News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Merokok Bolehkah?

Started by hengki, 31 March 2008, 10:28:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

passed away ? yah kan kita kgk tahu kalau beliau terlahir kembali atau tidak, karena konon katanya orang2x beliau arahant. Soalnya kata pass itu memiliki makna pergi ke sebuah tujuan, biasanya sih antara surga/neraka dan utk buddhis kelahiran berikutnya.

yah dead kan diterjemahkan meninggal  ;D

tentang merokok, rokok bisa dilekati, udara bersihpun bisa dilekati, air bersihpun bisa dilekati dkk.

mungkin bukan si rokoknya tapi si pikiran orang yg merokoknya..
There is no place like 127.0.0.1

markosprawira

Quote from: Hendra Susanto on 02 April 2008, 10:28:53 AM
ilangin ngantuk, gak bisa mikir apa aja dech...
itu alasan gw ;D

padahal mah asem pingin ngebantai...  ^-^ ^-^

ngantuk itu khan karena ga fokus aja, bro.......... coba deh fokus ama kerjaan, atau apapun yang kita lakukan.... harusnya ga akan muncul ngantuk  :D

kalo di buddhism, namanya Viriya........

EVO

Quote from: Radi_muliawan on 02 April 2008, 10:15:10 AM
Quote from: Lex Chan on 02 April 2008, 08:53:27 AM
Quote from: Hendra Susanto on 02 April 2008, 06:48:40 AM
Quote from: Sumedho on 02 April 2008, 06:38:59 AM
how lor? Dead already ooo  ;D

kita lanjutkan untuk para samanera dan bhikkhu saja pembahasannya :)
pass away sounds good

lebih cocok: pass away sounds good better

Setahu aye, ada sebagian orang bilang bahwa mereka merokok untuk melawan rasa kedinginan..
Bener ngga seh? :-?

Pasang pemanas donk di ruangan.. hari gini kok melawan dingin pake rokok..


nah looouuuuuuu
di gunung engak ada pemanas neh ^-^ ^-^ ^-^
pasang api unggun ;D
cepat ... ^-^ rokok merusak paru paru :)

EVO

Quoteilangin ngantuk, gak bisa mikir apa aja dech...
itu alasan gw Grin

padahal mah asem pingin ngebantai...  chuckle chuckle

kalau dah asem banget makan asem ko...
di bringharjo kan banyak
pas ke vihara kan lewat beli dulu :))
kalau ngak minta ama ibu yg jualan...bu minta asam jawa yang banyak....mulutku asem neh...... :D :))

andry

Sila kelima akan terlanggar jika:
a. ada sesuatu yang merupaka sura(yg membuat mabuk),meraya(lebih mengacu kepada minuman keras atau apapun yang mengandung sesuatu yang dapat di ragikan atau majja(ganja,heroin,morfin,putau,cimeng, dkk)
b. ada niat untuk menggunakannya
c. meminum atau menggunakannya
d. timbulnya gejala2 mabuk

Jika ingin dilihat dari sila2 tersebut maka
tergantung dulu anda merokok untuk apa?
apakah terjadi ketergantungan?
a. saya kategorikan majja sbg tembakau dan nikotin..
b. ada niat untuk mengkonsumsinya..
c. menggunakannya atau mengkonsumsinya...
d. timbulnya gejala2 mabuk, apakah rokok akan membuat anda menjadi kurang sadar?? saya rasa tidak.(namun jika dirubah di sini sebagai ketergantungan)
jika point d, mengacu kepada memabukan maka sila ke lima tidak terlanggar.. namun jika mengacu kepada ketergantungan, saya tanya balik, apakah anda kecanduan?? jika ya..maka sila kelima terlanggar..

soo??
Samma Vayama

Hendra Susanto

jelas kecanduan...  ^-^ ^-^
mana ada perokok gak kecanduan

sakya_carya

diusahakan jgn melekat , manusia dah kebanyakan barang yg dilekatin pushinkkkk kalo nambah lagi tambah ribettt.

