Vipassana Jhana

Started by fabian c, 05 April 2011, 07:37:31 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

Quote from: wang ai lie on 13 April 2011, 03:00:35 PM
-Sukkhavipissaka-Arahatta :  Arahat yang tidak mempunyai Jhana (Abhinna), hanya melaksanakan Vipassana- Bhavana saja

-Samathayanika-Arahatta :  Arahat yang mempunyai Jhana (Abhinna), karena sebelum beliau melaksanakan Vipassana- Bhavana, beliau melaksanakan Samatha-Bhavana dahulu sehingga mendapatkan Jhana (Abhinna), kemudian beliau melaksanakan Vipassana-Bhavana sehingga mencapai arahat


kalo lihat petikan di atas jika ingin mempunyai jhana harus melakukan samatha - Bhavana , sedangkan kalau hanya melaksanakan Vipassana-Bhavana kita tidak bisa mempunyai jhana.

apa begitu ya ?  :-?
kalo ini mah pandangan post-kanon (atthakatha?)

Jalan Mulia Berunsur 8 itu salah satunya jhana. jadi kalau bisa mencapai pencerahan tanpa jhana, jadinya, jalan mulia berunsur 7 aja deh
There is no place like 127.0.0.1

wang ai lie

begitu ya kk ,thx atas penjelasannya  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

bond

#32
Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 04:05:27 PM
kalo ini mah pandangan post-kanon (atthakatha?)

Jalan Mulia Berunsur 8 itu salah satunya jhana. jadi kalau bisa mencapai pencerahan tanpa jhana, jadinya, jalan mulia berunsur 7 aja deh

Sukhavipisaka dan samatha yanika keknya bukan athakata CMIIW . Soalnya di abhidhamma ada penjelasan jenis2 citta sukhavipisaka dan samatha yanika juga. Jadi dari sana mungkin ada benang merahnya.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

fabian c

#33
Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 04:05:27 PM
kalo ini mah pandangan post-kanon (atthakatha?)

Jalan Mulia Berunsur 8 itu salah satunya jhana. jadi kalau bisa mencapai pencerahan tanpa jhana, jadinya, jalan mulia berunsur 7 aja deh

Bro... Coba periksa Yuganadha Sutta (versi Pali dan Inggrisnya) dari mettalanka.net. Disana diterangkan mengenai (empat cara mencapai kesucian) Dua diantaranya yaitu Vipassana yanika  dan Samatha yanika. Saya rasa sudah berulang kali dibahas mengenai hal ini.

Semua guru-guru meditasi yang mengikuti metode Samatha lalu Vipassana, seperti Pa Auk Sayadaw, Acharn Chah dll mengakui bahwa Magga-Phala bisa dicapai tanpa Jhana (tanpa samatha Jhana).

Kalau tidak salah (saya sudah lupa namanya) pernah ada yang memuat bahwa tehnik Vipassana Yanika muncul dalam 16 sutta di Tipitaka, tapi saya tidak tahu yang lainnya, yang saya tahu tertulis jelas adalah sutta Yuganadha ini dan Susima Sutta.

Berkali-kali saya terangkan untuk teman-teman bahwa, untuk mencapai Magga-phala diperlukan konsentrasi yang kuat. Selama ini kita (termasuk saya) beranggapan bahwa Jhana identik dengan Samatha Jhana, itulah sebabnya saya selalu menolak bila dikatakan bahwa Jhana diperlukan bagi pencapaian Magga-Phala, padahal ada yang disebut Vipassana Jhana dan Lokuttara Jhana, bukan hanya Samatha Jhana.

Barangkali konsentrasi kuat yang berkali-kali saya bilang diperlukan untuk mencapai magga-Phala penyebutannya berbeda dalam kitab penjelasan (mungkin konsentrasi kuat inilah yang disebut Vipassana Jhana) Entahlah.... Tetapi yang jelas seorang meditator Vipassana murni tidak memerlukan Samatha Jhana untuk mencapai Magga-Phala, (karena pada latihan Vipassana murni konsentrasinya akan menjadi sangat kuat juga). Ini yang pasti dan telah dibuktikan banyak orang.

Bagi seseorang yang telah mencicipi Samatha Jhana akan mengerti dengan jelas bahwa pada Samatha Jhana perhatian memusat pada satu objek, keadaan pencapaian Jhana seringkali disebut dengan penyebutan berbeda, ada yang mengatakan absorption (penyerapan), ada yang mengatakan bersatu/manunggal, ada yang mengatakan memusat pada satu objek dll.

