[ask]pekerjaan yg membuat laporan tidak benar!...

Started by johan3000, 08 March 2011, 10:35:35 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

Ada teman bekerjadi bagian Accounting gitu dehhhh dan utk perusahaan di Indo
kan laporan keuangan bisa sesuai selera dan rasa

1. utk bank
2. utk pajak
3. utk perusahaan
4. utk karyawan...

nah teman ini bertanya apakah sebaiknya melanjutkan pekerjaaan dlm pelaporan yg tidak sesuai atau MENGUNDURKAN DIRI ? mengingat teman ini adalah orang Buddhist dan baru beberapa minggu bekerja di perusahaan sono!....

adakah pilihan bekerja disana dulu, baru pelan2 pindah ke tempat yg lebih bagus ?

kalau ada yg kurang jelas, mohon bantuan member lain.... menambahkannya juga ya....
(terutama bro Indra yg biasanya detail.... ;D ;D ;D)

mohon share ya..

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

dhammadinna

#1
Sebagian perusahaan memang begitu, salah satu tujuannya adalah untuk manipulasi pajak. Tapi untuk tau apakah perusahaan itu pembukuannya "jujur" atau tidak, harus kerja dulu di sono (kecuali kenal "orang dalam"). IMHO ribet juga sih kalo kerja bentar, lalu resign. Dapet kerja lagi, resign lagi karena gak cocok dengan pembukuannya. Padahal cari kerja juga gak mudah.

Kalo mau bicara gampang sih, coba pertimbangkan saja apakah manipulasinya itu masih dalam batas wajar atau tidak. Dulu sy kerja di perusahaan yang manipulasinya "amit-amit". Pajak yang dipangkas bisa sampe 80% lebih. Saya yakin kalo ada pemeriksaan pajak, perusahaan ini pasti kena karena sangat tidak rasional. Kalo datang orang pajak, atasan sy deg2an, saya juga deg2an (secara, saya juga gak begitu paham pajak :hammer: Kalo ditanya2 orang pajak, gawat kalo keceplosan atau malah nge-hang). Yah, kalo sudah begitu, cari-cari lah pekerjaan di tempat lain yang lebih menentramkan ;D

Indra

urusan pajak ini memang dilematis, apakah kita membayar pajak untuk negara atau untuk memperkaya gayus?

dhammadinna

Quote from: Indra on 08 March 2011, 11:36:51 AM
urusan pajak ini memang dilematis, apakah kita membayar pajak untuk negara atau untuk memperkaya gayus?

IMHO bayar saja pajak dengan jujur karena:

1. Itu kewajiban kita.

2. Urusan "gayus" bukan urusan kita. Entah dikorupsi atau diapakan, di luar kuasa kita.

3. Untuk kesehatan batin (biar gak ketakutan kalo ada pemeriksaan)

4. Pajak terlalu banyak denda  :(  Nanti kalo ketahuan, bukan untung malah rugi.

Indra

Quote from: Mayvise on 08 March 2011, 11:50:20 AM
2. Urusan "gayus" bukan urusan kita. Entah dikorupsi atau diapakan, di luar kuasa kita.

bukan urusan kita? bukankah slogan pajak juga menyebutkan bahwa kita berhak mengawasi penggunaan pajak ini?

dhammadinna

Quote from: Indra on 08 March 2011, 11:53:40 AM
bukan urusan kita? bukankah slogan pajak juga menyebutkan bahwa kita berhak mengawasi penggunaan pajak ini?

Slogan itu terlalu ideal (bagi masyarakat pada umumnya, termasuk sy). Tidak terpikir oleh saya bagaimana cara mengawasi penggunaan pajak ???

Singkatnya, pajak yang saya bayar "katanya" masuk ke kas negara. Lalu aliran dana itu selanjutnya diapakan atau disalurkan ke siapa, kita tidak tahu. Sepertinya slogan itu hanya berlaku untuk segelintir orang yang punya akses mengetahui aliran dana tsb.

Landy Chua

Saya rasa 80% perusahan besar "main mata" dalam urusan pajak ..~  :P

Kalau semua wajib pajak membayarkan pajak sebagaimana mestinya plus semua pajak masuk ke kas negara , ane gak bisa membayangkan BETAPA KAYANYA negara kita..  :))

yudiboy

urusan sama orang pajak memang bikin pusing 7 keliling..kita udah jujur 100% aja..masih bisa kena pasal..sama seperti polisi..semua udah lengkap,masih ada aja kesalahan yg bisa dicari2...
jadi saya pikir orang jadi kapok buat jujur....
enakan tidak jujur sajalah....

saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

dhammadinna

#8
Quote from: yudiboy on 08 March 2011, 12:30:39 PM
urusan sama orang pajak memang bikin pusing 7 keliling..kita udah jujur 100% aja..masih bisa kena pasal..sama seperti polisi..semua udah lengkap,masih ada aja kesalahan yg bisa dicari2...
[...]

Idealnya sih, kita mengerti peraturan2 pajak. Tapi berhubung peraturannya itu banyak dan ribet, cara mudahnya adalah sering-sering bertanya pada AR (Account Representative) kita.

Ada sebuah perusahaan yang cukup jujur, tapi karena keterbatasan pengetahuan, dia tidak melaporkan apa yang harus dilaporkan. Kesalahan ini sudah berjalan sekitar 5 bulan.

