Pertanyaan soal dana makanan kepada bhikkhu

Started by Shining Moon, 04 June 2010, 09:49:25 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

pemula

 _/\_ maaf sebelumnya.
untuk lebih baik tanya aja ama Bhiku nya. ^^ coba liat apa jawabannya.  :P

sukuhong

Quote from: Yuri-chan on 04 June 2010, 09:49:25 AM
Frens,
saya mau tanya...
Apakah sisa dana makan siang seorang bhikkhu boleh didanakan kembali kepada bhikkhu tersebut saat makan berikutnya, misalnya makan pagi keesokan harinya? Apakah perbuatan ini boleh dilakukan atau menambah kamma buruk, atau malah membuat si bhikkhu melanggar vinaya?
Mohon penjelasannya ya...saya nggak gitu ngerti soal vinaya.
Makasih

tidak melanggar vinaya !

tapi disarankan persembahan makanan atau barang apapun kepada orang kita hormati sebaiknya barang yang baik, segar dan layak.
kam sia

ciputras

Quote from: Mayvise on 04 June 2010, 01:39:00 PM
BTT..

Quote from: Yuri-chan on 04 June 2010, 09:49:25 AM
Frens,
saya mau tanya...
Apakah sisa dana makan siang seorang bhikkhu boleh didanakan kembali kepada bhikkhu tersebut saat makan berikutnya, misalnya makan pagi keesokan harinya? Apakah perbuatan ini boleh dilakukan atau menambah kamma buruk, atau malah membuat si bhikkhu melanggar vinaya?
Mohon penjelasannya ya...saya nggak gitu ngerti soal vinaya.
Makasih

Jadi intinya, gak ada hubungan sama vinaya atau karma buruk kan? Jadi ini tentang masalah etika aja dong ya...

Sorry bila jadi OOT. Kayaknya sih ngga ada vinaya yang dilanggar oleh bhikkhu dengan menerima makanan sisa. Juga tidak ada kamma buruk yang timbul bila pemberi dana makanan sudah memastikan bahwa makanan yang didanakan masih layak makan dan tidak menimbulkan sakit.

Quote from: Mayvise on 04 June 2010, 01:39:00 PM
Kalo menurut saya pribadi sih, misalnya sy mengundang bhante makan trus masih ada sisa.  Tapi dalam hal ini, "sisa" ini masih bersih (gak tercampur-campur makanan lain), gak diotak-atik (dimakan) umat, masih fresh (gak basi), ya IMO gak apa sih diberikan lagi.

Tapi balik lagi ke masing-masing orang, kalo terasa mengganjal alias gak enak hati alias gak afdol, ya uda berikan yang utuh dan baru aja.

Mungkin lebih tepatnya niat dari kita masing2x saat timbul pikiran hendak memberikan dana makan. Dalam contoh kasus di atas, setelah bhikkhu selesai makan, selagi beres-beres, mungkin timbul pikiran untuk menyimpan sisa makanan untuk didanakan kembali kepada bhikkhu. Atau ketika memasak/membeli makanan sudah timbul pikiran kalo masih ada sisa ya disimpan aja buat besok dana makan lagi. Kalo yang selalu memberikan dana makan yang masih fresh, ketika beres-beres, mungkin timbul pikiran untuk makan siang dan malam sekeluarga berikut pembantu atau diberikan kepada tetangga. Untuk besok dipikirkan lagi mau dana makanan apa ya.
Buddha said to his followers:
"cetanaham bhikkhave kammam vadami" - "The intention, monks, is what I maintain to be the action."
Ajahn Lee : "An evil intention blemishes virtue. A good intention helps keep it pure."

No Pain No Gain

IMO kualitas dananya yang berkurang...^^

kualitas dana kan tergantung : si pemberi, objek dana itu sendiri, dan penerima..

coba search thread ttg dana..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Nevada

Bila mendanakan makanan sisa dengan pikiran baik, sebenarnya itu merupakan kamma baik. Sedangkan bila mendanakan makanan segar dengan pikiran tidak baik, sebenarnya itu yang merupakan kamma buruk.

Shining Moon

sebetulnya ini peristiwanya udah liwat beberapa hari lalu. tapi sumpah deh, kemaren waktu dana makan pagi nggak kepikiran apakah ini boleh atau tidak...terobos aja kasihnya.
ya sudah, kalau nggak menambah kamma buruk dan nggak membuat seorang bhikkhu melanggar vinaya atau apa, nggak masalah ya...
Life is beautiful, let's rock and roll..

Indra

jika ditinjau dari obyek dana, maka mendanakan obyek KW1 adalah lebih baik daripada obyek KW2, KW2 lebih baik dari KW3, dst.

Shining Moon

yah...yang ini sebagian KW2 bercampur dengan KW1 karena donaturnya teledor dan kesiangan bangun :)
Life is beautiful, let's rock and roll..

dhammadinna

#23
Quote from: upasaka on 04 June 2010, 03:26:57 PM
Bila mendanakan makanan sisa dengan pikiran baik, sebenarnya itu merupakan kamma baik. Sedangkan bila mendanakan makanan segar dengan pikiran tidak baik, sebenarnya itu yang merupakan kamma buruk.

Iya, sy pernah nonton film kartun buddhis. Ada seorang nenek yang begitu miskin dan gak punya rumah. Nenek itu juga sebatang kara dan gak ada penduduk yang mendekatinya karena nenek itu menderita suatu penyakit. Nenek itu hanya punya bubur basi. Nenek itu ingin sekali berdana, tapi berpikir: "mana mungkin ada bhikkhu yang mau menerima dana ini". Tapi salah satu murid sang Buddha mengetahui pikiran nenek ini, lalu menghampiri dan bersedia menerima dana ini. Nenek itu begitu bahagia dan memberikan dana bubur basi. Bubur itu dimakan sampe habis oleh bhikkhu tersebut, saat itu juga.

Kalo gak salah, bikkhu ini bernama Kassapa. Tolong diralat kalo salah. Sy jg gak tau kalo di tipitaka ceritanya ada di mana.

johan3000

#24
Quote from: Mayvise on 04 June 2010, 03:40:18 PM
Quote from: upasaka on 04 June 2010, 03:26:57 PM
Bila mendanakan makanan sisa dengan pikiran baik, sebenarnya itu merupakan kamma baik. Sedangkan bila mendanakan makanan segar dengan pikiran tidak baik, sebenarnya itu yang merupakan kamma buruk.
Iya, sy pernah nonton film kartun buddhis. Ada seorang nenek yang begitu miskin dan gak punya rumah. Nenek itu juga sebatang kara dan gak ada penduduk yang mendekatinya karena nenek itu menderita suatu penyakit. Nenek itu hanya punya bubur basi. Nenek itu ingin sekali berdana, tapi berpikir: "mana mungkin ada bhikkhu yang mau menerima dana ini". Tapi salah satu murid sang Buddha mengetahui pikiran nenek ini, lalu menghampiri dan bersedia menerima dana ini. Nenek itu begitu bahagia dan memberikan dana bubur basi. Bubur itu dimakan sampe habis oleh bhikkhu tersebut.

Kalo gak salah, bikkhu ini bernama Kassapa. Tolong diralat kalo salah. Sy jg gak tau kalo di tipitaka ceritanya ada di mana.

gw juga nonton, karna Bhikku tsb mau memberi kesempatan nenek utk mendanakan makanan (membuat karma baik)...........jadi makanan basipun di lahap dehhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Indra

Quote from: Yuri-chan on 04 June 2010, 03:34:54 PM
yah...yang ini sebagian KW2 bercampur dengan KW1 karena donaturnya teledor dan kesiangan bangun :)

jika tidak ada KW1, maka KW berapapun yg tertinggi menjadi KW1. perbandingan hanya berlaku untuk obyek yg dimiliki

Juice_alpukat

#26
Gmna kalo kita perumah tangga mulai sekarang mendanakan makanan yg bersih aja, seperti makanan yg bebas dari daging makhluk lain, yaitu mkanan dari jenis vegetarian saja..

sy merasa itu lebih baik dripada dana makanan yg mengandung daging makhluk lain ...

Shining Moon

^ up
kita kan tidak boleh memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain.
Life is beautiful, let's rock and roll..

Juice_alpukat

Saya sih menganjurkan saja, tapi saya tidak memaksa loh...
Kalau saya ada pilihan mendanakan makanan antara vegetarian dan makanan yg mengandung daging makhluk lain, wa lebih memilih mendanakan makanan yg vegetarian yah..asal segar, hijau, sehat dan bergizi yah..cmiiw..

Nevada

Quote from: johan3000 on 04 June 2010, 03:44:58 PM
Quote from: Mayvise on 04 June 2010, 03:40:18 PM
Iya, sy pernah nonton film kartun buddhis. Ada seorang nenek yang begitu miskin dan gak punya rumah. Nenek itu juga sebatang kara dan gak ada penduduk yang mendekatinya karena nenek itu menderita suatu penyakit. Nenek itu hanya punya bubur basi. Nenek itu ingin sekali berdana, tapi berpikir: "mana mungkin ada bhikkhu yang mau menerima dana ini". Tapi salah satu murid sang Buddha mengetahui pikiran nenek ini, lalu menghampiri dan bersedia menerima dana ini. Nenek itu begitu bahagia dan memberikan dana bubur basi. Bubur itu dimakan sampe habis oleh bhikkhu tersebut.

Kalo gak salah, bikkhu ini bernama Kassapa. Tolong diralat kalo salah. Sy jg gak tau kalo di tipitaka ceritanya ada di mana.

gw juga nonton, karna Bhikku tsb mau memberi kesempatan nenek utk mendanakan makanan (membuat karma baik)...........jadi makanan basipun di lahap dehhh

Saya belum tahu cerita seperti itu. :)