Pelihara Ikan Arwana, Ikan Lohan, Burung berkicau boleh gak?

Started by hengki, 29 March 2008, 07:42:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hengki

rekan-rekan,
saya mau tanya nih.
kalau pelihara ikan arwana atau ikan lohan diperbolehkan gak menurut Agama Buddha?
karena ikan arwana dan ikan lohan kan makanannya makhluk hidup seperti jangkrik, ikan2 kecil, udang, dll.
apa itu bukan berarti membunuh makhluk2 kecil itu.
terus gimana dengan pelihara burung berkicau seperti murai batu, poksai, tekukur, dll?
seharusnya kan burung2 itu bisa hidup bebas di alam terbuka dan bukannya dikurung dalam sangkar kecil.

mohon pendapat dan masukan dari teman2.
anumodana
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Hendra Susanto

IMO
pelihara predator menciptakan kondisi, walaupun itu proses alami penekanannya pada pemeliharaan jd sipemelihara menciptakan kondisi membunuh secara tidak lsgs

yang ke dua baiknya dikembalikan ke alamnya..

andry

jawabannya mudah ...
bisa kan tidak di beri makan mahluk hidup??
atau.. untuk apa anda pelihara itu??
Samma Vayama

gajeboh angek

alasannya apa? karena cinta kasih atau untuk memuaskan nafsu atau karena ingin menyiksa binatang tersebut?

kadang-kadang serba salah melepaskan binatang, karena kondisi gak cocok malah mati.

tetapi mereka yang bijaksana adalah mereka yang melepaskan...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Lex Chan

IMO, binatang yang dipelihara manusia belum tentu lebih menderita dibandingkan dengan binatang yang berada di alam bebas lho.. :)

walaupun tidak memiliki kebebasan, tetapi si binatang peliharaan juga memperoleh manfaat:
1. tidak perlu repot mencari makanan sendiri
2. tidak perlu takut dimangsa oleh predator

dengan catatan, si pemilik memang merawat binatang peliharaan itu dengan baik.. :D
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

nyanadhana

 _/\_ sharing aja yah:
1.bukannya ketika kita pelihara lohan yang makanannya jangkrik hidup itu,kita udah sengaja mengumpankan makhluk hidup untuk menuju kematiannya?
2.sebenarnya pelihara lohan atau ga pelihara lohan,apakah kehidupan anda sangat terganggu dalam artian apakah ini "urgent' untuk memelihara binatang itu?
3.dengan memelihara seperti itu,apakah kita mengganggu keseimbangan alam karena satu hal,lohan akan terus dibiakkan dngan jumlah banyak trus makanannya akan selalu berupa makhluk hidup (pelet juga dibikin dari makhluk hidup setau gw,cacing dikeringin,trus beberapa gado2 makhluk hidup jadis ebutir pelet)
Menurut gw kalo seandainya memelihara lohan memang tidak menjadi sebuah barang kebutuhan pokok,well ada baiknya kita memfokuskan keuangan kita untuk yang lebih berguna seperti melepas makhluk hidup,berdana dsb tapi kembali lagi ,apakah berguna atau tidak berguna memelihara lohan? saya kembalikan lagi kepada anda
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

FuXi

QuoteIkan di Akuarium
   Disadur dari:
Opening the Door of Your Heart
Oleh Ajahn Brahm
dengan sedikit perubahan

Adalah 2 pendapat mengenai Ikan di akuarium:

Pendapat pertama mengatakan ini bertentangan dengan prinsip belas kasih. Itu bagai memenjarakan mereka. Apa sih yang mereka lakukan sehingga mereka harus dikurung dalam penjara tembok kaca? Mereka seharusnya berenang di sungai atau danau, bebas pergi kemana pun mereka suka.

Pendapat kedua tidak setuju dengan hal tersebut, memang benar ikan-ikan itu tidak bebas menuruti kehendaknya, tetapi hidup dalam akuarium membebaskan mereka dari begitu banyak marabahaya. Yaitu:
Pernahkah anda melihat orang memancing ikan di akuarium di rumah seseorang? Tidak! Jadi, kebebasan pertama bagi ikan-ikan dalam akurium adalah kebebasan dari ancaman para pemancing. Bayangkan apa jadinya bagi ikan di alam bebas. Ketika melihat seekor cacing lezat atau seekor lalat sedap, mereka tak pernah yakin apakah itu aman dimakan atau tidak. Mereka, tak diragukan lagi, telah menyaksikan banyak teman dan kerabat mereka menaplok seekor cacing yang tampak lezat, tiba-tiba lenyap dari pandangan mereka untuk selamanya. Bagi ikan di alam bebas, makan itu terancam bahaya dan sering berakhir dengan tragedi. Makan malam bisa menjadi traumatik. Ikan di alam bebas bisa-bisa menderita gangguan pencernaan kronis karena hilangnya nafsu makan, dan ikan di alam bebas yang paranoid bisa dipastikan akan mati kelaparan. Ikan di alam bebas mungkin saja menderita tekanan batin, tetapi ikan di akuarium terbebas dari bahaya semacam ini.
Ikan di alam bebas juga harus mencemaskan ancaman ikan lebih besar yang akan memangsa mereka. Dewasa ini, di beberapa sungai yang rusuh, para ikan tidak lagi merasa aman untuk keluyuran pada malam hari! Bagaimanapun, tak ada pemilik akurium yang akan mengisi akuarium dengan jenis ikan yang akan memangsa ikan lainnya. Jadi, ikan dalam akuarium terbebas dari bahaya ikan kanibal!
Dalam daur alamiahnya, Ikan di alam bebas kadang tak memperoleh makanan. Namun bagi ikan di akuarium, hidup itu bagai tinggal di sebelah restauran. Dua kali sehari, makanan bergizi diantarkan ke depan pintu mereka, bahkan lebih nyaman dari jasa antar pizza, karena mereka tidak perlu membayar. Jadi ikan dalam akuarium terbebas dari bahaya kelaparan.
Selama perubahan musim, sungai dan danau mengalami perubahan suhu yang ekstrem. Sungai dan danau menjadi sangat dingin pada musim dinginm sampai permukaannya tertutupi es. Pada musim panas, air bisa menjadi terlalu hangat untuk ikan, kadang bahkan sampai mengering. Namun, ikan dalam akuarium memiliki sistem pengaturan dara dan suhu. Suhu air dalam akuarium terjaga ajek dan hangat, sepanjang hari sepanjang tahun. Jadi, ikan dalam akuarium terbebas dari bahaya kedinginan dan kepanasan.
Di alam bebas, bila seekor ikan jatuh sakit, tak ada yang akan merawatnya. Namun, ikan dalam akuarium punya asuransi kesehatan gratis. Pemiliknya akan memanggil dokter ikan untuk datang kapan pun ada ikan yang sakit; mereka bahkan tidak harus pergi sendiri ke klinik. Jadi, ikan dalam akuarium terbebas dari bahaya ketiadaan perlindungan kesehatan.

Pendapat kedua, menyimpulkan. Ada banyak keuntungan menjadi seekor ikan dalam akuarium, katanya. Memang benar, mereka tidak bebas menuruti kehendaknya dan berenang ke sana ke mari, tetapi mereka terbebas dari begitu banyak bahaya dan ketidaknyamanan.

Hal itu sama dengan kehidupan yang bajik. Benar, mereka tidak bebas mengikuti nafsunya dan seenaknya ke sana ke mari, tetapi mereka terbebas dari begitu banyak bahaya dan ketidaknyamanan.

Jenis kebebasan mana yang anda sukai?

lia

Sebaiknya dibebaskan ke alam yang jauh lebih nyaman. yaitu habitatnya..

kasihan pada jangkrik, ikan2 kecil, udang, dll yang dibeli hanya untuk menjadi santapan ikan..
dan kasihan pada ikan itu sendiri terkurung dalam aquarium dan tidak ada teman..

kadang kala kita pernah dengar dan lihat lohan dapat sress dan berubah warna..  ;D

kita pun tidak mau di kurung dalam suatu penjara,
yang hanya di beri makan tiap harinya,
tidak ada teman,
pemandangan penjara begitu2 saja,
stress dan berubah warna..   ^-^
seumur hidup ditempat seperti itu..  ^-^

jauh lebih senang dan indah ketika hidup di alam bebas..

maapkan jika ada kata2 yang salah y..  ;D
_/\_
.
.
saBaR iTu paHiT, tapi BuaH nya Mani5

ryu

Memelihara binatang hanya menambah kemelekatan saja deh.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

nyanadhana

 :)) berbicara terus mengenai menambah dan mengurangi kemelekatan juga adalah bentuk kemelekatan. remember Jalan Tengah.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Quote from: nyanadhana on 17 April 2008, 11:32:35 AM
:)) berbicara terus mengenai menambah dan mengurangi kemelekatan juga adalah bentuk kemelekatan. remember Jalan Tengah.

Ok bos . Hehehehe
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

williamhalim

Quote from: ryu on 17 April 2008, 11:28:04 AM
Memelihara binatang hanya menambah kemelekatan saja deh.

Yap.

Menurutku kembali ke batin masing2.

Kadang memelihara binatang malah menimbulkan kejengkelan, karena terikat. Hasilnya penderitaan.

Kadang memelihara binatang menimbulkan tanggung jawab, cinta kasih dan kesabaran. Hasilnya adalah kebahagiaan.

Jadi, kembali ke 'reaksi batin' masing2 kita.

-----

Mengenai arwana dan sejenisnya,
memelihara binatang predator mengkondisikan kita untuk melakukan pembunuhan. Bagi yg bertekad melatih 'menghindari pembunuhan', tentu tidak tepat untuk memelihara binatang2 ini.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Hendra Susanto

dr td ngabahas soal kemelekatan, apa sich sebenarnya kemelekatan itu?

SaddhaMitta

 :yes: :yes: :yes: :yes: :yes:

Kemelekatan itu apa?

prakteknya susah banget ya...  :'( :'( :'(

ajarin dong cara prakteknya...

thx...
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))