Pada pencapaian Samatha Jhana para meditator memberikan penggambaran berbeda-beda, ada yang mengatakan seperti terpukau pada objek, ada yang mengatakan bagai terhipnotis pada objek, saya mau menambahkan satu istilah penggambaran lagi yang tidak pernah dipergunakan orang lain, yaitu perhatian yang bagai membeku terhadap objek meditasi.

Selama perhatian kita membeku demikian maka, perhatian kita akan tetap menyatu dengan objek, inilah Jhana. Tapi bila seketika ada bentuk pikiran yang muncul, walau sekilas maka perhatian akan lepas dan "memisah" kembali terlepas dari objek meditasi, dan otomatis meditator keluar dari Jhana, kembali ke upacara samadhi.

Untuk konfirmasi mengenai hal ini mungkin Samanera Peacemind dapat kita mintai pertolongan untuk bertanya kepada Bhikkhu-Bhikkhu terlatih yang (kemungkinan) telah mencapai Jhana (mungkin Bhante Ariya Dhamma atau murid-murid utama beliau?). Benarkah perhatian menyatu (yang tadinya terpisah) dan  bagai membeku pada objek pada waktu mencapai Jhana...?

Oleh karena itu tak mungkin berlatih Vipassana selama berada dalam Samatha Jhana, jadi harus keluar ke upacara samadhi, kemudian baru berlatih Vipassana dengan mengamati karakteristik batin dan jasmani.

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Sumedho

Quote from: bond on 13 April 2011, 04:46:17 PM
Sukhavipisaka dan samatha yanika keknya bukan athakata CMIIW . Soalnya di abhidhamma ada penjelasan jenis2 citta sukhavipisaka dan samatha yanika juga. Jadi dari sana mungkin ada benang merahnya.
yah itu dia, tapi rasanya nda sejalan sama dari sutta nih. mungkin itu dari komentar abhidhamma?


[at] mbah Fab, kan sudah berkali2 juga kita diskusi dan memang kita pandangannya berbeda :) *yah definisi jhana kek apa  saja beda2* Jadi nda perlu ngulang lagi donk hehehe. Btw ada jg pihak yg tidak sepandangan dnegan ko fab dan sudah pasti dan dibuktikan jg loh. mana yang benar? entah lah :) masing2 membuktikan dari sudut pandanganya sendiri.
There is no place like 127.0.0.1

fabian c

Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 07:10:38 PM
yah itu dia, tapi rasanya nda sejalan sama dari sutta nih. mungkin itu dari komentar abhidhamma?


[at] mbah Fab, kan sudah berkali2 juga kita diskusi dan memang kita pandangannya berbeda :) *yah definisi jhana kek apa  saja beda2* Jadi nda perlu ngulang lagi donk hehehe. Btw ada jg pihak yg tidak sepandangan dnegan ko fab dan sudah pasti dan dibuktikan jg loh. mana yang benar? entah lah :) masing2 membuktikan dari sudut pandanganya sendiri.

Oh begitu ya...? Boleh tahu bro tidak sepandangan mengenai apa...? Dan apa yang dia buktikan...?

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Sumedho

yah kan sudah ada banyak didiskusikan di topik2 lain jg.

Maksudnya soal dibuktikan, di postingan ko fab kan ada bilang "Ini yang pasti dan telah dibuktikan banyak orang.", sedangkan dari guru2 lain yg punya pandangan lain, mereka jg demikian. gitu loh.
There is no place like 127.0.0.1

bond

Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 07:10:38 PM
yah itu dia, tapi rasanya nda sejalan sama dari sutta nih. mungkin itu dari komentar abhidhamma?





Yang pasti sih kalau dari segi faktor jhananya sutta dan abhidhamma sejalan hanya dalam pembagian faktor yang berbeda. Dan walaupun jika ada perbedaan dalam definisi implementasinya tetap ada istilah absorbtion/jhana. Hanya istilah vipasana jhana itu tidak ada sama sekali dalam sutta, abhidhamma ataupun dalam atthakata(visudhimagga) bahkan penjelasan secara implisitpun tidak ada(mungkin).

