Pejelasan Mengenai Karma oleh Lama Yeshe

Started by F.T, 10 May 2010, 10:32:44 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T


Kita adalah Karma. Sesederhana itu. Sebenarnya, Karma adalah kata sanskerta yang secara umum di terjemahkan sebagai sebab dan akibat. Apa artinya ini ? Sesuatu terjadi dalam kesadaran kita kemarin dan hari ini kita mengalami akibatnya, termaksud juga lingkungan kita; orang tua seperti apa, situasi dan kondisi hidup seperti apa - segala sesuatu yang mempengaruhi diri kita.

Selagi menjalani kehidupan, apa pun yang kita lakukan setiap hari, setiap saat, selalu ada rantai sebab dan akibat, sebab dan akibat, sebab dan akibat dalam kesadaran kita; itulah Karma. Selama kita memiliki tubuh ini, selama kita berinteraksi dengan dunia indrawi, selama kita membeda-bedakan - ini baik, itu buruk - maka secara otomatis kesadaran kita menciptakan karma, sebab dan akibat.

Karma bukanlah hanya filsafat yang bersifat teori, melainkan sains, ilmu pengetahuan Buddhis. Karma menjelaskan cara kehidupan berevolusi; wujud dan perasaan, warna dan sensasi, kebiasaan membeda-bedakan; seluruh kehidupan kita, siapa diri kita, dari mana asal kita, bagaimana kesadaran kita berlanjut, dan hubungan kita dengan kesadaran kita.

Karma adalah penjelasan Buddhadharma Mengenai evolusi secara ilmiah. Kita adalah karma, seluruh kehidupan kita dikendalikan oleh karma, dan kita hidup dalam medan energi karma. Energi kita berinteraksi dengan energi lain, Kemudian energi yang lain berinteraksi dengan energi lainnya, begitu seterusnya sehingga seluruh kehidupan kita terjadi. Baik fisik maupun mental, semuanya adalah karma.

Karena sifat keberadaan dari Citta dan tubuh, kita terus menerus berputar dalam enam alam keberadaan, terlepas apakah kita percaya karma atau tidak. Dalam dunia fisik, ketika faktor-faktor tertentu bergabung - bumi, laut, empat elemen, panas dan sebagainya - dengan sendirinya akan menghasilkan akibat; tidak perlu ada unsur percaya untuk mengetahui hal ini.

Sama halnya dengan dunia internal kita, khususnya ketika kita berinteraksi dengan dunia indrawi; kita bereaksi secara terus menerus. Sebagai contoh, tahun lalu kita menikmati coklat lezat dengan penuh ketertarikan dan sejak itu kita belum mendapatkan coklat lagi sehingga kita begitu menginginkannya: " Oh, saya benar-benar ingin coklat". Kita teringat pengalaman sebelumnya mengenai coklat, memory tersebut menyebabkan kita begitu menginginkan coklat dan mencengkeramnya. Reaksi terhadap pengalaman sebelumnya itu adalah karma; pengalaman adalah penyebabnya, keinginan untuk mendapatkan coklat adalah akibatnya.

Sumber : Sebening Dasar Lautan - Lama Yeshe.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

VinBaik

Apakah yang dimaksud adalah Lama Thubten Yeshe ?


QuoteVenerable Lama Thubten Yeshe (1935-1984)
Lama Thubten Yeshe was born in Tibet in 1935. At the age of six, he entered Sera Monastic University in Tibet where he studied until 1959, when as Lama Yeshe himself has said, "In that year the Chinese kindly told us that it was time to leave Tibet and meet the outside world." Lama Thubten Yeshe and Lama Thubten Zopa Rinpoche, together as teacher and disciple since their exile in India, met their first Western students in 1965. By 1971 they settled at Kopan, a small hamlet near Kathmandu in Nepal. In 1974, the Lamas began touring and teaching in the West, which would eventually result in The Foundation for the Preservation of the Mahayana Tradition. Lama Yeshe died in 1984.
VAYADHAMMA SANKHARA, APPAMADENA SAMPADETHA

Nasehat terakhir Sang Buddha sebelum Parinibbana :
"Segala sesuatu yang terjadi dari paduan unsur adalah sasaran perubahan.
Berjuanglah mencapai kebebasan dengan sadar dan waspada"