News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Seputar Daya lekat Duda dan Janda...

Started by johan3000, 26 September 2010, 11:52:49 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

Quote
Diajak Nikah Sama Duda Baik Tapi Masih Sayang Sama Mantar Pacar AKu

Udah N bulanan aku diputusin cowok gue dengan alasan bosen, tapi selama gw putus dari doi aku suka banget gaul sama cowo-cowo sampe eks mantan pacar gua itu cemburu sama gw, terus gw dikenalin sama temen gw duda yang baik banget ngajak gw nikah dengan niat ibadah, sebenernya sich gw mau aja ama duda tapi hati gw masih untuk eks pacar gw & dia pun masih ngasi harapan buat gw untuk bisa sama lagi. Aku bingung harus milih siapa? ohh dudanya beranak satu

Nahh bagi yg punya energy utk berpikir, mohon beri masukan utk pertanyaan diatas. Dan silahkan share mengengai apa saja deh tentang duda/janda. (kasus diatas merupakan stater topik aja dehhh bukan gw lagi incar duda lhoo....mohon gak salah paham dan salah masuk dehhh)

apakah duda lebih dewasa dan lebih menyayangin isterinya (yg baru) ?  ;D ;D

mohon dibahas supaya semua bisa tidur wueeenak!  :)) :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Nevada

Dalam pandangan masyarakat, duda tidak begitu dipandang "negatif". Tapi janda lebih sering dipandang "negatif". Biasanya wanita tidak terlalu mempermasalahkan duda muda tanpa anak, apalagi kalau dia jadi duda karena istrinya dulu sudah meninggal. Namun banyak wanita yang agak keberatan bila duda itu sudah punya anak, apalagi mantan istrinya masih hidup.

Ini bukan lelucon. Ini memang pandangan sebagian besar wanita di zaman sekarang, tentunya wanita yang sudah cukup sering mempelajari denah dari seorang pria duda.

johan3000

thanks bro Upasaka atas sharingnya....

Quotekekurangan duda :
Semua gading retak. Juga, tak ada manusia yang sempurna. Anda harus amat waspada jika misalnya Anda berpacaran dengan duda yang sudah beberapa kali kawin cerai. Walau mungkin saja ia selalu memilih istri yang "salah", sejarah kawin-cerai lebih dari satu kali sudah cukup memberikan indikasi bahwa ia bermasalah. Paling tidak, untuk urusan komitmen. Apalagi, jika ia selalu membicarakan keburukan mantan-mantan istrinya dan menceritakan ketidak berdayaannya. Untuk hal-hal semacam ini, pria memang cenderung berbohong dengan tujuan memperbaiki persepsinya di mata orang lain. Pria dengan sejarah kawin-cerai umumnya justru memiliki masalah dengan dirinya sendiri. Jadi, siapa pun wanita yang menjadi istrinya, kemungkinan besar ia akan menemui masalah yang sama lagi.

Kekurangan kedua adalah soal anak. Ini juga bisa tidak dianggap sebagai kekurangan, tetapi pada intinya begitu Anda menikah nanti tugas Anda langsung menjadi dobel. Pertama sebagai istri, kedua sebagai ibu. Masalah yang pertama saja sudah merupakan masalah yang cukup berat. Hitung saja sendiri bebannya jika beban itu ditambah lagi dengan beban mengurus anak-anak yang bisa dibilang baru saja Anda kenal. Anda harus berusaha dua atau tiga kali lebih keras dalam segala hal dibanding wanita lain yang menikahi pria yang masih gres. Bahkan, salah satu sumber stres terbesar jika menikahi duda datang dari anak-anaknya. Walaupun mereka misalnya anak-anak yang "manis", Anda tetap harus mencari tahu bagaimana cara yang tepat mendekati mereka, menyenangkan mereka, dan memotivasi diri Anda untuk mengurus anak yang tak lahir dari rahim Anda. Itu tugas yang cukup berat.

copasan dehhhh....

boleh tau bagaimana pandangan elSol tentang janda punya tiga anak, tapi luar biasa cantik, muda dan badan terawat dgn baik (rambut panjang lagi) ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

FZ

sekedar melengkapi..
dalam membina keluarga dengan yang pernah menikah, tidak bisa hanya bermodal cinta kepada pasangan saja.
kadang yang menjadi kendala juga komunikasi dengan anak2 tiri, wanita sebelum memutuskan menikah dengan seorang duda, ada baiknya mendekatkan diri dulu dengan anak2nya..

dan seperti yang bro upasaka bilang, ada baiknya cek n ricek background perceraian dari duda tersebut. kalau cerai mati. mungkin ya hidup gak tahu sampai kapan ya.. mungkin masih okelah kalau diterima sebagai pasangan, tapi misal cerai karena cekcok, mantan istri masih hidup, itu perlu lagi ditelusuri lebih dalam.. bisa jadi masih ada sengketa yang belum diselesaikan / cold war yang tentunya membuat wanita tidak nyaman..

