Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?

Started by kevin_kin, 20 August 2010, 09:58:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mahadeva

Quote from: Jerry on 17 September 2010, 01:26:06 AM
Quote from: andry on 16 September 2010, 03:23:10 AM
bisa di jelaskan apa itu manungaling kawulo gusti?

Manunggaling = menunggalnya (bersatunya)
kawula = manusia
lan = dan
gusti = Tuhan

Yaa.. Ini konsep populer seperti terdapat dalam Hinduisme, Sufiisme, Buddhisme aliran tertentu di luar Theravada.

yoi nibbana beda ma manunggaling kawula lan gusti soalnya. kesunyataan itu beda dengan penyatuan. kalau masih ada penyatuan berarti bukan nibbana.

coecoed

 =))
lucu .....

saya suda tulis pada halaman sebelumnya, tapi saya tambahkan gambar.....
Dianggap pandangan benar yang berlaku benar(dilakukan dan dibcarakan umat), jangan-jangan tidak tahunya konsep karena kemelekatan kepada konsep karena (dari) masih adanya kemelekatan kepada kesalah-pandangan kepada konsep yang benar khususnya konsep keberadaan diri.

Cerita komik zen di bawah ini mirip dengan kondisi (pandangan) umat buddhist secara umum sekarang



(mengerti dan mengenal) Hati bodhi saja tidak, apalagi TUHAN.

(bertindak/mengerjakan) menggosok genteng saja itu adalah salah sasaran
apalagi ditambah (menggenggam, melekat) konsep menggosok gentengnya sebagai kebenarannya.

semoga mencerahkan
coedabgf-the believer
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

K.K.

Coecoed selalu mengatakan umat Buddha salah, pandangan sendiri paling benar. Konsep orang lain = melekat, konsep sendiri tidak. Luar biasa.

fabian c

#153
Teman-teman mari kita mempelajari lebih jauh Alkitab yang berasal dari Tuhan yang maha kuasa, kita bedah apa yang terjadi pada hari kedua penciptaan (day two).

(6) Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
(7) Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian
(8 ) Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.


Perhatikan karena Tuhan tak pernah belajar Astronomi maka Tuhan tak tahu bahwa yang disebut langit adalah batas luar atmosfir bumi. Dan menurut kitab kejadian diatas langit ada air (mungkin anggapan ada air disebabkan langit tampak biru), sedangkan menurut ilmu pengetahuan warna biru langit disebabkan pembiasan cahaya matahari.

Menurut penerjemahan secara harfiah penerjemahannya adalah sebagai berikut,

(6) Kemudian Allah berkata, "Jadilah sebuah kubah untuk membagi air itu menjadi dua, dan menahannya dalam dua tempat yang terpisah." Lalu hal itu terjadi. Demikianlah Allah membuat kubah yang memisahkan air yang ada di bawah kubah itu dari air yang ada di atasnya.
(7) (di gabung 1:6)
(8 ) Kubah itu dinamakan-Nya "Langit". Malam lewat dan jadilah pagi. Itulah hari yang kedua.

Jadi langit itu berbentuk kubah dan diatas langit ada air. Demikian indah ciptaan Tuhan, awak pesawat ulang-alik harus diperingatkan untuk membawa pelampung bila telah sampai di atas langit. (untuk keselamatan). Mungkin baik juga bila diberikan pancing untuk para astronot supaya kalau lagi iseng bisa memancing ikan di atas langit.

:)
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

yanfei

Quote from: fabian c on 17 September 2010, 06:08:09 PM
Teman-teman mari kita mempelajari lebih jauh Alkitab yang berasal dari Tuhan yang maha kuasa, kita bedah apa yang terjadi pada hari kedua penciptaan (day two).

(6) Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
(7) Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian
(8 ) Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.


Perhatikan karena Tuhan tak pernah belajar Astronomi maka Tuhan tak tahu bahwa yang disebut langit adalah batas luar atmosfir bumi. Dan menurut kitab kejadian diatas langit ada air (mungkin anggapan ada air disebabkan langit tampak biru), sedangkan menurut ilmu pengetahuan warna biru langit disebabkan pembiasan cahaya matahari.

Menurut penerjemahan secara harfiah penerjemahannya adalah sebagai berikut,

(6) Kemudian Allah berkata, "Jadilah sebuah kubah untuk membagi air itu menjadi dua, dan menahannya dalam dua tempat yang terpisah." Lalu hal itu terjadi. Demikianlah Allah membuat kubah yang memisahkan air yang ada di bawah kubah itu dari air yang ada di atasnya.
(7) (di gabung 1:6)
(8 ) Kubah itu dinamakan-Nya "Langit". Malam lewat dan jadilah pagi. Itulah hari yang kedua.

Jadi langit itu berbentuk kubah dan diatas langit ada air. Demikian indah ciptaan Tuhan, awak pesawat ulang-alik harus diperingatkan untuk membawa pelampung bila telah sampai di atas langit. (untuk keselamatan). Mungkin baik juga bila diberikan pancing untuk para astronot supaya kalau lagi iseng bisa memancing ikan di atas langit.

:)
=)) =))
mentang2 sama2 biru, langit yang biru disamain dengan birunya samudera
=)) =))
pokoknya menurut mereka harus percaya, gak perlu mengerti, kalo gak percaya nanti akan dipanggang dineraka abadi =))

coecoed

#155
hayoo... siapa lagi yang merasa pandai yang mau berkomentar..... tentang proses penciptaan alam semesta biar terpuaskan lobhanya.  _/\_
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

yanfei

Quote from: coecoed on 17 September 2010, 08:28:27 PM
hayoo... siapa lagi yang merasa pandai yang mau berkomentar..... tentang proses penciptaan alam semesta biar terpuaskan lobhanya.  _/\_
ayo siapa lagi yang ingin memberitakan kabar gembira kepada domba2 tersesat, biar umatnya banyak dan dapet komisi dari perpuluhan _/\_

heny_alons

untuk mengetahui ada atau tidak ada, mungkin kita akan benar-benar tahu kalau saatnya tiba (atau mungkin setelah meninggal nanti ^^)
sementara itu, yang terpenting adalah bagaimana agar di antara yang mengatakan 'ada' dan 'tidak ada' menciptakan suasana yang damai dan semuanya berbuat hal-hal yang positif kan ^^;
:)

K.K.

Quote from: coecoed on 17 September 2010, 08:28:27 PM
hayoo... siapa lagi yang merasa pandai yang mau berkomentar..... tentang proses penciptaan alam semesta biar terpuaskan lobhanya.  _/\_

Silahkan coecoed memberikan penjelasan dari tafsiran yang sudah "menembus bodhicitta".


Sementara, saya pakai nalar orang biasa.

Sebelum kita jauh-jauh melihat apa yang diciptakan dan pada hari ke berapa, sebelum ada matahari, memang hitungan hari pakai apa yah?

Jerry

Konon katanya: "1 hari Tuhan itu 1000 tahun manusia."

Lalu nambahin pertanyaan Bro Kainyn: 1 tahun manusia adalah ketika bumi menyelesaikan 1 kali garis revolusi bumi mengitari matahari. Sebelum ada tercipta tata surya, memang hitungan tahun pakai apa yah?
appamadena sampadetha

williamhalim

Quote from: coecoed on 17 September 2010, 04:31:43 PM
=))
lucu .....

saya suda tulis pada halaman sebelumnya, tapi saya tambahkan gambar.....
Dianggap pandangan benar yang berlaku benar(dilakukan dan dibcarakan umat), jangan-jangan tidak tahunya konsep karena kemelekatan kepada konsep karena (dari) masih adanya kemelekatan kepada kesalah-pandangan kepada konsep yang benar khususnya konsep keberadaan diri.

Cerita komik zen di bawah ini mirip dengan kondisi (pandangan) umat buddhist secara umum sekarang



(mengerti dan mengenal) Hati bodhi saja tidak, apalagi TUHAN.

(bertindak/mengerjakan) menggosok genteng saja itu adalah salah sasaran
apalagi ditambah (menggenggam, melekat) konsep menggosok gentengnya sebagai kebenarannya.

semoga mencerahkan
coedabgf-the believer

Bro Coecoed,

Saya ingin sekali mengenal Tuhan, tapi bagaimana caranya?

Tuhan terdefenisikan banyak macam-nya dari banyak pendapat yg berlainan. Tuhan mana yg harus saya pilih dan bagaimana sy tau pilihan sy benar?

Mohon pendapatnya...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

yanfei

Quote from: Jerry on 19 September 2010, 01:43:40 AM
Konon katanya: "1 hari Tuhan itu 1000 tahun manusia."

Lalu nambahin pertanyaan Bro Kainyn: 1 tahun manusia adalah ketika bumi menyelesaikan 1 kali garis revolusi bumi mengitari matahari. Sebelum ada tercipta tata surya, memang hitungan tahun pakai apa yah?
pake tahun air, karena katanya tuh kitab, sebelumnya hanya air saja yang ada
karena TUHAN itu gak cocok kerja di air, maka diciptakan dunia ini =))

Indra


Jerry

Quote from: fabian c on 17 September 2010, 06:08:09 PM
Teman-teman mari kita mempelajari lebih jauh Alkitab yang berasal dari Tuhan yang maha kuasa, kita bedah apa yang terjadi pada hari kedua penciptaan (day two).

(6) Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
(7) Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian
(8 ) Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.


Perhatikan karena Tuhan tak pernah belajar Astronomi maka Tuhan tak tahu bahwa yang disebut langit adalah batas luar atmosfir bumi. Dan menurut kitab kejadian diatas langit ada air (mungkin anggapan ada air disebabkan langit tampak biru), sedangkan menurut ilmu pengetahuan warna biru langit disebabkan pembiasan cahaya matahari.

Menurut penerjemahan secara harfiah penerjemahannya adalah sebagai berikut,

(6) Kemudian Allah berkata, "Jadilah sebuah kubah untuk membagi air itu menjadi dua, dan menahannya dalam dua tempat yang terpisah." Lalu hal itu terjadi. Demikianlah Allah membuat kubah yang memisahkan air yang ada di bawah kubah itu dari air yang ada di atasnya.
(7) (di gabung 1:6)
(8 ) Kubah itu dinamakan-Nya "Langit". Malam lewat dan jadilah pagi. Itulah hari yang kedua.

Jadi langit itu berbentuk kubah dan diatas langit ada air. Demikian indah ciptaan Tuhan, awak pesawat ulang-alik harus diperingatkan untuk membawa pelampung bila telah sampai di atas langit. (untuk keselamatan). Mungkin baik juga bila diberikan pancing untuk para astronot supaya kalau lagi iseng bisa memancing ikan di atas langit.

:)
Selain itu turut pula menjelaskan orang jaman dulu bagaimana hujan bisa terjadi. Yaitu kalau kubah penahan air di langit dibuka, maka turunlah hujan (air di langit) :))
appamadena sampadetha

iyank4

Quote from: kevin_kin on 20 August 2010, 09:58:42 PM
_/\_

menurut saya: Karena bila ada, maka dunia ini tidaklah adil, sudah ditentukan dan harus 'menyerah' kepada yg namanya takdir.

bagaimana menurut anda?

Konsep takdir seperti apa yg dimaksud?
karena katanya takdir itu tak semudah pengeritan Takdir="Sesuatu yang sudah digariskan dan tak mungkin diubah"

Karena konsep tuhan itu adalah "Tuhan yang menciptakan" akhirnya kalo mau bukti ya liat aja apa sih yang diciptakan,
Ini analoginya sebetulnya sebab-akibat juga, kalo ada tempe pasti ada tukang tempe
kalo ada kursi pasti ada tukang kayu, nah kalo ada gunung pasti ada tukang gunung, kalo ada laut pasti ada tukang laut..

jadi kesimpulannya jika ada alam, pasti ada pengrajin alam yaitu tuhan.

hal ini berbeda jauh dengan konsep nibbana
_/\_