apakah virus bakteri dan jamur itu termasuk dalam 31 alam kehidupan?

Started by kevin_kin, 14 July 2010, 04:09:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kevin_kin

Telah di ketahui bahwa virus bakteri dan jamur itu adalah organisme2 yg bentukny sgt kecil dan kasat mata,, apakah itu termasuk dlam 31 alam kehidupan??

nah yg jdi topiknya,kn byk yg tanya saya 'kalo makan obat kan ngebunuh, karma buruk donk gw, gimana nih coy, neraka nih ><.. gtu gtu dah'
apabila virus bakteri jamur itu tak ada di 31 alam kehidupan,maka bila 'mengenyahkan' organisme tersebut bukan karma buruk donk?? tapi ya apakah 3 organisme tersebut ad di 31 alam kehidupan?

maaf kalo pertanyaan saya konyol,saya hanya ingin menjawab pertanyaan dr penganut agama lain yg tanya ke saya gtu..hahaa  8)
In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

Elin


No Pain No Gain

No matter how dirty my past is,my future is still spotless

FZ

credit goes to atas aye.. NPNG
cuma bantu copas

Dari: Rosiana, Sydney
Namo Buddhaya, Bhante, saya ada pertanyaan yg membuat saya bingung. menurut ajaran agama Budha, makhluk itu termasuk apa saja? apakah makhluk yg tak terlihat dengan mata manusia seperti bakteri atau virus itu termasuk makhluk? terima kasih atas jawabannya :)

Jawaban:
Dalam pengertian Buddha Dhamma, mahluk adalah merupakan paduan unsur yaitu terdiri dari badan dan batin. Mahluk ini bisa merupakan mahluk tampak maupun mahluk tak tampak. Namun, apapun bentuknya, yang paling penting adalah bahwa dalam pengertian Buddhis, mahluk tersebut mempunyai NIAT. Karena dari niat inilah suatu mahluk mengalami proses karma sehingga lahir kembali berulang-ulang sampai suatu saat ia terlahir kembali sebagai manusia yang memiliki kesadaran untuk keluar dari lingkaran kelahiran kembali.
Agar seseorang terlepas dari lingkaran kelahiran kembali, ia hendaknya selalu berjuang dengan tekun dan penuh semangat untuk melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan sehingga akhirnya batinnya terbebas dari ketamakan, kebencian serta kegelapan batin. Kondisi inilah yang disebut pencapaian kesucian atau Nibbana yaitu saat suatu mahluk sudah tidak terlahirkan kembali di alam manapun juga.
Semoga penjelasan ini dapat membantu mengenali berbagai bentuk mahluk di sekitar kita.
Semoga bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo


IMO.. tidak, sama seperti tumbuhan, bakteri, virus, dll tidak memiliki NIAT

Mr. pao

Binatang kecil yang tidak dilihat mata jika terbunuh tidak termasuk karma.

Kalo ada sakit tapi tidak minum obat, bearti membunuh diri dong?
Yang bunuh binatang belum tentu masuk neraka, tapi yang bunuh diri udah pasti masuk neraka lho.

Tidak semua jenis pembunuhan  harus masuk neraka. contoh seorang tukang jagal babi, dia membunuh babi untuk menghidupkan keluarganya, alhasil, dia menghidupkan keluarganya. Bearti ini perbuatan baik yang dia tanam, Lalu gimana dengan keluarganya? Ayah membunuh babi sementara anak menerima hasil keringat ayah, ayah yang menanam karma buruk tapi keluarga (istri dan anak ) hanya tinggal terima bersih tanpa kena karma! apakah adil ? Perlu diketahui, Tukang jagal di usia tuanya, selalu banyak penyakitan. Disini ada timbal baliknya lho. Anak dan istri yang selalu menggunakan uang ayah(hasil jagal), besok2 papa sakit keras, anak dan istri akan direpotkan oleh penyakit ayah lho. Uang yang diperoleh dari anak akan di habiskan di pengobatan ortu. Secara tak langsung istri dan anak hidup dari hasil uang pembunuhan binatang, begitu pula secara tak langsung anak dan istri akan habiskan uangnya di pengobatan sang ayah/suami.
Adilkan!
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Elin

Quote from: Mr. pao on 14 July 2010, 04:57:40 PM
Tidak semua jenis pembunuhan  harus masuk neraka. contoh seorang tukang jagal babi, dia membunuh babi untuk menghidupkan keluarganya, alhasil, dia menghidupkan keluarganya. Bearti ini perbuatan baik yang dia tanam, Lalu gimana dengan keluarganya? Ayah membunuh babi sementara anak menerima hasil keringat ayah, ayah yang menanam karma buruk tapi keluarga (istri dan anak ) hanya tinggal terima bersih tanpa kena karma! apakah adil ? Perlu diketahui, Tukang jagal di usia tuanya, selalu banyak penyakitan. Disini ada timbal baliknya lho. Anak dan istri yang selalu menggunakan uang ayah(hasil jagal), besok2 papa sakit keras, anak dan istri akan direpotkan oleh penyakit ayah lho. Uang yang diperoleh dari anak akan di habiskan di pengobatan ortu. Secara tak langsung istri dan anak hidup dari hasil uang pembunuhan binatang, begitu pula secara tak langsung anak dan istri akan habiskan uangnya di pengobatan sang ayah/suami.
Adilkan!
pao2, i dont agree with u..

contoh seorang tukang jagal babi, dia membunuh babi untuk menghidupkan keluarganya, alhasil, dia menghidupkan keluarganya. Bearti ini perbuatan baik yang dia tanam,
perbuatan dia memang utk memnuhi tgg jawab sbg kepala keluarga dgn maksud mencari nafkah utk istri dan anak,
tapi yang ia lakukan termasuk dalam MATA PENCARIAN TIDAK BENAR..


Ayah membunuh babi sementara anak menerima hasil keringat ayah, ayah yang menanam karma buruk tapi keluarga (istri dan anak ) hanya tinggal terima bersih tanpa kena karma! apakah adil ?
kamma vipaka itu tidak berkaitan/berhubungan dengan kamma vipaka org lain, termasuk orang tua dengan anak nya..
mohon diingat :
Kammassakomhi   -   Aku adalah pemilik karmaku sendiri,
Kammadayado   -   Pewaris karmaku sendiri,
Kammayoni   -   Lahir dari karmaku sendiri,
Kammabandhu   -   Berhubungan dengan karmaku sendiri,
Kammapatisarano   -   Terlindung oleh karmaku sendiri,
Yam kammam karissami, Kalyanam va papakam va, Tassa dayado bhavissami, Evam amhehi abhinham paccavekkhitabbam   -   
Apapun karma yang ku perbuat, baik atau buruk, Itulah yang akan kuwarisi, Hendaklah ini kerap kali direnungkan.


Uang yang diperoleh dari anak akan di habiskan di pengobatan ortu. Secara tak langsung istri dan anak hidup dari hasil uang pembunuhan binatang, begitu pula secara tak langsung anak dan istri akan habiskan uangnya di pengobatan sang ayah/suami.
ortu yg punya mata pencarian benar pun juga akan sakit2an di usia senja nya. itu adalah hal yg wajar.
Dan sudah merupakan tanggung jawab anak untuk merawat ortu di usia senja nya, termsuk membiayai pengobatan mereka.
Jadi bukan hanya krn imbas masa lalu nya sbg tukang jagal, namun ini adalah tanggung jawab dalam keluarga dan merupakan salah satu wujud bakti anak kepada orang tua


hatRed

Quote from: Forte on 14 July 2010, 04:40:09 PM
credit goes to atas aye.. NPNG
cuma bantu copas

Dari: Rosiana, Sydney
Namo Buddhaya, Bhante, saya ada pertanyaan yg membuat saya bingung. menurut ajaran agama Budha, makhluk itu termasuk apa saja? apakah makhluk yg tak terlihat dengan mata manusia seperti bakteri atau virus itu termasuk makhluk? terima kasih atas jawabannya :)