perlu diingat juga misal duda yang cenderung menjelek2an mantan istri dan terkesan gak berdaya seperti kata papasaka, perlu juga diperhatikan, apakah si duda siap jadi kepala rumah tangga ? mellow seh oke.. tapi kelewat mellow bahaya juga.. makanya gak heran jika ditindas oleh mantan istrinya.. dalam hal ini perlu lagi dilihat kesiapan si duda untuk menikah..

ya intinya : maaf kata kalau kasar, mendapatkan seorang duda / janda sama halnya kita membeli barang 2nd. harus cek kondisi apa masih berfungsi.. agar tidak mengecewakan di masa yang akan datang..



tesla

Quoteterus gw dikenalin sama temen gw duda yang baik banget ngajak gw nikah dengan niat ibadah

apa maksudnya? nikah = ibadah?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Nevada

Quote from: tesla on 27 September 2010, 12:12:38 PM
apa maksudnya? nikah = ibadah?

Mungkin maksudnya: "menikah adalah kewajiban dari suatu agama. menjalani kewajiban dari suatu agama adalah ibadah."

FZ

Quote from: tesla on 27 September 2010, 12:12:38 PM
Quoteterus gw dikenalin sama temen gw duda yang baik banget ngajak gw nikah dengan niat ibadah

apa maksudnya? nikah = ibadah?
nikah = ibadah kayaknya dari agama I

sofianlaidin

Sy seorang duda. Kebanyakan comment dr saudara semua negatif dr seoranga duda. Emang menjadi seorang duda atau janda adalah kemauan sendiri? Apakah tuduhan saudara sekalian tdk sepihak? Kok ngak mau liat dr pribadi masing2 aja, semua orang ada karmanya masing2, dpt yg baik/jelek kan perbuatan karma sendiri juga. Trus soal barang 2nd, lu orang uda tau barang bekas, uda tau semua kekurangannya dgn harga yg sesuai ketimbang baru tapi ngak tau kondisi barangnya. Soal anak, bagi seorang duda anak yg pertama konsekwensi kalian pasti max yg kedua. Anak dr seorang duda/janda kalian jadikan beban? Anak yatim/piatu juga manusia, bukankah kita selalu diajarkan utk mencintai semua makhluk hidup? Jangan vonis sepihak segala sesuatu, mungkin suatu saat kita berdiri di pihak seberang dan divonis balik?

Nevada

Quote from: sofianlaidin on 27 September 2010, 02:25:21 PM
Sy seorang duda. Kebanyakan comment dr saudara semua negatif dr seoranga duda. Emang menjadi seorang duda atau janda adalah kemauan sendiri? Apakah tuduhan saudara sekalian tdk sepihak? Kok ngak mau liat dr pribadi masing2 aja, semua orang ada karmanya masing2, dpt yg baik/jelek kan perbuatan karma sendiri juga. Trus soal barang 2nd, lu orang uda tau barang bekas, uda tau semua kekurangannya dgn harga yg sesuai ketimbang baru tapi ngak tau kondisi barangnya. Soal anak, bagi seorang duda anak yg pertama konsekwensi kalian pasti max yg kedua. Anak dr seorang duda/janda kalian jadikan beban? Anak yatim/piatu juga manusia, bukankah kita selalu diajarkan utk mencintai semua makhluk hidup? Jangan vonis sepihak segala sesuatu, mungkin suatu saat kita berdiri di pihak seberang dan divonis balik?

Saya tidak hendak mendiskreditkan seorang duda atau janda. Komentar saya di atas hanya sebuah sharing yang saya tuliskan dari pendapat-pendapat teman wanita saya mengenai pria duda. Memang berat, tapi itulah faktanya di masyarakat. Saya sendiri berharap agar pandangan negatif mengenai duda atau janda bisa berkurang di masyarakat.

andry

saya sendiri punya pemikiran lain,
bagi saya mungkin tidak apa2...
selain itu,
tentu saja nafsu yg pertama kali berperan..
dalam artian

1. apakah masih muda?
2. apakah baik?
3. apakah cantik, dll?...

tp yg terpenting bagi saya itu, ya bintang gemintang... ekekeke
Samma Vayama

FZ

Quote from: sofianlaidin on 27 September 2010, 02:25:21 PM
Sy seorang duda. Kebanyakan comment dr saudara semua negatif dr seoranga duda. Emang menjadi seorang duda atau janda adalah kemauan sendiri? Apakah tuduhan saudara sekalian tdk sepihak? Kok ngak mau liat dr pribadi masing2 aja, semua orang ada karmanya masing2, dpt yg baik/jelek kan perbuatan karma sendiri juga. Trus soal barang 2nd, lu orang uda tau barang bekas, uda tau semua kekurangannya dgn harga yg sesuai ketimbang baru tapi ngak tau kondisi barangnya. Soal anak, bagi seorang duda anak yg pertama konsekwensi kalian pasti max yg kedua. Anak dr seorang duda/janda kalian jadikan beban? Anak yatim/piatu juga manusia, bukankah kita selalu diajarkan utk mencintai semua makhluk hidup? Jangan vonis sepihak segala sesuatu, mungkin suatu saat kita berdiri di pihak seberang dan divonis balik?
kayaknya anda terbalut emosi akibat perkataan barang 2nd.

saya juga bukan ingin mendeskritkan anda.. tapi berbalik ke pandangan anda, menjadi seorang duda / janda apakah kemauan sendiri ? jelas jawabannya tidak. tapi mengapa bisa menjadi duda / janda ? kalau misal karena cerai mati ya it's oke. mungkin takdir kematian tidak ada yang bisa menjawab. tapi misal cerai dengan pasangan masih hidup, maaf kata, berarti sudah terjadi kesalahan pada awal pemilihan bukan ?

idealnya kesalahan itu yang harus ditelusuri, mengapa bisa terjadi salah pilih, dan hendaknya ketika ingin memulai sesuatu tidak lagi salah memilih..

anda meminta orang2 di sini untuk melihat pribadi. tapi sisi pribadi apakah yang anda tunjukkan di sini ? maaf kata, anda hanya menunjukkan sisi pribadi mengeluh anda.. sadarkah anda dari mana datanya pandangan buruk mengenai duda / janda ? tak lain juga dari sisi pribadi yang mengeluh, tertekan, dll.

sekedar share, saya punya seorang teman, kebetulan bokapnya selingkuh dan akhirnya passed away. Ibunya wanita yang luar biasa.. menjadi single parent, dan bisa mendidik anaknya dan kebetulan sekarang teman gw juga sudah bisa ambil sampai S2. Komunikasi anaknya juga baik. Terus anaknya pernah bertanya : kenapa mama gak menikah lagi. Ibunya menjawab dengan simpel : Saya sudah bahagia dengan kehidupan saat ini, ada anak. walau saya janda. tapi saya happy.

untuk pribadi wanita janda seperti ini, saya angkat topi.. hebat.. salut. berani menerjang anggapan negatif masyarakat, dan bisa menyekolahkan anaknya sampai S2 seorang diri.. Tidak ada keluhan sedikit pun..

Ini yang saya maksud dengan meneliti baik2.. mungkin perumpamaan saya kasar. namun idealnya kita bisa memilih pasangan kita terlepas duda / janda.. duda / janda harus dipelajari latar belakangnya kenapa bisa gagal dalam percintaan. apa yang menjadi kelemahan / kelebihan.

Namun idealnya wanita pasti memilih pria yang sedikit kelemahan. (ini sudah menjadi rahasia umum). setidaknya kita bisa memilih yang tahan banting dan sedikit mengeluh..

saya sadar kata2 saya di sini agak keras.. namun mudah2an anda bisa mendapatkan manfaatnya..
bukan meminta masyarakat memahami anda.. tapi sebaliknya MEMBUAT MASYARAKAT MEMAHAMI ANDA

johan3000

Quote from: sofianlaidin on 27 September 2010, 02:25:21 PM
Sy seorang duda. Kebanyakan comment dr saudara semua negatif dr seoranga duda. Emang menjadi seorang duda atau janda adalah kemauan sendiri? Apakah tuduhan saudara sekalian tdk sepihak? Kok ngak mau liat dr pribadi masing2 aja, semua orang ada karmanya masing2, dpt yg baik/jelek kan perbuatan karma sendiri juga. Trus soal barang 2nd, lu orang uda tau barang bekas, uda tau semua kekurangannya dgn harga yg sesuai ketimbang baru tapi ngak tau kondisi barangnya. Soal anak, bagi seorang duda anak yg pertama konsekwensi kalian pasti max yg kedua. Anak dr seorang duda/janda kalian jadikan beban? Anak yatim/piatu juga manusia, bukankah kita selalu diajarkan utk mencintai semua makhluk hidup? Jangan vonis sepihak segala sesuatu, mungkin suatu saat kita berdiri di pihak seberang dan divonis balik?

Halo bro Sofianlaidin, terima kasih banyak anda ikut berpartisipasi dlm forum ini dan mau membuka diri... tentang status duda. Ini tidaklah mudah dan hrs gw salut dan 2 thumbs up.  dan mengambil keputusan utk jadi single parent adalah kehidupan yg berat ya...

