Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?

Started by kevin_kin, 20 August 2010, 09:58:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

coecoed

Quote from: Hendra Susanto on 02 October 2010, 03:03:10 AM
dulu saya penggemar tuhan, tetapi setelah merenungkan lebih lanjut (renungan ini terjadi sebelum saya kenal dgn buddhisme) ternyata apa yang digembar-gemborkan sbg kebenaran tuhan itu tidaklah benar... tuhan adalah ciptaan manusia, ini digembar-gemborkan oleh org2 jaman dulu agar manusia takut berbuat dosa, takut dihukum tuhan padahal yg paling benar adalah hukum sebab akibat. kita manusia bertanggung jawab pada perbuatan kita sendiri tidak ada org/sosok/mahluk super yang menanggung perbuatan kita atau menghukum kita.

berarti anda tidak tahu (belum tahu).
salah satu sifat kedagingan adalah kepentingan diri, seperti hampir secara umum sekarang terjadi pada manusia.
for GOD is love, bongkar kasih murni dari dalam hatimu
penghalangnya adalah terfokus/terpusat pada diri sendiri
sehingga anda tidak dapat merasakannya
hukum duniawi adalah hukum sebab akibat,
seperti kurang makan menjadi lapar
tetapi Kemutlakan tidak ada sebab tidak ada akibat
semua sama (memiliki), seperti Nibanna, seperti keBuddhaan
semua memiliki sumber (pengetahuan/kebijaksanaan) keBuddhaan
dan kehidupan keBuddhaan
yang tidak atau bukan dipengaruhi sebab akibat
sebab
Yak 1:17  Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.


sahabat tulusmu
coeda, the believer

INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

K.K.

Quote from: coecoed on 02 October 2010, 09:28:10 AM
berarti anda tidak tahu (belum tahu).
salah satu sifat kedagingan adalah kepentingan diri, seperti hampir secara umum sekarang terjadi pada manusia.
for GOD is love, bongkar kasih murni dari dalam hatimu
penghalangnya adalah terfokus/terpusat pada diri sendiri
sehingga anda tidak dapat merasakannya
hukum duniawi adalah hukum sebab akibat,
seperti kurang makan menjadi lapar
tetapi Kemutlakan tidak ada sebab tidak ada akibat
semua sama (memiliki), seperti Nibanna, seperti keBuddhaan
semua memiliki sumber (pengetahuan/kebijaksanaan) keBuddhaan
dan kehidupan keBuddhaan
yang tidak atau bukan dipengaruhi sebab akibat
sebab
Yak 1:17  Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.


sahabat tulusmu
coeda, the believer


Ev. Coecoed, mau nanya donk. Kalo menurut anda sendiri, dinosaurus umurnya 65 Juta tahun atau 6000 tahun?

ryu

bro cucut, apakah tuhan benar bercerita begini?
Yehezkiel 23:21 ENGKAU MENGINGINKAN KEMESUMAN MASA MUDAMU, WAKTU ORANG MESIR
MEMEGANG-MEGANG DADAMU DAN MENJAMAH-JAMAH SUSU KEGADISANMU."
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr.Jhonz

#453
Quote from: Kainyn_Kutho on 02 October 2010, 09:01:56 AM
Quote from: jimmykei on 01 October 2010, 09:23:53 PM
betapa psikopatnya Tuhan karena menciptakan makhluk-makhluk untuk saling memangsa,
betapa bodohnya ia menciptakan saya yang menghinanya dan tidak percaya kepadanya,
betapa bodohnya ia menciptakan teman-temansaya disini yang sama juga tidak percayanya kepadanya,
betapa gilanya ia..., ??? ??? ??? ??? ???
[FT]Tuhan tidak menciptakan makhluk saling bunuh dan memangsa, tapi karena dosa, maka jadi seperti itu.
Anda dan teman-teman yang tidak percaya ini memang diberikan kehendak bebas dan diberikan kesempatan untuk berubah, sehingga menjadi tugas kami untuk memberitahukan kebenaran tentang Tuhan.
Ia juga tidak gila, hanya saja tidak terjangkau pikiran anda.[/FT]
Tanya lg bapa,
Apa tuhan maha baik?
Apa tuhan bisa murka?
Dan apakah dapat memberikan pertolongan secara langsung kepada umatnya?
Btw,apa tujuan tuhan menciptkan manusia, neraka dan surga?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

K.K.