Jawaban:
Dalam pengertian Buddha Dhamma, mahluk adalah merupakan paduan unsur yaitu terdiri dari badan dan batin. Mahluk ini bisa merupakan mahluk tampak maupun mahluk tak tampak. Namun, apapun bentuknya, yang paling penting adalah bahwa dalam pengertian Buddhis, mahluk tersebut mempunyai NIAT. Karena dari niat inilah suatu mahluk mengalami proses karma sehingga lahir kembali berulang-ulang sampai suatu saat ia terlahir kembali sebagai manusia yang memiliki kesadaran untuk keluar dari lingkaran kelahiran kembali.
Agar seseorang terlepas dari lingkaran kelahiran kembali, ia hendaknya selalu berjuang dengan tekun dan penuh semangat untuk melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan sehingga akhirnya batinnya terbebas dari ketamakan, kebencian serta kegelapan batin. Kondisi inilah yang disebut pencapaian kesucian atau Nibbana yaitu saat suatu mahluk sudah tidak terlahirkan kembali di alam manapun juga.
Semoga penjelasan ini dapat membantu mengenali berbagai bentuk mahluk di sekitar kita.
Semoga bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo


IMO.. tidak, sama seperti tumbuhan, bakteri, virus, dll tidak memiliki NIAT

mau tanya, cmiiw

Bukanka setiap sel binatang dan sel tumbuhan itu berbeda? maksudnya dinding sel hewan itu lebih lunak dari sel tumbuhan kan yah?

jadi bisa tidak dibedakan dari penyusun dinding sel?
i'm just a mammal with troubled soul



Mr. pao

Quote from: Elin on 14 July 2010, 05:56:09 PM
pao2, i dont agree with u..

contoh seorang tukang jagal babi, dia membunuh babi untuk menghidupkan keluarganya, alhasil, dia menghidupkan keluarganya. Bearti ini perbuatan baik yang dia tanam,
perbuatan dia memang utk memnuhi tgg jawab sbg kepala keluarga dgn maksud mencari nafkah utk istri dan anak,
tapi yang ia lakukan termasuk dalam MATA PENCARIAN TIDAK BENAR..


aye tidak setuju dengan mata pencaharian yang dilarang dlm dhamma koq. Ini tanggapan dari aye to elin :
Quote from: Mr. pao on 11 July 2010, 07:39:30 PM
Suatu saat Ajahn Chah pergi ke desa nelayan untuk membabarkan dhamma, setelah berkumpul ma nelayan, Ajahn Chah menasehati para nelayan agar dapat menjauhi diri dari pembunuhan. Saat itu ada seorang nelayan memprotes "Kalo saya tidak menangkap ikan, saya makan apa? Dan keluarga ku makan apa? jika aku tidak tangkap ikan bagaimana orang bisa makan ikan, jika dunia ini tidak ada orang menangkap ikan, maka orang tidak akan bisa makan ikan, dan kalau anak-anak tidak makan ikan maka gizi mereka akan berkurang, jika gizi mereka kurang maka kesehatan akan terancam ? dan  .......... "
(sangat masuk akal statmen orang ini )

Ajahn Chah menjawab: "Aku menasehati kamu, karena aku mengenal sama kamu, dan aku menyarankan agar kamu bisa meninggalkan mata pencaharian dari pembunuhan dan mengalih ke mata pencaharian yang lebih baik. Kamu tidak usah kwatir dunia ini tidak ada orang menangkap ikan, kekurangan gizi, kesehatan mereka terancam dan lain sebagainya, karena jika kamu tidak nangkap ikan maka ada orang lain yang akan menangkap ikan, dan kalo orang itu aku kenal, aku akan menasehati dia juga, kalo orang itu tidak nangkap ikan, jangan kwatir, nanti akan ada orang lain lagi yang menangkap ikan, dan jika orang itu aku kenal, aku akan tetap menasehati dia juga. dan ........
( Ini jauh lebih masuk akal lagi ketimbang statmen yang diatas =))  )



