Tidak semua isi Tipitaka disusun pada Konsili Buddhis Pertama!

Started by Peacemind, 06 February 2011, 10:34:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Adhitthana

Quote from: Sumedho on 08 February 2011, 06:21:55 AM
emang ada sutta tentang konsili pertama?
yaaah,.... kalo gak ada suttanya
ceritanyalaaaah  ;D ..... seperti waktu ketua konsili I  Bhikkhu Maha Kassapa ingin mengumpulkan 500 Arahat
dan menginginkan Bhikkhu Ananda sebagai pendamping Sang Buddha selama 20 tahun, agar turut serta tapi terkendala dgn pencapain kesucian Sotapanna ..... dan seterus .... seterusnya

mana .... manaaa cerita yg lengkap  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

ryu

Quote from: Adhitthana on 09 February 2011, 12:33:12 AM
yaaah,.... kalo gak ada suttanya
ceritanyalaaaah  ;D ..... seperti waktu ketua konsili I  Bhikkhu Maha Kassapa ingin mengumpulkan 500 Arahat
dan menginginkan Bhikkhu Ananda sebagai pendamping Sang Buddha selama 20 tahun, agar turut serta tapi terkendala dgn pencapain kesucian Sotapanna ..... dan seterus .... seterusnya

mana .... manaaa cerita yg lengkap  ;D

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6660.msg111620
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

fabian c

Quote from: Sumedho on 07 February 2011, 09:59:38 AM
QuoteAFAIK sih memang ada penambahan2 belakangan dalam Tipitaka. Selama masih tidak bertentangan yah tidak masalah, tapi tergantung apakah kita tahu atau tidak aja apakah itu bertentangan, soalnya yang bukan penambahan aja belon ngerti, dan lebih parahnya nda tahu mana yg penambahannya :))
hush... :hammer:
;D
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

fabian c

Quote from: Adhitthana on 08 February 2011, 12:54:22 AM
Bapak kita yg satu ini tambah "gahar" aja ngeblok orang di fb  ;D

Sam Peacemind n All .... minta bantuan n tolong
minta sutta tentang lukisan ini

Gambar 1

ini cerita konsili pertama? ... minta suttanya yaaaak utk melengkapi kisah hidup Buddha Gotama

Gambar 2
[spoiler][/spoiler]
ini konsili ke ??

Gambar 3
[spoiler][/spoiler]


Bro Addhitthana yang baik,
Gambar yang pertama tidak jelas dimana, karena ada beberapa kali konsili diadakan di gua.

Spoiler kedua mengenai menulis Tipitaka (untuk pertama kali) kemungkinan besar diadakan pada konsili ke empat di Aluvihara.

Spoiler ketiga mengenai prasasti pasti dibuat pada konsili ke 5 di Myanmar, prasasti Tipitaka tersebut sampai sekarang masih ada di Mandalay Myanmar.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Peacemind

 [at] Adhitthana: Saya sependapat dengan Fabian untuk dua gambar terakhir. Untuk gambar pertama memang tidak jelas, namun karena di sana ada gambar gua, memang tampaknya sperti Konsili Pertama di gua Satapani.

JimyTBH

jadi, rekan-rekan yg aku hormati, Tipitaka bagian mana saja yang akurat dan layak diyakini??
Anumodana

dilbert

Quote from: JimyTBH on 16 February 2011, 06:56:29 PM
jadi, rekan-rekan yg aku hormati, Tipitaka bagian mana saja yang akurat dan layak diyakini??
Anumodana

kita serahkan pada para anggota sangha yang "boleh" hadir di Konsili Sangha
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

adi lim

Quote from: JimyTBH on 16 February 2011, 06:56:29 PM
jadi, rekan-rekan yg aku hormati, Tipitaka bagian mana saja yang akurat dan layak diyakini??
Anumodana

IMO, kitab Tipitaka Pali Kanon itu akurat dan layak diyakini.  ^:)^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Peacemind

Quote from: JimyTBH on 16 February 2011, 06:56:29 PM
jadi, rekan-rekan yg aku hormati, Tipitaka bagian mana saja yang akurat dan layak diyakini??
Anumodana

Saya pribadi berpendapat semua isi Tipitaka tidak ada yang bertentangan dengan inti ajaran Buddha. Jadi meskpn beberapa di antaranya ditambah setelah konsili pertama, semuanya masih mengacu kepada ajaran Buddha sejati.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

kalo kata Mingun Sayadaw dan Mahasi Sayadaw akurat, aye percaya aja dah.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Mahadeva

kata Bhante Vimalaramsi, dulunya cuma ada dvipitaka, (sutta dan vinaya),
jadi yang original, sutta dan vinaya karena paling awal.

kalau abhidhamma dan kitab2 komentar, tidak terlalu banyak membantu dalam meditasi, banyak yang tidak cocok..kata Bhante, harus dibuktikan dulu dengan pengalaman meditasi, dan yang cocok adalah sutta.

sumber:

fabian c

Quote from: raynoism on 19 February 2011, 03:04:10 PM
kata Bhante Vimalaramsi, dulunya cuma ada dvipitaka, (sutta dan vinaya),
jadi yang original, sutta dan vinaya karena paling awal.

kalau abhidhamma dan kitab2 komentar, tidak terlalu banyak membantu dalam meditasi, banyak yang tidak cocok..kata Bhante, harus dibuktikan dulu dengan pengalaman meditasi, dan yang cocok adalah sutta.

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ZZ5c8j36fe8

Bro Raynoism yang baik, mau menambahkan sedikit komentar Bhante Vimalaramsi.
Sesudah Sang Buddha Parinibbana sebenarnya tak ada Dvipitaka. Ketika itu yang ada hanya Peraturan dan Ajaran (Dhamma dan Vinaya).

Kemudian setelah konsili ketiga baru Dhamma dipisahkan menjadi kumpulan khotbah (Sutta) dan kumpulan Abhidhamma. Sehingga ditambah Vinaya menjadi Vinaya, Sutta dan Abhidhamma yang kita kenal sekarang ini.

Istilah Pitaka/Keranjang yang kita kenal sekarang ini kemungkinan baru muncul setelah konsili ke empat, setelah Vinaya, Sutta dan Abhidhamma mulai ditulis di daun lontar.

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Mahadeva

Quote from: fabian c on 19 February 2011, 04:54:36 PM
Bro Raynoism yang baik, mau menambahkan sedikit komentar Bhante Vimalaramsi.
Sesudah Sang Buddha Parinibbana sebenarnya tak ada Dvipitaka. Ketika itu yang ada hanya Peraturan dan Ajaran (Dhamma dan Vinaya).

Kemudian setelah konsili ketiga baru Dhamma dipisahkan menjadi kumpulan khotbah (Sutta) dan kumpulan Abhidhamma. Sehingga ditambah Vinaya menjadi Vinaya, Sutta dan Abhidhamma (Tipitaka) yang kita kenal sekarang ini.

Mettacittena,

trima kasih....iya ajaran dan peraturan yang pertama ada.

trus sekarang konsili masih berlanjut? saya cek di wiki kok cuma sampai ke enam yang theravada? tidak pernah kumpul lagi? kalau yang international buddhist council tu lain lagi ya?

fabian c

Quote from: raynoism on 19 February 2011, 04:59:15 PM
trima kasih....iya ajaran dan peraturan yang pertama ada.

trus sekarang konsili masih berlanjut? saya cek di wiki kok cuma sampai ke enam yang theravada? tidak pernah kumpul lagi? kalau yang international buddhist council tu lain lagi ya?

Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa konsili tak perlu lagi, karena Tipitaka sudah ditulis.
Tujuan konsili sebenarnya adalah mengulangi kembali Ajaran Sang Buddha, sehingga tidak disusupi paham atau ajaran lain.

Menurut saya mungkin sudah enam konsili cukuplah, karena Tipitaka sudah terdokumentasi dengan baik.

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata