Maitreya dan Ahmadiyah

Started by nyanadhana, 29 March 2011, 03:01:39 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: GandalfTheElder on 30 March 2011, 08:02:51 PM
Saya pernah datang di dialog antar agama di Konsulat jendreal Amerika bersama wakil masing" agama.

Sebenarnya persoalannya selama ini sederhana:

1. Islam hanya pengen Ahmadiyyah gak mencatut nama Islam
2. Kristianitas hanya pengen Saksi Yehovah gak mencatut nama Kristianitas

dan bagi kita sendiri:
Buddhis hanya pengen Maitreya gak mencatut nama Buddhis/agama Buddha

Kalau Ahamadiyyah, Saksi Yehovah dan umat Maitreya mau dengan JUJUR dan TERBUKA mengakui bahwa mereka bukan bagian dari agama Islam, Kristianitas dan Buddha, maka dijamin tidak ada problema "aliran sesat" seperti sekarang ini.

Toh memang yang se BENAR-BENARNYA, Ahamadiyyah bukanlah Islam, Saksi Yehovah bukanlah kr****n dan Mi le Da Dao bukanlah Buddha (seperti di negara asalnya Taiwan sono)!

Jadi masalah kekerasan pada Ahmadiyyah pun, bukanlah semata-mata karena arogansi dari FPI semata, tetapi sebenranya juga bergantung pada keputusan pihak Ahmadiyyah sendiri. jadi sebenarnya banyak umat Islam yang menyayangkan tindakan kekerasan FPI, tapi tetap setuju bahwa Ahmadiyyah bukanlah Islam.

Saya juga pernah diskusi dengan salah satu pengurus WALUBI, yang kebetulan umat Nichiren Shoshu, dia bahkan bilang, "Maitreya (Mi Le Da Dao) bukanlah agama Buddha karena gak punya Triratna."
Bahkan lebih lanjut beliau itu mengatakan, "Tian Chuan She-nya Maitreya sendiri yg ngomong sama saya, kalau mereka sebenarnya bukan agama Buddha!" Nah loh?!! Berarti tujuan mereka cuma ndompleng atau apaan ini? La mereka sendiri sadar bukan agama Buddha, kok diterus"in pake nama agama Buddha?

SESAT bukanlah berarti ajarannya buruk, SESAT bisa diartikan sebagai menyimpang.

_/\_
The Siddha Wanderer
Kalau begitu, sudah kelihatan bukan bahwa sebetulnya hanya permainan kepentingan pihak tertentu saja, karena WALUBI sendiri tahu dan tetap mengizinkan. Agama sudah digunakan sebagai 'alat' oleh pihak 'di atas', untuk apa kita sendiri ikut 'diperalat' oleh sistem yang dibuat mereka?


rooney

Quote from: nyanadhana on 29 March 2011, 03:01:39 PM
kalo akhir2 ini Umat Muslim ribut soal aliran sesat Ahmadiyah dan langsung diberantas.apakah Buddhisme tinggal diam dengan aliran yang disempalkan oleh banyak pihak?

Susah sih kalo bekingannya kuat... ;D


xenocross

Mahayana gak ngakuin aliran Maitreya. Mereka baca mantra Maitreya dan Sutra Maitreya aja kagak...
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

ryu

http://entertainment.kompas.com/read/2011/03/31/11422432/Lupakan.Bintang.Porno.Sora.Aoi.FPI.Fokus.ke.Ahmadiyah

JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) dikenal paling vokal menentang artis porno yang bermain dalam film Indonesia. Namun, kali ini Ketua FPI DPD DKI Jakarta Habib Salim Umar Alatas memilih memfokuskan perhatiannya untuk membubarkan aliran Ahmadiyah ketimbang menentang keterlibatan bintang porno Jepang, Sora Aoi, dalam produksi film nasional.
Seperti disampaikan produser Maxima Pictures Ody Mulya Hidayat, pihaknya berencana melibatkan kembali bintang Jepang dalam film terbaru yang akan diproduksinya, Suster Keramas 2. Keterlibatan Aoi menyusul kemunculan bintang hot asal Jepang lainnya, seperti Maria Ozawa alias Miyabi.
Ditegaskan Salim, masalah Ahmadiyah jauh lebih penting ketimbang mengurusi bintang porno asal Jepang. Salim enggan gerakan FPI nantinya justru menjadi alat dagang produser Maxima Pictures untuk menjual sensasi filmnya sebelum diputar di bioskop.
"Itu enggak usah ditanggapi, kami demo nanti dia semakin terkenal. Rugilah kami berteriak-teriak karena nanti dia semakin memanfaatkan keadaan," tandas Salim saat dihubungi Kompas.com, di Jakarta, Kamis (31/3/2011).
"Kami saat ini fokus saja dulu dengan pembubaran Ahmadiyah. Alhamdulillah sekarang sudah ribuan yang bertaubat," kata Salim.
Sementara untuk urusan film Aoi, pria yang akrab disapa Habib "Selon" itu memercayakan Lembaga Sensor Film (LSF) melakukan tugasnya dengan baik. "Biarin saja, LSF dong yang semestinya bertindak membabat film begituan," tegas Salim.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

