News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Rekayasa atau Kisah Nyata?

Started by Peacemind, 30 July 2010, 09:08:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Peacemind

Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?

pannadevi

namaste Rev. yg sy hormati,
mohon di share kesamaan cerita diatas, krn bagi yang belum mengetahui kisah nya akan bermanfaat sekali dengan membaca kisah ini.

mettacittena,

Indra

dalam buku THE GREAT CHRONICLE OF BUDDHAS, karya Mingun Sayadaw, yg menceritakan kisah 25 Buddha, bahkan ke-25 Buddha itu mempunyai riwayat yg mirip, so....?

menurut saya, seandainya kemiripan ini benar, juga tidak aneh, karena faktor kemiripan parami dan aditthana, spt halnya para Buddha itu.

andry

hmm... komentar akhh...

apakah bisa di telusuri, si  pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya" ?
Samma Vayama

No Pain No Gain

Quote from: Peacemind on 30 July 2010, 09:08:54 PM
Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?

kok bisa rekayasa Bikkhu jaman dulu? tergolong musavada dong kalo gt?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

pannadevi

#5
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...

apakah bisa di telusuri, si  pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya?

bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? saya yakin andapun udah tahu bahwa beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).

mettacittena,

Indra

Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:06:48 PM
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...

apakah bisa di telusuri, si  pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya" ?

bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? padahal beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa beliau lah yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).

mettacittena,

Nagasena adalah lawan bicara Raja Milinda dalam Milinda Panha

andry

Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:06:48 PM
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...

apakah bisa di telusuri, si  pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya?

bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? saya yakin andapun udah tahu bahwa beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).

mettacittena,
akakaka.... saya ini bukanlah umat buddha...
makanya saya gak tau...
ekekeke
Samma Vayama

pannadevi

#8
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.

mettacittena,

pannadevi

Quote from: andry on 30 July 2010, 11:19:51 PM
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:06:48 PM
Quote from: andry on 30 July 2010, 11:00:41 PM
hmm... komentar akhh...

apakah bisa di telusuri, si  pembuat cerita?
jika hanya kedapatan, "oleh bikkhu jaman dulu" << maka mungkin saja,
tp , apakah ke 3 bikkhu tsb, memang benarr2 ada "wujud manusia nya?

bro Andry yg baik,
saya agak terkejut membaca ini (tanda bold hijau), berarti anda tidak percaya Ven.Buddhaghosa adalah manusia? saya yakin andapun udah tahu bahwa beliau lah penulis semua atthakatha, Ven.Mogghaliputtatissa yg memimpin Third Buddhist Council, kalau Nagasena saya ga tahu (sejujurnya).

mettacittena,
akakaka.... saya ini bukanlah umat buddha...
makanya saya gak tau...
ekekeke

ohhh....kirain Buddhist .... iya deh klo gtu....

aa *mode on* San tono... san tono... san tono....(aliran ryuyana, santonoyana) aa *mode off*

sorry...sebelum aa muncul pamit duluan deh...

HokBen

Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.

mettacittena,

CMIIW, Raja Milinda itu bukannya King Menander ? Tercatat di sejarah kan?

_/\_

Indra

Quote from: HokBen on 30 July 2010, 11:31:03 PM
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.

mettacittena,

CMIIW, Raja Milinda itu bukannya King Menander ? Tercatat di sejarah kan?

_/\_

dari Wiki,
Menander I Soter "The Saviour" (known as Milinda in Indian sources) was one of the rulers of the Indo-Greek Kingdom in present-day Pakistan from either 165 or 155 BC to 130 BC (the first date Osmund Bopearachchi and R C Senior, the other Boperachchi)

Predator

http://en.wikipedia.org/wiki/Greco-Buddhism

Quote from: Indra on 30 July 2010, 11:33:22 PM
Quote from: HokBen on 30 July 2010, 11:31:03 PM
Quote from: pannadevi on 30 July 2010, 11:21:23 PM
bro Indra yg baik,
memang demikian, tetapi yg saya maksud bahwa Milinda Panha ini benar2 kisah nyata atau sebuah karya tulis? kita semua juga sudah tahu kisah mereka diawali dari kehidupan masa lampau mereka yang sebelumnya adalah seorang Bhikkhu senior (menjadi Nagasena) dan seorang samanera yg agak bodoh (menjadi Raja Milinda), tetapi asli kisah ini adalah kisah nyata atau karya tulis, ini yg dipertanyakan, mohon anda share bro agar menjadi masukan semua member. tambahan info kerajaan yg dikisahkan tidak ada bukti arkeologinya, sedangkan Ven.Buddhaghosa hingga sekarang ada peninggalannya di srilanka, begitu pula Ven.Mogghaliputtatissa.

mettacittena,

CMIIW, Raja Milinda itu bukannya King Menander ? Tercatat di sejarah kan?

_/\_

dari Wiki,
Menander I Soter "The Saviour" (known as Milinda in Indian sources) was one of the rulers of the Indo-Greek Kingdom in present-day Pakistan from either 165 or 155 BC to 130 BC (the first date Osmund Bopearachchi and R C Senior, the other Boperachchi)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

adi lim

Quote from: Indra on 30 July 2010, 10:55:09 PM
dalam buku THE GREAT CHRONICLE OF BUDDHAS, karya Mingun Sayadaw, yg menceritakan kisah 25 Buddha, bahkan ke-25 Buddha itu mempunyai riwayat yg mirip, so....?

menurut saya, seandainya kemiripan ini benar, juga tidak aneh, karena faktor kemiripan parami dan aditthana, spt halnya para Buddha itu.

setuju bro In
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: Peacemind on 30 July 2010, 09:08:54 PM
Jika kita menyimak riwayat hidup tiga bhikkhu terkenal yaitu Bhikkhu Buddhaghosa, Moggaliputtatissa dan Nagasena, semuanya memiliki kemiripan kisah. Ada beberapa yang berpendapat bahwa kisah tiga bhikkhu ini hanya merupakn rekayasa para bhikkhu jaman dulu untuk memperkuat posisi Theravada. Ketiganya berasal dari wilayah di mana Sang Buddha membabarkan Dhammanya. Ketiganya berasal dari keluarga brahmana dan sangat terpelajar dalam ajaran Veda. Ketiganya menjadi bhikkhu dengan cara yang sama. Ada pendapat?

tidaklah penting untuk mengetahui Rekayasa atau kisah nyata
emank siapa yang punya kemampuan utk 'rechek' kembali dan mengubahnya bila adalah rekayasa^:)^

_/\_
!
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.