News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Hinayana atau Mahayana?

Started by nyanadhana, 14 March 2008, 04:25:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Tan

Quote from: morpheus on 20 March 2008, 04:50:12 PM
kenapa musti ada label hinayana, mahayana atau savakayana?
saya gak yakin buddha menciptakan label2 ini...
begitu muncul label, saat itu pula muncul pemisahan...
masa buddha yg segitu jenius gak paham ini?  :-?


Salam Sdr. Morpheus,

Jawabnya sebenarnya sangat sederhana: "Sesungguhnya hal itu BUKAN dimaksudkan sebagai perpecahan." Karena batin manusia diliputi kilesha maka itu pada akhirnya justru menjadi perpecahan.
Buddha berkata bahwa Sang Tathagata hanyalah penunjuk jalan. Jika ada orang yang menyalah-tafsirkan atau menyalah gunakan Jalan yang telah ditunjukkan Sang Tathagata, maka itu bukanlah kesalahan Buddha.
Demikian pula dengan Jalan Shravakayana, Pratyekabuddhayana, dan Bodhisattvana. Di dalam Saddharmapundarika Sutra dengan jelas telah disebutkan bahwa yang ada hanyalah satu agama Buddha..... EKABUDDHAYANA! Jadi kalau ada yang terus memecah2nya maka itu jelas bukan tujuan dari Buddha.

Jadi label apapun sebenarnya adalah netral - tak baik maupun buruk. Hanya pikiran ternoda umat manusia sajalah yang terus memilah-milahnya berdasarkan kecenderungan pada sang atta.

Demikian sekedar pendapat dari saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan.

Metta,

Tan

ryu

diambil dari GOOD QUESTION GOOD ANSWER
S Dhammika
QUESTION: What is Theravada ?
ANSWER: The name Theravada means The Teachings of the Elders and is based
mainly on the Pali Tipitaka, the oldest and most complete record of the Buddha's
teachings. Theravada is a more conservative and monastic-centered form of
Buddhism which emphasizes the basics of the Dhamma and tends to take a more
simple and austere approach. Today Theravada is practiced mainly in Sri Lanka,
Burma, Thailand, Laos and Cambodia.
QUESTION: What is Mahayana Buddhism ?
ANSWER: By about the 1st century BCE some of the implications of the Buddha's
teachings were being explored more deeply. Also, society was developing and this
required new and more revenant interpretations of the teachings. The many schools
that grew out of these new developments and interpretations were collectively
called Mahayana, meaning The Great Way, because they claimed to be revenant
to everyone, not just to monks and nuns who had renounced the world. Mahayana
eventually became the dominant form of Buddhism in India and today is practiced
in China, Korea, Taiwan, Vietnam and Japan. Some Theravadins say that
Mahayana is a distortion of the Buddha's teachings. However, Mahayanists point out
that the Buddha accepted change as one of the most fundamental of all truths and
that their interpretation of Buddhism is no more a distortion of the Dhamma than an
oak tree is a distortion of an acorn.
QUESTION: I have often seen the term Hinayana. What does this term mean ?
ANSWER: When Mahayana was developing it wanted to distinguish itself from the
earlier schools of Buddhism so it called itself Mahayana, the Great Way, and
dubbed the earlier schools Hinayana, meaning the Little Way. Therefore, Hinayana
is a somewhat sectarian term that Mahayaniats give to Theravadins.
QUESTION: What about Vajrayana ?
ANSWER: This type of Buddhism began to emerge in India in the 6th and 7th
centuries CE at a time when Hinduism was undergoing a major revival in India. In
response to this some Buddhists were influenced by aspects of Hinduism especially
the worship of deities and the use of elaborate rituals. In the 11th century Vajrayana
became well established in Tibet where it underwent further developments. The
word Vajrayana means the Diamond Way and refers to the supposedly unbreakable
logic that Vajrayanists used to justify and defend some of their ideas. Vajrayana
relies more on a type of literature called tantras than on the traditional Buddhist
scriptures and therefor is sometimes also known as Tantrayana. Vajrayana now
prevails in Mongolia, Tibet, Ladakh, Nepal, Bhutan and amongst Tibetans living in
India.
QUESTION: This could all be very confusing. If I want to practice Buddhism
how can I know which type to choose ?
ANSWER: Perhaps we could compare it to a river. If you went to the source of a
river and then to its mouth they would probably look very different. But if you
followed the river from its source, as it wound its way through hills and dales, over
waterfalls, past the numerous small streams that flowed into it, you would eventually
arrive at its mouth and understand why it seemed to be so different from the source.
If you wish to study Buddhism start with the earliest basic teachings – the Four
Noble Truths, the Noble Eightfold Path, the life of the historical Buddha and so on.
Then study how and why these teachings and ideas evolved and then focus on that
approach to Buddhism that appeals to you most. Then it will be impossible for you
to say that the source of the river is inferior to the mouth or that the mouth it a
distortion of the source.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