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sumedho

Ko Bond, maksudnya yg tentang sukkha-vipassaka itu. Kan JMB8 itu ada jhana. maksudnya disitu bedanya
There is no place like 127.0.0.1

fabian c

Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 07:19:56 PM
yah kan sudah ada banyak didiskusikan di topik2 lain jg.

Maksudnya soal dibuktikan, di postingan ko fab kan ada bilang "Ini yang pasti dan telah dibuktikan banyak orang.", sedangkan dari guru2 lain yg punya pandangan lain, mereka jg demikian. gitu loh.

Yang saya maksudkan dengan orang-orang yang telah membuktikan adalah: saya dapat menyebut nama orang-orangnya, apakah bro bisa memberikan keterangan nama orang-orangnya...? Oh ya ada pernyataan mereka tidak sepandangan, kalau boleh tahu bagaimana pandangan mereka...?

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Sumedho

yah random pick nama guru meditasi aja :D

disini ada dibahas dikit, http://www.leighb.com/jhanantp.htm
There is no place like 127.0.0.1

bond

Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 08:57:32 PM
Ko Bond, maksudnya yg tentang sukkha-vipassaka itu. Kan JMB8 itu ada jhana. maksudnya disitu bedanya

Oh itu . ic deh he..he
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

fabian c

#42
Berikut adalah kutipan dari beberapa guru meditasi mengenai latihan direct Vipassana, maaf saya tak menyertakan terjemahannya, kutipan ini hanya memberikan pernyataan yang sejalan dengan praktisi Direct Vipassana.

Achaan Chah

The renowned meditation master, Achaan Chah, was asked during a Questions and Answers Session: "Is it necessary to be able to enter absorption in our practice?"

The Master replied: "No, absorption is not necessary. You must establish a modicum of tranquillity and one pointedness of mind. Then use this to examine yourself.

Achaan Dhammadaro

One Thai master, who had practised several meditation techniques, but prefers direct vipassana based on momentary (khanika) concentration is Achaan Dhammadaro.

Once he was asked: "The Buddha talked about the need to develop mindfulness and concentration. Could you say more about concentration?"
............................................ "The third kind of concentration is what is referred to in the eightfold path as right concentration or perfect concentration. This is concentration developed on a moment-to-moment basis in insight meditation. Only moment-to-moment concentration following the path of mindfulness leads to the destruction of defilements. This concentration is not developed by fixing the mind motionless to one object, but by being mindful of the changing bodily sensations, feelings, consciousness, and mind objects. When properly established in the inner body and mind, moment-to-moment concentration leads to the destruction of the rounds of rebirth.

Achaan Buddhadasa

The renowned Achaan Buddhadasa of Suan Mokh in southern Thailand also allows that one can skip the jhanas and practise vipassana after attaining a sufficient degree of concentration to overcome the five mental hindrances.
................................  In another section of his book (pg 124) where he again gave meditators the option of skipping cultivation of jhanas, he said: "We will begin by speaking for those who do not like `a lot'. By the words `a lot' they seem to mean too much or surplus. Well, the surplus is not necessary. We will take just what is sufficient for ordinary people, which we call `the short cut method.' The essence of this method is to concentrate the mind adequately, just enough, which any ordinary person can do. And then take that concentrated citta to observe aniccam-dukkham-anattathe three characteristics of beinguntil realizing sunnata and tathata. With this practice they will realize the benefits of samadhi just the same. They will get the full-scale result of extinguishing dukkha.

Achaan Naeb

The woman Thai master, Achaan Naeb, also taught the direct vipassana method, emphasising on mindfulness in all four postures of sitting, standing, walking, lying down and all daily activities day and night. Keen observation of all mental and physical processes is necessary. No special samatha meditation is necessary as concentration is being developed to reach a strong and sufficient level even as one practises direct vipassana by observing all mental and physical processes uninterruptedly without a break all day and night.

Venerable Matara Sri Ñanarama Mahathera
Venerable Mahasi Sayadaw Agga Maha Pandita


The explanation which we have given above is in line with that of meditation masters such as the the Venerable Mahasi Sayadaw Agga Maha Pandita the chief preceptor of the Mahasi Meditation Center located in Yangon, Myanmar, and the Venerable Matara Sri Ñanarama Mahathera of Sri Lanka. Such monks are endowed with both a sound knowledge of practice and scholarship. The Venerable Ñanarama, for example, is the head of the Mitirigala Nissara Vanaya, an austere meditation monastery, in Sri Lanka. He is proficient in both Pali and Sanksrit. Since 1951, he has also been the chief preceptor and teacher of the Sri Kalyani Yogashramiya Samstha, an organisation of meditation teachers founded by the Venerable K. Sri Jinavamsa Mahathera. This organisation has more than fifty branch centres in Sri Lanka.

