Perbedaan2 yang mendasar ajaran Buddha dengan ajaran Lain

Started by ryu, 01 July 2010, 10:25:05 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Peacemind

Quote from: Virya on 07 July 2010, 12:17:02 AM
Quote from: johan3000 on 06 July 2010, 11:31:18 PM
Buddha pernah menghidupan orang yg mati.... tapi cerita ini gak begitu populer...
sebab orang tsb setelah menjawab beberapa pertanyaan utk murid Buddha
kemudian mati lagi.................................(nah ada yg tau pada sutta apa?)

jadi memang tidak kekal....

sedangkan pada agama lain menghidupakan orang mati merupkan suatu "mujijat yg besar"

=))


Yup, benar ....
ada di Digha Nikaya ..... suttanya lupa  :hammer:
Sekalian dengar aja di sini http://www.ceramahdhamma.com/contents/ceramah-pandita/cornelis-wowor/kesabaran-dan-kemarahan  ;D

Pathikasutta

dipasena

#61
Quote from: Peacemind on 07 July 2010, 12:29:16 AM
Quote from: Virya on 07 July 2010, 12:17:02 AM
Quote from: johan3000 on 06 July 2010, 11:31:18 PM
Buddha pernah menghidupan orang yg mati.... tapi cerita ini gak begitu populer...
sebab orang tsb setelah menjawab beberapa pertanyaan utk murid Buddha
kemudian mati lagi.................................(nah ada yg tau pada sutta apa?)

jadi memang tidak kekal....

sedangkan pada agama lain menghidupakan orang mati merupkan suatu "mujijat yg besar"

=))


Yup, benar ....
ada di Digha Nikaya ..... suttanya lupa  :hammer:
Sekalian dengar aja di sini http://www.ceramahdhamma.com/contents/ceramah-pandita/cornelis-wowor/kesabaran-dan-kemarahan  ;D

Pathikasutta

"Bhaggava, ketika Sunakkhatta mendengar bahwa Korakkhattiya telah terkapar dan meninggal di atas rumput birana di lapangan pembakaran mayat, ia pergi ke tempat di mana mayat terkapar dan tiga kali ia menepuk pertapa telanjang dengan tangannya dengan berkata: 'Saudara Korakkhattiya, apakah kau mengetahui di mana kau terlahir kembali?' Kemudian Korakkhattiya bangun, menggosok punggungnya dengan tangannya dan berkata: 'Sunakkhatta saya tahu di mana saya terlahir kembali yaitu sebagai salah satu makhluk Kalakanja yang merupakan kelompok makhluk terendah dari Asura'. Setelah berkata demikian ia jatuh kembali."

ada uraian yg lebih lanjut ?

Peacemind

Quote from: dhanuttono on 07 July 2010, 12:35:52 AM
Quote from: Peacemind on 07 July 2010, 12:29:16 AM
Quote from: Virya on 07 July 2010, 12:17:02 AM
Quote from: johan3000 on 06 July 2010, 11:31:18 PM
Buddha pernah menghidupan orang yg mati.... tapi cerita ini gak begitu populer...
sebab orang tsb setelah menjawab beberapa pertanyaan utk murid Buddha
kemudian mati lagi.................................(nah ada yg tau pada sutta apa?)

jadi memang tidak kekal....

sedangkan pada agama lain menghidupakan orang mati merupkan suatu "mujijat yg besar"

=))


Yup, benar ....
ada di Digha Nikaya ..... suttanya lupa  :hammer:
Sekalian dengar aja di sini http://www.ceramahdhamma.com/contents/ceramah-pandita/cornelis-wowor/kesabaran-dan-kemarahan  ;D

Pathikasutta

"Bhaggava, ketika Sunakkhatta mendengar bahwa Korakkhattiya telah terkapar dan meninggal di atas rumput birana di lapangan pembakaran mayat, ia pergi ke tempat di mana mayat terkapar dan tiga kali ia menepuk pertapa telanjang dengan tangannya dengan berkata: 'Saudara Korakkhattiya, apakah kau mengetahui di mana kau terlahir kembali?' Kemudian Korakkhattiya bangun, menggosok punggungnya dengan tangannya dan berkata: 'Sunakkhatta saya tahu di mana saya terlahir kembali yaitu sebagai salah satu makhluk Kalakanja yang merupakan kelompok makhluk terendah dari Asura'. Setelah berkata demikian ia jatuh kembali."

ada uraian yg lebih lanjut ?