Duda dan Janda itu bukan barang bekas. Karna sama sekali statusnya manusia tidaklah sama dengan barang. Kalau soal barang sih mesin cetak offset heidelberg dari Jerman walaupun second selalu dicari orang. Karna kwalitas barang dan mutu cetaknya yg tinggi. Dan banyak lagi mesin2 pelinting rokok filter dari Jerman, walaupun udah 25 tahun, tapi kinerjanya selalu prima. Selalu dicari bahkan diincar orang banyak.

Bila Duda/Janda memiliki anak... sebenarnya bukan beban menurut gw... itu adalah berkah... bukan soal anaknya tsb, tapi kwalitas anak tsb lah yg penting. Bisa mencintain anak orang lain spt anak sendiri itulah suatu kelebihan. itulah ukuran hati yg lebih besar. Banyak juga orang dapat mencintain sepenuh hati anak angkat. Itulah juga berkah.

Pada umur 25, seorang Ibu ditinggalin oleh suaminya. Suaminya memang manusia sehat, tapi karna tidak dpt menanggung kehilangan harta bendanya yg dirampas tentara Jepang. Akhirnya suami tsb stroke dan meninggal. Tinggallah isteri yg tidak memiliki pendidikan tinggi maupun pembantu. Dia menghidupkan anak2 sampai besar dan banyak yg sampai lulus sarjana. Janda ini bukan cuma menghidupkan 1, 2, 3 atau 4 anak. Tetapi sebanyak 8 anak. Semuanya menjadi manusia..... dan wanita ini juga tidak menikah lagi. Ini ceritanya nyata... karna wanita ini bagian dari keluarga kami.

Bila ada sesuatu statement yg secara sengaja maupun tidak sengaja telah tertulis disini. TS mewakilin semuanya minta maaf. dan kita berhati besar....saling memaafkan, salling mengisi, saling belajar

akhir kata : TANCAP GASSSSSSSSSSS  & lanjut :o :o :o :o
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

tesla

#12
Quote from: Forte on 27 September 2010, 08:41:29 PM
kayaknya anda terbalut emosi akibat perkataan barang 2nd.
bener bro,
duda juga manusia,
punya rasa, punya hati
jangan samakan kami mereka dgn b a r a n g  :P

Quote
saya juga bukan ingin mendeskritkan anda.. tapi berbalik ke pandangan anda, menjadi seorang duda / janda apakah kemauan sendiri ? jelas jawabannya tidak. tapi mengapa bisa menjadi duda / janda ? kalau misal karena cerai mati ya it's oke. mungkin takdir kematian tidak ada yang bisa menjawab. tapi misal cerai dengan pasangan masih hidup, maaf kata, berarti sudah terjadi kesalahan pada awal pemilihan bukan ?
ga bisa dipatok demikian, watak org selalu berubah, dulu baik, skr belum tentu. skr baik, dulu belum tentu ;)
imo kalau sudah tidak cocok, cerai aja. utk apa menderita ditahan2.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote...Tetapi sebanyak 8 anak. Semuanya menjadi manusia..... dan wanita ini juga tidak menikah lagi. Ini ceritanya nyata... karna wanita ini bagian dari keluarga kami.
kalau boleh tau sebelum jadi manusia ke8 anak itu apa? jin?  ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

FZ

Quote from: tesla on 28 September 2010, 03:52:10 AM
Quote from: Forte on 27 September 2010, 08:41:29 PM
kayaknya anda terbalut emosi akibat perkataan barang 2nd.
bener bro,
duda juga manusia,
punya rasa, punya hati
jangan samakan kami mereka dgn b a r a n g  :P

Quote
saya juga bukan ingin mendeskritkan anda.. tapi berbalik ke pandangan anda, menjadi seorang duda / janda apakah kemauan sendiri ? jelas jawabannya tidak. tapi mengapa bisa menjadi duda / janda ? kalau misal karena cerai mati ya it's oke. mungkin takdir kematian tidak ada yang bisa menjawab. tapi misal cerai dengan pasangan masih hidup, maaf kata, berarti sudah terjadi kesalahan pada awal pemilihan bukan ?
ga bisa dipatok demikian, watak org selalu berubah, dulu baik, skr belum tentu. skr baik, dulu belum tentu ;)
imo kalau sudah tidak cocok, cerai aja. utk apa menderita ditahan2.


mendapatkan seorang duda / janda sama halnya kita membeli barang 2nd. harus cek kondisi apa masih berfungsi.. agar tidak mengecewakan di masa yang akan datang..

saya cukup heran kenapa tidak melihat yang "tidak mengecewakan di masa yang akan datang" tapi tetep melihat kata barang 2nd. karena sudah dijelaskan dari awal itu perumpamaan walau extrim tapi intinya agar tidak salah memilih.

kasus perubahan itu kerap terjadi, namun banyak yang menyalahkan sisi pasangan, tanpa intropeksi mengapa pasangan berubah / tanpa intropeksi karena terburu nafsu sehingga salah memilih..