El Sol

#32
Quote from: Tan on 20 March 2008, 09:18:29 PM
Quote from: morpheus on 20 March 2008, 04:50:12 PM
kenapa musti ada label hinayana, mahayana atau savakayana?
saya gak yakin buddha menciptakan label2 ini...
begitu muncul label, saat itu pula muncul pemisahan...
masa buddha yg segitu jenius gak paham ini?  :-?


Salam Sdr. Morpheus,

Jawabnya sebenarnya sangat sederhana: "Sesungguhnya hal itu BUKAN dimaksudkan sebagai perpecahan." Karena batin manusia diliputi kilesha maka itu pada akhirnya justru menjadi perpecahan.
Buddha berkata bahwa Sang Tathagata hanyalah penunjuk jalan. Jika ada orang yang menyalah-tafsirkan atau menyalah gunakan Jalan yang telah ditunjukkan Sang Tathagata, maka itu bukanlah kesalahan Buddha.
Demikian pula dengan Jalan Shravakayana, Pratyekabuddhayana, dan Bodhisattvana. Di dalam Saddharmapundarika Sutra dengan jelas telah disebutkan bahwa yang ada hanyalah satu agama Buddha..... EKABUDDHAYANA! Jadi kalau ada yang terus memecah2nya maka itu jelas bukan tujuan dari Buddha.

Jadi label apapun sebenarnya adalah netral - tak baik maupun buruk. Hanya pikiran ternoda umat manusia sajalah yang terus memilah-milahnya berdasarkan kecenderungan pada sang atta.

Demikian sekedar pendapat dari saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan.

Metta,

Tan
kalo begitu..bakarlah seluruh kitab kalian yg menghina Hinayana...

buktikan kalo Mahayana juga setuju dengan konsep 1 Buddhism..

Tanah besar Mahayana telah hancur..dikontrol oleh Hindhu, Tanah besar Vajrayana telah hancur dikontrol oleh komunis..

sekarang Tanah Hindhu pelan2 telah bercahaya..ada Cahaya dari ajaran para Thera..dan gw yakin kehancuran pusat Vajra adalah petanda bangkitnya kebenaran Dhamma yg asli dan agung.. ;D

that's what I think.. ^-^

daripada gw kita debat mending kita lihat cahaya Thera yg akan menguasai dunia dan membawa kepada true Buddhism selama 2450 taon..

chingik

Quotekalo begitu..bakarlah seluruh kitab kalian yg menghina Hinayana...

Wah...udah dijelasin puluhan kali masih ga nge...hehe..
Nih...jelasin sekali lagi: Mahayana tidak menghina hinayana, yang ada hanya menjelaskan kesalahan orang yg berprilaku hinayanis..