Seorang bhikkhu bernama Sunakkattha tidak percaya bahwa Sang Buddha memiliki kekuatan gaib. Suatu saat, ketika Sang Buddha berjalan diiringi bhikkhu tersebut, mereka melihat ada seorang pertapa telanjang bernama Korakhattiya yang tengah mempraktikkan pertapaan layaknya seekor anjing. Ia berjalan merangkak dan memakan makanan langsung dengan mulutnya. Melihat demikian, bhikkhu Sunakkhattha berpikir bahwa pertapa ini luar biasa. Melalui kekuatan batinnya, Sang Buddha melihat pikiran Sunakkattha dan mengatakannya kepadanya. Bhikkhu Sunakkattha marah dan berkata bahwa Sang Buddha iri terhadap praktik pertapa telanjang tersebut. Selanjutnya Sang Buddha mengatakan bahwa pertapa yang dipuja-puja bhikkhu Sunakkattha akan meninggal setelah 7 hari dan akan terlahir di alam Asura.  Sang Buddha meminta Sunakkhattha untuk menepuk dengan tangannya tiga kali jazad pertapa ini dan menanyakan di mana ia dilahirkan setelah meninggal jika ia tidak percaya perkataannya. Setelah pertapa telanjang ini meninggal, untuk membuktikan perkataan Sang BUddha, bhikkhu Sunakkattha pergi ke kuburan di mana jazad pertapa ini dibuang, menepuknya tiga kali dan bertanya di mana ia dilahirkan. Ketika ditepuk tiga kali, pertapa yang sudah mati ini bangkit dan berkata bahwa ia dilahirkan di alam Asura. Setelah itu, ia mati lagi. Selengkapnya bisa dibaca di sutta ini.

Peacemind

Quote from: dhanuttono on 07 July 2010, 12:35:52 AM
Quote from: Peacemind on 07 July 2010, 12:29:16 AM
Quote from: Virya on 07 July 2010, 12:17:02 AM
Quote from: johan3000 on 06 July 2010, 11:31:18 PM
Buddha pernah menghidupan orang yg mati.... tapi cerita ini gak begitu populer...
sebab orang tsb setelah menjawab beberapa pertanyaan utk murid Buddha
kemudian mati lagi.................................(nah ada yg tau pada sutta apa?)

jadi memang tidak kekal....

sedangkan pada agama lain menghidupakan orang mati merupkan suatu "mujijat yg besar"

=))


Yup, benar ....
ada di Digha Nikaya ..... suttanya lupa  :hammer:
Sekalian dengar aja di sini http://www.ceramahdhamma.com/contents/ceramah-pandita/cornelis-wowor/kesabaran-dan-kemarahan  ;D

Pathikasutta

"Bhaggava, ketika Sunakkhatta mendengar bahwa Korakkhattiya telah terkapar dan meninggal di atas rumput birana di lapangan pembakaran mayat, ia pergi ke tempat di mana mayat terkapar dan tiga kali ia menepuk pertapa telanjang dengan tangannya dengan berkata: 'Saudara Korakkhattiya, apakah kau mengetahui di mana kau terlahir kembali?' Kemudian Korakkhattiya bangun, menggosok punggungnya dengan tangannya dan berkata: 'Sunakkhatta saya tahu di mana saya terlahir kembali yaitu sebagai salah satu makhluk Kalakanja yang merupakan kelompok makhluk terendah dari Asura'. Setelah berkata demikian ia jatuh kembali."

ada uraian yg lebih lanjut ?

Seorang bhikkhu bernama Sunakkattha tidak percaya bahwa Sang Buddha memiliki kekuatan gaib. Suatu saat, ketika Sang Buddha berjalan diiringi bhikkhu tersebut, mereka melihat ada seorang pertapa telanjang bernama Korakhattiya yang tengah mempraktikkan pertapaan layaknya seekor anjing. Ia berjalan merangkak dan memakan makanan langsung dengan mulutnya. Melihat demikian, bhikkhu Sunakkhattha berpikir bahwa pertapa ini luar biasa. Melalui kekuatan batinnya, Sang Buddha melihat pikiran Sunakkattha dan mengatakannya kepadanya. Bhikkhu Sunakkattha marah dan berkata bahwa Sang Buddha iri terhadap praktik pertapa telanjang tersebut. Selanjutnya Sang Buddha mengatakan bahwa pertapa yang dipuja-puja bhikkhu Sunakkattha akan meninggal setelah 7 hari dan akan terlahir di alam Asura.  Sang Buddha meminta Sunakkhattha untuk menepuk dengan tangannya tiga kali jazad pertapa ini dan menanyakan di mana ia dilahirkan setelah meninggal jika ia tidak percaya perkataannya. Setelah pertapa telanjang ini meninggal, untuk membuktikan perkataan Sang BUddha, bhikkhu Sunakkattha pergi ke kuburan di mana jazad pertapa ini dibuang, menepuknya tiga kali dan bertanya di mana ia dilahirkan. Ketika ditepuk tiga kali, pertapa yang sudah mati ini bangkit dan berkata bahwa ia dilahirkan di alam Asura. Setelah itu, ia mati lagi. Selengkapnya bisa dibaca di sutta ini.
[/quote]

Dalam kitab komentar untuk sutta ini dijelaskan demikian: 'matasarīraṃ uṭṭhahitvā kathetuṃ samatthaṃ nāma natthi, idaṃ kathaṃ kathesīti? Buddhānubhāvena. Bhagavā kira korakkhattiyaṃ asurayonito ānetvā sarīre adhimocetvā kathāpesi - Tidak ada jazad mati yang bangun kemudian mampu berbicara. Tapi mengapa ia (Korakhattiya) mampu bicara? Ini adalah karena kekuatan Sang Buddha. Setelah membawa Korakkhatthiya dari alam asura, Sang Buddha mengembalikannya ke tubuhnya semula (jazad korakkhattiya) dan membuatnya mampu bicara'.

Adhitthana

^
^
Yang berarti pengertiannya bukan seperti agama tetangga ..... Yang langsung menghidupkan orang mati didepanNYA .....
Beda dengan Sang Buddha ..... pake jarak "jauh" .... cukup menepuk 3 x

Percuma ..... orang mati di hidupkan kembali ..... lhaaa kelahiran selalu menbawa penderitaan
Yang benar ..... Tidak dilahirkan di alam mana-pun ...... Itu baru  AJaran Terhebat  ;D

_/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

kevin_kin

1 hal yang sangat pasti bila dibandingkan dgan ajaran lain: EHIPASSIKO..
Datang lihat dan buktikan... ajaran lain 'memaksa' umatnya agar mematuhi dalam kitab suci,, sedangkan kita bisa bebas bertanya dan berdiskusi apa yg tlah diajarkan oleh Guru Agung kita sendiri (Kalama sutta).. inilah perbedaan utamanya.. (menurut saya hehe)
In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

Deva19


Deva19

ajaran Buddha tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran sang Budha, mustahil termuat semua dalam tipitaka.

fabian c

Quote from: Deva19 on 30 July 2010, 08:49:32 PM
ajaran Buddha berbeda dengan budhisme

Saya setuju bro... kadang-kadang ada juga ajaran non-Buddhis di-klaim sebagai Buddhisme.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: Deva19 on 30 July 2010, 08:50:53 PM
ajaran Buddha tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran sang Budha, mustahil termuat semua dalam tipitaka.
ajaran ISLAM tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran muhammad, mustahil sama dengan tipitaka.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

fabian c

Quote from: Deva19 on 30 July 2010, 08:50:53 PM
ajaran Buddha tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran sang Budha, mustahil termuat semua dalam tipitaka.

Ini kata-katanya perlu dirubah sedikit bro, belum tentu semua ajaran Buddha ada dalam Tipitaka. Tapi yang penting-penting yang bila dipraktekkan dapat membawa ke Nibbana ada dalam Tipitaka.

Itulah gunanya Buddha hadir di dunia,manfaat terpenting yaitu membantu membimbing agar banyak mahluk dapat terbebas dari dukkha dan mencapai Nibbana.

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Deva19


dukun

Quote from: ryu on 30 July 2010, 09:05:18 PM
Quote from: Deva19 on 30 July 2010, 08:50:53 PM
ajaran Buddha tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran sang Budha, mustahil termuat semua dalam tipitaka.
ajaran ISLAM tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran muhammad, mustahil sama dengan tipitaka.
Dan ada yang namanya Muhammad juga mempelajari Tipitaka
Everjoy

Deva19

Quote from: dukun on 30 July 2010, 09:14:34 PM
Quote from: ryu on 30 July 2010, 09:05:18 PM
Quote from: Deva19 on 30 July 2010, 08:50:53 PM
ajaran Buddha tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran sang Budha, mustahil termuat semua dalam tipitaka.
ajaran ISLAM tidaklah sama dengan tipitaka

tipitaka memuat sabda-sabda sang Budha. tapi ajaran muhammad, mustahil sama dengan tipitaka.
Dan ada yang namanya Muhammad juga mempelajari Tipitaka

itu pasti..