Belajar bijak dari seorang supir angkot

Started by hemayanti, 25 September 2010, 07:04:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hemayanti

Hari ini ku belajar untuk merespon kejadian buruk dengan bijak, bukan dengan emosi..
Pelajaran ini berasal dari seorang supir angkot dan pengendara mobil pribadi (cowok cakep lho.. Hi6x)...  ;D

Si supir yang mobilnya sdeang diam dan tak sengaja di tabrak dari belakang,, tak langsung menyikapi kejadian itu degan darah panas..
Demikian pula dengan si cowok cakep, dengan sikap kesatria bersedia untuk meminta maaf dan mengganti kerusakan mobil angkot..

OMG,, karna sikap itu,, membuatnya makin cakep..
Coba kalau marah2,, pasti jadinya jelek deh...  :P

Dua org yang bijaksana menyikapi masalah, menjadikan 'masalah i2 bukan masalah'..
Semoga semua bisa di selesaikan dengan cepat dan menguntungkan semua pihak...
:)

::pengalaman berharga di hari ini::
walaupun harus sedikit telat sampe kampus,, tapi gak papalah...  :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Asia

Coba baca buku "Don't Sweat The Small Stuff", ditulis oleh Richard Carlson. Bagus sekali... isinya berkisar tentang hal-hal kecil yang biasanya dibesar-besarkan, dan akhirnya menimbulkan masalah yang tidak perlu. Misalnya tentang pertengkaran suami istri hanya karena sama-sama tidak mau buang sampah, kemarahan karena jalanan macet atau mobil kita disalip mobil lain, dst. Buku menarik, isinya ringan dan sangat dekat dengan khidupan sehari-hari.

hemayanti

 _/\_ Makasih buat referensi bukunya,...
Semoga bisa ketemu dan bisa di baca...  :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

hoaxslayer

orang yang suka membesar-besarkan masalah kecil adalah alm. Mak Erot  =)) =)) =))

maaf yaa... becanda dikit. salam kenal!

Asia

 [at]  Hemayanti: Ini buku lama kok, uda ada bahasa indonesianya di Gramed. Formatnya seperti Chicken Soup, jadi cukup menyenangkan untuk dibaca.

hemayanti

Quote from: Asia on 29 September 2010, 09:34:00 AM
[at]  Hemayanti: Ini buku lama kok, uda ada bahasa indonesianya di Gramed. Formatnya seperti Chicken Soup, jadi cukup menyenangkan untuk dibaca.

Semoga masih ketemudi Gramed ya..  :)
soalnya kalo buku lama takut udah gak ada gitu...
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

hoaxslayer


hemayanti

"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

hoaxslayer

makasih, hemayanti  ;D


saya salut ama dua orang di cerita di atas. sopir angkot, dan cowok ganteng bermobil (katanya hemayanti sih ganteng  ;D). sopir angkot punya kepribadian yg bagus, yg cowok ganteng pun nggak arogan, karena mau minta maaf.

kalo dipikir dengan tuduhan kasar, boro-boro sopir angkot baca2 buku tentang kepribadian, motivasi, filsafat, sains, atau buku2 lainnya. tapi dia punya kepribadian yg bagus.

kira2, kepribadian yang bagus itu, datengnya dari mana ya? buku, pendidikan, atau "udah dari sononya gitu"?

Asia

#9
Tentang kisah sopir & pemuda tersebut, sebetulnya sulit menilai kepribadian orang hanya dari satu momen tertentu. Kita sebetulnya perlu cukup lama bersamanya sebelum bisa benar-benar mengenal/menilainya. Saat orang sedang happy, mudah baginya untuk bersabar dan berbaik hati. Berbeda dengan orang yang sedang memiliki masalah.

Quote from: hoaxslayer on 30 September 2010, 11:34:24 PM
makasih, hemayanti  ;D


saya salut ama dua orang di cerita di atas. sopir angkot, dan cowok ganteng bermobil (katanya hemayanti sih ganteng  ;D). sopir angkot punya kepribadian yg bagus, yg cowok ganteng pun nggak arogan, karena mau minta maaf.

kalo dipikir dengan tuduhan kasar, boro-boro sopir angkot baca2 buku tentang kepribadian, motivasi, filsafat, sains, atau buku2 lainnya. tapi dia punya kepribadian yg bagus.

kira2, kepribadian yang bagus itu, datengnya dari mana ya? buku, pendidikan, atau "udah dari sononya gitu"?

Buku tidak bisa banyak membantu, hanya memberi input mentah. Bukan hanya buku saja, bahkan ajaran agama pun tidak menjamin kepribadian yang bagus.

Lalu darimana datangnya kepribadian yang bagus alias kebijaksanaan? Kebijaksanaan datang ketika input mentah itu bertemu dengan kehidupan nyata. Salah satunya adalah saat kita menghadapi masalah, dan belajar dari pengalaman itu.

hemayanti

Quote from: hoaxslayer on 30 September 2010, 11:34:24 PM
Kebijaksanaan datang ketika input mentah itu bertemu dengan kehidupan nyata. Salah satunya adalah saat kita menghadapi masalah, dan belajar dari pengalaman itu.

Iya betul,, biasanya kalo baca buku sih gampang bayanginnya kalo kita bisa bersikap yang sama (bersikap baik) seperti yang di tuliskan dalam buku...
Tapi pada kenyataannya sering sangat jauh berbeda....
Betul sekali,, saya sangat setuju itu tergantung suasana hati.. (khususnya bagi saya yang masih labil  ;D)

Saya cuma mencoba mengambil sisi positif dari kejadian itu, sebagai bahan pembelajaran...
Jadi teringat videonya The Secret nih...  ;D
Pernah nonton kan??
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Asia

Saya pernah nonton the secret. Tapi apa hubungannya dengan topik ini ya? :)

Di the secret dijelaskan tentang afirmasi dan visualisasi. Tapi jangan lupa harus ada Action. Kalo cuma membayang-bayangkan saja tapi tidak action, tidak ada hasilnya juga.

Sebetulnya inti dari the secret, cukup umum. Tapi dikemas sehingga menjadi menarik.

hemayanti

Quote from: Asia on 01 October 2010, 04:52:21 PM
Saya pernah nonton the secret. Tapi apa hubungannya dengan topik ini ya? :)

Di the secret dijelaskan tentang afirmasi dan visualisasi. Tapi jangan lupa harus ada Action. Kalo cuma membayang-bayangkan saja tapi tidak action, tidak ada hasilnya juga.

Sebetulnya inti dari the secret, cukup umum. Tapi dikemas sehingga menjadi menarik.

Mungkin karna yang nabrak langsung minta maaf dan mengirimkan sinyal2 positif,, makanya si supir juga bersikap baik..
jadi semuanya diselesaikan dengan damai..
Kalo di the secret itu kan dicontohkan tentang pikiran yang positif lalu menarik hal2 yang positif pula..
betul gak??
(jangan2 gw salah nangkap lagi... ;D)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

hoaxslayer

intermezzo dikit....

jgn2 sopir angkotnya demen ditabrak ama cowok ganteng....

=)) =)) =))

hoaxslayer

Kalau watak gimana? 
Dan kalau menurut Buddhisme, apakah watak seseorang (baik atau buruk) itu adalah hasil dari kamma di kehidupannya di masa lalu?
Saya baru mau belajar Buddhisme soalnya, jadi yah kalo pertanyaan ini basic banget, harap maklum deh. Saya taunya baru ini (copy paste dari wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Kamma)
Quote
Aciñña Kamma adalah Perbuatan yang dilakukan terus menerus yang akhirnya akan menjadi watak atau kebiasaan ( karena kebiasaan yang dilakukan ).