Kalo itu dibilang hina, maka kitab Theravada juga menghina kaum Nigantha, Sanjaya, dll. Kaum brahmana juga dikritik habis2an..
Di mata mereka, Buddha juga menghina (menurut pikiran mereka). Padahal itu bukan hina, tapi menunjukkan kesalahan saja.

Sebenarnya pikiran bro El sol juga begitu, slalu merasa itu adalah hinaan (hasil produk pikiran anda saja).

Quote
buktikan kalo Mahayana juga setuju dengan konsep 1 Buddhism..
Wah...justru Mahayana paling setuju. Mau bukti? Buka Tripitaka Taisho, di dalamnya memuat kitab Agama Sutra (sepadan dengan Pali Nikaya), Sutra Mahayana dan Vajrayana. Semua itu dianggap sebagai satu kesatuan Ekabuddhayana. Ini satu bukti paling konkrit.

Quote
Tanah besar Mahayana telah hancur..dikontrol oleh Hindhu, Tanah besar Vajrayana telah hancur dikontrol oleh komunis..

sekarang Tanah Hindhu pelan2 telah bercahaya..ada Cahaya dari ajaran para Thera..dan gw yakin kehancuran pusat Vajra adalah petanda bangkitnya kebenaran Dhamma yg asli dan agung..

that's what I think..

daripada gw kita debat mending kita lihat cahaya Thera yg akan menguasai dunia dan membawa kepada true Buddhism selama 2450 taon..
Mimpi apa bro El sol?
ingat,  hukum anicca...


Better day

Wah, perdebatan seru neh...
Aku nonton aja deh...
Quote
"Aku bukanlah badan, bukan pikiran, bukan perasaan, bukan kesadaran, bukan pencerapan. karna aku bukan mereka, maka aku harus bisa mengendalikan mereka dan bukan mereka yg mengendalikan aku. Akulah yg menjadi Tuan atas mereka dan bukan sebaliknya"

El Sol

Quote from: chingik on 21 March 2008, 11:41:26 AM
Quotekalo begitu..bakarlah seluruh kitab kalian yg menghina Hinayana...

Wah...udah dijelasin puluhan kali masih ga nge...hehe..
Nih...jelasin sekali lagi: Mahayana tidak menghina hinayana, yang ada hanya menjelaskan kesalahan orang yg berprilaku hinayanis..

Kalo itu dibilang hina, maka kitab Theravada juga menghina kaum Nigantha, Sanjaya, dll. Kaum brahmana juga dikritik habis2an..
Di mata mereka, Buddha juga menghina (menurut pikiran mereka). Padahal itu bukan hina, tapi menunjukkan kesalahan saja.


Sebenarnya pikiran bro El sol juga begitu, slalu merasa itu adalah hinaan (hasil produk pikiran anda saja).
seperti kata Morph, apakah mungkin bagi sang Buddha untuk merendahkan Arahat? and please..gw sampe skarang gk percaya kalo Hinayana itu bukan merujuk kepada orang2 yg ingin mencapai kearahatan..

kenapa?

karena simple..cuma kamu yg berpikiran seperti itu..tapi Majority Mahayanist lain tidak..

Quote
Quote
buktikan kalo Mahayana juga setuju dengan konsep 1 Buddhism..
Wah...justru Mahayana paling setuju. Mau bukti? Buka Tripitaka Taisho, di dalamnya memuat kitab Agama Sutra (sepadan dengan Pali Nikaya), Sutra Mahayana dan Vajrayana. Semua itu dianggap sebagai satu kesatuan Ekabuddhayana. Ini satu bukti paling konkrit.
kamu yakin sutra itu mencangkup seluruh ajaran Theravada dan Vajrayana? ato cuma sebagian? kalo sebagian apakah itu bisa dipanggil Ekabuddhayana? gw panggil itu sebagai Copy Cat..-_-"

Quote

Quote
Tanah besar Mahayana telah hancur..dikontrol oleh Hindhu, Tanah besar Vajrayana telah hancur dikontrol oleh komunis..

sekarang Tanah Hindhu pelan2 telah bercahaya..ada Cahaya dari ajaran para Thera..dan gw yakin kehancuran pusat Vajra adalah petanda bangkitnya kebenaran Dhamma yg asli dan agung..

that's what I think..

daripada gw kita debat mending kita lihat cahaya Thera yg akan menguasai dunia dan membawa kepada true Buddhism selama 2450 taon..
Mimpi apa bro El sol?
ingat,  hukum anicca...


