Pembalikan isi Sutra Buddhist oleh aliran Maitreya

Started by nyanadhana, 02 April 2008, 03:44:04 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

Quote from: 7th on 08 April 2008, 12:50:52 AM
Baru2 ada kasus warga Indo mati setelah makan mi instan...
Apa penyebabnya? Bisa langsung gw bilang karena mi instan beracun? ato................

Mi instan berbakteri?
kandungan vetsin terlalu tinggi?
keseringan makan mi instan?
peralatan masak kotor?
peralatan masak karatan?
kesedak?
mi kadaluarsa?
dll...


koq jadi mi instant ? ???
There is no place like 127.0.0.1

nyanadhana

#91
 :)) mati aja diribetin apalagi OOT ada mie ada mayat...weheheheheh.......well,apakah yang kita bahs di topik ini?
"Pembalikan isi Sutra Buddhist oleh aliran M" dan kali ini Vajrachedika Sutra(Diamond cutter Sutra) menjadi bahan santapan mereka.ada di website I Kuan Tao international.silahkan googling.

Saya tambahkan penjelasan dari tetangga
Maha Ikrar Budha Maitreya adlh merombak dunia ini (yg kita tempati skrg) yg penuh dgn kacau balau, bencana, perang, kelaparan menjadi suatu Bumi Suci yg indah, tiada kegelisahan, org2nya penuh dgn Nurani yang tinggi dan cinta kasih. Maka itu kenapa ada ajaran Maitreya Great Tao yang di turunkan oleh Bapak Guru Agung (SeCun - inkarnasi Ci Kung Huo Fuo) & Ibu Guru Suci (SeMu - inkarnasi Yue Huei Phu Sa), ibaratnya kita umat Maitreya menyiapkan jalan terlebih dahulu untuk mewujudkan misi Maitreya tsb. Kita selalu di tuntut meneladani sifat Maitreya sbg puncak keberhasilan pembinaan kita (cinta kasih, di marah tidak membalas, di pukul tak melawan). Memang itu sangat sulit di lakukan, siapa sich yg di marah tidak membalas, hehehe karena kita semua adlah manusia berdosa. Jadi pembinaan kita adalah step by step utk mencapai puncak keberhasilan tsb. Jadi untuk mewujudkan ikrar dr Budha Maitreya harus di mulai dr diri kita sendiri yaitu berpaling ke HATI NURANI dan menjadikan Nurani sbg Tuan atas diri kita. Jadi saat Budha Dharma mulai dilupakan orang dan akhir zaman telah datang, datanglah seorg Budha yg memiliki cinta kasih universal; Sang Maitreya. Bumi ini akan hancur, saat itu bencana yg datang begitu mengerikan, tangis manusia ada dimana2. Dan setelah itu baru terbentuklah Bumi Sukhavati Maitreya dan org2 yg telah chiu tao akan menempati Tanah Budha Maitreya tersebut. Pasti anda semua ingin bertanya : Kemanakah setelah org chiu tao meninggal sementara Bumi Budha Maitreya blom ada? Orang yg sudah meninggal dan telah chiu tao akan terbebas dari samsara, mencapai Nirwana melanjutkan pembinaan diri di bawah bimbingan Bodhisatva Maitreya.

Guru disini bukan guru yang mengajarkan sesuatu (spt yg di jelaskan diatas, makanya lbh cocok di sebut patriat) Nabi Lao Tze hanya menurunkan Firman pembebas samsara ke Sakyamuni Budha. Dan ini pasti tidak anda temukan di sutra/kitab manapun karena penerusan Firman Tuhan masih bersifat Rahasia pada zaman tersebut.

Pelurusan oleh nyanadhana
1. Maitreya bisa terlahir ke dunia karena ajaran Sakyamuni Buddha telah habis masanya,tujuan kalian adalah sama menyediakan jalan agar Maitreya turun ke dunia dengan menghapus pikiran orang mengenai Dhamma yang benar. pernahkah terpikir tulisan yang mulia ini sebenarnya sebuah jebakan yang paling kurang waras dimana dengan sengaja kalian membabat Dhamma Agung dengan berharap seorang manusia gendut dengan kantong sinterklas akan datang ke dunia.kenapa ga tunggu tiap 25 Desember dibawah cerobong asap aja.ada kok sinterklas yang datang.
Maitreya tidak pernah ada figur seperti itu.karena bentuk beliau sampai hari ini aja kita belum tahu.hanya rekaan org tiongkok.

