Jumpa fans Ajahn Brahm TB Gramedia Emporium Pluit 20 Mar 2011

Started by ndrosubiyanto, 13 March 2011, 10:00:14 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

riveamaretta

Quote from: yanfei on 30 March 2011, 08:51:44 PM
sungguh kasihan ajahn brahm, : Baru kali ini ada yang mengasihani selebritis ... :))
karena kesalahan panitia yang mengundangnya : Mengakui dia..hahaha ;D
malah ajahn brahm yang disalahkan, : Seharusnya jika telah mengetahui panitia salah ,ya sebagai orang yang merasa telah berjalan di arah dhamma,bukan mengikuti kesalahan tapi menasehati dan menolaknya _/\_
dikatakan bhikkhu seleb, terlalu komersil lah, nyelenehlah, segala macam cara dicari kesalahannya : Memang sepantasnya orang yang hendak berjalan di jalan dama,tidak menjadi seleb, nyeleneh , dll...
apakah anda sudah hebat dhammanya, sehingga memandang remeh ajahn brahm? : Hayo ngaku u yang ngerasa dah hebat?hehe... Btw , Ab ngaku dah hebat ya? _/\_
apakah anda sudah mengenal dekat dengan ajahn brahm sehingga tau ajahn brahm itu mengejar popularitas?  Ya lebih sering2 jumpa fans aja deh..hehe_/\_

walaupun gw gak pernah ketemu dengan ajahn brahm dan gak pernah dengar ceramahnya, : Ga pernah ketemu,kok sok taw n kenal Ab.. hahah..aneh nih orang...
tapi dari bukunya memberi gw pencerahan : pencerahan lewat selebritis.. tumben baru ada..hahaha

sekian unek2 gw bagi penghujat ajahn brahm : kurang banyak yang salah tuh..haha...btw yang jadi penghujat ayo ngaku u?hahaha
semoga anda berbahagia : sama2...Anda juga, semoga cepat lepas dari antek2 seleb Ab dan jalan kembali ke ajaran Sang Buddha

riveamaretta

Quote from: The Ronald on 30 March 2011, 01:55:30 PM
sebenarnya boleh saja..
krn sex diluar nikah pun sudah terjadi dari jaman dulu
ada bbrp hal (kalau tdk salah ingat)
1. keduanya sudah lepas dari tanggungan ortu... alias mandiri ..mandiri dlm arti sebenar2nya yah...
2. keduanya bertangung jawab , n emang dah komitment
3.. apa lagi yah...lupa... pernah di bahas di sini koq

Jaman dulu orang belum tahu norma, makanya ketika Agama muncul maka norma pun muncul... e, sekarang malah mau dimundurin lagi..
emang ya,sudah hendak memasuki akhir jaman,ketika dhamma dan norma diabaikan..
Apalagi nih ada orang yang menjalani kehidupan so suci , mengijinkan..hix..sedihnya

adi lim

Quote from: andry on 30 March 2011, 10:54:44 PM
apakah yang berwatak rendah akan selalu berkumpul dgn yang berawatak rendah?
adakah jalan keluarnya?

:-$ kira2 begitulah,  :jempol:

jalan keluar ada, coba renungkan dibawah ini
Dhamma dibabarkan sempurna oleh Sang Bhagava,
terlihat amat jelas,
tak bersela oleh waktu,
mengundang untuk dibuktikan,
patut diarahkan kedalam batin,
dapat dihayati oleh para Bijaksana dalam batin masing-masing


_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

The Ronald

Quote from: riveamaretta on 31 March 2011, 12:07:15 AM
Jaman dulu orang belum tahu norma, makanya ketika Agama muncul maka norma pun muncul... e, sekarang malah mau dimundurin lagi..
emang ya,sudah hendak memasuki akhir jaman,ketika dhamma dan norma diabaikan..
Apalagi nih ada orang yang menjalani kehidupan so suci , mengijinkan..hix..sedihnya

sebenarnya.. bukan tergantung kepada agama..sudah ada norma kok..
bukan mengijinkan itu...
sebenarnya sex dalam bentuk apa pun bagi bhikkhu tidak bermanfaat... termasuk pasangan yg udah nikah
sex adalah 1 jenis napsu
klo di lihat..napsu laen selain sex, ..yaitu napsu untuk memakan yg lezat2...
klo di tanya ke bhikkhu..apakah itu dosa..jelas jawabnya tidak, di larang..jelas jawabnya tidak
tp tidak bermanfaat...
alias..membuat org itu terjebak..atau terbelengu...

tp krn sex masuk di sila yg dilatih, ada point2 yang menyebabkan   sex tertentu..patut di cela..bahkan bagi umat awam
...

