News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Surga: Tidak lepas dari diskriminasi

Started by dhammasiri, 05 July 2010, 11:09:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dhammasiri

Kalau kita membaca kitab suci, mungkin Tipitaka, Al-quran, Injil atau kitab suci yang lainnya, kita akan melihat bahwa mereka yang melakukan kebajikan akan terlahir di Surga. Di Surga kita akan mendapatkan istana yang terbuat dari emas, semua kemewahan tersedia. Bagi yang pria, ribuan bidadari akan siap mendampingi. Setidaknya, itulah gambaran yang diberikan oleh kitab suci. Akan tetapi, sangat sedikit bahkan selama ini saya sulit menemukan statement yang mengatakan bahwa kalau wanita bajik yang terlahir di surga akan ditemani oleh ribuan bidadara, karena lelaki ditemani oleh ribuan bidadari. Dengan fakta ini, jelas surga pun masih tidak lepas dari diskriminasi, namun kalau wanita bajik yang telahir di surga ditemani oleh ribuan bidadara, berapa lama wanita itu akan sanggup bertahan di surga? Sungguh terjadi dilemma, mau disetarakan secara etika manusia, wanita tidak akan sanggup bertahan tetapi kalau tidak disetarakan, surga pun tidak lepas dari diskriminasi.

Ini adalah pendapat saya, kalau saya adalah wanita, jelas saya tidak mau terlahir di surga. Lebih baik, saya segera merealisasi Nibbāna.
Bagaimana pendapat teman-teman? Ayo didiskusikan.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Sumedho

bhante, apakah ada rujukan yg mengatakan bagaimana pria terlahir sebagai wanita atau kebalikannya? dalam hubungan dengan topik ini yah bisa jadi wanita terlahir jadi dewa?
There is no place like 127.0.0.1

No Pain No Gain

hmmm kalo menurut pendapat saya,

biasanya banyak kaum laki2 (manusia) berbuat kebajikan dgn pengharapan untuk ditemani oleh banyak wanita2 cantik, sdgkan wanita jarang yang berharap demikian. sehingga akibat kelahiran kembali di alam dewa, maka terjadi sessuai pengharapan masing2 sesuai kamma baik yang telah dilakukan pada kehdpan sebelumnya.
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Mr.Jhonz

Tanya; emang di tipitakka menyebutkan jika terlahir di alam dewa akan ditemani oleh bidadari?

buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

tuwino gunawan

pernah baca, tapi lupa di mana. Katanya di alam surga tidak ada hubungan kelamin, kalo demikian, apa bedanya lahir sebagai dewa atau dewi di alam surga ? bisa saja, pria dilahirkan sebagai wanita di alam surga, dan wanita dilahirkan sebagai pria di alam surga, tergantung pada tekad masing masing.

_/\_


Nevada

Quote from: dhammasiri on 05 July 2010, 11:09:07 AM
Kalau kita membaca kitab suci, mungkin Tipitaka, Al-quran, Injil atau kitab suci yang lainnya, kita akan melihat bahwa mereka yang melakukan kebajikan akan terlahir di Surga. Di Surga kita akan mendapatkan istana yang terbuat dari emas, semua kemewahan tersedia. Bagi yang pria, ribuan bidadari akan siap mendampingi. Setidaknya, itulah gambaran yang diberikan oleh kitab suci. Akan tetapi, sangat sedikit bahkan selama ini saya sulit menemukan statement yang mengatakan bahwa kalau wanita bajik yang terlahir di surga akan ditemani oleh ribuan bidadara, karena lelaki ditemani oleh ribuan bidadari. Dengan fakta ini, jelas surga pun masih tidak lepas dari diskriminasi, namun kalau wanita bajik yang telahir di surga ditemani oleh ribuan bidadara, berapa lama wanita itu akan sanggup bertahan di surga? Sungguh terjadi dilemma, mau disetarakan secara etika manusia, wanita tidak akan sanggup bertahan tetapi kalau tidak disetarakan, surga pun tidak lepas dari diskriminasi.

Ini adalah pendapat saya, kalau saya adalah wanita, jelas saya tidak mau terlahir di surga. Lebih baik, saya segera merealisasi Nibbāna.
Bagaimana pendapat teman-teman? Ayo didiskusikan.
Sam, kalau Anda menyajikan pikiran seperti ini; ini artinya Anda sedang melakukan "pemilihan agama" atas dasar suka atau tidak suka.