hirup oksigen masuk melekat nda ya? :p
Present momment is here, always moving never stop

andry

Quote from: Hendra Susanto on 04 April 2008, 09:09:28 PM
jelas kecanduan...  ^-^ ^-^
mana ada perokok gak kecanduan
Bro hen, ada seperti ini,
bro, rokok nih..
ah gak.. thank's..
lalu di tawari lagi..
mau bro...
gak ah....

lalu terlihat iya merokok..
Kok, merokok neh... tadi di tawari nda mau...
Yah.. ini lagi mau... tapi ini pun jarang sekali saya merokok,
kadang ada teman saya.. merokok hanya jika dia batuk
ii.. saya merokok hanya untuk menetralisir kalau lagi sakit pencernaan, lambung kalau tdk salah..
IMO hal2 tersebut gak kecanduan..
Samma Vayama

markosprawira

Quote from: sakya_carya on 04 April 2008, 09:18:30 PM
diusahakan jgn melekat , manusia dah kebanyakan barang yg dilekatin pushinkkkk kalo nambah lagi tambah ribettt.

hirup oksigen masuk melekat nda ya? :p

itu kebutuhan, bro.....

sama kaya nanya... apa kalo luka, kudu diobatin???  ;D

dalam arahat, ada yang dinamakan kiriya atau fungsional dimana tindakannya dilakukan berdasarkan fungsi semata, tidak ada kusala ataupun akusala

Hendra Susanto

Quote from: andry on 04 April 2008, 09:31:25 PM
Quote from: Hendra Susanto on 04 April 2008, 09:09:28 PM
jelas kecanduan...  ^-^ ^-^
mana ada perokok gak kecanduan
Bro hen, ada seperti ini,
bro, rokok nih..
ah gak.. thank's..
lalu di tawari lagi..
mau bro...
gak ah....

lalu terlihat iya merokok..
Kok, merokok neh... tadi di tawari nda mau...
Yah.. ini lagi mau... tapi ini pun jarang sekali saya merokok,
kadang ada teman saya.. merokok hanya jika dia batuk
ii.. saya merokok hanya untuk menetralisir kalau lagi sakit pencernaan, lambung kalau tdk salah..
IMO hal2 tersebut gak kecanduan..
perokok... contoh u bukan perokok
yg termasuk perokok itu macam gw klo gak beli sebungkus gak mantep ;D

haa...

Lex Chan

Ketemu artikel menarik nih.. :)
link: http://louisa-tuhatu.blogspot.com/2008/02/hak-perokok.html

HAK perokok??

Miris hati saya membaca berbagai postings di milis FPK tentang "hak perokok". Memang, orang boleh bebas berpendapat dan saya tidak mempunyai hak untuk menghakimi.

Sebagai orang yang pernah mempunyai pengalaman langsung yang tidak menyenangkan mengenai dampak merokok, saya menjadi sangat kritis terhadap rokok dan perokok.

Iklan promosi rokok selalu mengusung gaya hidup sebagai alasan untuk merokok karena mereka tahu konsumen muda dapat terpikat dengan proposisi ini. Konsumen muda merupakan pangsa pasar yang paling menggiurkan: jumlahnya besar, emosinya labil sehingga mudah dipengaruhi, dan umur harapan hidupnya (kalau ia tidak meninggal awal) cukup panjang untuk terus merokok serta menghasilkan uang bagi pabrik rokok. Rokok adalah industri yang mengerikan. Seorang CEO perusahaan rokok internasional, ketika ditanya wartawan mengapa ia tidak merokok mengatakan: Tugas saya hanya menjual rokok!

Minggu lalu saya berkunjung ke Makassar. Betapa takjubnya saya melihat kepulan asap rokok di mana-mana. Mulai dari penarik becak sampai anggota DPRD semua terlihat merokok dengan nyamannya. Lobby hotel ber-AC yang seharusnya bebas asap rokok pun terlihat berkabut karena dipenuhi asap rokok.

