News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Usaha Benar ternyata dualitas

Started by Hasan Teguh, 25 May 2010, 10:00:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dilbert

Quote from: Hasan Teguh on 29 May 2010, 09:12:58 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 29 May 2010, 08:24:43 AM
Quote from: ryu on 27 May 2010, 07:24:06 PM
meditasi dulu atau pandangan benar dulu?
Meditasi dulu, baru pandangan benar. Tanpa meditasi, pandangan benar hanya sebatas "iman".
Salut dengan penjelasannya : singkat, sederhana, dan tepat, bro !  ;D

rupanya jawaban ini yang di-ingin-kan ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

adi lim

Quote from: Hasan Teguh on 29 May 2010, 09:12:58 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 29 May 2010, 08:24:43 AM
Quote from: ryu on 27 May 2010, 07:24:06 PM
meditasi dulu atau pandangan benar dulu?
Meditasi dulu, baru pandangan benar. Tanpa meditasi, pandangan benar hanya sebatas "iman".
Salut dengan penjelasannya : singkat, sederhana, dan tepat, bro !  ;D

Jaman sebelum Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna, di wilayah India sudah banyak petapa handal (jago meditasi) tapi tanpa pandangan benar sehingga hanya punya kemampuan mencapai Jhana dan tidak bisa merealisasi pencapaian Nibbana.
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Hasan Teguh

Quote from: dilbert on 30 May 2010, 12:27:06 AM
Quote from: Hasan Teguh on 29 May 2010, 09:12:58 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 29 May 2010, 08:24:43 AM
Meditasi dulu, baru pandangan benar. Tanpa meditasi, pandangan benar hanya sebatas "iman".
Salut dengan penjelasannya : singkat, sederhana, dan tepat, bro !  ;D
rupanya jawaban ini yang di-ingin-kan ?
Yang paling menarik disitu adalah kata2 : hanya sebatas "iman".

Tanpa Anda sendiri merealisasinya, maka itu2 hanya sebatas iman.

Hendra Susanto

Quote from: Hasan Teguh on 30 May 2010, 10:08:47 AM
Quote from: dilbert on 30 May 2010, 12:27:06 AM
Quote from: Hasan Teguh on 29 May 2010, 09:12:58 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 29 May 2010, 08:24:43 AM
Meditasi dulu, baru pandangan benar. Tanpa meditasi, pandangan benar hanya sebatas "iman".
Salut dengan penjelasannya : singkat, sederhana, dan tepat, bro !  ;D
rupanya jawaban ini yang di-ingin-kan ?
Yang paling menarik disitu adalah kata2 : hanya sebatas "iman".

Tanpa Anda sendiri merealisasinya, maka itu2 hanya sebatas iman.

dalam buddhis itu namanya Sadha = keyakinan, tanpa ada keyakinan sulit untuk berkembang.

Hasan Teguh

Quote from: adi lim on 30 May 2010, 06:49:17 AM
Quote from: Hasan Teguh on 29 May 2010, 09:12:58 AM
Salut dengan penjelasannya : singkat, sederhana, dan tepat, bro !  ;D
Jaman sebelum Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna, di wilayah India sudah banyak petapa handal (jago meditasi) tapi tanpa pandangan benar sehingga hanya punya kemampuan mencapai Jhana dan tidak bisa merealisasi pencapaian Nibbana.
_/\_
Anda setuju kalau bagi awam yang hanya memahami anatta dari baca2 sutta melulu, cuma sebatas iman ?

Hasan Teguh

Quote from: Hendra Susanto on 30 May 2010, 10:11:30 AM
Quote from: Hasan Teguh on 30 May 2010, 10:08:47 AM
Yang paling menarik disitu adalah kata2 : hanya sebatas "iman".

Tanpa Anda sendiri merealisasinya, maka itu2 hanya sebatas iman.
dalam buddhis itu namanya Sadha = keyakinan, tanpa ada keyakinan sulit untuk berkembang.
Jadi Anda setuju misalnya kalau Anda cuma membaca penjelasan anatta dari buku2, itu cuma pemahaman sebatas Saddha saja ?

Indra

Quote from: Hasan Teguh on 30 May 2010, 10:14:20 AM
Quote from: adi lim on 30 May 2010, 06:49:17 AM
Quote from: Hasan Teguh on 29 May 2010, 09:12:58 AM
Salut dengan penjelasannya : singkat, sederhana, dan tepat, bro !  ;D
Jaman sebelum Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna, di wilayah India sudah banyak petapa handal (jago meditasi) tapi tanpa pandangan benar sehingga hanya punya kemampuan mencapai Jhana dan tidak bisa merealisasi pencapaian Nibbana.
_/\_
Anda setuju kalau bagi awam yang hanya memahami anatta dari baca2 sutta melulu, cuma sebatas iman ?

