News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Sayembara mencari kelemahan Tipitaka

Started by fabian c, 11 April 2011, 07:53:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

andry

Samma Vayama

Peacemind

Mungkin mengadakan sayembara lain... saya jadi pesertanya saja.. hehe..

Landy Chua

 
Quote from: Peacemind on 14 April 2011, 10:12:18 AM
Ah.. benar juga ya... Jadi hanya usul doang nih.. 

=)) =)) =)) =)) =))

sapa yang kena.. ? hayoo ngaku~~~ ampe semua jurus di keluarkan~  :))

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Peacemind

Quote from: Landy Chua on 14 April 2011, 10:22:04 AM

=)) =)) =)) =)) =))

sapa yang kena.. ? hayoo ngaku~~~ ampe semua jurus di keluarkan~  :))

ah... hitung-hitung.. asah otak.. ada bagusnya juga.. ;D

K.K.

Quote from: ryu on 14 April 2011, 10:22:47 AM
LDM nya masih tebal semua =))
Justru saya punya sudah tipis hampir kering.

[spoiler]Lui-Duit-Money[/spoiler]

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 14 April 2011, 10:35:07 AM
Justru saya punya sudah tipis hampir kering.

[spoiler]Lui-Duit-Money[/spoiler]
khan 20jt nya kaga jadi =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dhammasiri

Kalau saya menang, uangnya akn saya sumbangkan untuk DC. Tetapi sayang, jurus belut yang dipakai sehingga Tuhan DC juga hanya bisa gigit jari.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

hendrako

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 April 2011, 02:51:28 PM
[belut mode]Wah, ga bisa gitu, bro... Tadi yang dokter bedah sama pembunuh pakai pisau bedah dipukul rata sama, sekarang masa' yang Buddha sama hidung belang dibedain??  ;D [/belut mode]

Sori bro bel (ut), yang di samain perbuatan luarnya, bukan niat dan statusnya....

Si anak dan pembunuh tikus sama2 memberi makan.
Pembunuh dan dokter sama2 melukai orang.
Buddha dan Nanda, sama2 melihat bidadari.

Jadi saya berpendapat samanera adalah pemenangnya nih. ;D
yaa... gitu deh

K.K.

Quote from: hendrako on 15 April 2011, 12:21:39 PM
Sori bro bel (ut), yang di samain perbuatan luarnya, bukan niat dan statusnya....

Si anak dan pembunuh tikus sama2 memberi makan.
Pembunuh dan dokter sama2 melukai orang.
Buddha dan Nanda, sama2 melihat bidadari.

Jadi saya berpendapat samanera adalah pemenangnya nih. ;D
Sebetulnya diklarifikasi, sayembaranya belum mulai. Tapi tidak apa.

[bel mode]Iya, kalau semua dipukul rata, tidak diklasifikasi berdasarkan niat, berarti bro hendrako mengatakan Buddha ajak Nanda ajep-ajep 'kan? Selain itu berarti bro mengatakan Buddha & Sangha mengemis di jalanan (dan masih banyak lagi kasus yang bisa di-belut-in nih) ;D [/bel mode]

fabian c

Quote from: dhammasiri on 14 April 2011, 04:29:08 PM
Kalau saya menang, uangnya akn saya sumbangkan untuk DC. Tetapi sayang, jurus belut yang dipakai sehingga Tuhan DC juga hanya bisa gigit jari.

Samanera yang saya hormati,   ^:)^  Sayang sekali Saman ungkapkan sekarang...
Tapi kalau sekarang Samanera mau menyumbangkan sejumlah uang, saya rasa DC masih menerima dengan tangan terbuka kok...  :)

Mettacittena,   _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

hendrako

Quote from: Kainyn_Kutho on 15 April 2011, 03:18:48 PM
Sebetulnya diklarifikasi, sayembaranya belum mulai. Tapi tidak apa.

[bel mode]Iya, kalau semua dipukul rata, tidak diklasifikasi berdasarkan niat, berarti bro hendrako mengatakan Buddha ajak Nanda ajep-ajep 'kan? Selain itu berarti bro mengatakan Buddha & Sangha mengemis di jalanan (dan masih banyak lagi kasus yang bisa di-belut-in nih) ;D [/bel mode]


Nah, walau dipukul rata tetep aja bukan idung belang dan ngemis, tapi "melihat" bidadari dan menerima makanan.
Kalo melihat yang bening2 dan menerima makanan dijalan disebut idung belang dan pengemis itu namanya udah interpretasi/prasangka/menghakimi. Ndak boleh itu...ndak boleh.... [-X
;D
So......, ending thread ini ..... piye..???
yaa... gitu deh

fabian c

#252
Quote from: Kainyn_Kutho on 15 April 2011, 03:18:48 PM
Sebetulnya diklarifikasi, sayembaranya belum mulai. Tapi tidak apa.

[bel mode]Iya, kalau semua dipukul rata, tidak diklasifikasi berdasarkan niat, berarti bro hendrako mengatakan Buddha ajak Nanda ajep-ajep 'kan? Selain itu berarti bro mengatakan Buddha & Sangha mengemis di jalanan (dan masih banyak lagi kasus yang bisa di-belut-in nih) ;D [/bel mode]


Sebetulnya mudah dilihat mana yang belut bro.... Sekarang saya tanya kepada anda:

Apakah Sang Buddha membenarkan seseorang membunuh ayah dan/atau ibunya...?
Sesuai dengan argumen anda berikut ini...?

"Mātaraṃ pitaraṃ hantvā, rājāno dve ca khattiye;
Raṭṭhaṃ sānucaraṃ hantvā, anīgho yāti brāhmaṇo
.
Membunuh ayah dan ibu, dua raja khattiya;
Menghancurkan kerajaan beserta penduduknya, Brahmana sejati berjalan tak tergoyahkan

Mātaraṃ pitaraṃ hantvā, rājāno dve ca sotthiye;
Veyagghapañcamaṃ hantvā, anīgho yāti brāhmaṇo
.
Membunuh ayah dan ibu, dua raja makmur;
Membunuh harimau, Brahmana sejati berjalan tak tergoyahkan"

Saya ulangi pertanyaan saya, apakah Sang Buddha membenarkan untuk membunuh ayah dan/atau ibu...?
Apakah ini bisa dijadikan dasar pembenaran anda...?

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Mr.Jhonz

Wah..kalo para deva yg debat,para manusia kebingungan(bingung;ini serius atau cuma lelucon?)
Udah ada senior yg pake penebalan di postingannya..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

K.K.

#254
Quote from: hendrako on 15 April 2011, 05:37:36 PM
Nah, walau dipukul rata tetep aja bukan idung belang dan ngemis, tapi "melihat" bidadari dan menerima makanan.
Kalo melihat yang bening2 dan menerima makanan dijalan disebut idung belang dan pengemis itu namanya udah interpretasi/prasangka/menghakimi. Ndak boleh itu...ndak boleh.... [-X
;D
So......, ending thread ini ..... piye..???
Capek nih memikirkan belut-belut, saya jawab serius saja.
Memotong bagian tubuh adalah memotong bagian tubuh saja, belum bisa disebut melukai ataupun bedah. Ini kata yang netral. Ketika disebutkan bagian tubuhnya, objeknya (apakah mayat/manusia) tujuannya, caranya, maka baru bisa ditentukan istilah yang sesuai. Jika pemotongan itu bertujuan untuk menimbulkan rasa sakit, membuat cedera, maka bisa disebut melukai. Jika bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dengan prosedur yang benar, maka disebut bedah.

Juga menghindari kejadian yang tidak diinginkan, saya tidak lanjutkan lagi.