Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?

Started by kevin_kin, 20 August 2010, 09:58:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote
Yang sangat disayangkan, umat Maitreya tidak tahu jamannya sudah berlalu. Era Maitreya telah berakhir 77 tahun setelah inkarnasi Maitreya, Lu Zhong Yi mangkat tahun 1925, yaitu 2002. Sekarang ini sedang masuk pancaran hijau apel, yaitu kembali ke ajaran klasik.

Hijau Apel =)) =)) lucu tapi kurang kreatif, masih kalah sama Hijau Tosca

K.K.

Quote from: Indra on 04 October 2010, 06:13:41 PM
Quote
Yang sangat disayangkan, umat Maitreya tidak tahu jamannya sudah berlalu. Era Maitreya telah berakhir 77 tahun setelah inkarnasi Maitreya, Lu Zhong Yi mangkat tahun 1925, yaitu 2002. Sekarang ini sedang masuk pancaran hijau apel, yaitu kembali ke ajaran klasik.

Hijau Apel =)) =)) lucu tapi kurang kreatif, masih kalah sama Hijau Tosca
[FT]Ini bukan masalah kreatif-kreatifan, tapi mengenai urutan SEBENARNYA.[/FT]


[spoiler]Tadinya mau pakai "Antique Fuschia" (RGB: 145,92,131) karena nilai jualnya tinggi dan berkesan elegant. Tapi karena kurang umum, bisa jadi membingungkan. red.[/spoiler]


Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 04 October 2010, 06:23:02 PM
Quote from: Indra on 04 October 2010, 06:13:41 PM
Quote
Yang sangat disayangkan, umat Maitreya tidak tahu jamannya sudah berlalu. Era Maitreya telah berakhir 77 tahun setelah inkarnasi Maitreya, Lu Zhong Yi mangkat tahun 1925, yaitu 2002. Sekarang ini sedang masuk pancaran hijau apel, yaitu kembali ke ajaran klasik.

Hijau Apel =)) =)) lucu tapi kurang kreatif, masih kalah sama Hijau Tosca
[FT]Ini bukan masalah kreatif-kreatifan, tapi mengenai urutan SEBENARNYA.[/FT]


[spoiler]Tadinya mau pakai "Antique Fuschia" (RGB: 145,92,131) karena nilai jualnya tinggi dan berkesan elegant. Tapi karena kurang umum, bisa jadi membingungkan. red.[/spoiler]



request katalog warna dari RGB 0,0,0 hingga RGB 999,999,999. gak perlu buru2, sebulan deh

Forte

du duh.. kainyn ama mayvise "mesra" :))
ayo ayo.. may vaise2 :))

jimmykei

#499
gila x ada orang ngacau di sini
dan parahnya dah lama jadi member DC
SESAT! :o

Jerry

Quote from: jimmykei on 04 October 2010, 10:46:08 PM
gila x ada orang ngacau di sini
dan parahnya dah lama jadi member DC
SESAT! :o
=))

Ntar disambar petir Zeus gw ga tanggung yah bro =))
appamadena sampadetha

K.K.

#501
Quote from: jimmykei on 04 October 2010, 10:46:08 PM
gila x ada orang ngacau di sini
dan parahnya dah lama jadi member DC
SESAT! :o
Siapa tuh maksudnya? Forte atau Indra atau Jerry?



[spoiler] [at]  Indra
http://cloford.com/resources/colours/500col.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_colors[/spoiler]

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 05 October 2010, 09:54:02 AM
Quote from: jimmykei on 04 October 2010, 10:46:08 PM
gila x ada orang ngacau di sini
dan parahnya dah lama jadi member DC
SESAT! :o
Siapa tuh maksudnya? Forte atau Indra atau Jerry?



[spoiler] [at]  Indra
http://cloford.com/resources/colours/500col.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_colors[/spoiler]

imaginary sibling
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dhammadinna

Quote from: Forte on 04 October 2010, 07:36:18 PM
du duh.. kainyn ama mayvise "mesra" :))
ayo ayo.. may vaise2 :))

Tulung ya... ini topik serius. Kalo mau bercanda, silakan ke Kafe Jongkok.

The Ronald

hahaha..tp perbuatan yg di buat oleh imaginary sibling .. akan jadi tanggungan bersama
...

Forte

Quote from: Mayvise on 05 October 2010, 12:38:20 PM
Quote from: Forte on 04 October 2010, 07:36:18 PM
du duh.. kainyn ama mayvise "mesra" :))
ayo ayo.. may vaise2 :))

Tulung ya... ini topik serius. Kalo mau bercanda, silakan ke Kafe Jongkok.
siapa yang bercanda ?
anda bisa melihat ada kutip ?
:-/

K.K.

Quote from: The Ronald on 05 October 2010, 12:41:37 PM
hahaha..tp perbuatan yg di buat oleh imaginary sibling .. akan jadi tanggungan bersama

Saya pikir mengambil posisi apa pun dalam diskusi tidak masalah. Yang dibahas itu 'kan diskusinya, bukan orangnya. Coba kalau saya bikin clone dengan nama lain dan mengambil posisi pro-Tuhan, sama saja, bukan?

