Mbah Maridjan Meninggal

Started by kullatiro, 27 October 2010, 08:26:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kullatiro

QuoteVIVAnews -- Nasib juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan sudah diketahui. Pria bernama asli Mas Penewu Suraksohargo ini diyakini tewas.  Anggota Tim SAR, Subur Mulyono, yang menyampaikan kabar duka ini.

Jenazah Mbah Maridjan ditemukan pukul 05.00 Waktu Indonesia Barat tadi pagi. "Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sedang sujud di dekat rumahnya," kata Subur di RS Sardjito, Yogyakarta, Rabu 27 Oktober 2010.

Saat dievakuasi, posisi Mbah Maridjan masih sujud dengan luka bakar di tubuhnya. Subur mengaku mengenali jenazah tersebut dari batik yang dikenakan jenazah.

apa tanggapan kalian tentang juru kunci yang cari mati bersama banyak orang ini, padahal sudah di beritahu untuk mengungsi.

dewi_go

menurut bro? apa karena rasa bertanggung jawab sebagai juru kunci n abdi keraton or hanya sebatas cari 'sensasi'?
kalo menurutku dia yang memilih jalan hidupnya seperti apa yang ada saat ini, setidaknya hinggan ajalnya juga akan ada yang mengingatnya sebagai 'juru kunci merapi'
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

pannadevi

Quote from: daimond on 27 October 2010, 08:26:19 PM
QuoteVIVAnews -- Nasib juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan sudah diketahui. Pria bernama asli Mas Penewu Suraksohargo ini diyakini tewas.  Anggota Tim SAR, Subur Mulyono, yang menyampaikan kabar duka ini.

Jenazah Mbah Maridjan ditemukan pukul 05.00 Waktu Indonesia Barat tadi pagi. "Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sedang sujud di dekat rumahnya," kata Subur di RS Sardjito, Yogyakarta, Rabu 27 Oktober 2010.

Saat dievakuasi, posisi Mbah Maridjan masih sujud dengan luka bakar di tubuhnya. Subur mengaku mengenali jenazah tersebut dari batik yang dikenakan jenazah.

apa tanggapan kalian tentang juru kunci yang cari mati bersama banyak orang ini, padahal sudah di beritahu untuk mengungsi.

bro diamond yg baik,
memang dijaman sekarang mungkin orang akan berpendapat "Mati Konyol" tapi mohon anda jangan menyama-ratakan pandangan ini dg orang2 ABDI DALEM, mereka semua akan setia kepada Sri Sultan hingga akhir hayat, mereka walau tidak digajipun tetap akan bersedia mati demi Sri Sultan. apabila mereka telah mengikrarkan diri sbg Abdi dalem maka mereka akan setia hingga ajalnya, demikian pula bila mereka telah bersumpah akan "menjaga" maka nyawa adalah taruhannya. sungguh SULIT menemukan orang2 yang sedemikian tingginya kesetiaannya kepada raja, mungkin masih kita temui di kisah2 kuno ttg kaisar China atau Mesir Kuno yg akan membunuh semua para pekerja yg membangun makam raja agar tidak bocor lokasi itu, atau penyimpanan harta raja, dll.

semoga Mbah Marijan terlahir di alam bahagia sesuai kebajikan yg telah ditimbun nya (***mohon ucapan ini tidak dikaitkan dg cara mati beliau***).

just for info, sy pernah menjadi bagian dari keluarga kerabat keraton selama 20 thn, jadi sedikit mengerti bagaimana budaya di lingkungan tsb.

mettacittena,

kullatiro

oh abdi keraton toh? baru tahu. makanya aneh tah kok dah suruh mengungsi masih bandel tinggal di sana.

pannadevi

Quote from: daimond on 27 October 2010, 10:09:01 PM
oh abdi keraton toh? baru tahu. makanya aneh tah kok dah suruh mengungsi masih bandel tinggal di sana.

hehe... ;D

memang kita kadang sulit mengerti kok ada orang yg aneh2, tapi kalo kita mempelajari budaya mereka maka kita akan paham, misalnya dg cara mati mbah Maridjan ini, maka ketika kita membaca berita tsb seketika itu juga akan terlintas dibenak kita bhw ini orang mati konyol ato B**o, tp ketika kita mengetahui budayanya maka kita akan memahaminya, demikian pula dg budaya di Srilanka, ketika kita melihat video anggota monastik demonstrasi, maka kita pasti MENGHUJAT dan MENGUTUK perbuatan mereka, namun perlu dipelajari juga budaya latar belakangnya krn budaya ini telah berjalan sejak abad 3SM hingga saat ini berarti telah berlangsung selama lebih dari 2300 thn bhw Sangha memiliki power dlm masyarakat dan pemerintahan.