#454
Quote from: Mr.Jhonz on 02 October 2010, 10:37:28 AM
Tanya lg bapa,
Apa tuhan maha baik?
Apa tuhan bisa murka?
Dan apakah dapat memberikan pertolongan secara langsung kepada umatnya?
[FT]Tentu saja, Nak! Bukti nyatanya bisa dilihat dengan anda bisa hirup udara setiap saat, mentari terbit untuk menghangatkan, dan hujan turun untuk menyejukkan. Semuanya gratis diberikan Tuhan.
Tuhan bisa murka, namun tetap menyayangi manusia. Hal ini seperti kalau anak anda sangat nakal, maka anda menghukumnya, namun sesungguhnya anda tidak membencinya, bukan?
Pertolongan diberikan langsung, namun dengan cara yang tidak dimengerti, dan bagi orang tak percaya hanya kelihatan seperti kejadian acak saja.
Surga dan neraka itu adalah seperti hadiah dan konsekwensi. Anak baik dapat hadiah, anak nakal kena hukuman. Itu saja kok, tidak ada maksud lain.
[/FT]



Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 02 October 2010, 11:06:11 AM
Quote from: Mr.Jhonz on 02 October 2010, 10:37:28 AM
Tanya lg bapa,
Apa tuhan maha baik?
Apa tuhan bisa murka?
Dan apakah dapat memberikan pertolongan secara langsung kepada umatnya?
[FT]Tentu saja, Nak! Bukti nyatanya bisa dilihat dengan anda bisa hirup udara setiap saat, mentari terbit untuk menghangatkan, dan hujan turun untuk menyejukkan. Semuanya gratis diberikan Tuhan.


benarkah gratis? apakah tuhan tidak menuntut imbalan apapun untuk segala "anugerah" itu, gratis "tanpa syarat"kah?

Quote
Tuhan bisa murka, namun tetap menyayangi manusia. Hal ini seperti kalau anak anda sangat nakal, maka anda menghukumnya, namun sesungguhnya anda tidak membencinya, bukan?
tapi jika anak saya nakal, saya tidak membabi buta melakukan pembunuhan sampai anak tetangga yg tidak nakal juga ikut mati.

Quote
Pertolongan diberikan langsung, namun dengan cara yang tidak dimengerti, dan bagi orang tak percaya hanya kelihatan seperti kejadian acak saja.
demikian pula dengan pertolongan yang diberikan seekor kambing.

Quote
Surga dan neraka itu adalah seperti hadiah dan konsekwensi. Anak baik dapat hadiah, anak nakal kena hukuman. Itu saja kok, tidak ada maksud lain.
[/FT]
namun fakta mengatakan bahwa anak baik juga kena hukuman, dan anak nakal malah dapat hadiah



K.K.

Quote from: Indra on 02 October 2010, 11:17:39 AM
benarkah gratis? apakah tuhan tidak menuntut imbalan apapun untuk segala "anugerah" itu, gratis "tanpa syarat"kah?
[FT]Gratis kok. Memangnya anda bayar sesuatu supaya bisa nafas? Atau ada biaya yang dibayar supaya turun hujan?[/FT]


Quotetapi jika anak saya nakal, saya tidak membabi buta melakukan pembunuhan sampai anak tetangga yg tidak nakal juga ikut mati.
[FT]Mungkin saja anak tetangga itu nakal tapi anda tidak tahu. Kalau Tuhan, tidak mungkin meleset.[/FT]


Quotedemikian pula dengan pertolongan yang diberikan seekor kambing.
[FT]Betul, bisa juga diberikan lewat seekor kambing. Karena anda kurang peka, maka anda pikir kambing yang menolong, padahal sebetulnya Tuhan.[/FT]


