mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!

Started by El Sol, 23 February 2008, 03:04:05 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

Kebiasaan buruk gw...hehe mlz baca...Cpt banget yg posting :'( :'( :'( :'(
Gw langsung nanya aja ya...(jk ada slh tlg koreksi and ksh saran)
Gini apakah ada yg slh mencapai Nibbana tanpa membabarkannya???
Apakah hal tsb dikatakan egois???
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sumedho

konon katanya sih ada. Ada perbedaan antara tidak mau dan tidak mampu :)
tidak mampu dalam artian bisa mencerahkan orang lain yah....
There is no place like 127.0.0.1

Riky_dave

Quote from: Sumedho on 11 May 2008, 08:17:57 PM
konon katanya sih ada. Ada perbedaan antara tidak mau dan tidak mampu :)
tidak mampu dalam artian bisa mencerahkan orang lain yah....
???gk ngerti gw....
Tolong dijelaskan dunk...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Konon katanya Pacceka Buddha mencapai pencerahkan sendiri, namun karena paraminya tidak sesuai untuk mencerahkan orang, orang lain dikasih tau bagaimanapun oleh Pacceka Buddha tidak akan ada yang tercerahkan.
Makanya dinamakan Buddha diam, diumpamakan juga pencerahannya seperti mimpi orang bisu tuli. Jadi walaupun diceritakan tidak akan ada yang jadi tercerahkan.

Tapi gak tau di Mahayana, soalnya jarang dibahas.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Riky_dave

Oh....
Tp kan gpp yg ptg dia sudah tercerahkan....
Sdgkan sang Buddha dulu sempat tdk mau mengajarkan ttg Dhamma sampai raja sakka bersujud dan memohon dgn berkata,"ada org yg kotoran dimataNya banyak,ada juga org yg kotoran dimataNya sdkt,bla2...."
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

sun_tzu

 _/\_

halo, saya ga berani lo berharap2 utk lahir di alam Nibanna/arhat/Bodhisatva..malu bangett saya. saya ga mo munapik..tp, ini harapan ku. semoga bs terwujud.

saya cm hrp kelak semua makluk berbahagia. biarlah saya tdk pernah mencapai Nibana atau Bodhisatva atau Arhat. asal semua org berbahagia dan mengerti, memahami dan melakukan Dhamma, saya sdh bahagia..meski hrs susah dan dilahirkan beribu2 kali..mampu ato ga sich, ga tau yach. soalnya saya serink sharing ttg Dhamma namun mrk ga pena ngerti.  #-o

sebab, janji saya cuma "menolong semua orang dr semua kesusahan dan jalan yg salah"

semoga semua makluk berbahagia dan mencapai "penerangan sempurna"

Hikoza83

Quote from: sun_tzu on 15 May 2008, 06:27:16 AM
sebab, janji saya cuma "menolong semua orang dr semua kesusahan dan jalan yg salah"

semoga semua makluk berbahagia dan mencapai "penerangan sempurna"

ente bukan orang, bro? bukan juga makluk ya?
wah... ebat donk .  ;D


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Sumedho

Quotehalo, saya ga berani lo berharap2 utk lahir di alam Nibanna/arhat/Bodhisatva..malu bangett saya. saya ga mo munapik..tp, ini harapan ku. semoga bs terwujud.

Nibbana itu bukan alam loh :)
There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

Quote from: sun_tzu on 15 May 2008, 06:27:16 AM
_/\_

halo, saya ga berani lo berharap2 utk lahir di alam Nibanna/arhat/Bodhisatva..malu bangett saya. saya ga mo munapik..tp, ini harapan ku. semoga bs terwujud.

Halo Bro,
Nibbana, arahat dan Boddhisatva bukanlah alam.
Nibbana adalah 'kondisi batin'.
Dan juga kenapa mesti malu untuk bercita2 menjadi arahat /boddhisatva? Itu adalah cita2 yg mulia Bro...

Quote
saya cm hrp kelak semua makluk berbahagia. biarlah saya tdk pernah mencapai Nibana atau Bodhisatva atau Arhat. asal semua org berbahagia dan mengerti, memahami dan melakukan Dhamma, saya sdh bahagia..meski hrs susah dan dilahirkan beribu2 kali..mampu ato ga sich, ga tau yach. soalnya saya serink sharing ttg Dhamma namun mrk ga pena ngerti.  #-o

kalau berharap semua makhluk berbahagia dan biarlah kita menderita, ini tidak masuk diakal Bro. Logikanya, seberapa hebat sih kita itu, hanya dengan penderitaan kita doang, semua makhluk akan berbahagia (ini mirip2 ajaran kr****n, pengorbanan yesus adalah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia).
Kemudian, siapa yg mengatur skenario begitu: "Saya menderita, maka orang lain semua akan merealisasi nibbana"
Juga, bukankah lebih simple jika masing2 makhluk mengurusi dirinya sendiri, membahagiakan dirinya masing2 ketimbang satu orang berusaha membahagiakan milyar2an makhluk lain? Apa bisa begitu? Kekna pemikiran begitu terlalu heroik.

Niat Bro sungguh mulia, mengharapkan orang lain berbahagia dan Bro rela menderita...
Namun kita mesti realistis.

Quote
sebab, janji saya cuma "menolong semua orang dr semua kesusahan dan jalan yg salah"

Bagaimana mau menolong semua orang lepas dari penderitaan dan LDM jika diri kita sendiri tidak terbebas sepenuhnya?
Sang Buddha sendiri tidak sanggup mencerahkan semua makhluk.

Quote
semoga semua makluk berbahagia dan mencapai "penerangan sempurna"

Sadhu... sadhu... sadhu...



Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Hikoza83

Quote from: willibordus on 15 May 2008, 02:40:55 PM
Bagaimana mau menolong semua orang lepas dari penderitaan dan LDM jika diri kita sendiri tidak terbebas sepenuhnya?
Sang Buddha sendiri tidak sanggup mencerahkan semua makhluk.

sure, bro willy ?  ::)
apakah Sang Buddha ga sanggup mencerahkan semua makhluk?  ???
pendapatku, kalo Beliau ga sanggup mencerahkan semua makhluk, berarti Pencerahan-Nya tidak sempurna dong? CMIIW.
ato kitanya ga sanggup?


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quoteapakah Sang Buddha ga sanggup mencerahkan semua makhluk?

Umumnya disebutkan banyak makhluk dengan banyak debu di matanya.
Di Mahayana (Pureland) disebutkan, salah satu dari 3 hal yang tidak mampu dilakukan oleh Sammasabuddha adalah mengosongkan alam semesta dari makhluk-makhluk.

Kalau tidak salah, 3 aliran besar setuju kalau Sammasambuddha itu omniscience (maha tahu), tapi tidak omnipotent (maha kuasa).
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

williamhalim

Quote from: Hikoza83 on 15 May 2008, 04:01:16 PM
Quote from: willibordus on 15 May 2008, 02:40:55 PM
Bagaimana mau menolong semua orang lepas dari penderitaan dan LDM jika diri kita sendiri tidak terbebas sepenuhnya?
Sang Buddha sendiri tidak sanggup mencerahkan semua makhluk.

sure, bro willy ?  ::)
apakah Sang Buddha ga sanggup mencerahkan semua makhluk?  ???
pendapatku, kalo Beliau ga sanggup mencerahkan semua makhluk, berarti Pencerahan-Nya tidak sempurna dong? CMIIW.
ato kitanya ga sanggup?


By : Zen

Halo Bro Hikoza.

Mungkin kata2 yg sy gunakan terlalu ekstrim.
akan saya perbaiki:
~ Sang Buddha saja tidak bisa mencerahkan semua makhluk.

tidak bisa / tidak sanggup, artinya sama, cuma lebih halus saja.

Dalam proses merealisasi pencerahan agung, Beliau meraih juga beberapa kesaktian.
Misalnya: kemampuan melihat di seluruh dunia dan alam lain, kemampuan mengunjungi alam lain, pengetahuan yg tidak terbatas, dsbnya.

Namun, Beliau bukanlah Mahakuasa, yang bisa mengubah pikiran / kamma seseorang.

Sejauh yg saya tau adalah begitu.


_/\_

::



Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

K.K.

Quote~ Sang Buddha saja tidak bisa mencerahkan semua makhluk.

tidak bisa / tidak sanggup, artinya sama, cuma lebih halus saja.

Dalam proses merealisasi pencerahan agung, Beliau meraih juga beberapa kesaktian.
Misalnya: kemampuan melihat di seluruh dunia dan alam lain, kemampuan mengunjungi alam lain, pengetahuan yg tidak terbatas, dsbnya.

Namun, Beliau bukanlah Mahakuasa, yang bisa mengubah pikiran / kamma seseorang.


willibordus,

Dalam tradisi Theravada, saya setuju sekali memang demikian. Logikanya, kalo emang Buddha BISA mencerahkan orang lain, tentu pada jaman Buddha Gotama, MINIMAL SEMUA ORANG SUDAH SOTAPANNA, tetapi nyatanya tidak. Lalu sudah sering diajarkan bahwa OLEH DIRI SENDIRI seseorang menjadi suci, dan OLEH DIRI SENDIRI pula orang menjadi ternoda. Jadi tidak ada istilah "BIARLAH SAYA YANG TERNODA SUPAYA ORANG LAIN JADI SUCI".



karuna_murti,

Dalam tradisi Theravada, Pacceka Buddha itu juga sangat banyak variasinya, sama seperti Savaka. Janganlah dianggap Pacceka Buddha itu semacam "orang yang ga bisa ngajar apa-apa". Mereka BISA mengajar dhamma, namun memang tidak dapat merumuskan Buddha Dhamma. Mereka juga tidak bisa mengetahui kondisi bathin orang lain sepenuhnya seperti seorang Samma Sambuddha, sehingga tidak tahu jalan terbaik apa yang harus diambil untuk membimbing orang lain pada nibbana. Oleh karena itu mereka memilih DIAM. Tetapi sekali lagi bukan berarti Pacceka Buddha ini adalah tidak bisa mengajar dan tidak tahu apa2. Dalam kisah2 di sutta, ada juga kisah orang yang belajar pada Pacceka Buddha dan kemudian dirinya sendiri menemukan jalan dan menjadi Pacceka Buddha juga. Mereka sangat mengerti jalan yang dilalui oleh dirinya sendiri, bahkan lebih baik dari seorang Agga Savaka sekalipun.


Riky_dave

Nanya...
Emangnya 1bumi bisa menerima brp Buddha sih???
Ne tulisan yg ditulis"Dalam kisah2 di sutta, ada juga kisah orang yang belajar pada Pacceka Buddha dan kemudian dirinya sendiri menemukan jalan dan menjadi Pacceka Buddha juga. Mereka sangat mengerti jalan yang dilalui oleh dirinya sendiri, bahkan lebih baik dari seorang Agga Savaka sekalipun"
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

K.K.

Riky_dave,

Menurut tradisi Theravada, dalam satu tata surya kecil, hanya akan ada 1 Samma Sambuddha pada satu waktu (jadi tidak bisa muncul 2 sekaligus, tapi satu per satu). Untuk Savaka & Pacceka Buddha, bisa muncul sangat banyak dalam satu waktu.