Buddha Dhamma tidak akan hancur..sang penerus..yg Ariya Sammasambuddha Metteya akan melajutkan Buddha Dhamma yg benar2 tidak tercemar oleh dewa2 Hindu, Taoism dan Bon..


wuzun_fly

#36

wuzun_fly=chingik , mohon maklum tadi  tes id, nanti balik lagi kok..hhehe
Quote
seperti kata Morph, apakah mungkin bagi sang Buddha untuk merendahkan Arahat?
Bukan merendahkan arahat, tetapi mengatakan realitas apa adanya, yakni Arahat memiliki pengetahuan terbatas, Sammasambuddha memiliki pengetahuan tanpa batas. Seorang Arahat belum tentu adalah Buddha, tetapi seorang Buddha pasti adalah Arahat.
Jika pandangan Arahat dan Sammasambuddha tidak ada bedanya (scr keseluruhan) maka dunia ini tidak akan sanggup menampung begitu banyak Arahat.

Quote
and please..gw sampe skarang gk percaya kalo Hinayana itu bukan merujuk kepada orang2 yg ingin mencapai kearahatan..
Hinayana justru memang merujuk pd orang2 yg ingin mencapai kearahatan tetapi ditambah dnegn sikap batinnya yang tinggi hati dan sombong.
Beda dengan Sravakayana yang tidak demikian.
Jadi pandangan saya Theravada bukan Hinayana adalah seperti itu.

Quote
kenapa?

karena simple..cuma kamu yg berpikiran seperti itu..tapi Majority Mahayanist lain tidak..
Ya nggak apa-apa.
Lagi pula cuma kamu yang merasa terhina sedangkan mayority Theravada anteng2 saja dan lebih suka berfokus pada Sati, seperti suhu kita Sumedho...hehe.

Quote
Buddha Dhamma tidak akan hancur..sang penerus..yg Ariya Sammasambuddha Metteya akan melajutkan Buddha Dhamma yg benar2 tidak tercemar oleh dewa2 Hindu, Taoism dan Bon..
Memang tidak pernah hancur/ tercemar..., yang hancur/tercemar adalah orang2nya..bukan dharma. Dharma sejak tanpa awal tidak pernah bersih dan kotor, jadi mau dicemari dari mana?


El Sol

jadi kamu akhirnya mengakui bahwa Hinayana itu merujuk kepada orang2 yg ingin mencapai Arahat?

yg beda dari Arahat dengan Sammasambuddha itu apa seh? Arahat dan Sammasambuddha itu level batin/kesucian mereka itu sama..cuma beda abhinna saja..

Dhamma yg dimaksud adalah Buddha Dhamma, sang Buddha sendiri ada bilank kalo Dhamma dia bisa tercemar..gk usah main kata2 lar..loe tao yg gw maksud..

nyanadhana

 _/\_ kita sudahi saja perdebatan seperti ini.produk Hinayana terjadi karena pihak Mahayana menggunakan pemikiran dualitas ,ini baik dan itu buruk,well saya tidak tahu pasti apa yang terjadi 500 tahun setelah Buddha parinirvana. Terkadang saya kesal dengan pihak Mahayana baik itu biksu ataupun umat awam.Dalam setiap ceramahnya akan menunjuk bahwa Hinayana adalah Buddhisme yang berkembang di Thailand,Myanmar,Sri Lanka dan konsep kearahatannya padahal mereka sendiri tidak pernah paham Buddhadhamma itu seperti apa malah menjapah mantra-mantra dan sembahyang-sembahyang ritual yang tentu saja tidak membawa hasil apa-apa dalam kehidupan.
Mengagung-agungkan Bodhisatva seperti yang saya pelajari bahwa banyaknya Bodhisatva dalam Mahayana sebaiknya dipahami sebagai bentuk dari kebaikan.Manjusri untuk Kebijaksanaan,Avalokitesvara sebagai Cinta Kasih dan semacamnya,bukti otentik keberadaan mereka tidak terlacak dalam Sutta Theravada dan hanya berada dalam produk Mahayana,pertanyaan saya sendiri.apakah bhikkhu penulis Pali Tipitaka sendiri tidak pernah melihat wujud Bodhisatva ini maka dia ga pernah masukin dalam penulisan Sutta?
Apapun itu,pihak Mahayana sekarang ini paling demen ajak debat dan memojokkan Theravada.well,siapa yang benar siapa yang salah,mendingan capai dulu pencerahan sempurna baru diobrolin lagi.
Seorang Arahat yang punya rasa egois,perkataan yang aneh.Arahat adalah seseorang yang telah memutuskan semua belenggu kehidupannya.akankah ia memiliki rasa egois.kalo ia egois mending kelaut saja jangan bilang dirinya sudah Arahat.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

J.W

#39
Quote from: El Sol on 21 March 2008, 12:16:51 PM
Buddha Dhamma tidak akan hancur..sang penerus..yg Ariya Sammasambuddha Metteya akan melajutkan Buddha Dhamma yg benar2 tidak tercemar oleh dewa2 Hindu, Taoism dan Bon..

Sepertinya ada nada menghina??

*kaburrr*

nyanadhana

 :whistle: emang seperti itu keadaan Buddhism sekarang ini...menyerap agama lain mirip kain pel ketemu air...fiuh...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

El Sol

#41
bentar lage kluar Boddhisatva Jsus ama Boddhisatva Mohammmeed..-_-"

trus..ada Mantra mereka sendiri...


- Deleted ...


* Karena menyinggung agama lain, Sol  ... _/\_

:backtotopic:

Balhamoth

permisi.... wah2 diskusinya seru banget....

Terus terang sebagai umat budha yang baru pindah dari Bushist KTP jadi ndak budhist KTP lagi ... aku nda ngerti... wkwkwkkw

Sempat shock juga ternyata begitu di permasalahkan juga hal ini... maklum bru tau wkwkwkkw... soalnya pertama kali tertariknya tentang ajaran sang Budha yang ehiphasikko dan tidak mempersoalkan hal-hal ini "karena katanya" prinsip nya sama aja wkwkkwkw ternyata...

Silahkan lanjutkan diskusinya... jgn tengkar yah...

Namo Buddhaya
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun
Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata
Tapi ukuran sejati di bawah mentari
Adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini
Untuk orang lain - Ruth Smiller

nyanadhana

 _/\_ <jokes mode on> Buddhist KTP Ke Te Pu yah,hehehehehe....well apapun itu,Kalama Sutta sudah tegas menyatakan Ehipassiko.Kalo sesuai,ambil dan jalankan dengan bijaksana,kalo ga tinggalkan saja.
justru kelakuan umat biasanya dipicu oleh pembabar ajaran baik itu penceramah ataupun seorang biksu,well mereka masih manusia juga.makanya tidak terlalu ingin mendengar ceramah non sense mereka saat ini,hanya beberapa nasehat yang sesuai Buddhadhamma ya jalankan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tesla

Quote from: nyanadhana on 25 March 2008, 11:03:47 AM
_/\_ <jokes mode on> Buddhist KTP Ke Te Pu yah,hehehehehe....

di KTP, agama saya bukan Buddhist ataupun Buddha























tapi BUDHA =))

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~