ada yang tau cerita kassapa

Started by EVO, 18 November 2010, 07:29:36 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

EVO

dear all mau tanya cerita kassapa yang kunon katanya sedang bertapa di gunung kukkatapada

dilbert

Karena cerita parinibbana Maha Kassapa tidak ditemukan di kitab-kitab buddhis, maka berkembang legenda (urban legend) bahwa Maha Kassapa sedang dalam deep meditation di dalam gunung Kaki Ayam menunggu Metteya (Maitreya) terlahirkan ke dunia.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

seniya

Tidak ada laporan dalam literatur Pali tentang waktu dan kejadian wafatnya Mahakassapa, tetapi kronologi berbahasa Sanskerta tentang "Para Guru Dharma" memberikan kita kisah yang aneh tentang akhir hidup sang thera berdasarkan tradisi Buddhis Utara. Berdasarkan catatan ini, setelah Konsili Pertama Kassapa menyadari bahwa ia telah memenuhi tugasnya dan memutuskan untuk mencapai Parinibbana. Ia mewariskan Dhamma kepada Ananda, memberikan penghormatan terakhir pada tempat-tempat suci, dan memasuki Rajagaha. Ia bermaksud memberitahukan Raja Ajatasattu tentang kematiannya yang akan terjadi, tetapi sang raja sedang tidur dan Kassapa tidak ingin membangunkannya. Demikianlah ia naik ke puncak Gunung Kukkatapada sendirian, duduk bersila di sebuah gua, dan bertekad bahwa tubuhnya akan tetap utuh sampai datangnya Buddha yang akan datang, Metteya. Adalah kepada Metteya, Kassapa menyerahkan jubah Buddha Gotama - jubah usang yang sama yang telah diberikan Sang Bhagava kepadanya saat pertemuan pertama mereka. Kemudian Kassapa mencapai Parinibbana, atau, menurut versi lain, pencapaian meditasi atas penghentian (nirodhasamapatti). Bumi berguncang, para dewa menaburkan bunga-bunga di atas tubuhnya, dan gunung tersebut menutupinya.

Segera setelah itu Raja Ajatasattu dan Ananda pergi ke Gunung Kukkatapada untuk melihat Mahakassapa. Gunung tersebut sebagian terbuka dan tubuh Kassapa muncul di hadapan mereka. Raja ingin mengkremasinya, tetapi Ananda memberitahukan raja bahwa tubuh Kassapa harus tetap utuh sampai kedatangan Metteya. Gunung tersebut menutup kembali dan Ajatasattu dan Ananda berangkat meninggalkannya. Tradisi Buddhis Cina menemukan Gunung Kukkatapada di Cina Barat Daya, dan legenda Cina dipenuhi dengan laporan tentang para bhikkhu yang berkeyakinan yang, dalam perjalanan menuju gunung tersebut, berusaha melihat jenazah Kassapa duduk dalam postur bermeditasi menanti kedatangan Buddha berikutnya.

Diterjemahkan dari: http://books.google.co.id/books?id=mBrD61IPbl4C&pg=PA132&lpg=PA132&dq=Maha+Kassapa++Kukkatapada&source=bl&ots=eHiXWDBeT4&sig=WyUQGxJsx7eRcsgQGVMnyuv6-ew&hl=id&ei=TAZ5TOrfM4XKcdjA7PQF&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CB4Q6AEwAQ#v=onepage&q&f=false
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

EVO

jadi apakah kassapa akan hidup kembali

K.K.

Quote from: seniya on 18 November 2010, 06:38:30 PM
[...]
Adalah kepada Metteya, Kassapa menyerahkan jubah Buddha Gotama - jubah usang yang sama yang telah diberikan Sang Bhagava kepadanya saat pertemuan pertama mereka. [...]
Saya jadi penasaran untuk apa kira-kira jubah itu diserahkan?

kamala

untuk waktu yang begitu lama apakah jubahnya tidak rusak ?
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

andry

apakah ada tradisi penyerahan jubah?
seperti penyerahan tongkat komando
Samma Vayama

K.K.

Quote from: andry on 19 November 2010, 10:29:41 AM
apakah ada tradisi penyerahan jubah?
seperti penyerahan tongkat komando
Setahu saya jubah itu bukan dari Buddha terdahulu, tapi dari kain bekas yang dibuang seorang wanita budak ke kuburan, lalu diambil dan dijahit menjadi jubah oleh Buddha Gotama. Maka saya bertanya-tanya untuk apa di-estafetkan.


dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 19 November 2010, 10:56:00 AM
Setahu saya jubah itu bukan dari Buddha terdahulu, tapi dari kain bekas yang dibuang seorang wanita budak ke kuburan, lalu diambil dan dijahit menjadi jubah oleh Buddha Gotama. Maka saya bertanya-tanya untuk apa di-estafetkan.