2. Kalo ada sesuatu bersifat rahasia,maka saya akan meninggalkan ajaran Sakyamuni buddha karena dia plin plan dalam omongan. Jelas-Jelas dijelaskan bahwa Dhamma yang Dia ajarkan tidak mengandung rahasia,semua terbabar dengan jelas.untuk apa merahasiakan dan untuk apa Sakyamuni Buddha susah payah ngajarin Dhamma 45 tahun,mendingan qiu dao in org India dan dunia biar semua masuk surga.

Demikian penjelasan saya. dan saya harap ke depan I Kuan Tao bisa lebih konsisten dengan ajaran kebaikan ala mereka tanpa mengganggu ajaran Taoism,Buddhism dan Confucius beserta agama Kristiani plus Muslim....aneh Hindu kok kalian ga berani comot,apakah di Cina dulunya ga ada Hindu yah,makanya ga ngerti isi ajarannya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

#92
Sang Budha pernah bersabda (tolong simak baik2 dan baca kalimat perkalimat secara perlahan dan seksama) :

"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak.
Kita lihat statement ini, spt yang saya paparkan diatas kalau zaman dahulu Firman Tuhan masih bersifat sangat rahasia dan tidak seorg Nabi/Suci/Budha yang berani mengatakan nya langsung, mereka lebih cenderung memakai bahasa yang lebih menyiratkan maksud di balik bahasa yang Sang Nabi/Suci/Budha gunakan.

Ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Sesuatu di sini yang di maksud Sang Budha adalah Firman Tuhan, Firman Tuhan adalah Tuhan itu sendiri. Tuhan Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Terciptakan, Yang Mutlak karena Dia adalah alfa dan Omega; Dia adalah awal dan akhir.
Pembinaan diri yang sempurnaan adlah pencapaian pencerahan sejati/kebahagiaan tertinggi yaitu Nibbana spt yang di capai Sang Budha. Sang Budha telah menyatu dengan Tuhan dan Hati Sang Budha juga telah menyatu dgn Tuhan makanya di sebut sebagai Sang Tatagatha.

Sekarang kita bahas statement berikutnya :

Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Artinya apabila tidak ada Firman Tuhan pembebas samsara tersebut, maka tidak mungkin dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan dll (tumimbal lahir). Tetapi karena adanya Firman Tuhan maka dapat terbebas dari kelahiran, penjelmaan (tumimbal lahir)

Jadi intinya kalau kita cari di sutra manapun tak akan di sebutkan mengenai Firman Tuhan di turunkan dari siapa ke siapa, dari patriat siapa ke siapa karena bersifat SANGAT RAHASIA pada zaman itu
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

#93
bahkan Aganna Sutta Pali juga diputar balikkan,sadar ooooiiiiii......
coba klik link dibawah ini penejlasan oleh orang Singapore dari forum Buddhist Singapore

http://buddhism.sgforums.com/forums/1728/topics/259066

di tulisan website juga dibahas sejarah mulanya I Kuan Tao....memang asalnya dari Bai Lian Jiao...gw mau tanya,aliran pemberontak kok dibela2 malah Ajaran Sejati dibohong-bohongin.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

bond

Dari masalah mayat tidak membusuk bukan karena chiu tao, tapi karena adanya faktor ilmiah, misalnya kelembaban udara, tanah dan senyawa kimia lainnya yg muncul entah dari tubuh atau lingkungan sekitar mayat tsb yg memang mendukung tidak terjadinya pembusukan. Biasanya ini terjadi  pada meditator yg telah mencapai tataran tertentu(tidak spesifik org chiu tao saja),orang biasa juga bisa, dan kasus ini sangat jarang terjadi. Sehingga mengatakan karena chiu tao, mayat menjadi tidak busuk adalah takhayul dan terlalu dikait2kan dan dipaksakan,sekalipun kita melihat mayat tersebut tidak ada gunanya kalau masih berpikir dengan cara takhayul, sebaiknya berpikir secara akal sehat dan cari penyebabnya secara ilmiahnya.Dan seringkali masalah seperti yg jelas takhayul ini disuruh membuktikan dengan menggunakan kata "ehipasiko", tetapi pertanyaanya, bagaimana cara kita berehipasiko dan apakah cara ehipasikonya sudah benar?
_/\_


Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

nyanadhana

 _/\_ ehipassiko dengan melihat mayat disekeliling kita,sebenarnya kematian adalah hal wajar yang tidak ada sangkut pautnya dengan dunia mistis.

Betul bond,banyak faktor yang membuat mayat lemas,dan itu tidak spesifik pada satu ajaran atau mesti di qiu dao baru bisa mati lemes.faktanya,kelompok ini suka menggabungkan pemikiran mistis orang Tionghoa.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

bond

Smoga mind set mereka lebih terbuka dan berubah kearah yg benar. Sabbe satta bhavantu sukhitata _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

davit_c

Quote from: Yong_Cheng on 07 April 2008, 08:21:44 PM

Kalo urusan patok mematok kesucian saya kurang tahu, ini hanya kepercayaan aliran kami, disini akan saya berikan bukti baik dari Buddhisme ataupun I Kuan Tao, kalau untuk bukti nyata ya tetap aja harus sendiri yang melihatnya...

Di Thailand, Mayat Bhikkhu terkemuka Luong Puo Deng selama 3 tahun berada di peti mati kaca tidak membusuk tanpa di balsem atau diawetkan. (ini kejadian pada tahun 2007, dimana Bhikkhu Luong Phor Deng meninggal pada tahun 2004, dan pada tahun 2007 mayatnya yang tidak rusak itu baru diperabukan. Kondisi mayatnya sama seperti mayat Firaun yang dibalsem/diawetkan, hanya mengkerut saja dan berubah kecoklatan. Sama sekali tidak terjadi pembusukan, padahal pada peti mati kacanya tersebut, laba laba bisa bersarang, ini pertanda bahwa peti nya itu tidak VACUUM UDARA.)

Di Semarang, Ayah teman baik saya juga meninggal karena menderita tumor di leher, mayatnya setelah 5 hari akhirnya di kubur (karena menunggu anaknya yang lain pulang) tubuhnya tetap saja masih lemas dan tidak mengeluarkan bau, Seminggu sebelumnya ayah teman saya di ajak utk chiu tao oleh salah satu saudara dan menyatakan penyesalannya kepada istri dan anak2nya dan hari itu juga berikrar untuk vegetarian, tetapi akhirnya ayah teman saya meninggal...

gw rasa jika hanya 1 atau 2 kasus yang terjadi, hanya bisa di kategorikan sebagai fenomena atau "kebetulan" saja. Lalu apakah semua orang yg sudah di chiu tao lantas menjadi orang suci, dan tubuhnya akan tetap lemas dan tidak berbau dalam kurun waktu tertentu?

Kokuzo

Quote from: Sumedho on 08 April 2008, 07:50:21 AM
Quote from: 7th on 08 April 2008, 12:50:52 AM
Baru2 ada kasus warga Indo mati setelah makan mi instan...
Apa penyebabnya? Bisa langsung gw bilang karena mi instan beracun? ato................

Mi instan berbakteri?
kandungan vetsin terlalu tinggi?
keseringan makan mi instan?
peralatan masak kotor?
peralatan masak karatan?
kesedak?
mi kadaluarsa?
dll...


koq jadi mi instant ? ???

kenapa ya?  ^-^

El Sol

Quote from: nyanadhana on 08 April 2008, 08:19:06 AM
:)) mati aja diribetin apalagi OOT ada mie ada mayat...weheheheheh.......well,apakah yang kita bahs di topik ini?
"Pembalikan isi Sutra Buddhist oleh aliran M" dan kali ini Vajrachedika Sutra(Diamond cutter Sutra) menjadi bahan santapan mereka.ada di website I Kuan Tao international.silahkan googling.

Saya tambahkan penjelasan dari tetangga
Maha Ikrar Budha Maitreya adlh merombak dunia ini (yg kita tempati skrg) yg penuh dgn kacau balau, bencana, perang, kelaparan menjadi suatu Bumi Suci yg indah, tiada kegelisahan, org2nya penuh dgn Nurani yang tinggi dan cinta kasih. Maka itu kenapa ada ajaran Maitreya Great Tao yang di turunkan oleh Bapak Guru Agung (SeCun - inkarnasi Ci Kung Huo Fuo) & Ibu Guru Suci (SeMu - inkarnasi Yue Huei Phu Sa), ibaratnya kita umat Maitreya menyiapkan jalan terlebih dahulu untuk mewujudkan misi Maitreya tsb. Kita selalu di tuntut meneladani sifat Maitreya sbg puncak keberhasilan pembinaan kita (cinta kasih, di marah tidak membalas, di pukul tak melawan). Memang itu sangat sulit di lakukan, siapa sich yg di marah tidak membalas, hehehe karena kita semua adlah manusia berdosa. Jadi pembinaan kita adalah step by step utk mencapai puncak keberhasilan tsb. Jadi untuk mewujudkan ikrar dr Budha Maitreya harus di mulai dr diri kita sendiri yaitu berpaling ke HATI NURANI dan menjadikan Nurani sbg Tuan atas diri kita. Jadi saat Budha Dharma mulai dilupakan orang dan akhir zaman telah datang, datanglah seorg Budha yg memiliki cinta kasih universal; Sang Maitreya. Bumi ini akan hancur, saat itu bencana yg datang begitu mengerikan, tangis manusia ada dimana2. Dan setelah itu baru terbentuklah Bumi Sukhavati Maitreya dan org2 yg telah chiu tao akan menempati Tanah Budha Maitreya tersebut. Pasti anda semua ingin bertanya : Kemanakah setelah org chiu tao meninggal sementara Bumi Budha Maitreya blom ada? Orang yg sudah meninggal dan telah chiu tao akan terbebas dari samsara, mencapai Nirwana melanjutkan pembinaan diri di bawah bimbingan Bodhisatva Maitreya.

disumber lainnya..si secun itu bilank dia itu reinkarnasi dari Boddhisatva Maitreya -_-" skarang chi kung...

eh dalam Elsolyana..pendirinya reinkarnasi dewa Sakka loh~~ lebih masuk akal khan?

El Sol

Quote from: bond on 08 April 2008, 09:36:00 AM
Dari masalah mayat tidak membusuk bukan karena chiu tao, tapi karena adanya faktor ilmiah, misalnya kelembaban udara, tanah dan senyawa kimia lainnya yg muncul entah dari tubuh atau lingkungan sekitar mayat tsb yg memang mendukung tidak terjadinya pembusukan. Biasanya ini terjadi  pada meditator yg telah mencapai tataran tertentu(tidak spesifik org chiu tao saja),orang biasa juga bisa, dan kasus ini sangat jarang terjadi. Sehingga mengatakan karena chiu tao, mayat menjadi tidak busuk adalah takhayul dan terlalu dikait2kan dan dipaksakan,sekalipun kita melihat mayat tersebut tidak ada gunanya kalau masih berpikir dengan cara takhayul, sebaiknya berpikir secara akal sehat dan cari penyebabnya secara ilmiahnya.Dan seringkali masalah seperti yg jelas takhayul ini disuruh membuktikan dengan menggunakan kata "ehipasiko", tetapi pertanyaanya, bagaimana cara kita berehipasiko dan apakah cara ehipasikonya sudah benar?
_/\_



bener khan kata aye...-_-"

skarang kata "ehipassiko" dicomot dan disalah artikan... :| :| :|

El Sol

Quote from: nyanadhana on 08 April 2008, 08:43:16 AM
bahkan Aganna Sutta Pali juga diputar balikkan,sadar ooooiiiiii......
coba klik link dibawah ini penejlasan oleh orang Singapore dari forum Buddhist Singapore

http://buddhism.sgforums.com/forums/1728/topics/259066

di tulisan website juga dibahas sejarah mulanya I Kuan Tao....memang asalnya dari Bai Lian Jiao...gw mau tanya,aliran pemberontak kok dibela2 malah Ajaran Sejati dibohong-bohongin.

