Setelah mengetahui gagasan "Aku" adalah destruktif, apa yang harus dilakukan?

Started by Utphala Dhamma, 12 August 2010, 04:57:41 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

siswahardy

Quote from: Indra on 30 September 2012, 01:30:33 PM
benar, saya memang kesulitan, jadi mohon dijelaskan sejelas2nya. saya ulangi pertanyaannya "Apakah ada Arahat yg bukan bhikkhu?"
Raja Suddhodana seorang Arahat, tapi parinibbana 7 hari setelah pencapaiannya karena tidak menjadi bhikkhu
dan juga ada perumah-tangga2 lainnya yg saya tidak ingat satu-persatu

intinya tidak ada Arahat yg dpt tetap menjalani hidup sbg perumahtangga (yg bukan bhikkhu) dlm waktu lebih dari 7 hari (seingat saya)

siswahardy

Quote from: Indra on 30 September 2012, 01:33:43 PM
Dan di sini anda juga telah keliru membaca pikiran Bro Lloyd, karena yg ia maksudkan adalah

jelas yg dimaksudkan adalah mulai dari Pemasuk Arus aka Sotapanna, bukan seperti hasil pembacaan pikiran yg anda lakukan bahwa yg dimaksudkan adalah Arahat.

maklum cuma asumsi seorang manusia biasa, bukan cenayang

Alucard Lloyd

Quote from: Indra on 30 September 2012, 01:33:43 PM
Dan di sini anda juga telah keliru membaca pikiran Bro Lloyd, karena yg ia maksudkan adalah

jelas yg dimaksudkan adalah mulai dari Pemasuk Arus aka Sotapanna, bukan seperti hasil pembacaan pikiran yg anda lakukan bahwa yg dimaksudkan adalah Arahat.

Sebab bagi saya sekarang ini belum pernah ketmu dengan para pemasuk arus yang masih umat awam yang ada hanya cerita nya saja. Mungkin dewa Indra bisa kasih referensi para pemasuk arus yang masih umat awam yang ada sekarang?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: siswahardy on 30 September 2012, 01:43:08 PM
Raja Suddhodana seorang Arahat, tapi parinibbana 7 hari setelah pencapaiannya karena tidak menjadi bhikkhu
dan juga ada perumah-tangga2 lainnya yg saya tidak ingat satu-persatu

intinya tidak ada Arahat yg dpt tetap menjalani hidup sbg perumahtangga (yg bukan bhikkhu) dlm waktu lebih dari 7 hari (seingat saya)

Bahiya juga mati setelah mencapai Arahat, tapi matinya itu karena diseruduk Sapi. dan Suddhodana juga sudah sangat tua ketika mati. tapi anda belum menjawab apakah Kerahatan yg menyebabkan kematian seorang non-bhikkhu yg mencapainya?

Indra

Quote from: Alucard Lloyd on 30 September 2012, 01:46:20 PM
Sebab bagi saya sekarang ini belum pernah ketmu dengan para pemasuk arus yang masih umat awam yang ada hanya cerita nya saja. Mungkin dewa Indra bisa kasih referensi para pemasuk arus yang masih umat awam yang ada sekarang?

Apakah anda pernah bertemu dengan pemasuk-arus yg bukan-awam sekarang ini? saya pribadi belum pernah bertemu dengan pemasuk arus jenis mana pun juga, baik awam maupun bhikkhu.

Alucard Lloyd

Quote from: Indra on 30 September 2012, 01:48:41 PM
Apakah anda pernah bertemu dengan pemasuk-arus yg bukan-awam sekarang ini? saya pribadi belum pernah bertemu dengan pemasuk arus jenis mana pun juga, baik awam maupun bhikkhu.

Bila begitu kita sama,...
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

siswahardy

Quote from: Indra on 30 September 2012, 01:47:59 PM
Bahiya juga mati setelah mencapai Arahat, tapi matinya itu karena diseruduk Sapi. dan Suddhodana juga sudah sangat tua ketika mati. tapi anda belum menjawab apakah Kerahatan yg menyebabkan kematian seorang non-bhikkhu yg mencapainya?

seingat saya Romo Surya Widya mengatakan batas 7 hari bagi Arahat perumah-tangga
tapi ini narasumber jadul, mana tahu anda punya referensi yg up to date

Indra

Quote from: Alucard Lloyd on 30 September 2012, 01:54:09 PM
Bila begitu kita sama,...

kalau sama, maka tidak tepat jika menyimpulkan bahwa tidak ada ariya yg tidak menjadi samana, atau seorang ariya pasti adalah samana. bahkan akan lebih tepat jika menyimpulkan bahwa tidak ada ariya yg awam juga tidak ada ariya yg jadi bhikkhu. berdasarkan data "tidak pernah ditemukan oleh saya atau anda dalam kehidupan ini"

