Penghakimam warga terhadap perampok. Bolehkah???

Started by jimi, 16 March 2008, 08:13:40 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nilakantha


Tidak Boleh , karena semua perbuatan akan mendapatkan balasannya sendiri ( karma ).

Semoga Semua Makhluk Bahagia
Om Mani Padme Hum
:lotus:
" Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan' ."
                         ( Dhammapada 276 )

jimi

Quote from: Nilakantha on 25 March 2008, 09:09:19 PM

Tidak Boleh , karena semua perbuatan akan mendapatkan balasannya sendiri ( karma ).

Semoga Semua Makhluk Bahagia
Om Mani Padme Hum
:lotus:

Jadi boleh dikatakan perampok yg tertangkap warga juga merupakan efek buah karma buruk yg sudah matang dari perampok tsb? Bukan begitu bro?

Nilakantha


Ya, bisa juga.
Hehehe....

Semoga Semua Makhluk Bahagia
Om Mani Padme Hum
:lotus:
" Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan' ."
                         ( Dhammapada 276 )

gajeboh angek

Tertangkap ataupun tidak, buah karma si perampok jika memang sudah matang pasti akan berbuah. Tidak perlu digebukin, itu membuat karma buruk baru.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Edward

gebukin perampok??
barbar bgt seh???
lebih menderita klo dipenjara lar..
Kotor,makanan basi, trus digebukin sipir penjara, kdng2 kena narkoba pula, blom lagi klo digenjot mafia dlm penjara, ampe sodomi oleh penghuni penjara...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

jimi

#20
Quote from: Edward on 27 March 2008, 12:27:01 AM
gebukin perampok??
barbar bgt seh???
lebih menderita klo dipenjara lar..
Kotor,makanan basi, trus digebukin sipir penjara, kdng2 kena narkoba pula, blom lagi klo digenjot mafia dlm penjara, ampe sodomi oleh penghuni penjara...

tapi ada juga beberapa penjahat yg belum jera kalo sudah keluar dari penjara. mereka akan kembali melakukan kejahatan. Malahan ada yg bilang di penjara itu enak, tidak usah kerja, malah dikasih makan, gratis lagi... hmmm, dasar manusia yg sesat  :-?

J.W

Hukum yang paling jitu : DOR...DOR... DORRR ditempat.
Habis itu...dihukum pancung tangannya di depan publik.

Wuiss...sadis...sadis...
Tapi setidaknya akan menimbulkan efek jera  ::)

gajeboh angek

Quote from: Jinaraga on 29 March 2008, 12:46:49 PM
Hukum yang paling jitu : DOR...DOR... DORRR ditempat.
Habis itu...dihukum pancung tangannya di depan publik.

Wuiss...sadis...sadis...
Tapi setidaknya akan menimbulkan efek jera  ::)
Gak sesuai jalan mulia beruas delapan : perbuatan benar
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Pitu Kecil

JAdi jalan yang harus diambil cemana? biarkan  ^-^
Smile Forever :)

gajeboh angek

Idealnya seseorang memerintah seperti seorang Chakravartin...

Memerintah dengan adil dan bijaksana...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Pitu Kecil

Adil dan bijaksana ???

sesuai dengan kondisi sekarang? terus terang mereka kenapa mau merampok ???
saya menilai mereka mau merampok krn bbrp hal :
1. Malas kerja makanya mau merampok
2. gk dapat kerja makanya mau merampok
3. Kesulitan keuangan makanya mau merampok.

Adil kah mereka dihukum krn gara2 negara tidak bisa memberikan mrk pekerjaan yang layak? harga Sembako & Dll naik. Gaji gk naik.....

Janji Pemerintah "Anak Terlantar dipelihara negara" =)) hal itu dijalankankah? coba lihat di jalan2 masih banyak anak terlantar :))
Smile Forever :)

gajeboh angek

sebenarnya pemerintah dan chakravartin itu agak rumit...
ntar deh kalau ada waktu
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Pitu Kecil

Smile Forever :)

J.W

JAdi buat smentara...DOR DOR DOR ditempat lebih tepat  ;)

Hikoza83

Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]