mettacittena,

johan3000

adakah manfaat kalau gunung meletus kita masih berada di area bahaya (debu maupun lahar ?) ?
kalau debu panas kan sulit nafas tohhh! kenapa masih mau menetap disana ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

pannadevi

#6
Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM
adakah manfaat kalau gunung meletus kita masih berada di area bahaya (debu maupun lahar ?) ?

bro Saceng yang baik,
memang tidak ada manfaatnya bagi siapapun, orang udah jelas2 disuruh ngungsi... namun tidak sama dikala ketemu falsafah jawa "sedoyo gesang kawulo ngabdi ngerso dalem"..... ;D


Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM

kalau debu panas kan sulit nafas tohhh! kenapa masih mau menetap disana ?

mau dibilang gimana lagi... ;D
klo pikiran kita mgk akan berpikir "sapa tahu dia mo test abhinna"  ;D

mettacittena,

johan3000

Quote from: pannadevi on 27 October 2010, 11:18:56 PM
Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM
adakah manfaat kalau gunung meletus kita masih berada di area bahaya (debu maupun lahar ?) ?

bro Saceng yang baik,
memang tidak ada manfaatnya bagi siapapun, orang udah jelas2 disuruh ngungsi... namun tidak sama dikala ketemu falsafah jawa "sedoyo gesang kawulo ngabdi ngerso dalem"..... ;D


Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM

kalau debu panas kan sulit nafas tohhh! kenapa masih mau menetap disana ?

mau dibilang gimana lagi... ;D
klo pikiran kita mgk akan berpikir "sapa tahu dia mo test abhinna"  ;D

mettacittena,

begitu sis Pannadevi,
kalau sultan gak pernah mengatakan... elu nunggu disana sampai meletus dehhh....

maka dalam hal ini terjadi SALAH TAFSIR...........yg mengakibatkan kematian....

kecuali dibuatin capsul sepecial yg bisa tahan lahar gunung berapi tuhhhhh baru sippp dehhh...

dan apa tugasnya juru kunci ?.... apa harus ikut hangus dgn lahar ? nah kalau udah hangus kan lebih repot lagi nyari juru kunci yg lain.....

sorry lhoooo kalau sembarang ngomong ya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

jadi marijan meninggal karna panas, atau karna gak bisa nafas ya ?
apakah diadakan otopsi ? dan menjelaskan bagaimana bisa meninggal ?

kenapa juru kunci gak disediakan baju anti api dan masker oksigen sekalian ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

pannadevi

#9
Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:26:57 PM
Quote from: pannadevi on 27 October 2010, 11:18:56 PM
Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM
adakah manfaat kalau gunung meletus kita masih berada di area bahaya (debu maupun lahar ?) ?

bro Saceng yang baik,
memang tidak ada manfaatnya bagi siapapun, orang udah jelas2 disuruh ngungsi... namun tidak sama dikala ketemu falsafah jawa "sedoyo gesang kawulo ngabdi ngerso dalem"..... ;D


Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM

kalau debu panas kan sulit nafas tohhh! kenapa masih mau menetap disana ?

mau dibilang gimana lagi... ;D
klo pikiran kita mgk akan berpikir "sapa tahu dia mo test abhinna"  ;D

mettacittena,

begitu sis Pannadevi,
kalau sultan gak pernah mengatakan... elu nunggu disana sampai meletus dehhh....

maka dalam hal ini terjadi SALAH TAFSIR...........yg mengakibatkan kematian....

kecuali dibuatin capsul sepecial yg bisa tahan lahar gunung berapi tuhhhhh baru sippp dehhh...

dan apa tugasnya juru kunci ?.... apa harus ikut hangus dgn lahar ? nah kalau udah hangus kan lebih repot lagi nyari juru kunci yg lain.....

sorry lhoooo kalau sembarang ngomong ya...

begitu baca postingan anda, maka siapapun akan maklum anda pasti bukan orang JAWA, maka TIDAK PAHAM budaya ini...Abdi dalem tidak akan beranjak dari tempat tinggalnya apapun yg akan terjadi walau nyawa taruhannya....

utk selanjutnya sy memilih baca aja, krn sy bukan Abdi dalem ato Jubir Keraton, sory ya bro....mohon jangan salah paham, sy disini belajar dhamma....(***peace bro...***)

mettacittena,

hengki

salut banget bahwa di jaman skrg masih ada org seperti Mbah Marijan yg begitu SETIA. Jd sedih.
Di saat moral sebagian besar bangsa Indonesia ini yg sudah hancur...masih tersisa org yg begitu sederhana, setia sehingga mw bekerja walaupun gajinya minim. Yg saya dengar bahwa penghasilan dr iklan Extra Joss, Beliau bagi2kan kpd org2, Beliau tidak makan sendiri.
Masih ada org yg begitu Sederhana, Lugu, Baik jaman skrg dimana sifat Jujur, Setia, Tidak Egois sudah menjadi barang yg SANGAT LANGKA
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

johan3000

Quote from: pannadevi on 27 October 2010, 11:32:58 PM
Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:26:57 PM
Quote from: pannadevi on 27 October 2010, 11:18:56 PM
Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM
adakah manfaat kalau gunung meletus kita masih berada di area bahaya (debu maupun lahar ?) ?

bro Saceng yang baik,
memang tidak ada manfaatnya bagi siapapun, orang udah jelas2 disuruh ngungsi... namun tidak sama dikala ketemu falsafah jawa "sedoyo gesang kawulo ngabdi ngerso dalem"..... ;D


Quote from: johan3000 on 27 October 2010, 11:01:55 PM

kalau debu panas kan sulit nafas tohhh! kenapa masih mau menetap disana ?

mau dibilang gimana lagi... ;D
klo pikiran kita mgk akan berpikir "sapa tahu dia mo test abhinna"  ;D

mettacittena,

begitu sis Pannadevi,
kalau sultan gak pernah mengatakan... elu nunggu disana sampai meletus dehhh....

maka dalam hal ini terjadi SALAH TAFSIR...........yg mengakibatkan kematian....

kecuali dibuatin capsul sepecial yg bisa tahan lahar gunung berapi tuhhhhh baru sippp dehhh...

dan apa tugasnya juru kunci ?.... apa harus ikut hangus dgn lahar ? nah kalau udah hangus kan lebih repot lagi nyari juru kunci yg lain.....

sorry lhoooo kalau sembarang ngomong ya...

begitu baca postingan anda, maka siapapun akan maklum anda pasti bukan orang JAWA, maka TIDAK PAHAM budaya ini...Abdi dalem tidak akan beranjak dari tempat tinggalnya apapun yg akan terjadi walau nyawa taruhannya....

utk selanjutnya sy memilih baca aja, krn sy bukan Abdi dalem ato Jubir Keraton, sory ya bro....mohon jangan salah paham, sy disini belajar dhamma....(***peace bro...***)

mettacittena,

Bila tubuh kena panas yg tinggi spt api, maka akan terjadi gerakan reflex...
dan gerakan tsb tidak perlu menunggu maupun mendpt restu dari OTAK....

QuoteAbdi dalem tidak akan beranjak dari tempat tinggalnya apapun yg akan terjadi walau nyawa taruhannya....
apakah ada perintah dari Sultan bahwa dia jangan bergerak kalau gunung meletus ?

sebenarnya gw pingin sekali main cetak2an dari lahar panas yg keluar dari gunung tsb.....

tetapi setelah ngomong sama beberapa orang, mereka tertawa.....katanya gw akan hangus terbakar.....

gw juga sadar itu sihhhh.... tapi gimana lagi... ada keinginan utk main cetak mencetak lahar panas...

(wuuee pernah lihat orang barat melakukannya....untung dia masih selamat dehhhhh)  :o :o :o
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

EVO

Kalau bkn org jawa emang susah ngerti...main2 dah ke yogya jadi bisa tau kok mau ya mbah gitu...kalau mau main cetak2 lahar panas...main peleburan emas ndak jauh2 amat warna dan panasnya hehe

Mr.Jhonz

:jempol: buat mbah marijan..
Setidaknya,beliau mati bukan sebagai pengecut..
*patut,di jadikan tokoh inspirasi
tidak seperti pejabat2 negeri kita yg tahunya cuma mengrogoti kekayaan negeri sendiri..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

dilbert

Quote from: Mr.Jhonz on 28 October 2010, 05:42:40 AM
:jempol: buat mbah marijan..
Setidaknya,beliau mati bukan sebagai pengecut..
*patut,di jadikan tokoh inspirasi
tidak seperti pejabat2 negeri kita yg tahunya cuma mengrogoti kekayaan negeri sendiri..

Kalau menurut saya, bukan persoalan mati sebagai pengecut ataupun pemberani. Hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa Meninggal-nya Mbah Maridjan karena "TIDAK MAU DI-UNGSI-kan" adalah karena perbuatannya sendiri, yaitu menolak untuk di-ungsi-kan. Terlepas dari niat mbah maridjan sendiri, maka ketika kondisi sudan mendukung, yaitu datangnya abu panas vulkanik (yang konon bersuhu di atas 500 derajat), maka tidak akan ada makhluk hidup yang dapat bertahan tanpa peralatan maupun perlindungan.

Jadi menurut saya lebih "bijaksana" adalah
Quote from: Mr.Jhonz on 28 October 2010, 05:42:40 AM
:jempol: buat mbah marijan..
Setidaknya,beliau mati bukan sebagai pengecut..
*patut,di jadikan tokoh inspirasi
tidak seperti pejabat2 negeri kita yg tahunya cuma mengrogoti kekayaan negeri sendiri..

Banyak juga yang meninggal karena menolak di-ungsi-kan, Mengapa Mbah Maridjan saja yang di-sebut-sebut ? Karena memang media lebih "menjual" ketika meng-ekspose Mbah Maridjan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan