Pernah punya pengalaman mengajar meditasi ke anak ?

Started by Sumedho, 25 July 2007, 09:17:50 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Lily W

Bro Wi Tjong....
Thanks atas sharingnya....bagus sekali...

_/\_
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

FZ

Bagus.. :)
Saya sangat suka walau saya masih single tapi bagi saya ini penting
Tapi tulisan tadi saya print dalam bentuk PDF untuk diarsipin..
Untuk Bro Wi Tjong, sering2 share pengalaman meditasi dengan anak ya..
Thanks 4 d sharing..

Dan mungkin bisa diterapkan dengan pacar..  ^-^

langitbiru

sdr wi jong :  ^:)^ for sharingnya...
mo dicatet juga nih *toel2 hedi, minta copy catatan* ^-^

mudah2an anakku umur segituan bisa diajarin meditasi  ;D
oni... kao titi bobo... gigi...

FZ

 [at]  Jendral LB

Btw ini saya langsung print saja lho.. Jadi ya gak gitu rapi. Belum sempat diedit2.. :D


[attachment deleted by admin]

morpheus

suhu, saya pengen tau, ini akhirnya gimana? berhasil?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Sumedho

gatot. :)

cuma bisa tertahan sebentar aja. so far, nda dilanjutkan ngelatih meditasi dulu. IMO lebih baik diluruskan pandangan dan cara pikir, pengertian dahulu.

Tapi pertanyaan bro morph mengingatkan utk mencoba lagi. thanks
There is no place like 127.0.0.1

Lex Chan

menurut aye, anak itu tidak perlu diberi tahu untuk bermeditasi..

tapi pakai cara men-trigger aja, yaitu "leading by example".
kalau kita bermeditasi, dan si anak sering melihat kita bermeditasi,
dia akan merasa bahwa meditasi adalah hal yang sangat lumrah,
sama seperti makan atau tidur.

lama kelamaan dia bisa ikutan sendiri tanpa diajak lho..

silakan dicoba om Medho.. 8)

PS: ide ini aye peroleh dari salah satu buku meditasi yang pernah aye terjemahkan ke bahasa Indo
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

morpheus

Quote from: Sumedho on 31 January 2011, 12:02:12 PM
gatot. :)

cuma bisa tertahan sebentar aja. so far, nda dilanjutkan ngelatih meditasi dulu. IMO lebih baik diluruskan pandangan dan cara pikir, pengertian dahulu.

Tapi pertanyaan bro morph mengingatkan utk mencoba lagi. thanks
oh, kalo ada hasilnya tolong dipost ya...
kapan2 kalo udah waktunya mo diterapkan sendiri...
kamsiah.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Sumedho

 [at] lexchan: sebenarnya bukan masalah mengajaknya sih, tapi apa itu meditasi dan apa fungsinya dst. So far sih kalau liat aye meditasi, mereka cuek2 aja. Personally aye mo built dari ground pengertian bukan karena ngekor tanpa ngerti.

[at] morph: dah nga sabaran aja oom. ;D udah setaon belon oom anaknya?
There is no place like 127.0.0.1

Lex Chan

Quote from: Sumedho on 31 January 2011, 01:07:01 PM
[at] lexchan: sebenarnya bukan masalah mengajaknya sih, tapi apa itu meditasi dan apa fungsinya dst. So far sih kalau liat aye meditasi, mereka cuek2 aja. Personally aye mo built dari ground pengertian bukan karena ngekor tanpa ngerti.

kalo mau membangun pengertian, menurut aye masih terlalu dini.
biasanya anak2 umur segitu belum punya berpikir analitis kayak orang dewasa.

kalo mereka masih cuek, teruskan.. ;D
nanti kalo mereka mengekor itu, itu sudah merupakan tanda awal yang baik..

btw, ini cuma menurut aye yang nyolong sedikit ilmu psikologi anak.
di lapangannya kayak gimana, aye belom punya anak buat diuji coba.. ^:)^
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Sumedho

niru sih ada dikit2... apalagi kalo lagi iseng, bergaya meditasi di bawah meja sembahyang leluhur -.-!
kaki sih dah pada model half lotus para anak2 itu.
There is no place like 127.0.0.1

tesla

Quote from: Lex Chan on 31 January 2011, 01:34:40 PM
kalo mau membangun pengertian, menurut aye masih terlalu dini.
biasanya anak2 umur segitu belum punya berpikir analitis kayak orang dewasa.

kalau menurut gw yah... anak2 itu justru lebih analitis, logika yg dimengerti hanya sebab-akibat (tergantung cara mendidik jg mungkin). biasa kalau anak2 udah mengajukan pertanyaan2 yg bersifat belief, pasti mereka kurang puas dg jawaban kita (apalagi kalau ortunya belief pada something yg abstract kaya G*d).

anak gw skr usia memasuki 3thn... dia mulai mempertanyakan tentang kematian. pusing jawabnya...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

johan3000

#27


Sebuah tes sederhana dalam ruangan kecil, marshmallow, bocah2 empat tahun banyak  memberitahu kita tentang apa yang akan dicapai anak tsb di kemudian hari.

The "uji marshmallow" asli dilakukan di Stanford pada akhir tahun 1960 oleh seorang peneliti bernama Walter Mischel. Setiap anak empat tahun dalam penelitian ini diberikan satu marshmallow dan mengatakan bahwa dia bisa makan sekarang, dalam hal ini ia hanya akan memiliki satu, atau dia bisa menunggu orang dewasa untuk kembali ke ruangan lima belas menit kemudian, maka dia bisa memiliki dua marshmallow.

Beberapa anak memakannya segera, banyak menunggu waktu yang singkat dan kemudian menyerah, sedangkan sekitar tiga puluh persen bertahan selama imbalan ganda manis  datang. Mischel telah mengikuti mata pelajaran ini selama puluhan tahun dan menemukan bahwa orang yang menunda kepuasan memiliki nilai yang lebih tinggi, nilai SAT tinggi, dan bernasib lebih baik sebagai remaja dengan persahabatan yang sehat.




It's called "the marshmallow test" and it can predict the future - sort of. Originally conducted more than 40 years ago, the studies continue today. Researchers consistently find that the group of kids who could force themselves to wait tend to have better lives and relationships. They also averaged 210 points higher on their SATs than the kids who could not hold off.

source :
http://www.cbsnews.com/stories/2010/04/21/eveningnews/main6419289.shtml
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Sumedho

 [at] tesla: logis tapi perbendaharaan kata dan pengertiannya dikit. jadi ribet teranginnya. Kek mo install gnome tapi dependencies nya belon ada semua :)) 
There is no place like 127.0.0.1

Lex Chan

Quote from: tesla on 31 January 2011, 01:57:40 PM
kalau menurut gw yah... anak2 itu justru lebih analitis, logika yg dimengerti hanya sebab-akibat (tergantung cara mendidik jg mungkin). biasa kalau anak2 udah mengajukan pertanyaan2 yg bersifat belief, pasti mereka kurang puas dg jawaban kita (apalagi kalau ortunya belief pada something yg abstract kaya G*d).

anak gw skr usia memasuki 3thn... dia mulai mempertanyakan tentang kematian. pusing jawabnya...

kayaknya anak om Tesla pengecualian nih.. 8)

btw, ada yang pernah baca cerita mengapa Sang Buddha membuat peraturan bahwa untuk menjadi samanera minimal harus berusia 7 tahun?
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-