Predator

Quote from: riveamaretta on 31 March 2011, 12:07:15 AM
Jaman dulu orang belum tahu norma, makanya ketika Agama muncul maka norma pun muncul... e, sekarang malah mau dimundurin lagi..
emang ya,sudah hendak memasuki akhir jaman,ketika dhamma dan norma diabaikan..
Apalagi nih ada orang yang menjalani kehidupan so suci , mengijinkan..hix..sedihnya

boleh tau norma itu terkandung dalam apa di negara barat sana? seperti undang-undang kah atau perda kah atau kebijakan keluarga kah ?

makin lama seperti makin menyerang sosok salah satu bhantte
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Predator

Quote from: The Ronald on 31 March 2011, 07:08:28 AM
sebenarnya.. bukan tergantung kepada agama..sudah ada norma kok..
bukan mengijinkan itu...
sebenarnya sex dalam bentuk apa pun bagi bhikkhu tidak bermanfaat... termasuk pasangan yg udah nikah
sex adalah 1 jenis napsu
klo di lihat..napsu laen selain sex, ..yaitu napsu untuk memakan yg lezat2...
klo di tanya ke bhikkhu..apakah itu dosa..jelas jawabnya tidak, di larang..jelas jawabnya tidak
tp tidak bermanfaat...
alias..membuat org itu terjebak..atau terbelengu...

tp krn sex masuk di sila yg dilatih, ada point2 yang menyebabkan   sex tertentu..patut di cela..bahkan bagi umat awam


jangan-jangan sesuai norma umat sekarang... Bhikkhu kalau ditanya umat sepertinya lebih baik diam, karena umat sudah bisa mempertimbangkan dengan kebijaksanaan dirinya sendiri... sebab jika tidak sesuai dengan kebijaksanaan umat maka jawaban Bhikkhu tersebut menjadi salah dan tercela.. sayangnya kalau tidak dijawab dengan cara diam-pun umat akan tetap bisa menganggapnya salah seperti menganggap Bhikkhu tersebut wawasannya kurang. ;D
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Predator

#726
mengenai sex di barat yg dilihat dari timur seperti gambaran

ada umat menanyakan ke bhikkhu : "Bhantte di daerah sana bolehkah berbicara dengan orang tua menggunakan LU / Gua ?" lalu dijawab "Boleh selama tidak berbicara sambil melotot"

belakangan umat komplain dan Bhikkhu dianggap melanggar vinaya karena dianggap "membolehkan anak kurang ajar sama orang tua"

mana bisa seorang anak berbicara LU / Gua ke orang tua padahal di daerah lain sana LU / Gua itu bukan sesuatu yg kurang ajar
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

fabian c

Quote from: andry on 30 March 2011, 10:54:44 PM
apakah yang berwatak rendah akan selalu berkumpul dgn yang berawatak rendah?
adakah jalan keluarnya?

Apakah bro Andry mau bergaul dengan golongan pencuri...? Tentu tidak kan...? yang mau bergaul dengan golongan pencuri tentu saja pencuri juga, disebabkan kecenderungan batin yang sama....

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

johan3000

Quote from: Radi_muliawan on 31 March 2011, 09:20:35 AM
mengenai sex di barat yg dilihat dari timur seperti gambaran

ada umat menanyakan ke bhikkhu : "Bhantte di daerah sana bolehkah berbicara dengan orang tua menggunakan LU / Gua ?" lalu dijawab "Boleh selama tidak berbicara sambil melotot"

belakangan umat komplain dan Bhikkhu dianggap melanggar vinaya karena dianggap "membolehkan anak kurang ajar sama orang tua"

mana bisa berbicara dengan seorang anak berbicara LU / Gua ke orang tua padahal di daerah lain sana LU / Gua itu bukan sesuatu yg kurang ajar

jawanannya :

sesuaikan kebudayaan setempat.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Predator

#729
betul sesuaikan kebudayaan setempat, nah yg ditanya kebudayaan barat dijawab dengan gaya barat, kenapa yg di timur kebingungan dan protes ? ;D lebih2 jadi di cibir habis-habisan
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Predator

Quote from: Radi_muliawan on 31 March 2011, 09:28:17 AM
betul sesuaikan kebudayaan setempat, nah yg ditanya kebudayaan barat dijawab dengan gaya barat, kenapa yg di timur kebingungan dan protes ? ;D lebih2 jadi di cibir habis-habisan

dan jika seorang Bhikkhu harus menjawab sesuai kebudayaan si penanya, maka akan sulit.. karena Bhikkhu belum tentu langsung tau kebudayaan si penanya secara instan
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

ryu

betul, kebudayaan jepang bikunya menikah juga ga apa2 kok, soal sex sih biku ga apa2 asalkan sati aja waktu melakukannya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Predator

jadi dalam topik ini, si umat menanyakan apakah Bhikkhu di barat sana boleh melakukan sex diluar nikah ?

kalau bisa jangan di buat melebar lebih dahulu karena akan bias

Quote from: ryu on 31 March 2011, 09:35:18 AM
betul, kebudayaan jepang bikunya menikah juga ga apa2 kok, soal sex sih biku ga apa2 asalkan sati aja waktu melakukannya =))
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

ryu

Quote from: Radi_muliawan on 31 March 2011, 09:38:32 AM
jadi dalam topik ini, si umat menanyakan apakah Bhikkhu di barat sana boleh melakukan sex diluar nikah ?

kalau bisa jangan di buat melebar lebih dahulu karena akan bias

menurut aye, boleh, mau di manapun boleh aja.

soal pelanggaran atau bijimana, semua itu yang tau dia sendiri, karma ditanggung sendiri.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Predator

dalam topik ini tidak ada yg menyinggung sorang umat bertanya kepada AB mengenai apakah Bhikkhu boleh melakukan sex di barat sana.

Quote from: ryu on 31 March 2011, 09:43:52 AM
menurut aye, boleh, mau di manapun boleh aja.

soal pelanggaran atau bijimana, semua itu yang tau dia sendiri, karma ditanggung sendiri.
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti