News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Pengikisan LDM ?

Started by Hasan Teguh, 04 May 2010, 08:41:02 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Hasan Teguh

Adakah tulisan di Tipitaka tentang pengikisan LDM ?

Mohon sharing.

Thanks.

Dhamma Sukkha

sptnya adaa... :-? :-? :-?
utk mengikis lobha sering2 berdanaa... \;D/ \;D/ \;D/
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Dhamma Sukkha

klo kita berdana, kita berusaha tuk mengikis keserakahan kita,
cthnya : kita serakah akan makanan yg kita miliki, jadinya kita menolak utk berbagi dgn org lain, ingin menikmatinya seorg diri... tetapi, bila kita tdk melekat akan hal yg kita sukai itu, dgn cara berusaha merelakan apa yg kita miliki, dan tau bahwa itu tdklah kekal, maka perasaan bisa plongg... :)) :)) :))
akar LDM itu adlh tanha (nafsu keinginan), krn kita punya nafsu keinginan dlm hal makanan misalnya, maka keserakahan sewaktu2 dpt timbul...

dgn melatih sila, samadhi, dan panna... ;D ;D ;D
klo dalam kertas panduan meditasi pas vipassana, ada ditulis,
Jgn mencoba menciptakan sesuatu
Tetapi jgn menolak apa yg sedang terjadi.
Tetapi biarkanlah sesuatu yg terjadi atau berhenti terjadi apa adanya, jgn lupakan sadar akan hal tsb.
Mencoba menciptakan sesuatu adalah lobha (keserakahan/keterikatan)
Menolak apa yg sedang terjadi adalah Dosa (kebencian/ketdksukaan)
Jika tdk tau apa yg sedang terjadi atau telah berhenti terjadi adalah Moha (delusi/ketdktahuan/kebodohan)
Hanya ketika pikiran yg sedang mengamati tdk ada Lobha, Dosa, ataupun Soka (kekhawatiran/kegelisahan) di dlmnya, maka pikiran meditasi akan muncul. \;D/

klo dlm meditasi, kita diajarkan utk tdk menolak LDM itu, tetapi kita amatii... ;D ;D ;D
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

dhammadinna

Pada suatu waktu Sang Bhagava berada bersama suku Kuru, di Kammasadhamma,
sebuah kota niaga suku Kuru.

Di sana Sang Bhagava bersabda kepada para bhikkhu: "Para bhikkhu !"

"Ya, bhante", jawab para bhikkhu.

Sang Bhagava bersabda:
Inilah satu-satunya jalan, O bhikkhu, untuk menuju kesucian makhluk-makhluk, untuk mengatasi duka cita dan ratap tangis, untuk mengakhiri penderitaan dan kesedihan, untuk mencapai jalan yang benar, untuk merealisasi Nibbana, Jalan ini adalah Empat Landasan Perhatian Murni.

(Satipatthana Sutta)

Hasan Teguh

Quote from: Dhamma Sukkha on 04 May 2010, 09:29:17 AM
...

klo dlm meditasi, kita diajarkan utk tdk menolak LDM itu, tetapi kita amatii... ;D ;D ;D

Thanks informasinya.

Btw,
Tidak menolak, tentunya juga tidak mengikisnya bukan ?

Hasan Teguh

 [at] Mayvise

Nampaknya sutta itu tidak menjelaskan tentang pengikisan LDM.

Thanks.

sukuhong

#6
dari awal sampai akhir ujung2nya pasti pengikisan LDM
pendapat bang Hasan gimana ?
kalau bang Hasan sesudah baca Tipitaka lengkap ! bang Hasan masih belum menemukan dan mengerti cara pengikisan LDM!
berarti bang Hasan 'batin'nya ada masalah atau bang Hasan hanya suka membaca tetapi tidak mengerti apa yang dibaca ! =))
kam sia

dhammadinna

#7
 [at]  Sukuhong: Kita semua mempunyai batin yang bermasalah/batin yang 'sakit'.

[at]  Hasan Teguh:

Quote from: Mayvise on 04 May 2010, 09:35:01 AM
Sang Bhagava bersabda:
Inilah satu-satunya jalan, O bhikkhu, untuk menuju kesucian makhluk-makhluk, untuk mengatasi duka cita dan ratap tangis, untuk mengakhiri penderitaan dan kesedihan, untuk mencapai jalan yang benar, untuk merealisasi Nibbana, Jalan ini adalah Empat Landasan Perhatian Murni.

Sattanam Visuddhiya "untuk menuju kesucian makluk-makluk". Untuk bebas dari noda nafsu keinginan/ketamakan (lobha), kebencian (dosa), dan delusi (moha).

Quote
Karena kotoran/noda di tubuh, tubuh seseorang menjadi tidak bersih,
dengan membersihkan fisiknya, dia menjadi besih.
Karena kekotoran/noda batin, seseorang menjadi tidak murni,
dengan membersihkan batin, batinnya menjadi murni.

Hasan Teguh

 [at] Mayvise

Mungkinkah kita mampu mengikis tuntas kotoran di perut kita?

Adakah orang setiap saat sibuk mengikis kotoran itu?

The Ronald

salah pengertian rupanya...
QuoteKarena kotoran/noda di tubuh, tubuh seseorang menjadi tidak bersih,
dengan membersihkan fisiknya, dia menjadi besih.
Karena kekotoran/noda batin, seseorang menjadi tidak murni,
dengan membersihkan batin, batinnya menjadi murni.

Kotoran/noda di tubuh = kotoran fisik , yang dimaksudkan adalah kotoran dari perbuatan dan ucapan... , bukan kotoran perut, bukan pula kotoran di gigi di kuku,

kotoran batin ..yg dimaksudkan adalah bentuk2 pikiran, seperti pengertian salah, mengharap org lain celaka, mengiginkan milik org lain, iri hati, dendam.. dll

dan kalau di tanya, adakah org yg setiap saat mengikis ke 2 kotoran di atas.. jawabnya ada
...

dhammadinna

#10
Quote from: Hasan Teguh on 04 May 2010, 11:20:31 AM
[at] Mayvise
Mungkinkah kita mampu mengikis tuntas kotoran di perut kita?
Adakah orang setiap saat sibuk mengikis kotoran itu?

Thanks koreksinya, maaf tadi saya tidak teliti. Ini saya copykan lagi.
sumber: http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/soma/wayof.html

Quote
Sattanam visuddhiya = "For the purification of beings." For the cleansing of beings soiled by the stains of lust, hatred and delusion, and by the defilements of covetise, called lawless greed and so forth. All reach the highest purity after abandoning mental taints. By way of physical taints, however, there is no cleansing of impurities taught in the Dhamma.

By the Great Seer it was not said
That through bodily taints men become impure,
Or by the washing of the body they become pure.
By the Great Seer it was declared
That through mental taints men become impure,
And through the cleansing of the mind they become pure.

Jadi intinya, seseorang menjadi suci, tidak bisa dengan membersihkan fisiknya. Tapi seseorang menjadi suci dengan memurnikan batinnya. (Suci: bebas dari LDM)

Hasan Teguh

Jadi pengertian memurnikan pikiran = mengikis LDM ?

Apakah mengikis artinya menghilangkan / meniadakan ?

Keinginan untuk memurnikan pikiran apakah tidak termasuk LDM ?

Mohon sharing teman2.

Thanks.

The Ronald

QuoteJadi pengertian memurnikan pikiran = mengikis LDM ?

yah demikian lah..
pada saat pikiran akhirnya murni, itu saat yg sama LDM terkikis tampa sisa...
kalau LDM sudah habis terkikis tampa sisa..baru bisa di sebut org itu telah menghilangkan LDMnya

QuoteKeinginan untuk memurnikan pikiran apakah tidak termasuk LDM ?
tidak.. karena keinginan yg biasa yg maksud LDM ..adalah tanha ..yg dalam bahasa indo nya di terjemahkan sebagai keinginan

Quote from: Suchamda on 09 January 2008, 03:01:22 PM
Tanha dapat diartikan sebagai 'kehausan', ketagihan, keinginan yang melekat, merindukan, obsesi. Dlm bahasa Inggris-buddhist, sering diterjemahkan sebagai : craving.
Kalau dalam bahasa Indonesia disebut "keinginan" (need, want) kok sepertinya kurang tepat ya?

Tanha adalah inilah sumber dukkha, seperti yg dirumuskan dalam point kedua dari 4 noble truth :dukkha samudaya sacca.
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1352.msg22794.html#msg22794

atau... ttg lobha.. yg berhubungan erat dgn Tanha (keinginan)..
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,630.msg9895.html#msg9895

atau di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,14020.0.html (ttg cita2, harapa, tanha)
...

dhammadinna

Quote from: Hasan Teguh on 04 May 2010, 12:42:43 PM
Jadi pengertian memurnikan pikiran = mengikis LDM ?

Proses memurnikan batin adalah dengan mengikis LDM.

Quote from: Hasan Teguh on 04 May 2010, 12:42:43 PM
Apakah mengikis artinya menghilangkan / meniadakan ?

IMO, ya.

Quote from: Hasan Teguh on 04 May 2010, 12:42:43 PM
Keinginan untuk memurnikan pikiran apakah tidak termasuk LDM ?

Hmm... sepertinya ada yang kurang pas dalam pertanyaan ini. Mungkin maksudnya begini: "Apakah keinginan untuk memurnikan pikiran adalah juga nafsu keinginan (tanha) yang merupakan akar dari LDM?

Saya baru dengar sih kalo ada keinginan tanha dan keinginan non-tanha seperti kata the Ronald. Terlepas dari itu semua, keinginan untuk memurnikan batin juga adalah keinginan. Saya pernah dengar ceramah dari Bhante Pannavato begini: Suatu ketika kita ingin menyeberangi sungai. Untuk itu, kita menggunakan perahu. Namun ketika telah sampai di seberang (di tujuan), kita tidak membutuhkan perahu itu lagi. Perahu itu kita tinggalkan. Nah, perahu ini ibaratnya "keinginan mencapai Nibbana".

Hasan Teguh

Quote from: The Ronald on 04 May 2010, 01:26:02 PM
QuoteJadi pengertian memurnikan pikiran = mengikis LDM ?

yah demikian lah..
pada saat pikiran akhirnya murni, itu saat yg sama LDM terkikis tampa sisa...
kalau LDM sudah habis terkikis tampa sisa..baru bisa di sebut org itu telah menghilangkan LDMnya


Jadi asumsinya adalah pikiran/batin ini = kotor, sehingga kekotoran itu perlu dikikis sampai tanpa sisa ?

Bagaimana dengan pertapa Sidharta yang menganggap tubuh jasmani ini kotor, dan perlu dikikis sampai tanpa sisa dengan cara menyiksanya ?

Apakah pikiran menganggap tubuh jasmani ini kotor adalah pikiran yang benar ?
Dan yang salah adalah caranya ?
Atau pikirannya itu salah, dan juga caranya ?