Ven. Ñanarama Mahathera teaches not only pure vipassana but also samatha meditation. In his book, The Seven Stages of Purification and the Insight Knowledges published by the Buddhist Publication Society of Sri Lanka, Ven. Ñanarama explained both the samatha and pure vipassana methods in accordance with his own practical experience and in line with Pali text and Commentaries. In explaining the three kinds of concentration, he stated:

"There are three kinds of concentration qualifying as Purification of Mind: Access Concentration (upacara samadhi), absorption concentration (appana samadhi), and momentary concentration (khanika samadhi). The first two are achieved through the vehicle of serenity (samatha), the last through the vehicle of insight (vipassana). Momentary concentration possesses the same strength of mental unification as access concentration. Since it ... holds the five hindrances at bay, it aids the attainment of insight-knowledge. However, because it does not serve directly as a basis for jhana, it is not called access-concentration."

Daftar ini hanya sebagian dari daftar panjang praktisi-praktisi meditasi yang mengakui atau melatih direct Vipassana.

http://www.angelfire.com/indie/anna_jones1/vip-jhana.html

Ini saya tambahkan kutipan dari web tersebut.

KHANIKA SAMADHI: Momentary Concentration

Here it is pertinent for us to discuss the kind of concentration developed by a pure Vipassana yogi. The Vipassana yogi uses KHANIKA SAMADHI (momentary concentration) which comes about through the noting of Vipassana objects, i.e., noting the various mental and physical phenomena that occur in the mind and body. It is called Khanika (momentary) because it occurs only at the moment of noting and, in the case of Vipassana, not on a fixed object as Samatha-Jhana meditation but on changing objects or phenomena that occur in the mind and body. But when the Vipassana meditator develops strength and skill in noting, his Khanika concentration occurs uninterruptedly in a series without a break. This concentration, when it occurs from moment to moment without a break, becomes so powerful that it can overcome The Five Hindrances, thus bringing about purification of mind (citta visuddhi) which can enable a meditator to attain all the insight knowledges up to the level of Arahat. Pure Vipassana yogis can appreciate and understand the power of Khanika concentration. For when their noting gains momentum, they can see for themselves how the noting goes on by itself uninterruptedly without a break. The noting seems to run on its own steam without any need for the yogi to make any concerted or deliberate effort. Thus, it is not unusual for a yogi to be able to sit for an hour, and even several hours, absorbed in noting. During good noting, especially at the insight knowledge of equanimity (sankhara-upekkhañana), the mind just stays put on its objects and refuses to wander. Even if one wants to send the mind out, it refuses to go and it recoils back to whatever Vipassana object it is noting. There have been cases of yogis being able to sit for six or seven hours in a stretch, or even longer. From this, one can deduce that there must be strength in Khanika concentration; otherwise how would yogis be able to sit in rapt concentration for such lengths of time.

Thus, yogis and would-be-yogis should not mistake Khanika concentration as being weak and ineffective. True, it may be weak when it is undeveloped, but once momentum picks up it becomes so strong as to be able to overcome the hindrances. In fact, in emphasising the potential strength of Khanika concentration, the Paramatthamanjusa, Commentary to the Visuddhi Magga, stated that momentary concentration when it occurs uninterruptedly on it object, `fixes the mind immovably as if in absorption.'2 Overcoming the five hindrances is all that is necessary for the cultivation of Vipassana Meditation. When the Five Hindrances are overcome, purification of mind (citta-visuddhi) takes place. With this purification of mind, one can practise and gain all the insight knowledges up to arahatship as had been shown in Rathavinita Sutta of the Majjhima Nikaya

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

rooney

#43
Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 07:10:38 PM
yah itu dia, tapi rasanya nda sejalan sama dari sutta nih. mungkin itu dari komentar abhidhamma?