Kisah Buddha Gotama bertukar jubah dengan Maha Kassapa ada ditemukan di kitab berbahasa Pali (di RAPB di bab tentang MAha Kassapa bisa ditemukan kisah tersebut dan ada keterangan menurut kitab komentar alasan-alasan-nya mengapa Buddha bertukar jubah dengan Maha Kassapa)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: dilbert on 19 November 2010, 11:04:59 AM
Kisah Buddha Gotama bertukar jubah dengan Maha Kassapa ada ditemukan di kitab berbahasa Pali (di RAPB di bab tentang MAha Kassapa bisa ditemukan kisah tersebut dan ada keterangan menurut kitab komentar alasan-alasan-nya mengapa Buddha bertukar jubah dengan Maha Kassapa)
Maksud saya bukan diestafetkan dari Buddha Gotama ke Mahakassapa, tapi dari Buddha Gotama -> Mahakassapa -> Buddha Metteyya.


dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 19 November 2010, 11:16:18 AM
Maksud saya bukan diestafetkan dari Buddha Gotama ke Mahakassapa, tapi dari Buddha Gotama -> Mahakassapa -> Buddha Metteyya.



Apakah ada tradisi meng-estafet-kan jubah dari satu sammasambuddha kepada sammasambuddha berikutnya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: dilbert on 19 November 2010, 05:21:11 PM
Apakah ada tradisi meng-estafet-kan jubah dari satu sammasambuddha kepada sammasambuddha berikutnya ?
Justru setahu saya tidak ada. Ini kutipan yang dipost seniya:

Adalah kepada Metteya, Kassapa menyerahkan jubah Buddha Gotama - jubah usang yang sama yang telah diberikan Sang Bhagava kepadanya saat pertemuan pertama mereka.

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 19 November 2010, 05:28:01 PM
Justru setahu saya tidak ada. Ini kutipan yang dipost seniya:

Adalah kepada Metteya, Kassapa menyerahkan jubah Buddha Gotama - jubah usang yang sama yang telah diberikan Sang Bhagava kepadanya saat pertemuan pertama mereka.

itu jubah terbuat dari bahan apa yg bisa bertahan sampai milayaran tahun?

K.K.

Quote from: Indra on 19 November 2010, 05:33:29 PM
itu jubah terbuat dari bahan apa yg bisa bertahan sampai milayaran tahun?
Kain bekas kok. Budak perempuan yang namanya Punna yang buang. Udah lusuh dikerubungi serangga. Lalu diambil dan dijahit sama Buddha Gotama. Ga tau juga kalau dalam cerita itu dijahit pakai benang 'mithril' atau serat 'adamantium', tapi anggaplah bertahan milyaran tahun. Lalu kira-kira untuk apa diteruskan ke Buddha Metteyya?


seniya

Dalam Anagatavamsa (Pali) maupun Maitreyavyakarana (Sanskerta) tidak ditemukan kisah tentang asal-usul jubah Buddha Metteya. Seperti yang kita ketahui bahwa jubah yang diterima Pertapa Gotama sebelum mencapai Pencerahan berasal dari Brahma Ghatikara (kemudian baru ditukar dengan jubah usang milik Maha Kassapa), tetapi dalam RAPB (Buddhavamsa) dikatakan bahwa Bodhisatta Dipankara menerima jubah dari dewa brahma (hal. 209), sedangkan untuk para Buddha masa lampau lainnya tidak disebutkan (hanya diceritakan secara singkat bahwa mereka meninggalkan keduniawian setelah melihat 4 peristiwa dan menjalankan kehidupan sebagai pertapa). Jadi tidak ada tradisi serah terima jubah dari Buddha yang satu ke Buddha yang berikutnya dalam teks-teks Buddhis di atas.

Tetapi dalam Divyavadana dikatakan bahwa Buddha Maitreya akan mengunjungi gunung Gurupadaka (bukan Kukkutapada) di mana jenazah Mahakassapa berada dan menghormati jenazah beliau. Dalam Maitreya-samiti, Mahakassapa dikatakan masih hidup di gunung Kukkutapada dan setelah memberikan penghormatan kepada Maitreya, beliau Parinibbana. Hanya dalam Maitreya-sutra terjemahan bahasa Cina yang menyebutkan Mahakassapa menyerahkan jubah Buddha Sakyamuni kepada Maitreya. Untuk lebih jelasnya, lihat http://books.google.co.id/books?id=KzQ9AAAAIAAJ&printsec=frontcover&dq=the+future+buddha&source=bl&ots=i8t0xYgwsZ&sig=rYTJENRQL1CI2dB6kCckyGAg1yA&hl=id&ei=pql7TO_oPIWavAPZ86Bk&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CEoQ6AEwCA#v=onepage&q=Maitreyavyakarana&f=false
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa