Perpecahan SAngha???

Started by Edward, 28 March 2008, 09:41:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

Quote from: Lex Chan on 06 May 2008, 08:36:12 PM
Quote from: tesla on 06 May 2008, 01:09:43 PM

QuoteMemang tidak ada paksaan jadi bhikkhu..
Hanya saja, sejak zaman dulu memang sudah ada orang yang menjadi bhikkhu bukan karena alasan spiritual, melainkan alasan lainnya. Misalnya demi status (agar tidak terpengaruh pengelompokan kasta), nama beken, bahkan makanan (tidak perlu bekerja, dapat makanan hasil dana umat), dll..

Nah orang2 seperti itulah yang bergembira atas parinibbana-nya Buddha, karena merasa tidak ada lagi yang mengatur-atur mereka..

Lalu, apakah mereka dapat dikatakan bukan Sangha?
Ya, tidak bisa dibilang begitu..
Penahbisannya kan resmi, walaupun kemudian kurang serius menjalani kehidupan spiritualnya..

Jika tujuan mereka lain,setahu gue seharusnya mereka sudah lepas jubah secara batiniah...
Hanya suatu status "Bhikkhu" yg ada mereka secara jasmani,secara rohani sendiri mereka sdh bisa dikatakan bkn anggota Sangha lagi..
Cth:anggota Sangha tp tetap melanggar sila2 dan pada sidang sangha tdk mengaku,kan tdk ada yg tau kan??Tp dilihat sekilas memang secara resmi dia masih anggota Sangha,tp secara rohani bisa disbt uda lepas Jubah juga..Menurut anda sendiri??
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

tesla

Quote from: Lex Chan on 06 May 2008, 08:36:12 PM
Quote from: tesla on 06 May 2008, 01:09:43 PM
hanya curious, kok bisa Sang Buddha berkesan 'otoriter' begitu??
(setahu saya tidak ada paksaan utk menjadi bhikkhu...)

Memang tidak ada paksaan jadi bhikkhu..
Hanya saja, sejak zaman dulu memang sudah ada orang yang menjadi bhikkhu bukan karena alasan spiritual, melainkan alasan lainnya. Misalnya demi status (agar tidak terpengaruh pengelompokan kasta), nama beken, bahkan makanan (tidak perlu bekerja, dapat makanan hasil dana umat), dll..

Nah orang2 seperti itulah yang bergembira atas parinibbana-nya Buddha, karena merasa tidak ada lagi yang mengatur-atur mereka..

Lalu, apakah mereka dapat dikatakan bukan Sangha?
Ya, tidak bisa dibilang begitu..
Penahbisannya kan resmi, walaupun kemudian kurang serius menjalani kehidupan spiritualnya...


yah, kalau seperti itu, ga tepat donk kalau dibilang: 'senang karena tidak diatur lagi oleh Buddha'. sebab pada dasarnya Buddha tidaklah memaksa orang menjadi bhikkhu. paling cuman sekedar menganjurkan.

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Sudahlah kawan kawan, tidak usah meratap atau menangis! kita sebenarnya beruntung telah terlepas dari pertapa agung itu, dia selalu saja menjemukan kita dengan berkata "Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!". Sekarang kita dapat berbuat atau tidak berbuat, sesuka hati kita.

Digha Nikaya II:163
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Edward

 [at]  Ryu,
wah, bingung gw sama quote d atas...
Maklum, blom pinter..
Ada yg isa bantu jelasin?
Ato ada kalimat2 di depan ato di belakangnya??
Soalnya terkadang penambahan kalimat d awal ato akhir bisa mengubah makna sebenarnya dlm suatu kalimat..
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

ryu

Sewaktu sang Buddha mencapai Nibbana akhir di Kusinara, salah seorang murid senior : Maha Kassapa dan sekelompok bhikkhu sedang dalam perjalanan menuju kusinara untuk menjumpai sang Buddha, namun mereka belum mendengar berita kemangkatan Guru mereka. Dalam perjalanan, mereka bertemu seorang pertapa pengembara yang kemudian menyampaikan berita kemangkatan sang Buddha yang telah beberapa hari sebelumnya. Begitu mendengar berita ini beberapa bhikkhu mulai meratap sedih, tapi salah satu dari mereka Subbhadda, yang menjadi bhikkhu pada usianya yang telah lanjut malah berkata :

Sudahlah kawan kawan, tidak usah meratap atau menangis! kita sebenarnya beruntung telah terlepas dari pertapa agung itu, dia selalu saja menjemukan kita dengan berkata "Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!". Sekarang kita dapat berbuat atau tidak berbuat, sesuka hati kita.