Indra

Quote from: siswahardy on 30 September 2012, 01:56:31 PM
seingat saya Romo Surya Widya mengatakan batas 7 hari bagi Arahat perumah-tangga
tapi ini narasumber jadul, mana tahu anda punya referensi yg up to date

itu sama sekali bukan narasumber, karena sumber referensi di sini sejak dulu yg berlaku adalah Tipitaka (untuk Theravada) dan Tripitaka (untuk Mahayana). novel2 fiksi tidak dijadikan sumber rujukan di sini.

siswahardy

Quote from: Indra on 30 September 2012, 01:59:21 PM
itu sama sekali bukan narasumber, karena sumber referensi di sini sejak dulu yg berlaku adalah Tipitaka (untuk Theravada) dan Tripitaka (untuk Mahayana). novel2 fiksi tidak dijadikan sumber rujukan di sini.

soal novel fiksi, apakah harus se-skeptis itu?
kalau dari Tipitaka/Tripitaka sayang saya belum ada refrensinya

Indra

Quote from: siswahardy on 30 September 2012, 02:03:11 PM
soal novel fiksi, apakah harus se-skeptis itu?
kalau dari Tipitaka/Tripitaka sayang saya belum ada refrensinya

saya memang membatasi diri dengan hanya merujuk pada hasil konsili Sangha, karena terbukti ada kasus2 penyesatan dalam karya2 fiksi.

Alucard Lloyd

Quote from: Indra on 30 September 2012, 01:58:07 PM
kalau sama, maka tidak tepat jika menyimpulkan bahwa tidak ada ariya yg tidak menjadi samana, atau seorang ariya pasti adalah samana. bahkan akan lebih tepat jika menyimpulkan bahwa tidak ada ariya yg awam juga tidak ada ariya yg jadi bhikkhu. berdasarkan data "tidak pernah ditemukan oleh saya atau anda dalam kehidupan ini"

Saya tidak menyimpulkan secara benar mungkin,...
Tetapi saya juga tidak percaya begitu saja,... Karena harus ehipasiko.
Ini hanya pendapat saya pribadi bila saya ingin menembus teori tiada diri dan mempraktekkannya maka saya setidaknya harus menjalankan kehidupan samana, atau menjalankan kehidupan suci. Karena sungguh sulit melakukan praktek ini bila kita masih harus terikat dengan keluarga, kerjaan, dan teman. Maka dari itu saya berpendapat seseorang yang menjadi pemasuk arus maka dia akan menjalankan kehidupan seorang samana atau pun kehidupan suci.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: Alucard Lloyd on 30 September 2012, 02:11:09 PM
Saya tidak menyimpulkan secara benar mungkin,...
Tetapi saya juga tidak percaya begitu saja,... Karena harus ehipasiko.
Ini hanya pendapat saya pribadi bila saya ingin menembus teori tiada diri dan mempraktekkannya maka saya setidaknya harus menjalankan kehidupan samana, atau menjalankan kehidupan suci. Karena sungguh sulit melakukan praktek ini bila kita masih harus terikat dengan keluarga, kerjaan, dan teman. Maka dari itu saya berpendapat seseorang yang menjadi pemasuk arus maka dia akan menjalankan kehidupan seorang samana atau pun kehidupan suci.

tapi jika memperhitungkan orang2 di masa lalu ternyata ada orang2 yg mampu menembus "tanpa-aku" sambil masih menjalani kehidupan rumah tangga.

Alucard Lloyd

Quote from: Indra on 30 September 2012, 02:13:22 PM
tapi jika memperhitungkan orang2 di masa lalu ternyata ada orang2 yg mampu menembus "tanpa-aku" sambil masih menjalani kehidupan rumah tangga.

Saya dapat bilang perbedaan zaman,...
Kehidupan orang masa lalu dengan kehidupan masa sekarang sungguh berbeda.
Kehidupan masa lalu dapat dibilang sangat sederhana. Tidak serumit sekarang,...
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: Alucard Lloyd on 30 September 2012, 02:20:26 PM
Saya dapat bilang perbedaan zaman,...
Kehidupan orang masa lalu dengan kehidupan masa sekarang sungguh berbeda.
Kehidupan masa lalu dapat dibilang sangat sederhana. Tidak serumit sekarang,...

bagaimana dengan di masa depan nanti? konon menurut sutta akan muncul Buddha Metteya, apakah kehidupan di masa depan jadi tidak rumit lagi?