maklum..orang Buta..

makane give up deh ngajarin Dhamma ke mereka..mending kita raise movement untuk menentang mereka..huehuehue... suruh dunia nge-ban mereka.. :)) :)) :))

Kelana

#102
QuoteBila ada 10 orang yg membaca tripitaka/sutra2 yg lain apakah ke 10 org tsb memiliki penafsiran yg sama juga?
Jawab: akan sama asalkan ke-10 orang tersebut memahami INTI ajaran para Buddha.

Dalam pemikiran saya, keberadaan aliran Maitreya tidak lepas dari kebiasaan Buddhis Tiongkok pada masa lalu yang hanya mengedepankan pembacaan sutra (nienfo-cmiiw) tertentu saja dan tanpa pengkajian lebih mendalam pada sutra-sutra lain. Apalagi hanya menggunakan separuh-separuh, sepengal ayat. Dan ketika ada oknum yang memanfatkan salah satu sutra, sepenggal ayat, salah menafsirkan karena kurang memahami INTI ajaran Buddha dan mempropagandakan, maka apa yang dikatakan akan menjadi panduan bagi yang lainnya, apalagi kurangnya kekritisan pada sebagian "Buddhis" menyebabkan kesalahan dalam memahami ajaran Buddha menjadi menyebar luas dan kemudian dianggap sebagai ajaran Buddha. Inilah yang dialami oleh rekan-rekan dari aliran Maitreya.

Jika kita ingin mengetahui INTI ajaran Buddha maka kita perlu mencari, mengkaji lebih dalam semua sutra.

Sekarang mari kita kaji cuplikan Vimalakirti Nirdesa Sutra yang dijadikan acuan "legalisasi" aliran Maitreya, yang seharusnya dipahami secara menyeluruh bersama INTI ajaran Buddha.

Saya sampaikan teks Sanskertanya yang sekiranya merupakan induk bahasa yang digunakan, sehingga setidaknya kita tahu apakah ada kesalahan terjemahan atau tidak. Sayangnya terjemahan english di internet hanya ada 1 sumber yaitu terjemahan Robert A. F. Thurman

----
Vimalakirti Nirdesa Sutra
12. pūrvayogaḥ saddharmaparīndanā ca
Sanskrit Text:

atha bhagavān maitreyaṁ bodhisattvammahāsattvamāmantrayate sma-"imāmahaṁ maitreyāsaṁkhyeyakalpakoṭisamudānītāmanuttarāṁ samyaksaṁbodhi tvayi parīndāmi, yathā paścime kāle paścime samaye'yamevaṁrūpo dharmaparyāyastvadadhiṣṭhānena parigṛhīto jambudvīpe vardheta na cāntardhīyeta, tat kasya hetoḥ ? anāgate'dhvani, maitreya, (ye)'varipitakuśalamūlāḥ kulaputrakuladuhitṛdeva  nāgayakṣagandharvāsurā anuttarasamyaksaṁbodhisamprasthitāḥ, ta imaṁ dharmaparyāyanna śrutvā, dhvaṁsiṣyante | evaṁrupaṁ sūtrāntaṁ śrutvā, prahṛṣṭāḥ śraddhāṁ pratilapsyante śirasā cā- ( bhivandya, taṁ ) grahīṣyanti | teṣāṁ kulaputrakuladuhitṝṇāṁ rakṣaṇārthāya, maitreya, tena kālena tvayā'yamīdṛśaḥ sūtrāntaḥ sfaraṇīyaḥ |


Translated by Robert A. F. Thurman:


Vimalakirti Nirdesa Sutra
12. Antecedents and Transmission of the Holy Dharma

Then the Lord Sakyamuni said to the bodhisattva Maitreya, the great spiritual hero, "I transmit to you, Maitreya, this unexcelled, perfect enlightenment which I attained only after innumerable millions of billions of aeons, in order that, at a later time, during a later life, a similar teaching of the Dharma, protected by your supernatural power, will spread in the world and will not disappear. Why? Maitreya, in the future there will be noble sons and daughters, devas, nagas, yaksas, gandharvas, and asuras, who, having planted the roots of virtue, will produce the spirit of unexcelled, perfect enlightenment. If they do not hear this teaching of the Dharma, they will certainly lose boundless advantages and even perish. But if they hear such a teaching, they will rejoice, will believe, and will accept it upon the crowns of their heads. Hence, in order to protect those future noble sons and daughters, you must spread a teaching such as this!


(kalau tidak salah yang versi mandarinnya seperti berikut: )
於是,佛告彌勒菩薩言:「彌勒!我今以是無量億阿僧祇劫,所集阿耨多羅三藐三菩提法付囑於汝。如是輩經,於佛滅後末世之中,汝等當以神力,廣宣流布於閻浮提,無令斷絕。所以者何?未來世中,當有善男子善女人,及天龍鬼神乾闥婆羅剎等,發阿耨多羅三藐三菩提心,樂於大法;若使不聞如是等經,則失善利。如此輩人,聞是等經,必多信樂,發希有心,當以頂受,隨諸眾生所應得利,而為廣說。彌勒當知,菩薩有二相。何謂為二?一者好於雜句文飾之事。二者不畏深義如實能入。若好雜句文飾事者,當知是為新學菩薩;若於如是無染無著甚深經典,無有恐畏,能入其中,聞已心淨,受持讀誦,如說修行,當知是為久修道行。彌勒!復有二法,名新學者,不能決定於甚深法。何等為二?一者所未聞深經,聞之驚怖生疑,不能隨順,毀謗不信,而作是言:我初不聞,從何所來?二者若有護持解說如是深經者,不肯親近供養恭敬,或時於中說其過惡。有此二法,當知是新學菩薩,為自毀傷。不能於深法中,調伏其心。彌勒!復有二法,菩薩雖信解深法,猶自毀傷,而不能得無生法忍。何等為二?一者輕慢新學菩薩,而不教誨;二者雖信解深法,而取相分別,是為二法。」
--------

Coba kita perhatikan kata-kata yang ditebalkan.
Pertama kita lihat ada banyak perbedaan terjemahan. Jika aliran Maitreya menggunakan versi mandarin, sejauh ini saya tidak melihat adanya kata yang diartikan sebagai "transmit". Begitu juga dalam teks sanskrit kata "imāmahaṁ" yang seharusnya tidak diterjemahkan sebagai "I transmit to you" .Bandingkan dengan judul pada chapternya : "pūrvayogaḥ saddharmaparīndanā ca" yang diterjemahkan menjadi "Antecedents and Transmission of the Holy Dharma", disini tidak ada kata "mahaṁ" . Secara analisa kasarnya seperti begitu.

Sekarang katakanlah memang benar bahwa kata "mahaṁ" berarti "transmit" atau maka manakah kata yang tepat dalam bahasa Indonesia "penyerahan" atau "meneruskan"?
Kalau "penyerahan", apakah pencerahan dapat diserahkan begitu saja seperti layaknya menyerahkan buku ke orang lain atau seperti dalam film-film silat mandarin yang hanya duduk bersila kemudian dipukul kemudian ilmunya pindah, kemudian orang yang bersangkutan menjadi sakti atau suci? Jika ini yang dimaksud dengan konsep dalam aliran Maitreya dimana kesucian seseorang bisa seenaknya diberikan dengan ritual-ritual tertentu, ini jelas menyimpang dari ajaran INTI para Buddha. Buddha menjelaskan secara tegas bahwa hanya diri sendirilah orang menjadi suci bukan oleh orang lain (coba kita cari di Dhamampada, jika kita mengakui Dhammapada adalah perkataan Sang Buddha).
Jadi tidak ada istilah transfer-mentransfer ilmu kesucian. Coba kita juga baca http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/jadikan-nibbana-sebagai-tujuanmu.

Kemudian , logikanya, kalau benar pencerahan, kesucian bisa langsung ditransfer, maka
Buddha Sakyamuni tidak perlu cape-cape ber kalpa-kalpa berlatih diri, toh bukankah ada Buddha sebelumnya yang bisa transfer kesucian, dengan demikian mungkin beberapa tahun saja bisa suci tidak perlu berkalpa-kalpa. Jadi jelas pandangan bisa mentransfer kesucian adalah salah besar.

Istilah yang mungkin tepat adalah "meneruskan". Meneruskan apa? Meneruskan untuk mencapai pencerahan dimasa yang akan datang. Jadi Sang Buddha menyatakan bahwa dimasa akan datang Maitreya akan mencapai pencerahan. Dan perlu digaris tebal, di sini Sang Buddha tidak menentapkan kapan Maitreya mencapai Pencerahan dan menjadi Buddha. Tetapi dalam sutra lain dijelaskan. Jadi adalah salah jika kita secara gegabah menetapkan tanggal lahir Maitreya tanpa mengacu pada sutra atau sabda Sang Buddha.

Kemudian coba kita baca kalimat yang ditebalkan yang kedua at a later time, during a later life, a similar teaching of the Dharma. A similar teaching of the Dharma, jelas ini menyatakan bahwa Dharma yang akan datang yang diajarkan oleh Buddha berikutnya yaitu Maitreya, akan sama dengan ajaran Buddha Gotama. Lalu pertanyaannya kenapa berbeda? Bahkan INTInya berbeda.

Ini hanyalah analisa saya, mungkin ada yang bisa memperbaikinya atau menambahkan.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Yong_Cheng

 _/\_
Senang sekali bro kelana berkenan untuk bertukar pikiran di thread ini, saya akan menanyakan beberapa hal yg berkaitan dgn isi dari sutra tsb
Disini saya menangkap kalau Buddha Sakyamuni telah memberikan(?)/menyerahkan(?)/meneruskan(?) kepada Boddhisattva Maitreya Dharma yang tiada tara ini, pada saat sutra ini ditulis(?) karena kalimat tsb "I transmit to you, Maitreya, this unexcelled ...." dan dari terjemahan mandarin "彌勒!我以是無量億阿僧祇劫" coba perhatikan kata "I transmit" bukan "I'll transmit" dan kata "" bila benar begitu, berarti menurut sutra tsb telah terjadi pelimpahan kuasa Dharma kepada Boddhisattva Maitreya (CMIIW) dan bila di teliti kejadian/sabda Sang Buddha yang ada dalam sutra ini, kejadian tsb berlangsung di alam sorga sana karena adanya boddhisattva Maitreya dan boddhisattva lainnya, Sekali lagi mohon koreksi apabila pernyataan saya salah

mohon di luruskan maksud saya bukan transmit/transfer kesucian yang sdr el sol/kelana katakan, di aliran maitreya sendiri tidak ada istilah transfer kesucian yang di maksud tsb

untuk urusan mayat yang tidak membusuk diyakini orang tsb telah mencapai kesucian, kepercayaan ini bukan hanya di masyarakat tiongkok di dalam masyarakat agama k pun juga ada, karena itu saya memberikan bukti bahwa bukan hanya di I Kuan Tao saja tetapi di buddhisme juga terdapat mayat yg tidak busuk, dan di agama k pun juga terdapat fenomena ini:
https://www.youtube.com/watch?v=F7uPLx8PM8c&NR=1
https://www.youtube.com/watch?v=0dRm_1OG4oE
https://www.youtube.com/watch?v=kGWT16OPsmY
maaf sedikit OOT ya

kesimpulan saya kata pembalikan tidaklah tepat, seharusnya penafsiran yang salah, dan untuk coppas yang bro nyanadhana berikan sebaiknya di tanyakan kepada mereka yang menafsirkan, didalam wadah Tao kami tidak ada penafsiran Sabda Buddha ttg Nibanna tsb, thx
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki