Buddha Tzu Chi -> Buddhanisasi

Started by Wi Tjong, 24 July 2007, 09:44:50 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Peace

ini sala satu pembahasan yg saya cari"....

so far sekarang sering nonton siaran mereka...
mama saya tiap hari menontonnya... ceramah" pendirinya itu sangatlah mengena dan mendamaikan...

dan saya pikir.. apakah semua umat Buddha akan seperti ini...
jawabnya adalah tidak.. karena kembali ke masing" pribadinya ya...

tapi apa yg telah mereka perbuat.. sungguh mengungkapkan perihal ajaran Sang Buddha...

sya yakinlah.. ga mungkin mereka tidak mengajarkan kebenaran kepada orang" yg mereka tolong...
walaupun tidak diajarkan.. dari cara dan perbuatan mereka sudah merupakan dharma nyata yang dapat di pahami semua orang..

hanya saja.. mungkin orang" yang coba mereka bantu msih membandel n tidak sadar dengan apa yg ada di depan mereka..
sehingga masih tersesat oleh hal" yang tidak bener....

selama hal" yang di lakukan baik adanya... tetap salut untuk Buddha Tzu Chi...  ^:)^ ^:)^

teman saya ada yg tinggal di RS mereka kok yg di Cengkareng, dia kong hu cu juga.. n tidak ada neko apa"... disana semua orang hidup dalam kekeluargaan... silahkan menjalankan kepercayaan kalian masing".. ada yg agama islam buddha kr****n... sungguh sebuah pemandangan yg indah... sekarang ga tau ya... da lama juga ga ke sana... :D

^:)^ ^:)^ ^:)^

nyanadhana

sharing pengalaman Peace akan cukup mengklarifikasikan apapun yang terjadi , thanks Peace. Well, berhubung aku juga bekerja di dalam lingkup Tzu Chi, bisa dikatakan ngga ada hal aneh seperti yang disebutkan oleh guru karesten kecuali ada sebauh hal dimana ia ditolak untuk mengajar dan akhirnya salah kaprah.

Bekerja di tzu chi tidak segampang oh gw miskin gw kurang ini kurang itumaka kamu akan diterima,kita disini sesuai profesionalitas kok. dan ga ada unsur agama, gw sampe detik ini aja ga pernah bahas apalagi temen2 ga tau dia agama apa yang penting kita bisa bekerja dengan harmonis.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Mr. Wei

Maaf baru muncul...

Makanya setahu saya juga gitu, gak mungkin neh Tzu Chi bisa ngomong begitu...

Makanya saya ampe pusing2 :hammer:

Jangan2 guru saya mau mencemari nama baik neh...

nyanadhana

iya Mr. Wei investigasi aja gurunya.ntar tau kok kenapa dia ngomong kek gitu. kalo perlu tanya nama org yang ngajak dia pindah agama, biar gw langsung ke yayasan konfirmasi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Mr. Wei

Guruku punya sifat buruk...

Walaupun sudah dewasa, namun menurut saya kelakuannya masih sperti anak2 (moga2 guru saya gak baca tulisan ini :)) )

Dia suka mengatakan sesuatu yang bertentangan untuk melindungi dirinya.
Dia juga gak suka kalau ditanya2 dengan maksud mencurigai (saya takut kalau saya tanya2 terus tar dia kira saya sedang mencurigai dia)

Dan satu hal yang sangat tidak saya suka...
Dia sangat subjektif... kalau ada murid yang tidak dia suka maka nilainya akan dipotong dan di kelas akan terus dibuat tidak nyaman...

moga2 guru saya gak baca :))

Nanti saya coba ngmong2 dikit deh... tapi pelan2... karena guru saya itu sensitif sekali dan gampang marah...

Mr. Wei

Mengingat gru saya karesten saya jadi mikir jangan2 berusaha menjelek2an buddhism dengan ngarang2 Tzu Chi neh...

nyanadhana

karena guru saya itu sensitif sekali dan gampang marah...

saya pikir pangkal masalah guru kamu ngomong kek gitu adalah sifat sensitifnya

orang yang sensitif itu biasanya suka asal mikir dan suka menjelekkan sesuatu.itu udah tabiat.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Mr. Wei

#128
^
100% tepat...
kita ngomong dikit yang jelek aja uda dituduh menjelek2an dia... padahal gak begitu...

Asumsi saya juga mengatakan begitu..
Mungkin petugas TC mengatakan sesuatu namun disalahartikan... atau dia mau menjelek2an buddhism

nyanadhana

atau dia mau menjelek2an buddhism

kalau dia org yang sensitif dan org TC ada salah omong, yang disalahkan pasti tCnya bukan Buddhistnya,jadi dia mencoba menggali TC lewat Buddhist nya. that's his problem then
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Mr. Wei

Mungkin juga...