Digha Nikaya II:163

Maha Kassapa kemudian menyadari bahwa andaikata banyak bhikkhu seperti Subbhada, ketidakseuaian paham mengenai Dhamma akan segera muncul. Oleh karena itu diputuskan bahwa tiga bulan kemudian pertemuan besar akan dilaksanakan.

dst baca di buku DASAR PANDANGAN AGAMA BUDDHA KARYA : VENERABLE S. DHAMMIKA
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Lex Chan

Quote from: Riky_dave on 07 May 2008, 07:57:04 PM
Jika tujuan mereka lain,setahu gue seharusnya mereka sudah lepas jubah secara batiniah...
Hanya suatu status "Bhikkhu" yg ada mereka secara jasmani,secara rohani sendiri mereka sdh bisa dikatakan bkn anggota Sangha lagi..
Cth:anggota Sangha tp tetap melanggar sila2 dan pada sidang sangha tdk mengaku,kan tdk ada yg tau kan??Tp dilihat sekilas memang secara resmi dia masih anggota Sangha,tp secara rohani bisa disbt uda lepas Jubah juga..Menurut anda sendiri??
_/\_

Barangkali bisa diibaratkan orang2 yang bertahan kerja karena gaji gede walaupun peraturan perusahaannya banyak.. Nah, pas bos / supervisor ngga ada, orang2 itu pada senang karena ngga ada yang mengawasi.. ;D

Secara status ya mereka tetap pegawai perusahaan itu, walaupun mungkin hatinya udah di tempat lain.. ^-^

Quote from: tesla on 07 May 2008, 09:48:54 PM
yah, kalau seperti itu, ga tepat donk kalau dibilang: 'senang karena tidak diatur lagi oleh Buddha'. sebab pada dasarnya Buddha tidaklah memaksa orang menjadi bhikkhu. paling cuman sekedar menganjurkan.

Ya memang Buddha tidak memaksa.. Orang2 itu sendiri yang ingin jadi bhikkhu tapi dengan motivasi yang lain.. :)
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Riky_dave

Quote from: Lex Chan on 07 May 2008, 11:14:13 PM

Quote from: tesla on 07 May 2008, 09:48:54 PM
yah, kalau seperti itu, ga tepat donk kalau dibilang: 'senang karena tidak diatur lagi oleh Buddha'. sebab pada dasarnya Buddha tidaklah memaksa orang menjadi bhikkhu. paling cuman sekedar menganjurkan.

Ya memang Buddha tidak memaksa.. Orang2 itu sendiri yang ingin jadi bhikkhu tapi dengan motivasi yang lain.. :)

Dengan motivasi lain???Wah2 belum tercerahkan gw...
Motivasi lain??apakah sang Buddha sendiri tidak menyadari hal tsb??SB memiliki kekuatin batin(atau apa ya??Gw gk tau,tlg jelasin)???
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Lex Chan

Quote from: Riky_dave on 09 May 2008, 08:32:11 PM
Quote from: Lex Chan on 07 May 2008, 11:14:13 PM
Quote from: tesla on 07 May 2008, 09:48:54 PM
yah, kalau seperti itu, ga tepat donk kalau dibilang: 'senang karena tidak diatur lagi oleh Buddha'. sebab pada dasarnya Buddha tidaklah memaksa orang menjadi bhikkhu. paling cuman sekedar menganjurkan.
Ya memang Buddha tidak memaksa.. Orang2 itu sendiri yang ingin jadi bhikkhu tapi dengan motivasi yang lain.. :)
Dengan motivasi lain???Wah2 belum tercerahkan gw...
Motivasi lain??apakah sang Buddha sendiri tidak menyadari hal tsb??SB memiliki kekuatin batin(atau apa ya??Gw gk tau,tlg jelasin)???
_/\_

Buddha memang punya kekuatan batin.. Tapi kok tetap terima Devadatta ke dalam Sangha ya?
Yang pasti, bukan karena nepotisme (Devadatta adalah kakak Yasodhara istri Sidharttha).. ^-^
Coba renungkan hal itu.. Di situ jawabannya.. ;D
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Riky_dave

Quote from: Lex Chan on 10 May 2008, 02:32:24 AM
Quote from: Riky_dave on 09 May 2008, 08:32:11 PM
Quote from: Lex Chan on 07 May 2008, 11:14:13 PM
Quote from: tesla on 07 May 2008, 09:48:54 PM
yah, kalau seperti itu, ga tepat donk kalau dibilang: 'senang karena tidak diatur lagi oleh Buddha'. sebab pada dasarnya Buddha tidaklah memaksa orang menjadi bhikkhu. paling cuman sekedar menganjurkan.
Ya memang Buddha tidak memaksa.. Orang2 itu sendiri yang ingin jadi bhikkhu tapi dengan motivasi yang lain.. :)
Dengan motivasi lain???Wah2 belum tercerahkan gw...
Motivasi lain??apakah sang Buddha sendiri tidak menyadari hal tsb??SB memiliki kekuatin batin(atau apa ya??Gw gk tau,tlg jelasin)???
_/\_

Buddha memang punya kekuatan batin.. Tapi kok tetap terima Devadatta ke dalam Sangha ya?
Yang pasti, bukan karena nepotisme (Devadatta adalah kakak Yasodhara istri Sidharttha).. ^-^
Coba renungkan hal itu.. Di situ jawabannya.. ;D

Owh...SB memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk mencapai Nibbana itu sendiri ya...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...