Pemerintah Ingin Masyarakat Kurangi Makan Nasi?

Started by F.T, 31 May 2010, 06:48:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T

Pemerintah Ingin Masyarakat Kurangi Makan Nasi

detikcom - Jakarta, Pemerintah berambisi bisa menurunkan konsumsi beras (nasi) masyarakat hingga 1,5% per tahun. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan pangan masyarakat terhadap beras dengan mengkonsumsi bahan pangan lainnya di luar nasi.

"Kita targetkan konsumsi beras kita turunkan 1,5% per tahun (mulai 2010)," kata Suswono dalam acara sidang regional Dewan Ketahanan Pangan 2010, di Hotel Red Top, Jakarta, Selasa (25/5/2010).

Dikatakannya, seiring pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, kebutuhan beras semakin meningkat, sehingga akan menjadi beban bagi negara.

Untuk itu kata dia, sudah seharusnya masyarakat mulai mengurangi konsumsi beras dengan miningkatkan konsumsi pangan lainnya seperti sayur-mayur, buah-buahan, ikan, tanaman pangan lainnya.

"Kalau ini bisa dikurangi, kita punya cadangan (beras) yang luar biasa," ucap Suswono.

Selama ini konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia masih sangat tinggi atau mencapai 139 kg per tahun. Sedangkan negara-negara tetangga lainnya seperti Malaysia, Thailand sudah dibawah 100 kg per kapita per tahun.

Ia menuturkan, upaya ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk tetap menjaga kemandirian pangan terutama di sektor beras. Mengingat tantangan kedepannya dalam ketahanan pangan sangat kompleks, masalah konversi lahan yang meningkat, iklim yang tak stabil, penyakit hama dan lain-lain.

"Konversi lahan sawah mencapai 100.000 hektar per tahun, namun penambahan lahan baru 20-30.000 hektar, targetnya 50.000 hektar ini masih kurang. Jadi otomatis akan berkurang terus," katanya.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

El Sol


Hendra Susanto


Deva19

menurut pengamatan saya sendiri, sekarang selera orang-orang terhadap nasi terus berkurang, terutama bagi kalangan golongan ekonomi menengah ke atas, karena semakin banyaknya jenis makanan yang enak selain nasi.

memperhatikan anak saya sendiri dan anak-anak para tetangga, banyak anak yang sulit makan, karena mereka banyak jajan. banyak pedagang lewat. setiap kali anak minta jajan, para orang tua yang mampu segera memberinya. akibatntya, si anak malas makan nasi di rumah. Bahkan ada siswa kelas 6 SD yang mengaku sudah sejak lama tidak makan nasi.

kalangan yang paling banyak menkonsumsi nasi adalah kalangan ekonomi menengas ke bawah. apalagi orang-orang miskin, walaupun hanya makan sehari sekali, tapi disebut konsumer nasi terbesar, karena jumlah orang miskin yang jauh lebih banyak dari orang kaya yang mampu beli burger, friedchiken, hotdog, dan aneka kue-kue yang enak-enak. sedangkan orang-orang miskin, bukannya gak mau mengurangi makan nasi, karena itu satu-satu nya makanan yang bisa mereka makan, pun dengan jatah yang sedikit. kadang orang-orang yang miskin punya semboyan "walaupun tanpa lauk pauk, asal ada nasi untuk menyambung hidup dan kuat bekerja". setelah mereka hidup dalam kekurangan makanan, apakah mereka akan diminta untuk mengurangi makan nasi lagi?


tentu saja, apa yang menjadi kebijakan pemerintah seharusnya diputuskan berdasarkan suatu hasil penelitian yang mendalam dan objektif. Penelitian tersebut diperlukan untuk menjawab "siapa sebenarnya konsumer nasi terbesar? benarkah orang dari kalangan ekonomi menengah ke bawah?, benarkah selera terhadap nasi dari orang-orang ekonomi menengah ke atas terus merosot, dan apa dampaknya program "mengurangi makan nasi" terhadap kehidupan orang-orang miskin? umumnya orang yang dikategorikan miskin di Indonesia, berapa kali sehari mereka dapat maka nasi?"

johan3000

#4
QuoteDikatakannya, seiring pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, kebutuhan beras semakin meningkat, sehingga akan menjadi beban bagi negara.

Koq gak bilang karnanya kurang hiburan diluar rumah,
sehingga bapaknya kalau pulang main tancep aja sehingga
jadi banyak anak..........buaaanyak anak menghabiskan nasi banyak..........

coba deh di data lahan mana yg masih bisa dijadikan pertanian...
apakah harga gabah petani dihargain cukup ?
apakah pupuk mudah didapat ?
bagaimana technology pertania, perairan, pelatihan, bibit unggul dst, dst, dst.........

masih ada 100 juta cara utk menaikan produksi berasssssssssssss

jangan asal main tancep aja dehhhhhhhhhhhh  :P :P :P :P

ngomong2
berapa harga gabah didesa ?
berapa harga giling per kg ?
berapa harga transport ?
berapa harga yg consumen bayar di kota ?

ngomong mengenai beras, menurut gw hal yg ironis...........
manusia tambah pinter dan technology juga tambah canggih, tapi koq
harga beras (dan 9 bahan pokok) kenapa tidak pada harga yg mudah didapat org banyak ?

kalau alasan lahan habis, ya buka lahan baru tohhh di hutan mana pulau mana
dan buat infrastructur baru sehingga beras mudah dpt dikirim................
(ingat berapa harga apple Tiongkok di Indonesia ?..... kemarin dibawah rp10.000 /kg di SuperMarket)

something wrong brooooo
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

kullatiro

sebenarnyakan sudah pengetahuan umum begitu bagi seluruh rakyat indonesia bunyi semboyan pemerintahan kita dari jaman ke jaman "kalaubisa di bikin susah kenapa mesti di buat jadi mudah"