Quotenamun fakta mengatakan bahwa anak baik juga kena hukuman, dan anak nakal malah dapat hadiah
[FT]Nakal menurut kita itu berbeda dengan nakal menurut Tuhan. Sama seperti remaja yang masih tidak tahu apa-apa berpikir merokok itu "cool", lambang pergaulan, tapi tidak begitu menurut orang yang telah dewasa.[/FT]

fabian c

Quote from: Indra on 02 October 2010, 11:17:39 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 02 October 2010, 11:06:11 AM
Quote from: Mr.Jhonz on 02 October 2010, 10:37:28 AM
Tanya lg bapa,
Apa tuhan maha baik?
Apa tuhan bisa murka?
Dan apakah dapat memberikan pertolongan secara langsung kepada umatnya?
[FT]Tentu saja, Nak! Bukti nyatanya bisa dilihat dengan anda bisa hirup udara setiap saat, mentari terbit untuk menghangatkan, dan hujan turun untuk menyejukkan. Semuanya gratis diberikan Tuhan.


benarkah gratis? apakah tuhan tidak menuntut imbalan apapun untuk segala "anugerah" itu, gratis "tanpa syarat"kah?

Wah maaf kayaknya nggak gratis deh bro... untuk imbalannya Tuhan meminta kita memberikan kurban, sajen, atau memuji-muji dan mengumpak-ngumpak dia...

Bila tidak....? Kita bakal jadi sate panggang sesudah mati....   ;D



Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 02 October 2010, 11:26:01 AM
Quote from: Indra on 02 October 2010, 11:17:39 AM
benarkah gratis? apakah tuhan tidak menuntut imbalan apapun untuk segala "anugerah" itu, gratis "tanpa syarat"kah?
[FT]Gratis kok. Memangnya anda bayar sesuatu supaya bisa nafas? Atau ada biaya yang dibayar supaya turun hujan?[/FT]

walaupun terlihat seperti gratis, tapi kenyataannya tidak. pada akhir periode, tuhan akan melakukan auditing terhadap pembukuannya, dan bagi yg tidak membayar, akan dijebloskan ke dalam api unggun.


Quote
Quotetapi jika anak saya nakal, saya tidak membabi buta melakukan pembunuhan sampai anak tetangga yg tidak nakal juga ikut mati.
[FT]Mungkin saja anak tetangga itu nakal tapi anda tidak tahu. Kalau Tuhan, tidak mungkin meleset.[/FT]
banyak celah dalam hal ini, saya mengusulkan menggunakan jurus "rencana tuhan"

Quote
Quotedemikian pula dengan pertolongan yang diberikan seekor kambing.
[FT]Betul, bisa juga diberikan lewat seekor kambing. Karena anda kurang peka, maka anda pikir kambing yang menolong, padahal sebetulnya Tuhan.[/FT]

tapi kalau begitu, apa yg diberikan tuhan juga bisa diberikan oleh kambing, terlepas dari siapa dalang di belakangnya. jadi untuk apa tuhan?

Quote
Quotenamun fakta mengatakan bahwa anak baik juga kena hukuman, dan anak nakal malah dapat hadiah
[FT]Nakal menurut kita itu berbeda dengan nakal menurut Tuhan. Sama seperti remaja yang masih tidak tahu apa-apa berpikir merokok itu "cool", lambang pergaulan, tapi tidak begitu menurut orang yang telah dewasa.[/FT]

bagaimanakah nakal menurut tuhan? apakah nakalnya kita = baiknya tuhan, dan baiknya kita=nakalnya tuhan?

Hendra Susanto

Quote from: coecoed on 02 October 2010, 09:28:10 AM
Quote from: Hendra Susanto on 02 October 2010, 03:03:10 AM
dulu saya penggemar tuhan, tetapi setelah merenungkan lebih lanjut (renungan ini terjadi sebelum saya kenal dgn buddhisme) ternyata apa yang digembar-gemborkan sbg kebenaran tuhan itu tidaklah benar... tuhan adalah ciptaan manusia, ini digembar-gemborkan oleh org2 jaman dulu agar manusia takut berbuat dosa, takut dihukum tuhan padahal yg paling benar adalah hukum sebab akibat. kita manusia bertanggung jawab pada perbuatan kita sendiri tidak ada org/sosok/mahluk super yang menanggung perbuatan kita atau menghukum kita.