Para pendukung "hak asasi manusia" di milis itu mengatakan bahwa merokok adalah pilihan bebas manusia. Yang menarik, mereka mencantumkan kalimat "bukan perokok" di bawah namanya, untuk memberi kesan bahwa mereka adalah manusia berjiwa besar yang bisa mentolerir hal-hal pun yang tidak disetujuinya.

Manusia memang mempunyai hak untuk melakukan apa saja terhadap dirinya, termasuk merokok. Saya hanya ingat pernah diajarkan bahwa tubuh itu adalah bait Allah sehingga harus dihormati. Jadi, kalau kita tahu bahwa rokok itu bisa merusak tubuh kita, masih kah kita mau memakainya?

Mereka yang mendukung hak perokok untuk merokok banyak mencantumkan klausul: "boleh saja, asal tolong ini dan tolong itu" yang umumnya berisi HIMBAUAN bagi perokok untuk menghargai non perokok. Masalahnya, sama seperti pecandu narkoba yang sudah seperti dibaalkan otaknya oleh zat adiktif, perokok juga sulit untuk memahami himbauan itu. Lagi-lagi karena zat adiktif yang terkandung di dalamnya. Saya sering dibentak balik oleh para perokok ketika mengingatkan bahwa mereka tidak boleh merokok di situ, dan itu terjadi di rumah sakit!

Para perokok sering mengatakan: "Biarkan saya merokok. Yang mati karena kanker kan saya, bukan kamu. Itu resiko yang siap saya terima." Tetapi, para perokok itu lupa bahwa ketika tubuhnya digerogoti penyakit akibat merokok maka yang terkena dampaknya adalah seluruh keluarganya, yang nota bene bukan perokok. Apakah bisa kita mengatakan kepada ayah atau adik atau anak kita yang digerogoti kanker paru: "OK, ini adalah akibat dari perbuatanmu, silakan tanggung sendiri." Harta pun akan kita relakan untuk membayar semua biaya pengobatan. Bukan kah begitu?

Jadi, masih kah akan kita bela "HAK" para perokok ini?
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

J.W

Quote from: andry on 04 April 2008, 08:48:52 PM
Sila kelima akan terlanggar jika:
a. ada sesuatu yang merupaka sura(yg membuat mabuk),meraya(lebih mengacu kepada minuman keras atau apapun yang mengandung sesuatu yang dapat di ragikan atau majja(ganja,heroin,morfin,putau,cimeng, dkk)
b. ada niat untuk menggunakannya
c. meminum atau menggunakannya
d. timbulnya gejala2 mabuk

Jika ingin dilihat dari sila2 tersebut maka
tergantung dulu anda merokok untuk apa?
apakah terjadi ketergantungan?
a. saya kategorikan majja sbg tembakau dan nikotin..
b. ada niat untuk mengkonsumsinya..
c. menggunakannya atau mengkonsumsinya...
d. timbulnya gejala2 mabuk, apakah rokok akan membuat anda menjadi kurang sadar?? saya rasa tidak.(namun jika dirubah di sini sebagai ketergantungan)
jika point d, mengacu kepada memabukan maka sila ke lima tidak terlanggar.. namun jika mengacu kepada ketergantungan, saya tanya balik, apakah anda kecanduan?? jika ya..maka sila kelima terlanggar..

soo??

Ajaran buddhis tidak sekedar melanggar / tidak melanggar sila. Walaupun merokok tidak melanggar sila kelima, namun bukan berarti tidak melanggar dhamma.

Sumedho

btw kata melanggar dhamma itu imo sih kurang pas yah. kesannya dhamma itu aturan dst, sesuatu yg tidak boleh dilanggar. Padahal dhamma itu kan secara umum merujuk pada "kenyataan"
There is no place like 127.0.0.1

tesla

jadi kata yg cocok apa suhu? ;D

menjauhkan kita dari pelepasan (unbinding) gimana?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

EVO

jinaraga itu hewan apa