutta-Sutta) --> hipotesis a

Kalau referensi JATAKA kisah SURABHA MIGHA gimana menjelaskan bahwa DEWA SAKKA masuk/merasuki (diterjemahkan) kedalam tubuh pendeta kerajaan... --> hipotesis b

hipotesis a dan hipotesis b berasal dari sumber yang dikatakan "kredibel"... apakah tidak menggelitik bro ryu untuk mencari tahu atau berpandangan "out of box" dari Logika yang selama ini ada di pikiran bro ryu...
Ke tempat-tempat yang bisa trance/lok thung/lok tang/ mediumisasi dan sejenis-nya...




nah sebenernya cerita dewa2 dan asura dalam sutta pun "aye" kurang percaya. sepertinya tercampur dengan mitos hindu
kalau misalnya cerita dalam sutta keberadaan dewa2 hindu itu benar2 ada, maka sepertinya ajaran hindu lebih baik dong dari ajaran buda

hal2 itu tidak terlalu berguna bagi "aye" ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: ryu on 04 May 2011, 10:56:52 AM
nah sebenernya cerita dewa2 dan asura dalam sutta pun "aye" kurang percaya. sepertinya tercampur dengan mitos hindu
kalau misalnya cerita dalam sutta keberadaan dewa2 hindu itu benar2 ada, maka sepertinya ajaran hindu lebih baik dong dari ajaran buda

hal2 itu tidak terlalu berguna bagi "aye" ;D

Tidak berguna bagi bro ryu menjadi lain persoalan... terus tentu-nya berbeda dengan klaim/pernyataan bahwa "dewa-dewa" atau asura atau yakkha atau sejenisnya yang "BISA MASUK/MERASUKI" manusia itu menjadi lain persoalan pula...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: dilbert on 04 May 2011, 11:20:01 AM
Tidak berguna bagi bro ryu menjadi lain persoalan... terus tentu-nya berbeda dengan klaim/pernyataan bahwa "dewa-dewa" atau asura atau yakkha atau sejenisnya yang "BISA MASUK/MERASUKI" manusia itu menjadi lain persoalan pula...
ya karena bagi aye hal2 seperti itu bisa mengaburkan inti ajaran yang sesungguhnya, karena seperti di post sebelumnya masing2 ajaran punya referensinya, dan masing2 "katanya" mengalaminya, dan hal itu sulit untuk di buktikan ;D

masing2 agama khan punya paten tersendiri mengenai mahluk2 itu, kalau dari segi ilmiah mungkin saja "katanya" itu bisa saja alien yang datang ke bumi, karena keterbatasan pengetahuan maka disebutlah Tuhan, dewa, setan dll ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: ryu on 04 May 2011, 11:34:42 AM
ya karena bagi aye hal2 seperti itu bisa mengaburkan inti ajaran yang sesungguhnya, karena seperti di post sebelumnya masing2 ajaran punya referensinya, dan masing2 "katanya" mengalaminya, dan hal itu sulit untuk di buktikan ;D

masing2 agama khan punya paten tersendiri mengenai mahluk2 itu, kalau dari segi ilmiah mungkin saja "katanya" itu bisa saja alien yang datang ke bumi, karena keterbatasan pengetahuan maka disebutlah Tuhan, dewa, setan dll ;D

berarti inti-nya semua "pengetahuan" itu dari "kata-nya"... bukan-kah lebih baik kalau bisa di-jumpai dulu orang orang yang bisa mediumisasi/lok thung/lok tang/ tang sin tsb... mungkin walaupun bagi bro ryu tidak berguna... bukan-kah kalau mengalami / encounter/ menghadapi kejadian tersebut dan mengetahui dengan "sebenar-benar"-nya lebih baik daripada hanya mereka-reka dan mengambil kesimpulan dari yang "kata-nya" tersebut ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: dilbert on 04 May 2011, 11:54:21 AM
berarti inti-nya semua "pengetahuan" itu dari "kata-nya"... bukan-kah lebih baik kalau bisa di-jumpai dulu orang orang yang bisa mediumisasi/lok thung/lok tang/ tang sin tsb... mungkin walaupun bagi bro ryu tidak berguna... bukan-kah kalau mengalami / encounter/ menghadapi kejadian tersebut dan mengetahui dengan "sebenar-benar"-nya lebih baik daripada hanya mereka-reka dan mengambil kesimpulan dari yang "kata-nya" tersebut ?
walau mendatangi apakah bisa tau itu bener atau bohong?

di tipi pun banyak yang show2 seperti itu apakah bisa tau itu bohong atau tidak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

#73
Quote from: ryu on 04 May 2011, 12:00:23 PM
walau mendatangi apakah bisa tau itu bener atau bohong?

di tipi pun banyak yang show2 seperti itu apakah bisa tau itu bohong atau tidak?

datang-i dahulu... jangan dengar dari "kata-nya", dan jika memang kejadian itu "bohong2an"... tentu tidak akan "mengerus" keyakinan/saddha bro ryu...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

kuswanto

dulu pas gua kecil ( kira2 umur 5thn - SMP kls 1), gua kena penyakit ginjal, ya ada komplikasi gt deh.. entah brp byk pengobatan juga sih yg uda di jalanin gua sendiri uda lupa.. dan pengobatan alternatif sampai bawa ke dewa2 ( mui shin, thiu chiam, lok tang, dll) byk dah. toh sembuh juga karena pengobatan medis di china sktr thn 97-98..

se ingat gua, (maklum tll byk jd gk inget satu persatu tempatnya) ada bbrp lok tang/"kerasukan dewa" yg bener2 sangat terlihat asli, bisa cerita ini itu, (kebetulan mama yg bawa saya sekalian tanya2 urusan2 lain). tapi waktu nya tiba tanya ttg penyakit gua, di bilang ada yg "kerjain" jadi di kasi hu thao yg katanya dibakar n minum bisa buat menangkal bala tsb.. jadi di minum lah itu hu thao nya ( caranya? di bakar itu kertas kuning + tinta merah dari tulisan2nya sampai hitam gosong, campur segelas air) tebak hasil nya? secara medis TIDAK SEMBUH.

saya sendiri sampai sekarang meyakini kl praktik2 begitu adalah mungkin wajar ada(beneran), dan lebih wajar lagi kl byk yg bohong2an atau untuk mencari duit doank. penjelasan ttg apa/siapa/kenapa merasuki ya itu mah byk versi nya..

satu hal yg saya suka "mengerjain sodara" saya yg masih percaya dan sering datang ke tempat lok tang di jakarta adalah.. minta sama itu dewa permintaan yg agak berat dunk, jgn cuma yg enteng2 apalagi nasihat2 doank..

contohnya: minta dewa membebaskan antasari azhar, atau membuat DPR membuka kasus Century, menghilangkan kelaparan pada masyarakat di afrika dll, yah yg bener2 global gitu dunk, wkwkkwkwkwk saya rasa sodara saya gk pernah minta seperti itu.. karena kl pun ada dewa yg merasuki, gak sanggup juga toh..

kalau dari sisi buddhism mungkin lebih baik tidak mendatangi hal2 seperti ini, toh saya belum bisa melihat manfaat yg bisa di ambil dr praktik2 seperti ini?

just my opinion  :)