Saya sejak bayi smp 17 tahun beragama Buddha ktp alias klenteng.
Saat umur 17 tahun diajak teman mama ke Fo Tang, kata dia kalo mau tau agama Buddha ayo ikutan. Wahhh, alangkah senangnya hati ini, yg sejak dulu cuman melihat kuil Buddha di film film shaolin saja.
Sampai sana, disuruh nulis nama, qiu dao, dll yang sama sekali saya tidak tau apa maksudnya. Kata teman mama, pokoknya ikut aja. Yang ceramah seorang native Taiwan. Sampai selesai kebaktian, jd bertanya - tanya dlm hati "kok ga ada bhikku?" Saya tanya ke teman mama, katanya di Indonesia mmg tdk ada bhikku. Tian juan shi sama saja.
Saya di sana lmyn lama, belajar xin ming ban, ze shang ban, kesimpulan saya:
Kalo dilihat ajarannya, mmg tdak ada ajaran yg menyuruh mencelakai orang lain. Mengajarkan welas asih.
Tapiiiii, yg saya ngga cocok dengan ajarannya:
Tian juan shi bilang kalo semua agama sama. Seperti otot syaraf yang menggerakkan jari tangan, semua nabi agama lain diklaim menyebarkan TAO dari Lau mu
Tri ratna adalah 5 huruf suci yg berfungsi sbg SOS kalo kita terkena bencana, yg nantinya ada dewa yg nolong kita.
Semakin lama rasa ngga cocok semakin besar, hingga akhirnya pas ada Buddhist Festival di Surabaya......terjawablah sudah apa sebenarnya yg disebut sbg agama Buddha. Sejak saat itu hingga sekarang dan semoga selama-lamanya hingga mencapai nibbana, saya bertekad mau menjadi umat Buddha yang berlindung kpd Buddha, Dhamma dan Sangha, yang mengajarkan 4 kebenaran mulia