Eclipse happened because of Rahu?

Started by Nevada, 08 April 2010, 05:50:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

El Sol

Quote from: Edward on 08 April 2010, 11:45:38 PM
Makssudnya om, memank tidak bisa menelan, tapi ada kejadian "gelap sesaat". sama seperti gerhana, hanya proses "gelap sesaat", dan ketika bulan ato matahari berevolusi kembali, jadilah terang..

gelap sesaat = gerhana ??..


El Sol

Quote from: Edward on 08 April 2010, 11:43:52 PM
di Thailand sono katanya bertebaran yang dikatakan udh jadi arhat...
Bukannya arhat sudah mencapai nibbana?

jahh...buktine?...



Nevada

Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:43:18 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:33:36 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:32:09 PM
kalo yg gue tangkap dari komentar itu, "walaupun Rahu mampu menelan matahari dan bulan, ia tidak mampu menghentikan rotasinya" artinya gerhana bukan karena Rahu

itu jelas banget ko artinya....

kalo Rahu bisa buat Gerhana tapi gk bisa selama2nya...

dia nelan bulan dan matahari, tapi cuma bentar...

nah, pertanyaannya itu...

apakah gerhana terjadi gara2 ditelan Rahu?

dilanjutkan: Jika Rahu melakukan itu (menelan) maka kepalanya akan pecah dan akan menariknya. jadi di sini Rahu pasti mati karena kepalanya pecah. jadi kesimpulan Rahu gak menelan matahari dan bulan

Kalau yang saya tangkap, Rahu hanya menutup pandangan dari Bumi ke Matahari. Makanya digunakan istilah "menelan". Kata "menelan" dalam konteks ini mirip dengan contoh kalimat: "awan gelap menelan indahnya bulan purnama malam ini".

Apakah Rahu bisa memiliki kemampuan untuk "menutupi" Matahari? Seharusnya memang mungkin, sebab sebagai deva tentunya Rahu memiliki "kekuatan". Selain itu, di Iddhipàdasaüyutta (Saüyutta Nikaya) dinyatakan bahwa seseorang yang mengembangkan empat landasan kekuatan batin bahkan bisa menyentuh Bulan dan Matahari dengan tangannya.

El Sol

Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:43:18 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:33:36 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:32:09 PM
kalo yg gue tangkap dari komentar itu, "walaupun Rahu mampu menelan matahari dan bulan, ia tidak mampu menghentikan rotasinya" artinya gerhana bukan karena Rahu

itu jelas banget ko artinya....

kalo Rahu bisa buat Gerhana tapi gk bisa selama2nya...

dia nelan bulan dan matahari, tapi cuma bentar...

nah, pertanyaannya itu...

apakah gerhana terjadi gara2 ditelan Rahu?

dilanjutkan: Jika Rahu melakukan itu (menelan) maka kepalanya akan pecah dan akan menariknya. jadi di sini Rahu pasti mati karena kepalanya pecah. jadi kesimpulan Rahu gak menelan matahari dan bulan

kalo ditelen khan dah ilang tuh matahari ama bulan..=_="

makane gk jadi ditelen trus terjadi gerhana...

so, basically sutta ini mo bilank kalo matahari dan bulan itu terselamatkan oleh sang Buddha....=_="

Edward

Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:48:50 PM
Quote from: Edward on 08 April 2010, 11:45:38 PM
Makssudnya om, memank tidak bisa menelan, tapi ada kejadian "gelap sesaat". sama seperti gerhana, hanya proses "gelap sesaat", dan ketika bulan ato matahari berevolusi kembali, jadilah terang..

gelap sesaat = gerhana ??..


yup.dari sisi orang lihat dari bumi kan seperti gelap sesaat
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

El Sol

Quote from: Edward on 08 April 2010, 11:45:38 PM
yup.dari sisi orang lihat dari bumi kan seperti gelap sesaat
jadi Gerhana itu perseteruan si Rahu ama dewa matahari dan bulan gitu?..