Konsep "ditemani bidadari (malaikat) di surga" adalah konsep di kepercayaan lain. Di kepercayaan lain, konsep itu adalah kebahagiaan tertinggi. Jika Sam malah lebih tertarik dengan konsep Nibbana (yang tidak ada di kepercayaan lain); maka ini sudah menjurus pada conflict of interest. :)

Kelana

Quote from: dhammasiri on 05 July 2010, 11:09:07 AM
Kalau kita membaca kitab suci, mungkin Tipitaka, Al-quran, Injil atau kitab suci yang lainnya, kita akan melihat bahwa mereka yang melakukan kebajikan akan terlahir di Surga. Di Surga kita akan mendapatkan istana yang terbuat dari emas, semua kemewahan tersedia. Bagi yang pria, ribuan bidadari akan siap mendampingi. Setidaknya, itulah gambaran yang diberikan oleh kitab suci. Akan tetapi, sangat sedikit bahkan selama ini saya sulit menemukan statement yang mengatakan bahwa kalau wanita bajik yang terlahir di surga akan ditemani oleh ribuan bidadara, karena lelaki ditemani oleh ribuan bidadari. Dengan fakta ini, jelas surga pun masih tidak lepas dari diskriminasi, namun kalau wanita bajik yang telahir di surga ditemani oleh ribuan bidadara, berapa lama wanita itu akan sanggup bertahan di surga? Sungguh terjadi dilemma, mau disetarakan secara etika manusia, wanita tidak akan sanggup bertahan tetapi kalau tidak disetarakan, surga pun tidak lepas dari diskriminasi.

Ini adalah pendapat saya, kalau saya adalah wanita, jelas saya tidak mau terlahir di surga. Lebih baik, saya segera merealisasi Nibbāna.
Bagaimana pendapat teman-teman? Ayo didiskusikan.
Saya rasa hal ini berkaitan dengan budaya patriachi yang terbawa dalam pembentukkan agama-agama, itu saja.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Johsun

Kalau jujur, gw merasa hal itu menarik bg gw sbgai cwox. Ntahlah kalo wanita?
Tp bila ia gak suka, ia bs melatih mencapai jhana pertama setidaknya k alam brahma atau tusita guna mendngar dharma bodhisatva maitreya.
CMIIW.FMIIW.

ryu

Quote from: upasaka on 05 July 2010, 11:49:29 AM
Quote from: dhammasiri on 05 July 2010, 11:09:07 AM
Kalau kita membaca kitab suci, mungkin Tipitaka, Al-quran, Injil atau kitab suci yang lainnya, kita akan melihat bahwa mereka yang melakukan kebajikan akan terlahir di Surga. Di Surga kita akan mendapatkan istana yang terbuat dari emas, semua kemewahan tersedia. Bagi yang pria, ribuan bidadari akan siap mendampingi. Setidaknya, itulah gambaran yang diberikan oleh kitab suci. Akan tetapi, sangat sedikit bahkan selama ini saya sulit menemukan statement yang mengatakan bahwa kalau wanita bajik yang terlahir di surga akan ditemani oleh ribuan bidadara, karena lelaki ditemani oleh ribuan bidadari. Dengan fakta ini, jelas surga pun masih tidak lepas dari diskriminasi, namun kalau wanita bajik yang telahir di surga ditemani oleh ribuan bidadara, berapa lama wanita itu akan sanggup bertahan di surga? Sungguh terjadi dilemma, mau disetarakan secara etika manusia, wanita tidak akan sanggup bertahan tetapi kalau tidak disetarakan, surga pun tidak lepas dari diskriminasi.

Ini adalah pendapat saya, kalau saya adalah wanita, jelas saya tidak mau terlahir di surga. Lebih baik, saya segera merealisasi Nibbāna.
Bagaimana pendapat teman-teman? Ayo didiskusikan.
Sam, kalau Anda menyajikan pikiran seperti ini; ini artinya Anda sedang melakukan "pemilihan agama" atas dasar suka atau tidak suka.

Konsep "ditemani bidadari (malaikat) di surga" adalah konsep di kepercayaan lain. Di kepercayaan lain, konsep itu adalah kebahagiaan tertinggi. Jika Sam malah lebih tertarik dengan konsep Nibbana (yang tidak ada di kepercayaan lain); maka ini sudah menjurus pada conflict of interest. :)
bukannya di buddhis ada :
500 bidadari berkaki merah muda
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: No Pain No Gain on 05 July 2010, 11:22:52 AM
hmmm kalo menurut pendapat saya,

biasanya banyak kaum laki2 (manusia) berbuat kebajikan dgn pengharapan untuk ditemani oleh banyak wanita2 cantik, sdgkan wanita jarang yang berharap demikian. sehingga akibat kelahiran kembali di alam dewa, maka terjadi sessuai pengharapan masing2 sesuai kamma baik yang telah dilakukan pada kehdpan sebelumnya.
Saya setuju dengan pendapat di atas.
Ga perlu jauh2 ke sorga, kita lihat di dunia ini kalau pria banyak duit & berkuasa, banyak yang keinginannya adalah memiliki wanita/istri yang banyak.
Sebaliknya kalau ada wanita banyak duit & berkuasa, sangat sedikit sekali yang keinginannya adalah memiliki pria yang banyak. Intinya kebahagiaan wanita dan pria memang berbeda. Mungkin saja sorganya wanita adalah shopping gratis semua baju/tas/sepatu/aksesoris merk terkenal.


Hendra Susanto

Quote from: Kainyn_Kutho on 05 July 2010, 02:42:55 PM
Quote from: No Pain No Gain on 05 July 2010, 11:22:52 AM
hmmm kalo menurut pendapat saya,

biasanya banyak kaum laki2 (manusia) berbuat kebajikan dgn pengharapan untuk ditemani oleh banyak wanita2 cantik, sdgkan wanita jarang yang berharap demikian. sehingga akibat kelahiran kembali di alam dewa, maka terjadi sessuai pengharapan masing2 sesuai kamma baik yang telah dilakukan pada kehdpan sebelumnya.
Saya setuju dengan pendapat di atas.
Ga perlu jauh2 ke sorga, kita lihat di dunia ini kalau pria banyak duit & berkuasa, banyak yang keinginannya adalah memiliki wanita/istri yang banyak.
Sebaliknya kalau ada wanita banyak duit & berkuasa, sangat sedikit sekali yang keinginannya adalah memiliki pria yang banyak. Intinya kebahagiaan wanita dan pria memang berbeda. Mungkin saja sorganya wanita adalah shopping gratis semua baju/tas/sepatu/aksesoris merk terkenal.



gratis gak seru, diskonan baru mantep :))

Terasi

Boleh pesen surga ya?

Tolong saya pesan surga yang ada air mancur coklat, kolam Milo pake es batu, makannya black forest dan tiramisu terus tiap hari tapi tidak bosan-bosan.

Dan semuanya 0 kalori biar ga ndut.

K.K.

Quote from: Hendra Susanto on 05 July 2010, 02:50:43 PM
gratis gak seru, diskonan baru mantep :))
Mungkin juga. Biasa wanita 'kan "reaksi"-nya sama kata "diskon". :D

Nevada

Quote from: ryu on 05 July 2010, 01:52:08 PM
bukannya di buddhis ada :
500 bidadari berkaki merah muda
Tapi Tipitaka tidak menyatakan "setelah meninggal bisa mendapatkan bidadari", kan? Ada bidadari dan mendapatkan bidadari itu berbeda loh...

No Pain No Gain

Quote from: upasaka on 05 July 2010, 04:20:25 PM
Quote from: ryu on 05 July 2010, 01:52:08 PM
bukannya di buddhis ada :
500 bidadari berkaki merah muda
Tapi Tipitaka tidak menyatakan "setelah meninggal bisa mendapatkan bidadari", kan? Ada bidadari dan mendapatkan bidadari itu berbeda loh...


yang saya tangkap seh mksd samaneri bukan gitu..tapi di kebanyakan kisah yang ada, kok gak ada bidadari yang dikelilingi bidadara (mungkin poliandri kali yah) ? cmiiw
No matter how dirty my past is,my future is still spotless