Quote from: Elin on 14 July 2010, 05:56:09 PM
Ayah membunuh babi sementara anak menerima hasil keringat ayah, ayah yang menanam karma buruk tapi keluarga (istri dan anak ) hanya tinggal terima bersih tanpa kena karma! apakah adil ?
kamma vipaka itu tidak berkaitan/berhubungan dengan kamma vipaka org lain, termasuk orang tua dengan anak nya..
mohon diingat :
Kammassakomhi   -   Aku adalah pemilik karmaku sendiri,
Kammadayado   -   Pewaris karmaku sendiri,
Kammayoni   -   Lahir dari karmaku sendiri,
Kammabandhu   -   Berhubungan dengan karmaku sendiri,
Kammapatisarano   -   Terlindung oleh karmaku sendiri,
Yam kammam karissami, Kalyanam va papakam va, Tassa dayado bhavissami, Evam amhehi abhinham paccavekkhitabbam   -   
Apapun karma yang ku perbuat, baik atau buruk, Itulah yang akan kuwarisi, Hendaklah ini kerap kali direnungkan.

Benar, Membunuh binatang akibatnya = sakit2an/pendek umur.
Anak dan istri tidak melakukan pembunuhkan, maka mereka tidak mendapat karma tersebut.
Walaupun anak dan istrinya sakit2 itu karena karmanya masing2 dari yang "pernah ditanamkannya", bukan yang ditanam ayahnya.
Kutipan sutta:
"Apa yang bukan menjadi milikmu tidak akan diberikan kepadamu"



Quote from: Elin on 14 July 2010, 05:56:09 PM
Uang yang diperoleh dari anak akan di habiskan di pengobatan ortu. Secara tak langsung istri dan anak hidup dari hasil uang pembunuhan binatang, begitu pula secara tak langsung anak dan istri akan habiskan uangnya di pengobatan sang ayah/suami.
ortu yg punya mata pencarian benar pun juga akan sakit2an di usia senja nya. itu adalah hal yg wajar.
Dan sudah merupakan tanggung jawab anak untuk merawat ortu di usia senja nya, termsuk membiayai pengobatan mereka.
Jadi bukan hanya krn imbas masa lalu nya sbg tukang jagal, namun ini adalah tanggung jawab dalam keluarga dan merupakan salah satu wujud bakti anak kepada orang tua



itu pasti, manusia sudah pasti  mengalami lahir, tua, sakit  dan mati. Kenapa ada orang yang sakitnya berkepanjangan dan ada yang sakitnya tidak banyak menyusahkan orang lain. Apapun alasannya seorang anak tetap harus menjalankan kewajiban untuk merawat orang tua yang udah tua dan sakit.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

FZ

Quote from: hatRed on 14 July 2010, 06:05:03 PM
Quote from: Forte on 14 July 2010, 04:40:09 PM
credit goes to atas aye.. NPNG
cuma bantu copas

Dari: Rosiana, Sydney
Namo Buddhaya, Bhante, saya ada pertanyaan yg membuat saya bingung. menurut ajaran agama Budha, makhluk itu termasuk apa saja? apakah makhluk yg tak terlihat dengan mata manusia seperti bakteri atau virus itu termasuk makhluk? terima kasih atas jawabannya :)

Jawaban:
Dalam pengertian Buddha Dhamma, mahluk adalah merupakan paduan unsur yaitu terdiri dari badan dan batin. Mahluk ini bisa merupakan mahluk tampak maupun mahluk tak tampak. Namun, apapun bentuknya, yang paling penting adalah bahwa dalam pengertian Buddhis, mahluk tersebut mempunyai NIAT. Karena dari niat inilah suatu mahluk mengalami proses karma sehingga lahir kembali berulang-ulang sampai suatu saat ia terlahir kembali sebagai manusia yang memiliki kesadaran untuk keluar dari lingkaran kelahiran kembali.
Agar seseorang terlepas dari lingkaran kelahiran kembali, ia hendaknya selalu berjuang dengan tekun dan penuh semangat untuk melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan sehingga akhirnya batinnya terbebas dari ketamakan, kebencian serta kegelapan batin. Kondisi inilah yang disebut pencapaian kesucian atau Nibbana yaitu saat suatu mahluk sudah tidak terlahirkan kembali di alam manapun juga.
Semoga penjelasan ini dapat membantu mengenali berbagai bentuk mahluk di sekitar kita.
Semoga bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo


IMO.. tidak, sama seperti tumbuhan, bakteri, virus, dll tidak memiliki NIAT

mau tanya, cmiiw

Bukanka setiap sel binatang dan sel tumbuhan itu berbeda? maksudnya dinding sel hewan itu lebih lunak dari sel tumbuhan kan yah?

jadi bisa tidak dibedakan dari penyusun dinding sel?
ilmuwan mendefinisikan perbedaan tumbuhan dan hewan dari ciri2 yang berbeda, seperti adanya kloroplast, dinding sel, dll. (ini dinamakan pembagian 2 kingdom = hewan dan tumbuhan)

definisi ini gampang dipakai u/ makhluk tingkat tinggi yang bersel banyak..

namun ilmuwan menemui kesulitan definisi hewan dan tumbuhan secara jelas pada makhluk tingkat rendah yang bersel satu.. karena ada beberapa species tingkat rendah punya sifat seperti hewan (bisa bergerak) dan punya sifat seperti tumbuhan

makanya kalau dulu waktu SMP SMA kita pelajari oh protozoa itu hewan maka dimasukkan ke kingdom animalia, sebenarnya itu sudah tidak tepat.. kenapa tidak tepat.. saya ingat karena waktu itu saya sempat tanya guru biologi ampe gak bisa jawab gurunya oleh pertanyaan simpel..

"bu, koq di buku biologi, euglena viridis dimasukkan sebagai protozoa (flagellata) dan di buku itu juga pada bab algae(tumbuhan), dimasukkan sebagai chlorophyceae(ganggang hijau). jadi euglena itu hewan / tumbuhan ?"

Euglena viridis adalah contoh salah satu species yang punya bulu cambuk / flagel sehingga bisa bergerak seperti hewan, dan juga punya klorofil sehingga bisa fotosintesis seperti tumbuhan..

pusing kan ? makanya struktur kingdom pun banyak mengalami perubahan2.. yang bersel satu dikeluarkan dari tumbuhan dan hewan, dimasukkan sebagai PROTISTA

Elin

Quote from: Mr. pao on 14 July 2010, 07:33:53 PM
aye tidak setuju dengan mata pencaharian yang dilarang dlm dhamma koq. Ini tanggapan dari aye to elin :
Quote from: Mr. pao on 11 July 2010, 07:39:30 PM
Ajahn Chah menjawab: "Aku menasehati kamu, karena aku mengenal sama kamu, dan aku menyarankan agar kamu bisa meninggalkan mata pencaharian dari pembunuhan dan mengalih ke mata pencaharian yang lebih baik. Kamu tidak usah kwatir dunia ini tidak ada orang menangkap ikan, kekurangan gizi, kesehatan mereka terancam dan lain sebagainya, karena jika kamu tidak nangkap ikan maka ada orang lain yang akan menangkap ikan, dan kalo orang itu aku kenal, aku akan menasehati dia juga, .....
**Ajahn Chah tidak menyarankan nelayan tsb tetap menangkap ikan, right? :D
so, sebenar nya pernyataan tersebut sama dengan yg Elin tuliskan**



Benar, Membunuh binatang akibatnya = sakit2an/pendek umur.
Anak dan istri tidak melakukan pembunuhkan, maka mereka tidak mendapat karma tersebut.
yup, that's right :)

Apapun alasannya seorang anak tetap harus menjalankan kewajiban untuk merawat orang tua yang udah tua dan sakit.
yup, that's also right :)

Terasi

Entah bakteri itu tumbuhan atau binatang, saya tidak ingat, tapi tidak bagus bila kita hidup penuh dengan rasa kuatir: tiap langkah nanti injak semut, tiap masak air berarti bunuh bakteri dll. Jadi lebih baik tidak usah dipikir, yang penting tidak dengan sengaja dan 100% sadar punya niatan membunuh apa-apa yang sudah jelas makhluk hidup.

Kalau pemikiran mengenai virus, bakteri, dan jamur ini ada kaitannya dengan masalah kamma, saya pernah dibilangi orang bahwa mekanisme kerjanya kamma itu termasuk dari 4 hal yang tidak perlu dipikirkan.
AN 4.77: Acintita Sutta http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.077.than.html