=_="

El Sol

Quote from: upasaka on 08 April 2010, 11:50:08 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:43:18 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:33:36 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:32:09 PM
kalo yg gue tangkap dari komentar itu, "walaupun Rahu mampu menelan matahari dan bulan, ia tidak mampu menghentikan rotasinya" artinya gerhana bukan karena Rahu

itu jelas banget ko artinya....

kalo Rahu bisa buat Gerhana tapi gk bisa selama2nya...

dia nelan bulan dan matahari, tapi cuma bentar...

nah, pertanyaannya itu...

apakah gerhana terjadi gara2 ditelan Rahu?

dilanjutkan: Jika Rahu melakukan itu (menelan) maka kepalanya akan pecah dan akan menariknya. jadi di sini Rahu pasti mati karena kepalanya pecah. jadi kesimpulan Rahu gak menelan matahari dan bulan

Kalau yang saya tangkap, Rahu hanya menutup pandangan dari Bumi ke Matahari. Makanya digunakan istilah "menelan". Kata "menelan" dalam konteks ini mirip dengan contoh kalimat: "awan gelap menelan indahnya bulan purnama malam ini".

Apakah Rahu bisa memiliki kemampuan untuk "menutupi" Matahari? Seharusnya memang mungkin, sebab sebagai deva tentunya Rahu memiliki "kekuatan". Selain itu, di Iddhipàdasaüyutta (Saüyutta Nikaya) dinyatakan bahwa seseorang yang mengembangkan empat landasan kekuatan batin bahkan bisa menyentuh Bulan dan Matahari dengan tangannya.

tapi gerhana itu khan bukan gara2 perseteruan dewa matahari ato dewi bulan ama si Rahu...=_="

cape gw...haizzz.... :|

Edward

dan apakah perseteruan tersebut berlangsung setiap tahun?
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Nevada

Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:56:34 PM
Quote from: upasaka on 08 April 2010, 11:50:08 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:43:18 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:33:36 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:32:09 PM
kalo yg gue tangkap dari komentar itu, "walaupun Rahu mampu menelan matahari dan bulan, ia tidak mampu menghentikan rotasinya" artinya gerhana bukan karena Rahu

itu jelas banget ko artinya....

kalo Rahu bisa buat Gerhana tapi gk bisa selama2nya...

dia nelan bulan dan matahari, tapi cuma bentar...

nah, pertanyaannya itu...

apakah gerhana terjadi gara2 ditelan Rahu?

dilanjutkan: Jika Rahu melakukan itu (menelan) maka kepalanya akan pecah dan akan menariknya. jadi di sini Rahu pasti mati karena kepalanya pecah. jadi kesimpulan Rahu gak menelan matahari dan bulan

Kalau yang saya tangkap, Rahu hanya menutup pandangan dari Bumi ke Matahari. Makanya digunakan istilah "menelan". Kata "menelan" dalam konteks ini mirip dengan contoh kalimat: "awan gelap menelan indahnya bulan purnama malam ini".

Apakah Rahu bisa memiliki kemampuan untuk "menutupi" Matahari? Seharusnya memang mungkin, sebab sebagai deva tentunya Rahu memiliki "kekuatan". Selain itu, di Iddhipàdasaüyutta (Saüyutta Nikaya) dinyatakan bahwa seseorang yang mengembangkan empat landasan kekuatan batin bahkan bisa menyentuh Bulan dan Matahari dengan tangannya.

tapi gerhana itu khan bukan gara2 perseteruan dewa matahari ato dewi bulan ama si Rahu...=_="

cape gw...haizzz.... :|

Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan bukan karena perseteruan Suriya-Candima dengan Rahu. Keduanya adalah murni fenomena alam. Tapi Rahu memiliki kemampuan untuk menciptakan fenomena "gerhana buatan".

Omong-omong soal gerhana, avatar Anda sendiri itu gerhana yah? ;D

fabian c

Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:39:52 PM
Quote from: Edward on 08 April 2010, 11:36:36 PM
klo menurut gw, soal nibbana mah, ketiga aliran inti-nya setuju dengan "antara ada dan tiada, kebahagiaan tertinggi" .

which is something that is scientifically unproven and logically unthinkable...

