Relic Luangta Maha Boowa Nyanasampano

Started by dipasena, 13 March 2011, 05:59:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dipasena

Update 1



Source : Facebook Luangta Maha Bua (news page)

dipasena


dipasena


dipasena


dipasena


dipasena


dipasena


dipasena

ada pertanyaan nih, mungkin ada yg bs share...

1. kenapa relic beberapa bhikkhu saat ini, bentuk nya seperti pecahan tulang dan tidak beraturan, untuk warna ada yg putih/hitam. tp berbeda dengan relic bhikkhu jaman doeloe, berbentuk bola2 kecil dan umumnya berwarna poetih. relic buddha malah warna warni, tetapi bentuk tetap berbentuk bola2 kecil... kenapa ada perbeda-an tersebut ?

2. apakah relic hasil kremasi, menunjukan bahwa seseorang (yg telah dikremasi) itu termasuk orang suci (setidaknya telah mencapai sotapanna) ?

ada keluarga dari paman/encek/om/uncle aa yg meninggal n di kremasi, tp setelah selesai kremasi, hanya tersisah debu tulang dan ada beberapa tulang yg agak keras, biasa nya di tumbuk pelan2 agar menjadi abu, aa ga menemukan relic...

Umat Awam

Kakek saya jg dulu waktu dikremasi masih meninggalkan "relik" berupa tulang paha sebelah kanan, bentuknya masih cukup utuh sehingga masih bisa dikenali... tidak bisa di hancurkan krn masih keras, namun akhirnya dimasukkan aja kedalam guci n disimpan oleh keluarganya.. hehehe...

yudiboy

Kalau relic itu tidak bisa dihancurkan ya...dulu saya pernah ngeliat relic bhante Ashin..kok bisa warna warni ya...trus banyak banget...
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

fabian c

Quote from: yudiboy on 13 March 2011, 08:04:03 PM
Kalau relic itu tidak bisa dihancurkan ya...dulu saya pernah ngeliat relic bhante Ashin..kok bisa warna warni ya...trus banyak banget...

Harus bertanya kepada Sagin bro... Karena ketika kremasi (saat dibakar) tertutup untuk umat, hanya anggota Sagin yang boleh mengikuti proses ketika api telah dinyalakan....

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

yudiboy

Quote from: fabian c on 13 March 2011, 08:56:40 PM
Harus bertanya kepada Sagin bro... Karena ketika kremasi (saat dibakar) tertutup untuk umat, hanya anggota Sagin yang boleh mengikuti proses ketika api telah dinyalakan....

Mettacittena,
Saya disana bro....Ngeliat langsung pas kremasi dan pengambilan abu......ngak tertutupnkok..sangat terbuka sekali...ada rekaman video dan fotonya...
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Mr.Jhonz

Quote from: dhanuttono on 13 March 2011, 07:39:31 PM
ada pertanyaan nih, mungkin ada yg bs share...

1. kenapa relic beberapa bhikkhu saat ini, bentuk nya seperti pecahan tulang dan tidak beraturan, untuk warna ada yg putih/hitam. tp berbeda dengan relic bhikkhu jaman doeloe, berbentuk bola2 kecil dan umumnya berwarna poetih. relic buddha malah warna warni, tetapi bentuk tetap berbentuk bola2 kecil... kenapa ada perbeda-an tersebut ?

2. apakah relic hasil kremasi, menunjukan bahwa seseorang (yg telah dikremasi) itu termasuk orang suci (setidaknya telah mencapai sotapanna) ?

ada keluarga dari paman/encek/om/uncle aa yg meninggal n di kremasi, tp setelah selesai kremasi, hanya tersisah debu tulang dan ada beberapa tulang yg agak keras, biasa nya di tumbuk pelan2 agar menjadi abu, aa ga menemukan relic...
Bagaimana jika itu memang bukan relic,tapi hanya pecahan2 tulang yg tersisa dari hasil kremasi??

Saran;bagi mau mengetahui luangtu maha boowa lebih dalam bisa baca bukunya "otobiografi ajahn mun" yg di tulis oleh almarhum,disitu banyak pandangan pribadi almarhum,*dan diakui ketika buku itu ditulis almarhum sudah mencapai kesucian arahata.cmiiw
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

yudiboy

Quote from: Mr.Jhonz on 13 March 2011, 09:02:36 PM
Bagaimana jika itu memang bukan relic,tapi hanya pecahan2 tulang yg tersisa dari hasil kremasi??

Saran;bagi mau mengetahui luangtu maha boowa lebih dalam bisa baca bukunya "otobiografi ajahn mun" yg di tulis oleh almarhum,disitu banyak pandangan pribadi almarhum,*dan diakui ketika buku itu ditulis almarhum sudah mencapai kesucian arahata.cmiiw


Bukunya yg warna hitam tebal ya bro
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

adi lim

Quote from: yudiboy on 13 March 2011, 08:04:03 PM
Kalau relic itu tidak bisa dihancurkan ya...dulu saya pernah ngeliat relic bhante Ashin..kok bisa warna warni ya...trus banyak banget...

waktu pameran relik ashin jin, saya melihat warna hitam saja, tidak berwarna-i ?  ???

:backtotopic:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.