Berselibat vs Realisasi Nibbana

Started by Hasan Teguh, 12 June 2010, 10:47:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Adhitthana

Apakah benar ada orang yg dikatakan mencapai "Pencerahan abad  ke 20"
Yang dalam riwayat hidupnya pernah selingkuh dengan istri temannya dan kemudian pernah melakukan Aborsi 2x ......  :-?

INIkah rumusan Akang Hasan yg bisa disebut pencapaian "pencerahan Abad 20" ??
pantas kang Hasan begitu memuja "sang Guru" yg hidup tanpa nikah ... tapi selingkuh jalan terus

kam sia yaaa  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

J.W

Quote from: Virya on 15 June 2010, 12:46:06 AM
Apakah benar ada orang yg dikatakan mencapai "Pencerahan abad  ke 20"
Yang dalam riwayat hidupnya pernah selingkuh dengan istri temannya dan kemudian pernah melakukan Aborsi 2x ......  :-?

INIkah rumusan Akang Hasan yg bisa disebut pencapaian "pencerahan Abad 20" ??
pantas kang Hasan begitu memuja "sang Guru" yg hidup tanpa nikah ... tapi selingkuh jalan terus

kam sia yaaa  ;D
:o :o :o
:-SS :-SS :-SS

Tuh info akurat gak ?  :-?

gajeboh angek

yang pernah nulis kan muridnya sendiri, hudoyo hupudio.
tapi entah kenapa sekarang suka disensor sendiri sama yang nulisnya, kayak jilat ludah sendiri.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

dukun

Selibat adalah salah satu faktor/syarat MUTLAK dalam pencapaian Nibbana, nibanna disini bukan asal mengalami nibbana sampai sotapana saja tetapi tingkat arahanta(padam seutuhnya). Dan Sang Buddha sangat menganjurkan selibat/Brahmacariya ini . Jika seseorang melatih vipasana saja ketika ingin mencapai sotapana maka selama itu ia harus celibat. Bila ditengah jalan berlatih vipasanna dia bolong dan ngesex akan sangat mempengaruhi pencapaiannya.
Everjoy

kusalaputto

 [at]  dukun
untuk salah satu faktor merealisasi nibbana si ok tapi kok syarat mutlak bisa kasih penjelasan k saya pendapat anda ini :)
_/\_
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

williamhalim

#20
Banyak sekali alasannya, salah seribunya: Kalau masih saja hidup berpasangan, dikuatirkan 'keenakan' mencicipi nibbana2 palsu tiap malam shg mengurangi motivasi untuk merealisasi nibbana yg sesungguhnya...
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

kusalaputto

Quote from: williamhalim on 15 June 2010, 11:25:09 AM
Banyak sekali alasannya, salah seribunya: Kalau masih saja hidup berpasangan, dikuatirkan 'keenakan' mencicipi nibbana2 palsu tiap malam shg mengurangi motivasi untuk merealisasi nibbana yg sesungguhnya...
=)) nibbana palsu yg berlangsung beberapa detik saja yah =))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

dukun

Quote from: kusalaputto on 15 June 2010, 11:21:44 AM
[at]  dukun
untuk salah satu faktor merealisasi nibbana si ok tapi kok syarat mutlak bisa kasih penjelasan k saya pendapat anda ini :)
_/\_

Lihat penjelasan yg saya tulis diatas yakni "Jika seseorang melatih vipasana saja ketika ingin mencapai sotapana maka selama itu ia harus celibat. Bila ditengah jalan berlatih vipasanna dia bolong dan ngesex akan sangat mempengaruhi pencapaiannya."

Intinya untuk menjalankan Dhamma  harus sepenuhnya bukan separuh-separuh. Dan Buddha selalu menganjurkan realisasi nibbana pada pengalaman nibbana yang dialami arahanta. Nah untuk mencapai arahanta tentu harus menaklukan seks, Kalau niat dan tekad untuk celibat tidak ada bagaimana bisa merealisasi nibbana (arahanta).
Everjoy

Adhitthana

Quote from: JW. Jinaraga on 15 June 2010, 09:53:07 AM
Quote from: Virya on 15 June 2010, 12:46:06 AM
Apakah benar ada orang yg dikatakan mencapai "Pencerahan abad  ke 20"
Yang dalam riwayat hidupnya pernah selingkuh dengan istri temannya dan kemudian pernah melakukan Aborsi 2x ......  :-?

INIkah rumusan Akang Hasan yg bisa disebut pencapaian "pencerahan Abad 20" ??
pantas kang Hasan begitu memuja "sang Guru" yg hidup tanpa nikah ... tapi selingkuh jalan terus

kam sia yaaa  ;D
:o :o :o
:-SS :-SS :-SS

Tuh info akurat gak ?  :-?
Sebelum kenal forum DC ... gw udah berpetualang di dunia forum2 lain  ;)
tentu gw tau batas2nya .... yang harus gw tulis ;D

Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 15 June 2010, 10:21:17 AM
yang pernah nulis kan muridnya sendiri, hudoyo hupudio.
tapi entah kenapa sekarang suka disensor sendiri sama yang nulisnya, kayak jilat ludah sendiri.
Thanks sudah bantu memperjelas  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

sukuhong

Quote from: JW. Jinaraga on 15 June 2010, 09:53:07 AM
Quote from: Virya on 15 June 2010, 12:46:06 AM
Apakah benar ada orang yg dikatakan mencapai "Pencerahan abad  ke 20"
Yang dalam riwayat hidupnya pernah selingkuh dengan istri temannya dan kemudian pernah melakukan Aborsi 2x ......  :-?

INIkah rumusan Akang Hasan yg bisa disebut pencapaian "pencerahan Abad 20" ??
pantas kang Hasan begitu memuja "sang Guru" yg hidup tanpa nikah ... tapi selingkuh jalan terus

kam sia yaaa  ;D
:o :o :o
:-SS :-SS :-SS

Tuh info akurat gak ?  :-?
keliatan udah ada titik terang dan akan terkuak ! :))
kam sia

Mahadeva

Quote from: ryu on 12 June 2010, 12:29:00 PM
apa hubungan kasim dengan nibbana mohon sharingnya _/\_

ha4..

hidup tidak menikah pun sama seperti gundul, merupakan simbol anicca. Toh suatu saat kita akan berpisah dengan yang dicinta. lagipula tidak menikah tidak berhubungan langsung dengan merealisasi pencerahan.

Jerry

appamadena sampadetha