Walaupun ini satir, tapi bukan untuk anekdot semata, tapi untuk melatih berargumen dan peka terhadap fallacy. Dan yang terutama saya mau menunjukkan bahwa sebetulnya argumen Tuhan ada & tidak ada, tidak pernah akan ada habisnya didebat. Analoginya begini:

A: Tuhan ada, karena toh kalian juga tidak bisa buktikan Tuhan tidak ada.
B: Itu shifting the burden fallacy, suatu teori harus memberikan argumen sebelum dikatakan sebagai benar, bukan membebankan itu pada pihak lain.
A: Jadi Tuhan tidak ada?
B: Betul.
A: Apakah karena belum bisa dibuktikan bahwa Tuhan ada, lantas anda katakan Tuhan tidak ada? Bukankah itu namanya shifting the burden fallacy?
B: #$^! [at] #

Agar tidak memancing lebih banyak kericuhan, saya "binasakan" si "FT" itu. Kesimpulan pribadi dari saya: pandangan non-theistik dari Buddha adalah yang paling bermanfaat bagi pengembangan diri. Baik orang theist maupun atheist banyak yang memiliki kepandaian untuk menyeret kita pada bahasan yang tidak ada juntrungannya. Sebaiknya berhati-hati.

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 05 October 2010, 01:44:26 PM
Quote from: The Ronald on 05 October 2010, 12:41:37 PM
hahaha..tp perbuatan yg di buat oleh imaginary sibling .. akan jadi tanggungan bersama

Saya pikir mengambil posisi apa pun dalam diskusi tidak masalah. Yang dibahas itu 'kan diskusinya, bukan orangnya. Coba kalau saya bikin clone dengan nama lain dan mengambil posisi pro-Tuhan, sama saja, bukan?

Walaupun ini satir, tapi bukan untuk anekdot semata, tapi untuk melatih berargumen dan peka terhadap fallacy. Dan yang terutama saya mau menunjukkan bahwa sebetulnya argumen Tuhan ada & tidak ada, tidak pernah akan ada habisnya didebat. Analoginya begini:

A: Tuhan ada, karena toh kalian juga tidak bisa buktikan Tuhan tidak ada.
B: Itu shifting the burden fallacy, suatu teori harus memberikan argumen sebelum dikatakan sebagai benar, bukan membebankan itu pada pihak lain.
A: Jadi Tuhan tidak ada?
B: Betul.
A: Apakah karena belum bisa dibuktikan bahwa Tuhan ada, lantas anda katakan Tuhan tidak ada? Bukankah itu namanya shifting the burden fallacy?
B: #$^! [at] #

Agar tidak memancing lebih banyak kericuhan, saya "binasakan" si "FT" itu. Kesimpulan pribadi dari saya: pandangan non-theistik dari Buddha adalah yang paling bermanfaat bagi pengembangan diri. Baik orang theist maupun atheist banyak yang memiliki kepandaian untuk menyeret kita pada bahasan yang tidak ada juntrungannya. Sebaiknya berhati-hati.


Inti-nya bermanfaat bagi pengembangan diri. Karena ada pihak yang katanya berada di pihak TUHAN bahkan "menumpahkan darah" demi tegak-nya ke-TUHAN-an itu.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Nevada

Quote from: dilbert on 05 October 2010, 02:07:59 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 05 October 2010, 01:44:26 PM
...

Kesimpulan pribadi dari saya: pandangan non-theistik dari Buddha adalah yang paling bermanfaat bagi pengembangan diri. Baik orang theist maupun atheist banyak yang memiliki kepandaian untuk menyeret kita pada bahasan yang tidak ada juntrungannya. Sebaiknya berhati-hati.


Inti-nya bermanfaat bagi pengembangan diri. Karena ada pihak yang katanya berada di pihak TUHAN bahkan "menumpahkan darah" demi tegak-nya ke-TUHAN-an itu.

Ini yang perlu diperjelas... "Apa definisi dari bermanfaat bagi pengembangan diri tersebut?". Karena bagi seorang FT (Fundamentalist Theist), percaya pada Tuhan itulah yang paling bermanfaat bagi pengembangan diri.

K.K.

Quote from: dilbert on 05 October 2010, 02:07:59 PM
Inti-nya bermanfaat bagi pengembangan diri. Karena ada pihak yang katanya berada di pihak TUHAN bahkan "menumpahkan darah" demi tegak-nya ke-TUHAN-an itu.
Dengan adanya "Tuhan" itu, bukan berarti hanya ada jelek-jeleknya saja, ada juga yang bagus. Misalnya: "saya sabar karena Tuhan memerintahkan begitu" atau "saya tidak mencuri karena  Tuhan melarang saya".

Mengapa saya katakan masih kurang bermanfaat untuk pengembangan diri? Karena kita tetap melakukan sesuatu tanpa mengetahui alasannya. Alasannya hanyalah "disuruh Tuhan" entah baik atau buruk. Dengan mengesampingkan itu semua, maka kita perlu memahami alasan dari satu perbuatan dan bertanggungjawab untuk itu. Sikap memahami dan bertanggungjawab inilah yang menyebabkan orang berkembang.