Maha Biksu Thay Taklukkan Puncak Borobudur

Started by dewi_go, 07 October 2010, 09:00:38 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dewi_go

Maha Biksu Thay Taklukkan Puncak Borobudur
Parwito - detikNews

Magelang - Usianya sudah tergolong renta, 84 tahun. Namun, Maha Biksu Guru Zen Tich Nhat Hanh atau yang sering disapa Thay (dalam bahasa Vietnam artinya Guru) masih terlihat perkasa. Salah satu tokoh agama
Buddha ini masih bisa menaklukkan puncak Candi Borobudur.

Ketangguhan pria yang sempat menjadi nominator Nobel Perdamaian itu terbukti Kamis(07/10/2010) saat melakukan ritual agama Buddha meditasi berjalan (meditasi peace walk) 'Peace Walk is Very Strong' yang
diikuti sebanyak 50 biksu dan bikuni dari 15 negara beserta ratusan umat Buddha dari seluruh provinsi di Indonesia.

Para biksu itu antara lain datang dari Vietnam, Amerika, Malaysia, Thailand, Kamboja, Singapura, Australia, Hong Kong, Prancis dan China.
Acara ini merupakan salah satu dari tiga rangkaian acara kunjungan Maha Biksu Thay ke Indonesia pada 27 September 2010 - 11Oktober 2010.

Pantauan detikcom, saat acara ritual peace walk berlangsung, ratusan biksu-bikuni dan umat Buddha, termasuk Biksu Thay, awalnya memanjatkan doa ritual pradaksina di pelataran Candi Borobudur. Setelah itu,
setapak demi setapak, mereka naik mengitari bagian demi bagian candi mulai dari bagian rupadatu arupadhatu hingga kamadhatu.

Saat di puncak candi, Biksu Thay duduk bersila diikuti ratusan umat dan 50 biksu dan bikuni dalam waktu kurang lebih satu jam, diakhiri dan diawali dengan pemukulan lonceng. Usai meditasi, Biksu Thay langsung mengeluarkan kalimat pendek, "It Is a happy moment," sambil dengan senyuman umat dan murid-muridnya.

"Dengan bernafas kita bisa mengetahui hidup. Waktu merasakan tarikan nafas, kita akan merasa ada kehidupan. Lalu ketika mengeluarkan nafas, itulah sebuah kegembiraan suka cita," tegas Thay Biksu yang lahir 11 Oktober 1926 di Tha Tien, Provinsi Quang Ngai, Vietnam dan sejak tahun 2006 menetap di Paris itu.

Ketua Majelis Budhayana, Sudamek menyatakan ritual peace walk merupakan salah satu ajaran Biksu Thay yang bermakna dengan ketenangan dan kedamaian membuat kekuatan. "Salah satu tujuan kami mengundang
Biksu Thay adalah dengan melakukan ritual peace walk maka akan selalu tercipta kedamaian di Indonesia," tegas Sudamex.

Biksu Dharma Jimala juga menambahkan Biksu Thay yang sering dipanggil muridnya sebagai Guru Zen merupakan simbol perdamaian dunia. "Dialah orang satu-satunya tokoh agama di Vietnam yang menolak adanya perang.
Lalu dideportasi dan dicekal kembali ke tanah kelahiranya sejak tahun 1973," tegas Dharma.
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........