Nibbana itu terlalu vague, sampe gw sempet ngerasa kalo itu gk exist..

sebuah teori yg tidak bisa dibuktikan..:D

Bukti idup(ato mati) Nibbana cuma sang Buddha...well, he's gone now, and we'll never know that he really attained Nibbana or not..darou?

Raja Milinda bertanya: "apakah Nibbana ada?, "
Bhikkhu nagasena  menjawab, "Nibbana ada baginda"
Raja Milinda bertanya lagi: "Bila demikian coba buktikan kepada saya"
Bhikkhu Nagasena menjawab,"Sekarang saya bertanya kepada baginda: apakah menurut baginda gunung Himalaya ada?"
Raja Milinda menjawab,"Gunung Himalaya ada bhante"
Bhikkhu Nagasena, "Coba buktikan kepada saya baginda"
Raja Milinda menjawab, "Wah itu tidak mungkin bhante, saya tak dapat membawa Himalaya kesini untuk diperlihatkan, bhante sendiri yang harus kesana untuk membuktikan".
Bhikkhu Nagasena menjawab, "Demikian juga dengan Nibbana baginda, Saya tak dapat membawa Nibbana untuk diperlihatkan kepada baginda, untuk membuktikannya baginda sendiri yang harus mencapainya"

(kira-kira demikian percakapan antara raja Milinda dan Bhikkhu Nagasena)

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

fabian c

Quote from: upasaka on 08 April 2010, 11:58:56 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:56:34 PM
Quote from: upasaka on 08 April 2010, 11:50:08 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:43:18 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:33:36 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:32:09 PM
kalo yg gue tangkap dari komentar itu, "walaupun Rahu mampu menelan matahari dan bulan, ia tidak mampu menghentikan rotasinya" artinya gerhana bukan karena Rahu

itu jelas banget ko artinya....

kalo Rahu bisa buat Gerhana tapi gk bisa selama2nya...

dia nelan bulan dan matahari, tapi cuma bentar...

nah, pertanyaannya itu...

apakah gerhana terjadi gara2 ditelan Rahu?

dilanjutkan: Jika Rahu melakukan itu (menelan) maka kepalanya akan pecah dan akan menariknya. jadi di sini Rahu pasti mati karena kepalanya pecah. jadi kesimpulan Rahu gak menelan matahari dan bulan

Kalau yang saya tangkap, Rahu hanya menutup pandangan dari Bumi ke Matahari. Makanya digunakan istilah "menelan". Kata "menelan" dalam konteks ini mirip dengan contoh kalimat: "awan gelap menelan indahnya bulan purnama malam ini".

Apakah Rahu bisa memiliki kemampuan untuk "menutupi" Matahari? Seharusnya memang mungkin, sebab sebagai deva tentunya Rahu memiliki "kekuatan". Selain itu, di Iddhipàdasaüyutta (Saüyutta Nikaya) dinyatakan bahwa seseorang yang mengembangkan empat landasan kekuatan batin bahkan bisa menyentuh Bulan dan Matahari dengan tangannya.

tapi gerhana itu khan bukan gara2 perseteruan dewa matahari ato dewi bulan ama si Rahu...=_="

cape gw...haizzz.... :|

Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan bukan karena perseteruan Suriya-Candima dengan Rahu. Keduanya adalah murni fenomena alam. Tapi Rahu memiliki kemampuan untuk menciptakan fenomena "gerhana buatan".

