News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Penjual ikan & Papan pengumuman

Started by Udyata-sahanubhuti, 31 August 2010, 04:35:23 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Udyata-sahanubhuti


Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang
papan pengumuman bertuliskan:
"DI SINI JUAL IKAN SEGAR."

Tidak lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tuliskan kata 'DI SINI'? Bukankah orang sudah tahu kalau kau
berjualan di sini, bukan di sana ?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'DI SINI'
dan tinggallah "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau pakai 'SEGAR'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau
jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'SEGAR' dan
tinggallah "JUAL IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'JUAL'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ikan
ini dijual, bukan dipamerkan?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'JUAL' dan
tinggallah "IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'IKAN'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ini
ikan, bukan daging?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan
pengumuman itu.

Makna dari cerita di atas apa yaa??
o

Sumedho

mau diapain juga, yg komentar dan komplen tetep jalan terusss :)  *sama kek forum juga :))*
There is no place like 127.0.0.1

Udyata-sahanubhuti

Quote from: Sumedho on 31 August 2010, 04:46:15 PM
mau diapain juga, yg komentar dan komplen tetep jalan terusss :)  *sama kek forum juga :))*
:))  :))  :))
o

wiithink

intinya, jangan terlalu mikirin kata kata orang  ;D

kullatiro


johan3000

Quote from: Udyata-sahanubhuti on 31 August 2010, 04:35:23 PM

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang
papan pengumuman bertuliskan:
"DI SINI JUAL IKAN SEGAR."

Tidak lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tuliskan kata 'DI SINI'? Bukankah orang sudah tahu kalau kau
berjualan di sini, bukan di sana ?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'DI SINI'
dan tinggallah "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau pakai 'SEGAR'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau
jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'SEGAR' dan
tinggallah "JUAL IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'JUAL'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ikan
ini dijual, bukan dipamerkan?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'JUAL' dan
tinggallah "IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'IKAN'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ini
ikan, bukan daging?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan
pengumuman itu.

Makna dari cerita di atas apa yaa??


Selama omset naik sih ok2 aja dehhhh mau ya mana juga boleh.........just follow the LAW....

sebenarnya cerita diatas apakah cerita true story ?

gw mau share dehhh true story............

ada yg masuk koran sabtu :

Rumah dijual / disewa amat murah......
(lengkap dgn alamatnya)............

maka banyak bapak2 kesana utk melihatnya.....
begitu bapak2 datang diminta keatas utk info lengkapnya....

[spoiler=koq begitu?]Aduhjhhh ini bukan jual/sewa rumahhhhhhhhhh
tapi ini tempat ayam kampung (ikan di akuarium).....

nah ternyata trik ini meningkatkan omset............

sehingga bapak2 kalau ditanya kemana ?
mereka bilang cari rumah/sewaan utk usaha =))[/spoiler]
;D ;D

sorry kalau ceritanya gak lucu atau tidak dimengerti....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Kalau di Hongkong fish market,

ikan dipotong dan dilihatkan perutnya yg lagi berdenyut2...
itulah tandanya ikan segar.............sadis dehhhhhhhhhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

wen78

Quote from: Udyata-sahanubhuti on 31 August 2010, 04:35:23 PM

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang
papan pengumuman bertuliskan:
"DI SINI JUAL IKAN SEGAR."

Tidak lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tuliskan kata 'DI SINI'? Bukankah orang sudah tahu kalau kau
berjualan di sini, bukan di sana ?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'DI SINI'
dan tinggallah "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau pakai 'SEGAR'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau
jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'SEGAR' dan
tinggallah "JUAL IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'JUAL'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ikan
ini dijual, bukan dipamerkan?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'JUAL' dan
tinggallah "IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'IKAN'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ini
ikan, bukan daging?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan
pengumuman itu.

Makna dari cerita di atas apa yaa??


Tidak lama kemudian datang pengunjung ke-lima yang bertanya,
"Mengapa kau tidak menaruh papan yang menuliskan kata 'DI SINI JUAL IKAN SEGAR' supaya orang lain bisa mengetahui dari kejauhan? "

;D
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Udyata-sahanubhuti

Quote from: johan3000 on 04 September 2010, 11:29:56 PM
Quote from: Udyata-sahanubhuti on 31 August 2010, 04:35:23 PM

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang
papan pengumuman bertuliskan:
"DI SINI JUAL IKAN SEGAR."

Tidak lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tuliskan kata 'DI SINI'? Bukankah orang sudah tahu kalau kau
berjualan di sini, bukan di sana ?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'DI SINI'
dan tinggallah "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau pakai 'SEGAR'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau
jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'SEGAR' dan
tinggallah "JUAL IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'JUAL'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ikan
ini dijual, bukan dipamerkan?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'JUAL' dan
tinggallah "IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'IKAN'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ini
ikan, bukan daging?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan
pengumuman itu.

Makna dari cerita di atas apa yaa??


Selama omset naik sih ok2 aja dehhhh mau ya mana juga boleh.........just follow the LAW....

sebenarnya cerita diatas apakah cerita true story ?

gw mau share dehhh true story............

ada yg masuk koran sabtu :

Rumah dijual / disewa amat murah......
(lengkap dgn alamatnya)............

maka banyak bapak2 kesana utk melihatnya.....
begitu bapak2 datang diminta keatas utk info lengkapnya....

