Bocah 2 Tahun Habiskan 40 Batang Rokok/Hari

Started by F.T, 28 May 2010, 02:36:10 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T

VIVAnews -- Sebuah media asing di Inggris memberitakan bocah berusia 2 tahun yang tinggal di Sumatera Selatan kecanduan rokok. Dalam satu hari, bocah berinisial AR tersebut  bisa menghabiskan sedikitnya 40 batang per harinya.

Seperti yang dikutip dari laman the sun.co.uk, bocah ini memiliki kebiasaan merokok sejak enam bulan lalu, saat itu sang ayah yang bernama Mohammad menawari bocah tersebut sebatang rokok.

Mulai saat itulah, bocah itu jadi kecanduan rokok dan sulit dihentikan. Padahal, merokok membahayakan kesehatan, apalagi untuk anak-anak sesuainya.

Meski demikian, sang ayah tidak mempersoalkannya. Alasannya, kebiasan AR merokok sulit dihentikan. Abila tidak diberi rokok, anak itu marah-marah, dan bahkan hingga membentur-benturkan kepalanya ke tembok.

Namun, anehnya anak itu terlihat tampak sehat dan gemuk. "Sepertinya saat ini memang tidak ada masalah, selain memang sulit  menghentikannya," ujar Mohammad.

Tidak hanya AR, sebelumnya di Malang, Jawa Tengah seorang bocah berusia 4 tahun juga kecanduan rokok. Bocah itu berusia 4 tahun, lebih tua 2 tahun dari usia AR.

Namun, setelah dilakukan terapi, bocah 4 tahun itu akhirnya dapat disembuhkan, dan hidup normal seperti layaknya anak-anak. (jn)


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

F.T

VIVAnews - Perilaku anak berkiblat pada lingkungan sekitarnya, terutama orangtua. Tidak mungkin kasus Ardi, balita dua tahun asal Musi Banyuasin Sumatera Selatan yang mengalami candu rokok, muncul tanpa 'dosa' orangtua dan lingkungan sekitarnya.

Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka mengatakan kasus Ardi muncul akibat adanya 'fasilitas' yang diberikan keluarga. "Jelas ini karena faktor lingkungan sosial di sekitar anak yang memfasilitasi keinginannya," katanya pada VIVAnews di Jakarta, Jumat 28 Mei 2010.

Komnas PA bersama pihak terkait sedang melakukan observasi yang meliputi unsur kesehatan, kejiwaan, dan latar belakang keluarga Ardi. Observasi diperkirakan selesai dalam 2-3 hari. Selanjutnya, terapi penyembuhan dari candu dilakukan dengan melibatkan Dinas Kesehatan. "Perhatian anak akan dialihkan agar tidak mengisap rokok lagi," kata Arist.

Pemulihan juga akan melibatkan orangtua agar tidak menuruti keinginan anak untuk melanjutkan kebiasaan yang merugikan kesehatan. "Orangtua mengetahui mana yang buruk, jadi semestinya melindungi anak. Bukan justru memfasilitasi kebiasaan tersebut," katanya.

Agar anak tidak terpapar asap rokok, Arist mendorong agar UU yang digagas mengenai rokok termasuk iklan dan promosi tembakau dibatasi. "Segera tindaklanjuti untuk membatasi peredaran nikotin pada anak," tambahnya.

Fenomena seperti ini, menurut Arist, bukan hal yang baru. Sejauh ini telah ada enam kasus serupa yang menunjukkan anak memiliki kebiasaan tak sehat seperti merokok, makan kapas, batu bata, kayu dan sebagainya. Bahkan di Binjai, Sulawesi Selatan ada anak yang merokok sejak usia 1,5 tahun.
 
Berdasar data survei sosial ekonomi nasional terakhir pada 2004, perokok pemula di Indonesia usia 5-9 tahun meningkat empat kali lipat dalam kurun waktu 2001-2004. Mayoritas perokok pemula adalah usia remaja 15-19 tahun.

Rokok bukan hanya menggerogoti kesehatan, tapi juga menghancurkan perekonomian keluarga. Bayangkan, konsumsi 40 batang rokok sehari yang dilakukan Ardi membutuhkan biaya sekitar Rp 50 ribu. Itu belum termasuk biaya dampak kesehatan yang nantinya timbul akibat rokok. (umi)


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Adhitthana

Apa kata dunia!! ......  ::)
Anak umur 2 tahun ngerokok bisa 40 batang /perhari  :o
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Forte

media di inggris ampe memberitakan ini lho.. makanya kayaknya kak seto turun tangan..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148