Gerakan Islam Bersatu Tanjungbalai Tuntut Penurunan Rupang

Started by ngabdi, 01 June 2010, 04:04:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

Quote from: sobat-dharma on 17 April 2011, 11:43:50 PM
Menghadapi soal ini, kita bukan hanya memikirkan kepentingan kita secara eksklusif. Dalam setiap aksi berpikirlah kita melakukannya semuanya untuk mendidik publik: bahwa perbedaan adalah alamiah dan kekerasan bukan solusi. Kita melakukan protes, bukan hanya untuk melindungi hak asasi pribadi, tapi juga mencegah agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain dan juga memberitahukan kepada pelaku bahwa perbuatan mereka salah. Jika kita diam, sama saja dengan melanggengkan penindasan, kepada diri sendiri maupun orang lain.


kadang2 diam juga berguna  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

K.K.

Quote from: adi lim on 18 April 2011, 05:48:54 AM
apakah rupang diturunkan kemudian kita bisa mati, demikiankah ?


Sebetulnya patung hanyalah patung. Sama sekali tidak ada manfaatnya untuk dipertahankan. Tapi kalau dalam hal ini dibiarkan, berarti membuka jalan bagi penindasan terhadap umat lain oleh umat mayoritas.

sobat-dharma

Quote from: wang ai lie on 18 April 2011, 02:21:14 AM
mengalah bukanlah suatu kekalahan, kita diam pun bukan berarti kekalahan.
sabbe sankhara anicca

mohon di koreksi jika ada kesalahan  _/\_


Saya tidak melihat peristiwa ini sebagai soal menang dan kalah. Tidak ada yang kalah atau menang dalam peristiwa ini. Dalam kasus ini kita hanya berusaha untuk lepas dari lingkaran kekerasan. Untuk itu Umat Buddha hanya perlu menyatakan secara asertif mengenai ketidaksetujuan atas perlakuannya yang diterima dan mengingatkan akan kesalahan jika kekerasan yang digunakan sebagai solusi. Jika seandainya usaha ini membuahkan hasil, bukannya kita berhasil. Begitu juga jika tindakan ini tidak membuat pihak lain berubah, bukan berarti kita gagal. Dalam hal ini yang penting adalah pendidikan kepada masyarakat, bahwa kita tidak boleh membenarkan kekerasan. 
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

sobat-dharma

Quote from: adi lim on 18 April 2011, 05:53:17 AM
kadang2 diam juga berguna  :))


Setuju. Walaupun dala kasus ini diam bisa dibaca setuju loh. Umat Buddha diam ketika dijadikan korban, berarti Umat Buddha membenarkan cara-cara kekerasan yang gunakan.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

wang ai lie

Quote from: sobat-dharma on 18 April 2011, 09:52:19 AM
Setuju. Walaupun dala kasus ini diam bisa dibaca setuju loh. Umat Buddha diam ketika dijadikan korban, berarti Umat Buddha membenarkan cara-cara kekerasan yang gunakan.

apa diam berarti setuju? misal jika seorang anak di pukul orang tuannya tanpa tau sebabnya dan dia hanya diam apakah berarti si anak membenarkan dan mengiyakan tindakan ayahnya? semua sudah ada jalurnya,  tinggal kita lihat bagaimana kalangan diplomat ,politikus menindak lanjuti persoalan itu.
_/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

xenocross

Quote from: Kainyn_Kutho on 18 April 2011, 09:18:44 AM
Sebetulnya patung hanyalah patung. Sama sekali tidak ada manfaatnya untuk dipertahankan. Tapi kalau dalam hal ini dibiarkan, berarti membuka jalan bagi penindasan terhadap umat lain oleh umat mayoritas.

setuju sama yg ini
kalau didiemin ntar bisa makin banyak permintaan

ini sih baru "tes" bg kelompok radikal
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Landy Chua

umat buddha terlalu pasrahan.. and bermotto "ya sudahlah"..~ ,  :))


sobat-dharma

Quote from: wang ai lie on 18 April 2011, 11:08:27 AM

apa diam berarti setuju? misal jika seorang anak di pukul orang tuannya tanpa tau sebabnya dan dia hanya diam apakah berarti si anak membenarkan dan mengiyakan tindakan ayahnya? semua sudah ada jalurnya,  tinggal kita lihat bagaimana kalangan diplomat ,politikus menindak lanjuti persoalan itu.
_/\_

Perhatikan, saya hanya mengatakan "bisa dibaca sebagai setuju". Saya setuju bahwa, kalau kita objektif menilai, saat seseorang diam tidak berarti menyetujui. Namun, dalam kacamata pelaku kekerasan, korban yang diam dengan mudah diartikan persetujuan atas perbuatannya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

heny_alons

coba bayangkan kalau kejadian ini terjadi di jaman buddha ... apa yang akan disarankan pada umatnya ?

dan andaikan kejadiannya dibalik, misalnya di sebuah negara yang mayoritas penduduknya buddhis, dan kemudian terdapat bangunan "mencolok" non buddhis di tengah-tengah masyarakat buddhistnya, perlakuannya mungkin sama ... minta dipindahkan/diubah.
:)

sobat-dharma

Quote from: heny_alons on 18 April 2011, 01:04:31 PM
coba bayangkan kalau kejadian ini terjadi di jaman buddha ... apa yang akan disarankan pada umatnya ?

dan andaikan kejadiannya dibalik, misalnya di sebuah negara yang mayoritas penduduknya buddhis, dan kemudian terdapat bangunan "mencolok" non buddhis di tengah-tengah masyarakat buddhistnya, perlakuannya mungkin sama ... minta dipindahkan/diubah.

yang pertama: Soal ini kita hanya bisa berandai2.
Yang kedua: Saya tidak ada masalah soal bangunan non-buddhis yang menyolok di negeri buddhis.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

dilbert

Kalau saya sekarang ini, gak gitu masalah kalau sampai vihara pun di larang, karena ada "dhamma" di DC...

;)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

No Pain No Gain

Quote from: dilbert on 18 April 2011, 05:19:38 PM
Kalau saya sekarang ini, gak gitu masalah kalau sampai vihara pun di larang, karena ada "dhamma" di DC...

;)

trus bikkhu sangha nya tinggal di mana? ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Landy Chua

Quote from: dilbert on 18 April 2011, 05:19:38 PM
Kalau saya sekarang ini, gak gitu masalah kalau sampai vihara pun di larang, karena ada "dhamma" di DC...

;)

dimana ?~  ???

sobat-dharma

Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Wolvie

pertamanya sih minta rupang di atas yang diturunin, nanti mintanya rupang yang di dalem juga ga boleh, akhinya Viharanya yang dilarang, hehehe. dah biasa lah, arahnya ke mana, dah bisa ditebak...