IQ Sri Mulyani 157

Started by Mr. pao, 26 May 2010, 12:58:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Forte

157..  boleh nyandang peringkat genius.. :D

ada yang IQ genius di sini ? selain suhu tentunya kan katanya dari range 157 - 257 ?

Sumedho

ralat... antar 57 dan 257, plus minus 100
There is no place like 127.0.0.1

Lex Chan

"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Indra

Quote from: Sumedho on 26 May 2010, 08:13:47 PM
ralat... antar 57 dan 257, plus minus 100

gue pilih 57 minus 100

johan3000

Quote from: Forte on 26 May 2010, 08:10:45 PM
157..  boleh nyandang peringkat genius.. :D

ada yang IQ genius di sini ? selain suhu tentunya kan katanya dari range 157 - 257 ?

gw rasa lebih genius lagi bisa minjam kegeniusan nya otak orang lain... =))

utk pemimpin bangsa, bersih adil rasanya lebih penting dehhh..........juga transparant ....
memberi contoh..............

kalau arahat, rata2 IQ nya berapa ya..........???
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Jerry

Bagaimana dengan EQ nya?? ???
appamadena sampadetha

Indra

Quote from: Jerry on 27 May 2010, 02:15:14 AM
Bagaimana dengan EQ nya?? ???

EQ adalah dalih yg selalu digunakan orang2 ber-IQ rendah

Forte

Quote from: Sunce™ on 26 May 2010, 06:15:52 PM
Jaman skrng yng penting. EQ..
really ?
bayangin orang idiot gimana bisa bersosialisasi dan memiliki emosi yang baik ?
intinya IQ,EQ,SQ idealnya sejalan

kullatiro


Forte

Quote from: daimond on 30 May 2010, 06:48:30 PM
165 baik apa buruk?
tergantung bro..

pernah baca mengenai William James Sidis ?
Dikatakan William James Sidis itu adalah manusia terpintar di dunia dengan IQ > 250

Quote from: artikel
Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Da Vinci? John
Stuart Mills? Atau Albert Einstein seperti yang selama ini diperkirakan
orang?
Ketiganya memang dianggap jenus-jenius besar yang telah memberikan
banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia
terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada
William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang
dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250–-300?



Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan
sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah
menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya.



Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku
sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada
usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda.
Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan
ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.
Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa
menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah
bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!!

Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang
seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang
lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia
kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya
sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang
sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi
kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis
kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat
dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis
meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis.

Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas
dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa.



Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers
bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambungkan
namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman.
Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah
memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah
selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan
keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya,
mengasingkan diri. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang
sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya
adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang
terlambat

Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari
pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis
tidak kuasa. Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah
berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidak
bisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam
sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri

L1M

dari salut n terkesima kok endingnye gw jadi sedih ye ama kisah mr.sidis  :-?

johan3000

William James Sidis merupakan asset negara yg harus dirawat dgn baik kehidupannya oleh negara...
dan tidak disia-siakan,.. dia dpt bekerja sebagai problem solver...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Nevada

Quote from: L1M on 07 June 2010, 02:21:24 AM
dari salut n terkesima kok endingnye gw jadi sedih ye ama kisah mr.sidis  :-?

Saya salut membaca biografi singkat William James Sidis yang memiliki IQ tinggi. Tapi sepintas dari biografi singkat ini, sepertinya kecemerlangan IQ William James Sidis tidak diimbangi oleh kecemerlangan EQ-nya.

kullatiro

jadi bukan iq tinggi yang membuat orang berbahagia kan termasuk juga eq belum tentu membuat diri sendiri berbahagia.

kita sendiri lah yang membuat kebahagian apa kah kalian berniat menukar kebahagian yang kalian miliki dengan mereka yang ber Iq tinngi seperti Mr. Sidis ini, atau kalian berbahagia dengan apa yang anda miliki sekarang ini apapun itu baik IQ atau EQ, dll.

Forte

Quote from: daimond on 07 June 2010, 08:56:46 PM
jadi bukan iq tinggi yang membuat orang berbahagia kan termasuk juga eq belum tentu membuat diri sendiri berbahagia.

kita sendiri lah yang membuat kebahagian apa kah kalian berniat menukar kebahagian yang kalian miliki dengan mereka yang ber Iq tinngi seperti Mr. Sidis ini, atau kalian berbahagia dengan apa yang anda miliki sekarang ini apapun itu baik IQ atau EQ, dll.
kemampuan untuk membuat kebahagiaan itu sendiri IMO adalah suatu bentuk EQ
karena bisa mengatur emosinya dengan baik..