Lalu dia tanyakan ke AR-nya, "Pak, sepertinya saya melanggar salah satu pasal yaitu tentang ini. Berarti saya kena denda untuk 5 bulan dong pak". AR-nya malah berkata, "Ooh... dendanya gak terlalu besar sih pak, gak apa nanti saya urus". Eh, ternyata setelah satu tahun, muncullah surat tagihan pajak untuk denda selama 12 bulan :|

AR-nya pun gak bisa bilang apa-apa. Intinya, omongan AR tidak ada artinya dibandingkan peraturan pajak. Jadi kalo ragu, bertanyalah ke lebih dari satu orang (karena AR juga manusia), dan berpegang lah pada peraturan.

Notes: jangan men-generalisir AR. Mungkin AR untuk perusahaan ini "baru tamat sekolah".

Quote from: yudiboy on 08 March 2011, 12:30:39 PM
[...]
jadi saya pikir orang jadi kapok buat jujur....
enakan tidak jujur sajalah....

Menurut saya, "kerugian" dari jujur jauh lebih kecil dibandingkan kerugian akibat ketidakjujuran.

tesla

wah ribet jg ya... pajak gw juga diurusin sama orang pajak lho, pokoknya dia atur aja, gw bayar tanpa tau salah bener... ini dah berjalan 7 thnan... mudah2an aja bisa bertahan sampe saya pensiun.
susahnya lagi, dulu gw bayar sendiri, datanglah surat ini itu yg mengintimidasi saya... akhirnya skrg saya TB (terima beres) aja
tentu ada fee buat orang pajak itu... :|
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

yudiboy

Quote from: tesla on 08 March 2011, 01:24:35 PM
wah ribet jg ya... pajak gw juga diurusin sama orang pajak lho, pokoknya dia atur aja, gw bayar tanpa tau salah bener... ini dah berjalan 7 thnan... mudah2an aja bisa bertahan sampe saya pensiun.
susahnya lagi, dulu gw bayar sendiri, datanglah surat ini itu yg mengintimidasi saya... akhirnya skrg saya TB (terima beres) aja
tentu ada fee buat orang pajak itu... :|
kasus kita sama bro....kita mau taat asas...setor yang bener..malah kita dipersulit...ujung2nya diminta uang macam2lah...pake diancam ini itulah..
saya sekarang juga pake jasa orang lain  buat ngisi macem2 form tetek bengek...udah 8 tahunan...gak pernah diotak atik..moga2 lancar selamanya...
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

johan3000

Quote from: yudiboy on 08 March 2011, 12:30:39 PM
urusan sama orang pajak memang bikin pusing 7 keliling..kita udah jujur 100% aja..masih bisa kena pasal..sama seperti polisi..semua udah lengkap,masih ada aja kesalahan yg bisa dicari2...
jadi saya pikir orang jadi kapok buat jujur....
enakan tidak jujur sajalah....

lha harus nyari2 dehhh.... kalau gak gitu "dia" makan apa nanti ?.........

kita negara penghasil minyak. Libya ribut, minyak mentah jadi naik $20 /barell (mungkin begitu ya)... nah BBM kita rencana dinaikan............. yg dengar juga BENGONG dehhhh....

nahh katanya di Surabaya akan naik 50% pajak HIBURAN MALAM...tuhhhhh

backtoTopik...

kalau gw bilang sementara disono dulu dehhhh sambil nyari yg pemasukannya lebih besar!
yg ngatur2 deh yg memikul....walaupun gak ada gayus... setelah mau dibelanjakan sama pemerintah... lahhhhh bisa bocor disana juga...

masuk bocor, keluar bocor.... itu sebabnya sering2 banjir...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

wang ai lie

Quote from: Landy Chua on 08 March 2011, 12:27:46 PM
Saya rasa 80% perusahan besar "main mata" dalam urusan pajak ..~  :P

Kalau semua wajib pajak membayarkan pajak sebagaimana mestinya plus semua pajak masuk ke kas negara , ane gak bisa membayangkan BETAPA KAYANYA negara kita..  :))

bukan 80% lagi tapi 99% semua perusahaan main gituan, belum yg emang gak mau bayar pajak alias gak mau urus data pajak :D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

johan3000

Quote from: Landy Chua on 08 March 2011, 12:27:46 PM
Saya rasa 80% perusahan besar "main mata" dalam urusan pajak ..~  :P

Kalau semua wajib pajak membayarkan pajak sebagaimana mestinya plus semua pajak masuk ke kas negara , ane gak bisa membayangkan BETAPA KAYANYA negara kita..  :))

kagak bakal kaya...

sewaktu mau dibelanjakan... itulah saatnya bocor sana sini =))

masuk bocor, keluar bocor, setiap ada kesempatan mau bocor dehhhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

wang ai lie

Quote from: johan3000 on 08 March 2011, 04:59:42 PM
kagak bakal kaya...

sewaktu mau dibelanjakan... itulah saatnya bocor sana sini =))

masuk bocor, keluar bocor, setiap ada kesempatan mau bocor dehhhh

wah kalo bocor gitu gw saranin pake aqua proof aja di jamin gak bocor... =))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma