Bhiksu profesional

Started by Indra, 09 November 2010, 07:54:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote from: Sumedho on 09 November 2010, 04:15:33 PM
soal nien fo dibayar... keluarga saya pernah diminta tarif per nien fo per orang harganya, utk yg lebih susah/panjang lebih mahal tarifnya.


[at]  suhu, mohon informasi lebih lanjut, nama bhiksu maupun viharanya.

adi lim

teman gue punya pengalaman, kejadian sudah lama sih.
pernah mengundang Biksu (basis di vihara mangga besar) utk ke rumah nian fo
tapi Biksu nya tolak setelah mendengar rumahnya bukan di kompleks Perumahan Elite dengan alasan suhu lagi sibuk dan segala macam ^-^

_/\_

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

The Ronald

errr.... nian fo apaan? itu tradisi theravada?
...

kamala

Quote from: adi lim on 09 November 2010, 08:16:25 PM
teman gue punya pengalaman, kejadian sudah lama sih.
pernah mengundang Biksu (basis di vihara mangga besar) utk ke rumah nian fo
tapi Biksu nya tolak setelah mendengar rumahnya bukan di kompleks Perumahan Elite dengan alasan suhu lagi sibuk dan segala macam ^-^
_/\_
tau darimana ?
apakah sebelumnya bhiksu tersebut menyetujuinya atau setelah mengetahui alamatnya langsung menolak pergi begitu ?



Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

adi lim

Quote from: kamala on 09 November 2010, 08:30:19 PM
tau darimana ?
apakah sebelumnya bhiksu tersebut menyetujuinya atau setelah mengetahui alamatnya langsung menolak pergi begitu ?


tanya alamat dimana dulu ! baru menolak (jika alamat bukan tempat perum elite) :))

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: The Ronald on 09 November 2010, 08:28:57 PM
errr.... nian fo apaan? itu tradisi theravada?

kalau udah biksu biasa sih mahayana.

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kamala

Quote from: adi lim on 09 November 2010, 08:39:32 PM
tanya alamat dimana dulu ! baru menolak (jika alamat bukan tempat perum elite) :))

_/\_
wekks !
kacau dah
yah memang ada lah beberapa oknum yg begitu tapi jangan samakan semua bhiksu adalah profesional/matre atau apalah namanya
tak sedikit juga para bhiksu-bhiksuni yang bener2 melatih diri
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

johan3000

Quote from: adi lim on 09 November 2010, 08:16:25 PM
teman gue punya pengalaman, kejadian sudah lama sih.
pernah mengundang Biksu (basis di vihara mangga besar) utk ke rumah nian fo
tapi Biksu nya tolak setelah mendengar rumahnya bukan di kompleks Perumahan Elite dengan alasan suhu lagi sibuk dan segala macam ^-^

_/\_



lebih pinter pendeta, maka dia menyuruh anak buahnya kesana (yg jauh dan "gersang") =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Mokau Kaucu

Apa kriteria yg pro dan yg amatir?
~Life is suffering, why should we make it more?~

Adhitthana

naaaah kebetulan niee .....  ;D
ini pengalaman pribadi dan kejadian tahun 2000

Istilahnya apa yaaah ..... Cauw tu  ::) (penyebrangan roh?)  ???
upacara yg diadakan kira2 1 bulan ato 49 hari (lupa) setelah meninggal dunia
upacaranya lumayan lama .... butuh waktu kira2 datang jam 9. pagi selesai 15.00
pihak yg berduka ... mengikuti iring2an yg dituntun oleh Biksu
tidak gratis menyelenggarakan upacara itu .....
Tarif Rp15 juta ..... tahun 2000  8)


  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

DragonHung

#10
Quote from: dtgvajra on 09 November 2010, 09:41:24 PM
Apa kriteria yg pro dan yg amatir?

Kang ciau co
Cin liong co
Bo pau ho
Lui ciau siu
cie kio professional

Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

The Ronald

Quote from: Adhitthana on 09 November 2010, 09:59:18 PM
naaaah kebetulan niee .....  ;D
ini pengalaman pribadi dan kejadian tahun 2000

Istilahnya apa yaaah ..... Cauw tu  ::) (penyebrangan roh?)  ???
upacara yg diadakan kira2 1 bulan ato 49 hari (lupa) setelah meninggal dunia
upacaranya lumayan lama .... butuh waktu kira2 datang jam 9. pagi selesai 15.00
pihak yg berduka ... mengikuti iring2an yg dituntun oleh Biksu
tidak gratis menyelenggarakan upacara itu .....
Tarif Rp15 juta ..... tahun 2000  8)




wew... keknya lebih bermanfaat 15 juta nya buat patidanna ato sangha dana
...

Adhitthana

Kalo ada yg meninggal dunia dan dikremasi ....
kemudian abu kremasi mao di taro di vihara

Tarif akan berbeda dengan tmp dan posisi yg baik n bagus
yg dimaksud tmp n posisi yg baik adalah berada dekat dgn Rupang .... bukan yg palin atas ato paling bawah ato berada jauh (dibelakang)

di Vihara2 tertentu ada tarif yg mahal .... bisa mencapai Rp 300 juta
tahun 2000 aja .... Rp 78 juta (lupa, yg pasti disekitar Rp 70juta an)
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

ryu

maju terus biku propesionallllllllllllllllllll
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

#14
Quote from: dtgvajra on 09 November 2010, 09:41:24 PM
Apa kriteria yg pro dan yg amatir?

seorang bhiksu profesional adalah seorang yang berkepala gundul dan berjubah sebagai tuntutan profesi demi mengejar omzet yg mana ia menjalani profesi bhiksu sebagai mata pencariannya.

seorang bhiksu amatir tidak menjadikan kebhiksuan sebagai profesi namun menjalaninya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. bhiksu jenis ini memiliki profesi di bidang lain, misalnya fotografi atau musisi.

ada jenis lain lagi yaitu bhiksu multiprofesi, jenis ini menjalani kebhiksuan sebagai profesi tetapi juga menjalani beberapa profesi lainnya sekaligus, bisa saja merangkap sebagai fotografer dan/atau musisi.

tambahan:
profesional: yg penting nien fo, setelah itu bayar, apakah berhasil atau tidak tetap harus bayar. (credit to DragonHung).