Bro Hasan,
pernahkah anda bermeditasi Vipassana? IMO daripada men-survey semua orang lebih anda buktikan sendiri melalui Vipassana, tidak perlu menjadi Ariya untuk membuktikan hal ini, minimal anda akan dapat memahami apa yg anda alami saat meditasi hanyalah fenomena nama dan rupa tidak ada atta di sana.

Hasan Teguh

Quote from: Indra on 30 May 2010, 10:25:50 AM
Quote from: Hasan Teguh on 30 May 2010, 10:14:20 AM
Anda setuju kalau bagi awam yang hanya memahami anatta dari baca2 sutta melulu, cuma sebatas iman ?
Bro Hasan,
pernahkah anda bermeditasi Vipassana? IMO daripada men-survey semua orang lebih anda buktikan sendiri melalui Vipassana, tidak perlu menjadi Ariya untuk membuktikan hal ini, minimal anda akan dapat memahami apa yg anda alami saat meditasi hanyalah fenomena nama dan rupa tidak ada atta di sana.
Jadi Anda setuju bahwa hanya meditasi yang berhasillah, anatta itu baru benar2 terpahami ?

Indra

Quote from: Hasan Teguh on 30 May 2010, 10:56:24 AM
Quote from: Indra on 30 May 2010, 10:25:50 AM
Quote from: Hasan Teguh on 30 May 2010, 10:14:20 AM
Anda setuju kalau bagi awam yang hanya memahami anatta dari baca2 sutta melulu, cuma sebatas iman ?
Bro Hasan,
pernahkah anda bermeditasi Vipassana? IMO daripada men-survey semua orang lebih anda buktikan sendiri melalui Vipassana, tidak perlu menjadi Ariya untuk membuktikan hal ini, minimal anda akan dapat memahami apa yg anda alami saat meditasi hanyalah fenomena nama dan rupa tidak ada atta di sana.
Jadi Anda setuju bahwa hanya meditasi yang berhasillah, anatta itu baru benar2 terpahami ?

jelaskan makna dari frasa "meditasi yang berhasil", sejauh apa yg saya pernah praktikkan dalam meditasi saya sudah bisa memahami nama dan rupa itu walaupun saya tidak akan mengklaim bahwa saya sudah berhasil dalam meditasi

ryu

Quote from: Hasan Teguh on 30 May 2010, 10:08:47 AM
Quote from: dilbert on 30 May 2010, 12:27:06 AM
Quote from: Hasan Teguh on 29 May 2010, 09:12:58 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 29 May 2010, 08:24:43 AM
Meditasi dulu, baru pandangan benar. Tanpa meditasi, pandangan benar hanya sebatas "iman".
Salut dengan penjelasannya : singkat, sederhana, dan tepat, bro !  ;D
rupanya jawaban ini yang di-ingin-kan ?
Yang paling menarik disitu adalah kata2 : hanya sebatas "iman".

Tanpa Anda sendiri merealisasinya, maka itu2 hanya sebatas iman.
maksud anda sebatas iman itu yang seperti apa?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

sebatas iman = kepercayaan saja..kalau saddha ya sudah direalisasikan/dibuktikan,gitu?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

iman= percaya tanpa perlu dibuktikan
saddha=percaya sambil di buktikan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Quote from: ryu on 30 May 2010, 11:27:12 AM
iman= percaya tanpa perlu dibuktikan
saddha=percaya sambil di buktikan.

ya percaya,betul percaya sambil dibuktikan,tetapi sebelum berhasil dibuktikan dia tetap sebatas kepercayaan belaka kan?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Quote from: Riky_dave on 30 May 2010, 11:33:50 AM
Quote from: ryu on 30 May 2010, 11:27:12 AM
iman= percaya tanpa perlu dibuktikan
saddha=percaya sambil di buktikan.

ya percaya,betul percaya sambil dibuktikan,tetapi sebelum berhasil dibuktikan dia tetap sebatas kepercayaan belaka kan?
apakah saddha       =        Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)  ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hasan Teguh

Quote from: Indra on 30 May 2010, 10:59:43 AM
jelaskan makna dari frasa "meditasi yang berhasil", sejauh apa yg saya pernah praktikkan dalam meditasi saya sudah bisa memahami nama dan rupa itu walaupun saya tidak akan mengklaim bahwa saya sudah berhasil dalam meditasi
Di meditasi vipassana yang Anda praktekkan, tidak ada penjelasan tentang ciri2 meditasi yang berhasil ?