Soalnya sering kasus kayak gitu tuh... ada yg salah ngomong, trus disangkut2in ke pihak lain.

Riky_dave

Siapapun boleh mengatakan apapun terserah dia...Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat...Tapi diharapkan setiap kata2 yang keluar dr mulut siapapun dpt dipertanggung jawabkan baik didunia maupun diakhirat....
Setiap perkataan pasti ada konsequensinya lantas ketika kita mengklarifikasinya org tersebut tidak bisa menerimanya?Biarkan saja tidak perlu diperdebatkan lebih jauh...(Ini hanya menambah LDM dari kedua belah pihak,menjatuhkan diri kita sendiri dlm kebencian,juga menjatuhkan dia sendiri dalam jurang kebencian yang makin mendalam karena "ketidakpuasan")
Saya dengan kebenaran saya,anda dengan kebenaran anda...
Saya tidak menganggu kebenaran anda,anda juga tidak perlu mencekcoki kebenaran saya...
"Kebenaran tetaplah kebenaran,sampai kapanpun kebenaran tetaplah kebenaran...Seperti Buah yang Manis,dia akan tetap manis walaupun tidak ada yang pernah mencobanya...."

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Mr. Wei


Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

ini dari forum kr****n mohon konfirmasinya apa bnr begini??

Setiap kali saya melihat video/ movie clip pertangungan jawab dari pihak gereja yang diputar dan melalui laporan tahunan [dalam bentuk buku juga ada]hati saya merasa terpanggil bukan malah merasa bahwa persembahan syukur adalah wujud morotin dari gereja.

Saya melihat bagaimana anak tukang sampah yang sumbing, bisa dioperasi sumbing dan lebih baik skrg, kedua orang tuanya merasa senang. Saya melihat rumah mereka sangat terkejut, sungguh menyedihkan. Saya melihat dalam video bagaimana anak supir angkot bisa sekolah lagi dan dia sangat senang. Ada rasa senang tersendiri melihat orang lain bisa senang juga dari bantuan kita. Saya rasa  setiap orang setuju bahwa setiap manusia yang memiliki hati nurani akan merasa bahwa persembahannya adalah wujud dirinya menyampaikan cinta kasih dan perasaan welas asih, bukan perasaan jengkel karena telah merasa rugi "berbuat baik".

Sesungguhnya berbuat hal yang baik dan penuh kasih ada dalam ajaran setiap agama. Saya tidak merasa gereja telah morotin saya, karena saya memberi sukarela, katakanlah uang 30.000 tidak ada artinya bagi kita mungkin hanya untuk segelas kopi di starbucks, namun bagi mereka yang membutuhkan uang 30.000 penuh makna, dalam satu bulan mungkin kita bisa minum 2 - 3 kali kalau kita kumpulkan senilai 90.000 bisa membayar uang sekolah mereka dan mereka bisa mendapat hidup yang lebih baik melalui persembahan kita.


Ketika banjir besar melanda kelapa gading, akhirnya yang mengevakuasi warga masyarakat adalah pihak gereja dari berbagai denominasi, mereka mengevakuasi dengan cuma cuma, tidak peduli siapapun. Banyak Warga masyarakat yang tinggal dalam gedung gereja, dan pihak gereja memberi makan cuma cuma dan fasilitas sehari hari. Pemerintah pun tidak turut mengevakuasi, Gereja gereja yang ada melalui dana kas gereja dari jemaat digunakan untuk mengevakuasi banyak warga masyarakat. Sehingga kas gereja bisa juga digunakan untuk pendanaan hal hal mendadak dan bencana. apakah warga masyarakat ditarik bayaran ? tidak... gratis, itu semua dari jemaat , oleh jemaat dan untuk jemaat juga dan warga masyarakat non-kr****n.


Justru warga masyarakat kelapa gading yang kerap kali memberi sumbangan pada Yayasan Buddha Tzu Chi [karena pemilik developer kelapa gading / summarecon aktivis Tzu Chi] yang konon menyuarakan cinta kasih untuk korban Tsunami Aceh, Gempa Jogja dan menggalang dana dll dari warga kelapa gading, kok tidak mengevakuasi warga kelapa gading ? tidak ada wujud bantuan dalam bentuk apapun sedikit pun.

Walahualam, Hanya Tuhan dan mereka yang tahu.

http://www..com/portal/index.php?option=com_smf&Itemid=31&topic=2918.660
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))