[spoiler=koq begitu?]Aduhjhhh ini bukan jual/sewa rumahhhhhhhhhh
tapi ini tempat ayam kampung (ikan di akuarium).....

nah ternyata trik ini meningkatkan omset............

sehingga bapak2 kalau ditanya kemana ?
mereka bilang cari rumah/sewaan utk usaha =))[/spoiler]
;D ;D

sorry kalau ceritanya gak lucu atau tidak dimengerti....
=)) =)) =))
Ikan duyung atau ikan apa neh bro? aya aya wae....huehehehehe ====== =))
o

Adhitthana

Seorang Ayah membawa seorang anaknya keluar sambil menarik seekor kuda.
Orang lain pun berkomentar: "mengapa kudanya tak dinaiki?" Lalu anaknya yg masih muda pun naik diatas kuda.
Orang lain juga mencela: "mengapa yg muda yg duduk diatas? Sementara yg tua berjalan sambil menarik kuda. Anak ini sungguh tak berbakti!"
Nah! ...ganti yg tua duduk diatas kuda, yg muda berjalan.
Alhasil, orang pun masih berkomentar: "apa tidak salah? Si Ayah duduk bersenang2 sementara anaknya berjalan dg susah payah?!"
Baiklah! Apa boleh buat mereka berdua pun duduk diatas kuda. Mereka pun masih di cela "menyiksa hewan".
Nah! Keduanya tidak naik kuda lagi.
Orang lain berkomentar lagi: "menyia2kan tempat duduk!"
Ha ha ha ha
Apapun dicela . . . . .  :P
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

andry

Quote from: Udyata-sahanubhuti on 31 August 2010, 04:35:23 PM

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang
papan pengumuman bertuliskan:
"DI SINI JUAL IKAN SEGAR."

Tidak lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tuliskan kata 'DI SINI'? Bukankah orang sudah tahu kalau kau
berjualan di sini, bukan di sana ?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'DI SINI'
dan tinggallah "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau pakai 'SEGAR'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau
jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'SEGAR' dan
tinggallah "JUAL IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'JUAL'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ikan
ini dijual, bukan dipamerkan?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'JUAL' dan
tinggallah "IKAN".

Tidak lama kemudian datang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata 'IKAN'? Bukankah semua orang sudah tahukalau ini
ikan, bukan daging?"
"Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan
pengumuman itu.

Makna dari cerita di atas apa yaa??

another versi dr jualan kurma... di tipi...


jual kurma.... <udah tau di jual, jgn pake kata jual.
Kurma manis....< udah tau kurma manis,ngapain di tulis.
Kurma...< udah tau kurma,ngapain di tulisin kurma.

ekekekke
Samma Vayama

Udyata-sahanubhuti

Quote from: Virya on 06 September 2010, 01:13:30 AM
Seorang Ayah membawa seorang anaknya keluar sambil menarik seekor kuda.
Orang lain pun berkomentar: "mengapa kudanya tak dinaiki?" Lalu anaknya yg masih muda pun naik diatas kuda.
Orang lain juga mencela: "mengapa yg muda yg duduk diatas? Sementara yg tua berjalan sambil menarik kuda. Anak ini sungguh tak berbakti!"
Nah! ...ganti yg tua duduk diatas kuda, yg muda berjalan.
Alhasil, orang pun masih berkomentar: "apa tidak salah? Si Ayah duduk bersenang2 sementara anaknya berjalan dg susah payah?!"
Baiklah! Apa boleh buat mereka berdua pun duduk diatas kuda. Mereka pun masih di cela "menyiksa hewan".
Nah! Keduanya tidak naik kuda lagi.
Orang lain berkomentar lagi: "menyia2kan tempat duduk!"
Ha ha ha ha
Apapun dicela . . . . .  :P
Bro, akhirnya...Si kuda yg menaiki sang orang tua dan anaknya. =)) =)) =))
o

Adhitthana

Quote from: Udyata-sahanubhuti on 06 September 2010, 08:17:51 AM
Quote from: Virya on 06 September 2010, 01:13:30 AM
Seorang Ayah membawa seorang anaknya keluar sambil menarik seekor kuda.
Orang lain pun berkomentar: "mengapa kudanya tak dinaiki?" Lalu anaknya yg masih muda pun naik diatas kuda.
Orang lain juga mencela: "mengapa yg muda yg duduk diatas? Sementara yg tua berjalan sambil menarik kuda. Anak ini sungguh tak berbakti!"
Nah! ...ganti yg tua duduk diatas kuda, yg muda berjalan.
Alhasil, orang pun masih berkomentar: "apa tidak salah? Si Ayah duduk bersenang2 sementara anaknya berjalan dg susah payah?!"
Baiklah! Apa boleh buat mereka berdua pun duduk diatas kuda. Mereka pun masih di cela "menyiksa hewan".
Nah! Keduanya tidak naik kuda lagi.
Orang lain berkomentar lagi: "menyia2kan tempat duduk!"
Ha ha ha ha
Apapun dicela . . . . .  :P
Bro, akhirnya...Si kuda yg menaiki sang orang tua dan anaknya. =)) =)) =))
naaaah .... itu mungkin gak bakal ada yg cela  :))
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....