[at] mbah Fab, kan sudah berkali2 juga kita diskusi dan memang kita pandangannya berbeda :) *yah definisi jhana kek apa  saja beda2* Jadi nda perlu ngulang lagi donk hehehe. Btw ada jg pihak yg tidak sepandangan dnegan ko fab dan sudah pasti dan dibuktikan jg loh. mana yang benar? entah lah :) masing2 membuktikan dari sudut pandanganya sendiri.

Apakah Samadhi = Jhana ?  :-?

Kan hanya dikatakan konsentrasi, berarti dalam hal ini tingkat kecukupan konsentrasi aja kalo saya liat dan lebih cocok dikatakan

Samadhi = Khanika Samadhi (akses konsentrasi)

Perumpamaannya seperti ada sebuah tempat yang gelap, trus ada 2 orang yang masuk untuk mengamati tempat tersebut memakai senter. Orang pertama pakai senter dengan lampu 100 watt (samatha-vipassana) sedangkan orang kedua pakai senter dengan lampu 50 watt (Vipassana). Keduanya bisa dipakai untuk mengamati ruangan tersebut. Perbedaannya hanya yang 100 watt lebih terang dan jelas sehingga lebih mudah untuk mengamati...  :)

fabian c

Quote from: Sumedho on 13 April 2011, 09:27:55 PM
yah random pick nama guru meditasi aja :D

disini ada dibahas dikit, http://www.leighb.com/jhanantp.htm

Saya hanya membaca sedikit saja tulisan Leigh Brasington, bahkan kalimat berikut saja dia tidak akurat:

"However, the Visuddhimagga states in section XII.8 that of those who undertake the meditation path, only one in 1,000,000 (at best) can reach absorption."

Saya kutipkan fotnotenya, yang merupakan pernyataan sebenarnya yang sesuai dengan Visuddhi magga.

"[T]The kasina preliminary work is difficult for a beginner and only one in a hundred or a thousand can do it. The arousing of the sign is difficult for one who has done the preliminary work and only one in a hundred or a thousand can do it. To extend the sign when it has arisen and to reach absorption is difficult and only one in a hundred or a thousand can do it." Vsm. XII.8"

Thus only 1 in 100 x 100 x 100 = 1,000,000 can reach absorption (Jhana) - using the most optimistic figures.

Coba perhatikan yang saya bold, tulisan Leigh Brasington akan men-discourage orang untuk berlatih meditasi, padahal yang dimaksud Visuddhi Magga yang sulit dilatih adalah kasina, bukan semua jenis meditasi Jhana seperti yang ditulis oleh Leigh Brasington. Jadi pernyataan Leigh Brasington tidak tepat.

Pernyataan Visuddhi Magga di"benarkan" oleh  Pa Auk Sayadaw, beliau telah mengajar banyak murid untuk langsung berlatih kasina, selama ini (kalau tidak salah) tak ada yang berhasil dengan cara kasina langsung, sedangkan melalui praktek anapanasati banyak yang berhasil mencapai Jhana.

Tapi saya bisa mengerti tulisan Leigh Brasington, karena ia sendiri mengakui pendapatnya highly subjective dan tidak seluruhnya akurat, dia bahkan meminta siapapun yang bisa menyediakan bahan yang lebih akurat mengenai metode suatu guru silahkan surati dia.

"Although the Jhanas appear very frequently in the discourses of the Buddha (suttas), now two and a half millenna later there is no generally agreed upon interpretation of what exactly these states of concentration are. This paper is a highly subjective attempt by one Jhana practictioner to simply list and categorize the various interpretations I have heard of here at the beginning of the 21st century. The information in this list is quitely likely to not be totally accurate. If you can provide more details of a teacher's method, Please write me at ! "

Bhante Thanissaro dan Bhante U Vimalaramsi, pendapatnya berdasarkan Anupada sutta (one by one as they occured) menurut saya kelihatannya sutta tersebut menggambarkan latihan Jhana bukan latihan Vipassana dalam Jhana.

Coba dibaca dengan seksama Anupada Sutta, escape yang dimaksud adalah escape dari Jhana tersebut untuk masuk ke Jhana yang lebih tinggi, bukan escape ke Nibbana sebagaimana pengertian beliau.

Pertanyaan saya bro... Semua guru meditasi yang namanya dimuat di situs tersebut nampaknya berlatih Samatha Jhana, apakah pernyataan dan pengalaman mereka bisa dianggap cukup kredibel untuk dijadikan sebagai referensi menilai direct Vipassana...?

Mettacittena,

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata