Buddhisme in Saudi Arabia.

Started by fabian c, 25 April 2010, 09:18:38 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

fabian c

To: bro Daimond itu kan video reka-an menggunakan 3D, bukan video sebenarnya. Kalau foto yang pertama nampaknya menjadi pertanyaan, mengapa plafonnya ditutupi kain? Kadang kita juga bertanya Ka'bah bagian luar juga ditutupi kain hijau mengapa?

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Peacemind

Sebagai informasi saja.... Saya pernah membaca di bukunya Karen Amstrong berjudul 'The History of GOd' bahwa kata 'Allah' sebenarnya berasal dari kata "Arhat'. Saya korek2 di Google tapi nggak ketemu, namun ada pendapat seorang Kyai di Thailand yang juga merupakan teman dekat Bhikkhu Buddhadasa demikian:

""The Muslims like to lull their child to sleep by a short phrase - 'La illaha ill-Allah' - the declaration of truth made during prayer. They will keep reciting 'La illaha ill-Allah' on beads - until they achieve a state of mental concentration. Unfortunately, most people do not understand the core meaning; they usually translate it as 'There is no god but Allah.'

"The word 'Allah' consists of three letters: A, L and H. The word 'Araha[t]' consists of the letters: A, R and H. Typically, the L in the West has been transformed to R in the East. Thus 'elephant' becomes 'Erawan'. So does 'Ali' [the Noble] become 'Ariya' as in Ariyasaj [The Noble Truth].

"I used to discuss these linguistic issues [with others]. Here I repeat it for those who haven't heard about this principle. Allah is in fact Arahat. The meaning of Allah is broader than Illaha, which means 'idols', and La, which means 'no', or 'do not'. Most of the Muslims take Illaha to mean things like sculptures, trees and so on. But I think [the word] refers to the clinging to that very object in their heart. Those statues and trees are in themselves nothing sacred.

"But when people hold on to such things, they become objects of worship. If people do not hold on to them, they cannot be sacred. These things don't have their own power; it's the people who give them power. Therefore, illaha does not refer to those external objects, but to the clinging in human heart. So the sentence illaha ill-Allah means not to hold on to anything. Such is the state of Allah, or Arahat. How that is literally identical to the heart of Buddhism that professes against any attachment! How couldn't I say then that the heart of Buddhism is one and the same as that of Islam?"

Selengkapnya bisa dibaca di link ini: http://buddhadasa.nalanda.org.br/unityindiversity.html

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Menurut saya kurang tepat. Lebih cocok kalau berasal dari bahasa ibrani kuno.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Nevada

Sepertinya istilah "Allah" muncul dari istilah "Al-ilah" (Sang Ilahi aka Tuhan).

miracle_boyzz

Quote from: adi lim on 25 April 2010, 01:39:12 PM
padakkhina - ini adalah penghormatan tertinggi.
padakkhina = paradaksina ?

_/\_

Bersujud

Bersujud di hadapan citra Buddha bukanlah memuja berhala, ini merupakan ungkapan rasa hormat yang mendalam. Sujud merupakan pengakuan bahwa Buddha telah mencapai Pencerahan Sempurna. Sikap seperti ini membantu kita untuk mengatasi perasaan egois, untuk menjadi lebih siap belajar dari Buddha.

Beranjali

Menangkupkan telapak tangan di depan dada (anjali) merupakan suatu tradisi sikap tubuh untuk mengungkapkan penghormatan mendalam kepada Tiga Permata. Ketika sesama pengikut Buddha saling menyapa, mereka menangkupkan telapak tangan seperti sekuntum kuncup teratai (lambang kesucian dalam ajaran Buddha), sedikit membungkukkan badan, dan dalam hati mengucap: "Sekuntum teratai untukmu, seorang bakal Buddha." Salam ini memberikan pengakuan adanya benih-benih Pencerahan atau benih ke-Buddha-an di dalam diri orang lain, oleh karenanya kita mengharapkan kesejahteraan dan kebahagiaan baginya. Menangkupkan telapak tangan juga memiliki efek pemusatan dan penenangan pikiran.

Padakkhina

Padakkhina merupakan kegiatan mengelilingi sebuah objek pemujaan, seperti stupa (bangunan tempat menyimpan relik Buddha atau guru Dharma), pohon Bodhi (pohon yang menaungi Buddha saat mencapai Pencerahan), atau citra Buddha, sebanyak tiga kali atau lebih sebagai wujud sikap hormat. Hal ini dilakukan dengan meditasi berjalan searah jarum jam—menjaga sisi kanan tubuh kita ke arah objek pemujaan.

source : http://www.ehipassiko.net/index.php?option=com_content&view=article&id=30&Itemid=12&limitstart=14

_/\_
Sati in every Breath of my Breath, Sati in every Steps of my Feet, Sati in every Mind of my Concentration... and Sati in every Parts of My Life... Be Mindful and Be Happy...

Jerry

Tambahan ko fab:
Ketika umat muslim naik haji dan mengenakan jubah demikian, mereka juga sangat dianjurkan untuk menggunduli/mencukur pendek kepalanya. :D
Naik haji seperti konsep Dharmayatranya buddhisme. :)
appamadena sampadetha

fabian c

Quote from: Jerry on 25 April 2010, 11:27:44 PM
Tambahan ko fab:
Ketika umat muslim naik haji dan mengenakan jubah demikian, mereka juga sangat dianjurkan untuk menggunduli/mencukur pendek kepalanya. :D
Naik haji seperti konsep Dharmayatranya buddhisme. :)

Aaaahhh... tambah satu lagi yang mirip terima kasih bro.... Calon Samanera mencukur rambut dan memakai jubah putih.

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

miracle_boyzz

Quote from: Jerry on 25 April 2010, 11:27:44 PM
Tambahan ko fab:
Ketika umat muslim naik haji dan mengenakan jubah demikian, mereka juga sangat dianjurkan untuk menggunduli/mencukur pendek kepalanya. :D
Naik haji seperti konsep Dharmayatranya buddhisme. :)

oh pntes... baru tahu saya... memang kykny semua yang naik haji pasti cukur pendek rambutnya kalo nggak di gundulin..^^ thx infony membntu...
Sati in every Breath of my Breath, Sati in every Steps of my Feet, Sati in every Mind of my Concentration... and Sati in every Parts of My Life... Be Mindful and Be Happy...

El Sol

kebenaran yg dipaksa2...LOL

kalian makin mirip ama umat2 agama K and Selam..:D

Jerry

Jangan terlalu negatip thinking bro.. Dipaksa-paksa atau memang begitu kenyataannya? Jika setelah diselidiki dan memang kita memaksa, maka benar kita memaksa. Tapi jika setelah diselidiki dan memang kenyataannya demikian, apa masih tepat dikatakan kita memaksakan dan mencoba merangkul I-dive ke dalam Buddhisme? Coba deh cari tau dulu sebelum menjudge. ;)

Sejauh yg gw liat sih emang kebudayaan Arab itu terletak di persimpangan antara timur dan barat dari dulunya. Jangan lupa yang dikatakan bilangan arab dll itu sendiri berasal dari India. Jauh sebelum mereka tergerak untuk menaklukkan India, sudah ada hubungan politik, sains, dagang dll antar Arab dengan Timur India dan Cina.
Memang kenyataannya agama I-dive mengadopsi nilai dan unsur yang dirasa baik dari berbagai kultur dan keyakinan. Misalnya konsep ttg hari penghakiman dari K, konsep ttg dunia akhirat dari keyakinan Mesir. Konsep thawaf mengelilingi ka'bah sangat mirip dengan padakkhina. Hanya saja mereka melakukan berlawanan arah jarum jam, yaitu bagian kirilah yang menghadap ke objek. Ini lagi-lagi diadopsi dari budaya Mesir, karena jantung berada di bagian kiri tubuh dan jantung merupakan bagian yg sangat keramat bagi orang2 Mesir kuno.


[at] Samanera Peacemind
Saya pikir lebih tepatnya dari erawan lah kata elephant berasal. Bukan sebaliknya. Karena bangsa Inggris lebih belakangan mengenal gajah. Sedangkan bangsa Arab telah melakukan kontak dengan bangsa India dan bangsa Afrika dan mereka lebih dulu mengenal makhluk gajah.
Karen Armstrong mah udah ngaku kalau dia itu "monotheism freelancer". Jadi apapun yg ada pasti ujung-ujungnya dikaitkan dan dikembalikan lagi dalam trademark monotheism. Tulisan2nya di The History of God dan The Great Transformation masih banyak yg saya pikir rancu, terutama soal Buddhism dan agama-agama timur. Selain itu ada 1 bagian di mana kurang lebih Karen mengatakan bahwa Sang Buddha membuat 2 buah sikap yang kontradiktif, di mana di 1 sisi Sang Buddha menolak keberadaan dewa-dewi dan di sisi lain Sang Buddha sangat terpengaruh bahkan dalam proses pencerahannya oleh dewa-dewi. Apa pendapat Samanera terhadap kalimat ini? Apa benar demikian? Nanti saya coba cari lagi tulisan lengkapnya. ;D

Sukhi Hotu,
_/\_
appamadena sampadetha

El Sol

menurut gw seh maksa banget...

LOL


Kelana

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Shining Moon

Maap ya...tapi, koq rasanya kita jadi maksa2in kek umat lain di thread Tong Sam COng?
Life is beautiful, let's rock and roll..

kusalaputto

 [at] jerry
kok g baru denger yah klo SB menolak keberadaan dewa dewi dapet dr mana? kan SB memberitahu ada dewa n kita jg bs jd dewa :)
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

ryu

Kalau jihad itu ngikutin ajaran buddha gak =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))