williamhalim

Quote from: Landy Chua on 29 March 2011, 04:18:13 PM
kita memang susah mentolerir yg "sama tapi tak serupa" .. Seperti BUDDHA "maitreya" dan ISLAM "ahmadiyah"  , terkadang kita lebih menghargai yg  Perbedaan nya sangat kontras ..  ( Buddha Hindu Islam kr****n ka****k etc ) ,

Penyebab dominan kenapa bisa begini adalah karena pemerintah kita ikut mencampuri urusan agama ini. Pemerintah ikut menentukan jenis2 agama 'yg diakui': Islam, ka****k, Buddha, Hindu, dsbnya...
Pemerintah malah menunjuk satu otoritas resmi untuk masing2 agama tsb. Alhasil, otoritas yg terdiri atas mayoritas aliran akan menekan minoritas dalam aliran yg sama.

Pemerintah yg berusaha mencampuri urusan spiritual personal ini dapat diibaratkan berusaha mengurusi perasaan cinta seseorang kepada orang lain. Apakah bisa? Hasilnya sudah pasti: pemaksaan dan pembodohan.

Semua tindak kekerasan agama yg terjadi di negara ini -imo- adalah gara2 pemerintah sendiri.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

ryu

picnya takut disangka hoax :))

[spoiler=HOT!!!][/spoiler]
[spoiler=semakin HOT!!][/spoiler]
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

GandalfTheElder

QuoteKalau begitu, sudah kelihatan bukan bahwa sebetulnya hanya permainan kepentingan pihak tertentu saja, karena WALUBI sendiri tahu dan tetap mengizinkan. Agama sudah digunakan sebagai 'alat' oleh pihak 'di atas', untuk apa kita sendiri ikut 'diperalat' oleh sistem yang dibuat mereka?

Alasannya sih... (bagiku lmyn naif dan konyol).. si pengurus WALUBI tsb ngomong:

"Karena sama2 memuliakan Buddha dan mau make nama agama Buddha shg membuat maju nama Buddha, ya sudah kita guyubi dan lindungi serta bantu."

Walahhhhhh.....

Yang ada tambah mundur deh!!

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

GandalfTheElder

Quote[at] bang gandalf
Gimana menurut mahayana,apakah maitreya diakui mahayanis?
Apakah sosok maitreya(biksu gendut membawa karung,tertawa) ada dalam "kamus" mahayana?

Bodhisattva Maitreya-nya diakui Mahayana, tapi ajaran" Mi Le Da Dao ya kagak. Bahkan para sesepuh Mahayana di Taiwan ya getol sekali mengklarifikasi Yi Guan Dao bukanlah agama Buddha.

Tetapi umat Buddhis di Taiwan menjalin hubungan antar-agama juga dengan Yi Guan Dao, dengan penuh toleransi,  menghormatinya sebagai agama yang berdiri sendiri yang mengajarkan moralitas baik pada masyarakat.

Umunya di Mahayana Maitreya digambarkan sebagai sesosok Pangeran Bodhisattva yang sedang duduk. Yang bhiksu Budai yg gendut itu hanyalah salah satu emanasi Maitreya dari sekian banyak emanasi.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Mr.Jhonz

Quote from: ryu on 31 March 2011, 03:48:24 PM
http://entertainment.kompas.com/read/2011/03/31/11422432/Lupakan.Bintang.Porno.Sora.Aoi.FPI.Fokus.ke.Ahmadiyah

JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) dikenal paling vokal menentang artis porno yang bermain dalam film Indonesia. Namun, kali ini Ketua FPI DPD DKI Jakarta Habib Salim Umar Alatas memilih memfokuskan perhatiannya untuk membubarkan aliran Ahmadiyah ketimbang menentang keterlibatan bintang porno Jepang, Sora Aoi, dalam produksi film nasional.
Seperti disampaikan produser Maxima Pictures Ody Mulya Hidayat, pihaknya berencana melibatkan kembali bintang Jepang dalam film terbaru yang akan diproduksinya, Suster Keramas 2. Keterlibatan Aoi menyusul kemunculan bintang hot asal Jepang lainnya, seperti Maria Ozawa alias Miyabi.
Ditegaskan Salim, masalah Ahmadiyah jauh lebih penting ketimbang mengurusi bintang porno asal Jepang. Salim enggan gerakan FPI nantinya justru menjadi alat dagang produser Maxima Pictures untuk menjual sensasi filmnya sebelum diputar di bioskop.
"Itu enggak usah ditanggapi, kami demo nanti dia semakin terkenal. Rugilah kami berteriak-teriak karena nanti dia semakin memanfaatkan keadaan," tandas Salim saat dihubungi Kompas.com, di Jakarta, Kamis (31/3/2011).
"Kami saat ini fokus saja dulu dengan pembubaran Ahmadiyah. Alhamdulillah sekarang sudah ribuan yang bertaubat," kata Salim.
Sementara untuk urusan film Aoi, pria yang akrab disapa Habib "Selon" itu memercayakan Lembaga Sensor Film (LSF) melakukan tugasnya dengan baik. "Biarin saja, LSF dong yang semestinya bertindak membabat film begituan," tegas Salim.
OOT
Ini sebuah ironi atau sebuah inovasi?
sebenarnya yg jual isi filmnya atau model bokepnya?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

lobsangchandra

buddhisme memang sedang mengalami kemerosotan...jadi berjuang lah dengan penuh kewaspadaan _/\_

cetera_zhang

Terus kalau Nichiren Shoshu itu termasuk mainstream atau sempalan juga?

Jhohsun

Quote from: lobsangchandra on 02 April 2011, 07:58:06 PM
buddhisme memang sedang mengalami kemerosotan...jadi berjuang lah dengan penuh kewaspadaan _/\_
sepertinya buddhisme mengalami kemajuan...zaman orde baru, kayaknya jumlah bhikkhu, jumlah vihara masih lebih sedikit dibanding sekarang...benar atau tidak???cmiiw
CMIIW&FMIIW

Jhohsun

Quote from: nyanadhana on 29 March 2011, 03:01:39 PM
kalo akhir2 ini Umat Muslim ribut soal aliran sesat Ahmadiyah dan langsung diberantas.apakah Buddhisme tinggal diam dengan aliran yang disempalkan oleh banyak pihak?
jadi solusinya bgaimana? Setahu saya, Maitreyawira juga membentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha yg diresmikan sekjen buddha, drs.budi setiawan dan dosen2 profesional agama buddha, ibu hartati, dll...
Keknya Bpk almarhum oka diputhera dulu termasuk seseorang yg pernah ikuti diklat Mi Le Da Dao, dan akrab dngan sesepuh2, Pdt2 MLDD?cmiiw...
CMIIW&FMIIW

kuswanto

Quote from: Jhohsun on 06 April 2011, 12:49:32 PM
sepertinya buddhisme mengalami kemajuan...zaman orde baru, kayaknya jumlah bhikkhu, jumlah vihara masih lebih sedikit dibanding sekarang...benar atau tidak???cmiiw

kalau di indonesia spesifik nya, sesuai dengan pernyataan anda.. ya, buddhisme mengalami kemajuan dari sisi jumlah sangha, jumlah vihara/cetiya, jumlah umat(dilihat dari status KTP,bukan kualitas batin si umat)..

tapi kalau menurut kualitas, ini yang susah di ukur.. dan sangat subjektif menurut masing2 orang..
jadi kalau dilihat dari sudut yang satu ini(kualitas), saya pribadi sependapat dengan bro lobsangchandra..
waspadalah, waspadalah...
byk yang domplengan..


Jhohsun

Quote from: kuswanto on 06 April 2011, 01:16:33 PM
kalau di indonesia spesifik nya, sesuai dengan pernyataan anda.. ya, buddhisme mengalami kemajuan dari sisi jumlah sangha, jumlah vihara/cetiya, jumlah umat(dilihat dari status KTP,bukan kualitas batin si umat)..

tapi kalau menurut kualitas, ini yang susah di ukur.. dan sangat subjektif menurut masing2 orang..
jadi kalau dilihat dari sudut yang satu ini(kualitas), saya pribadi sependapat dengan bro lobsangchandra..
waspadalah, waspadalah...
byk yang domplengan..
apa aja tu yg domplengan??
CMIIW&FMIIW