berarti anda tidak tahu (belum tahu).
salah satu sifat kedagingan adalah kepentingan diri, seperti hampir secara umum sekarang terjadi pada manusia.
for GOD is love, bongkar kasih murni dari dalam hatimu
penghalangnya adalah terfokus/terpusat pada diri sendiri
sehingga anda tidak dapat merasakannya
hukum duniawi adalah hukum sebab akibat,
seperti kurang makan menjadi lapar
tetapi Kemutlakan tidak ada sebab tidak ada akibat
semua sama (memiliki), seperti Nibanna, seperti keBuddhaan
semua memiliki sumber (pengetahuan/kebijaksanaan) keBuddhaan
dan kehidupan keBuddhaan
yang tidak atau bukan dipengaruhi sebab akibat
sebab
Yak 1:17  Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.


sahabat tulusmu
coeda, the believer



disini saya tidak berminat untuk membahas ajaran anda lebih jauh, dalam buddhisme yg mutlak adalah ketidakmutlakan tersebut... segala sesuatu tunduk pada perubahan tidak ada yang kekal di dunia ini.

Nevada

#460
Quote from: Kainyn_Kutho
[FT]Tentu saja, Nak! Bukti nyatanya bisa dilihat dengan anda bisa hirup udara setiap saat, mentari terbit untuk menghangatkan, dan hujan turun untuk menyejukkan. Semuanya gratis diberikan Tuhan.[/FT]

Semua itu bukan bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa Tuhan ada. Lagipula, mentari yang terbit tidak selalu untuk menghangatkan; di beberapa tempat malah untuk membuat kekeringan. Hujan turun tidak selalu untuk menyejukkan; di beberapa tempat malah untuk membuat kebanjiran.


Quote from: Kainyn_Kutho[FT]Tuhan bisa murka, namun tetap menyayangi manusia. Hal ini seperti kalau anak anda sangat nakal, maka anda menghukumnya, namun sesungguhnya anda tidak membencinya, bukan? [/FT]

Jika saya punya anak yang nakal, yang akan saya lakukan adalah mendatanginya secara langsung dan berbicara empat mata dengannya. Jika saya harus menghukumnya, saya pun akan berbicara kepadanya terlebih dahulu. Menurut saya, tidak dewasa bila ada seorang "bapak" yang langsung menghukum anak, bahkan tanpa berbicara empat mata terlebih dahulu dengannya. Dan lebih konyol lagi jika menghukum anak yang berbuat nakal karena memakan umpan yang dibuat olehnya sendiri.


Quote from: Kainyn_Kutho[FT]Pertolongan diberikan langsung, namun dengan cara yang tidak dimengerti, dan bagi orang tak percaya hanya kelihatan seperti kejadian acak saja.[/FT]

Ada orang yang terkena musibah, hidupnya dari awal sampai akhir penuh dengan musibah dan penderitaan. Jika pertolongan dikatakan turut hadir dalam hidupnya, maka pertolongan itu layak untuk masuk dalam nominasi pertolongan terburuk yang pernah ada di dunia ini.


Quote from: Kainyn_Kutho[FT]Surga dan neraka itu adalah seperti hadiah dan konsekwensi. Anak baik dapat hadiah, anak nakal kena hukuman. Itu saja kok, tidak ada maksud lain.
[/FT]

Menyambung hal soal "pertolongan"... Apakah ini berarti anak baik menuju surga karena berkat pertolongan? Ataukah anak nakal menuju neraka karena tidak mendapat pertolongan?

K.K.

Quote from: Indra on 02 October 2010, 12:21:40 PM
walaupun terlihat seperti gratis, tapi kenyataannya tidak. pada akhir periode, tuhan akan melakukan auditing terhadap pembukuannya, dan bagi yg tidak membayar, akan dijebloskan ke dalam api unggun.
[FT]Tidak demikian. Analoginya seperti orangtua yang memberikan semua kebutuhan anak-anak, begitu dewasa, anak mau jadi baik atau jahat, semua pilihan dan konsekwensinya masing-masing. Jika jahat yang masuk penjara, namun bukan karena ia tidak membayar jasa orang tuanya, bukan?[/FT]


Quotebanyak celah dalam hal ini, saya mengusulkan menggunakan jurus "rencana tuhan"
[FT]Penggunaan "rencana Tuhan" mudah dibalikkan dengan bertanya, "kok dia yang rencana, loe udah tau?" Saya tidak akan terjebak.[/FT]


Quotetapi kalau begitu, apa yg diberikan tuhan juga bisa diberikan oleh kambing, terlepas dari siapa dalang di belakangnya. jadi untuk apa tuhan?
[FT]Supaya anda tidak menyembah kambing, tentunya. Kalau kita tidak kenal Tuhan, maka seperti orang-orang yang tersesat menyembah-nyembah matahari, batu, dan mungkin juga kambing.[/FT]


Quotebagaimanakah nakal menurut tuhan? apakah nakalnya kita = baiknya tuhan, dan baiknya kita=nakalnya tuhan?
[FT]Secara umum, nakal dan baik sama seperti yang diketahui manusia. Tapi Tuhan mengetahui yang jauh lebih detail, yang dapat melihat lubuk hatimu yang paling dalam. Jadi ada kalanya manusia melihat si A tidak nakal, padahal jauh di lubuk hatinya, dia nakal. Dan tentu hanya Tuhan yang tahu.[/FT]


K.K.

Quote from: upasaka on 02 October 2010, 12:29:05 PM
Semua itu bukan bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa Tuhan ada. Lagipula, mentari yang terbit tidak selalu untuk menghangatkan; di beberapa tempat malah untuk membuat kekeringan. Hujan turun tidak selalu untuk menyejukkan; di beberapa tempat malah untuk membuat kebanjiran.
[FT]Semua bencana adalah akibat dari manusia yang tidak bersahabat dengan alam. Tuhan sudah sering kasih peringatan, tapi manusia keras kepala dan tutup mata terus merusak alam.[/FT]


QuoteJika saya punya anak yang nakal, yang akan saya lakukan adalah mendatanginya secara langsung dan berbicara empat mata dengannya. Jika saya harus menghukumnya, saya pun akan berbicara kepadanya terlebih dahulu. Menurut saya, tidak dewasa bila ada seorang "bapak" yang langsung menghukum anak, bahkan tanpa berbicara empat mata terlebih dahulu dengannya. Dan lebih konyol lagi jika menghukum anak yang berbuat nakal karena memakan umpan yang dibuat olehnya sendiri.
[FT]Bapak tidak harus datang untuk menasihati. Bisa juga lewat kakak atau teman-teman. Tuhan tidak pernah membuat umpan, hanya memberikan petunjuk. Misalnya anda nyetir mobil lalu ada petunjuk "AWAS DI KIRI JURANG!" dan sengaja berbelok ke kiri, apakah yang memasang petunjuk berarti memasang umpan?[/FT]


QuoteAda orang yang terkena musibah, hidupnya dari awal sampai akhir penuh dengan musibah dan penderitaan. Jika pertolongan dikatakan turut hadir dalam hidupnya, maka pertolongan itu layak untuk masuk dalam nominasi pertolongan terburuk yang pernah ada di dunia ini.
[FT]Jika hidup seseorang menderita, itu bisa disebabkan karena karma lampaunya. Mengenal Tuhan juga jodoh-jodohan. Kalau hidup dalam ketidakpercayaan seperti kalian, yah berkali-kali lahir pun tetap saja jauh dari Tuhan. Maka secepatnyalah bertobat![/FT]


QuoteMenyambung hal soal "pertolongan"... Apakah ini berarti anak baik menuju surga karena berkat pertolongan? Ataukah anak nakal menuju neraka karena tidak mendapat pertolongan?
[FT]Pertolongan ini jangan diartikan dijemput dengan kereta kuda ke surga. Semua hanyalah petunjuk. Jadi sebenarnya semua orang telah mendapat pertolongan. Yang tidak mengikuti petunjuk yah tersesat tentu saja.[/FT]


Mr.Jhonz

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 08:57:06 AM
Quote from: Mr.Jhonz on 30 September 2010, 07:03:03 PM
daritadi bapak memaparkan tentang tuhan,yg ingin sy tanyakan;
Darimana bapak mengetahui tuhan itu ada?(beliau pernah ngobrol dengan bapak?)
Bisa bapak memberikan sumber tentang tuhan yg bapak kemukakan?
;D
[FT]Saya mengetahui Tuhan itu ada dari petir. Petir itu ada, pasti ada yang menciptakan. Manusia tidak bisa menciptakannya, maka tentu saja itu dari Zeus. Sudah tentulah saya pernah bertemu dan berbicara. Saat saya membutuhkan bantuan, kala batin bergumul, saya selalu meminta jawaban darinya.
Sumbernya: hati nurani. Kalau anda meninggalkan kefanatikan tentang tidak adanya Tuhan, otomatis akan langsung merasakan dan melihatnya.[/FT]
zeus menciptakan petir??
Bukannya petir itu gejala alam yg timbul ketika musim hujan,apa ada petir pada saat terik matahari menyinari? Apa petir hanya bisa diciptakan zeus pada musim hujan saja??
QuotePetir terjadi karena ada perbedaan
potensial antara awan dan bumi atau
dengan awan lainnya. Proses
terjadinya muatan pada awan karena
dia bergerak terus menerus secara
teratur, dan selama pergerakannya dia
akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negatif akan
berkumpul pada salah satu sisi (atas
atau bawah), sedangkan muatan
positif berkumpul pada sisi sebaliknya.
Jika perbedaan potensial antara awan
dan bumi cukup besar, maka akan
terjadi pembuangan muatan negatif
(elektron) dari awan ke bumi atau
sebaliknya untuk mencapai
kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang
dilalui elektron adalah udara. Pada
saat elektron mampu menembus
ambang batas isolasi udara inilah
terjadi ledakan suara. Petir lebih sering
terjadi pada musim hujan, karena pada
keadaan tersebut udara mengandung
kadar air yang lebih tinggi sehingga
daya isolasinya turun dan arus lebih
mudah mengalir. Karena ada awan
bermuatan negatif dan awan
bermuatan positif, maka petir juga
bisa terjadi antar awan yang berbeda
muatan.
Coba suruh tuhan seacrh di wikipedia,

Apa definisi hari nurani menurut bapa?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Nevada

Quote from: Kainyn_Kutho[FT]Semua bencana adalah akibat dari manusia yang tidak bersahabat dengan alam. Tuhan sudah sering kasih peringatan, tapi manusia keras kepala dan tutup mata terus merusak alam.[/FT]

Benua Afrika yang kekeringan bukan disebabkan oleh manusia yang tidak bersahabat dengan alam; namun alam yang tidak bersahabat dengan manusia. Demikian pula bila ada banjir karena sungai yang meluap.


Quote from: Kainyn_Kutho[FT]Bapak tidak harus datang untuk menasihati. Bisa juga lewat kakak atau teman-teman. Tuhan tidak pernah membuat umpan, hanya memberikan petunjuk. Misalnya anda nyetir mobil lalu ada petunjuk "AWAS DI KIRI JURANG!" dan sengaja berbelok ke kiri, apakah yang memasang petunjuk berarti memasang umpan?[/FT]

Tapi jika bapak tidak pernah datang, pasti ada sesuatu yang patut dicurigai... Bukankah Tuhan sering mencobai manusia? Sebab Tuhan ingin mengetahui apakah manusia tetap setia atau berpaling dari-Nya? Misalnya Anda nyetir mobil lalu ada petunjuk "JANGAN MAKAN APEL" namun di depan lagi ada reklame "BELOK KIRI ADA APEL BUATAN TUHAN GRATIS", dan sengaja berbelok ke kiri sehingga akhirnya Tuhan pun datang menghukum. Tuhan suka menghukum manusia yang gagal dalam pencobaan-Nya?


Quote from: Kainyn_Kutho[FT]Jika hidup seseorang menderita, itu bisa disebabkan karena karma lampaunya. Mengenal Tuhan juga jodoh-jodohan. Kalau hidup dalam ketidakpercayaan seperti kalian, yah berkali-kali lahir pun tetap saja jauh dari Tuhan. Maka secepatnyalah bertobat![/FT]

Oh, jadi Tuhan membuat siklus tumimbal-lahir? Jadi dimana letak pertolongan-Nya pada kasus tersebut?


Quote from: Kainyn_Kutho[FT]Pertolongan ini jangan diartikan dijemput dengan kereta kuda ke surga. Semua hanyalah petunjuk. Jadi sebenarnya semua orang telah mendapat pertolongan. Yang tidak mengikuti petunjuk yah tersesat tentu saja.[/FT]

Jadi pertolongan hanya mencakup aspek "petunjuk" saja?