Omong-omong soal gerhana, avatar Anda sendiri itu gerhana yah? ;D

Candima sepenuhnya ditelan oleh Rahu  ;D
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

El Sol

Quote from: upasaka on 08 April 2010, 11:58:56 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:56:34 PM
Quote from: upasaka on 08 April 2010, 11:50:08 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:43:18 PM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:33:36 PM
Quote from: Indra on 08 April 2010, 11:32:09 PM
kalo yg gue tangkap dari komentar itu, "walaupun Rahu mampu menelan matahari dan bulan, ia tidak mampu menghentikan rotasinya" artinya gerhana bukan karena Rahu

itu jelas banget ko artinya....

kalo Rahu bisa buat Gerhana tapi gk bisa selama2nya...

dia nelan bulan dan matahari, tapi cuma bentar...

nah, pertanyaannya itu...

apakah gerhana terjadi gara2 ditelan Rahu?

dilanjutkan: Jika Rahu melakukan itu (menelan) maka kepalanya akan pecah dan akan menariknya. jadi di sini Rahu pasti mati karena kepalanya pecah. jadi kesimpulan Rahu gak menelan matahari dan bulan

Kalau yang saya tangkap, Rahu hanya menutup pandangan dari Bumi ke Matahari. Makanya digunakan istilah "menelan". Kata "menelan" dalam konteks ini mirip dengan contoh kalimat: "awan gelap menelan indahnya bulan purnama malam ini".

Apakah Rahu bisa memiliki kemampuan untuk "menutupi" Matahari? Seharusnya memang mungkin, sebab sebagai deva tentunya Rahu memiliki "kekuatan". Selain itu, di Iddhipàdasaüyutta (Saüyutta Nikaya) dinyatakan bahwa seseorang yang mengembangkan empat landasan kekuatan batin bahkan bisa menyentuh Bulan dan Matahari dengan tangannya.

tapi gerhana itu khan bukan gara2 perseteruan dewa matahari ato dewi bulan ama si Rahu...=_="

cape gw...haizzz.... :|

Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan bukan karena perseteruan Suriya-Candima dengan Rahu. Keduanya adalah murni fenomena alam. Tapi Rahu memiliki kemampuan untuk menciptakan fenomena "gerhana buatan".

Omong-omong soal gerhana, avatar Anda sendiri itu gerhana yah? ;D

Yup gerhana Matahari...

ahh...

ngaco kamu...

jelas2 ini Sutta lage jelasin proses gerhana, bukan?...

well..gw juga gk pasti...=_="

El Sol

Quote from: fabian c on 09 April 2010, 12:02:54 AM
Quote from: El Sol on 08 April 2010, 11:39:52 PM
Quote from: Edward on 08 April 2010, 11:36:36 PM
klo menurut gw, soal nibbana mah, ketiga aliran inti-nya setuju dengan "antara ada dan tiada, kebahagiaan tertinggi" .

which is something that is scientifically unproven and logically unthinkable...

Nibbana itu terlalu vague, sampe gw sempet ngerasa kalo itu gk exist..

sebuah teori yg tidak bisa dibuktikan..:D

Bukti idup(ato mati) Nibbana cuma sang Buddha...well, he's gone now, and we'll never know that he really attained Nibbana or not..darou?

Raja Milinda bertanya: "apakah Nibbana ada?, "
Bhikkhu nagasena  menjawab, "Nibbana ada baginda"
Raja Milinda bertanya lagi: "Bila demikian coba buktikan kepada saya"
Bhikkhu Nagasena menjawab,"Sekarang saya bertanya kepada baginda: apakah menurut baginda gunung Himalaya ada?"
Raja Milinda menjawab,"Gunung Himalaya ada bhante"
Bhikkhu Nagasena, "Coba buktikan kepada saya baginda"
Raja Milinda menjawab, "Wah itu tidak mungkin bhante, saya tak dapat membawa Himalaya kesini untuk diperlihatkan, bhante sendiri yang harus kesana untuk membuktikan".
Bhikkhu Nagasena menjawab, "Demikian juga dengan Nibbana baginda, Saya tak dapat membawa Nibbana untuk diperlihatkan kepada baginda, untuk membuktikannya baginda sendiri yang harus mencapainya"

(kira-kira demikian percakapan antara raja Milinda dan Bhikkhu Nagasena)

_/\_

sapa yg pernah capai Nibbana??...

oh si A bilang dia capai Nibbana..

oh si B bilang dia pernah ke Himalaya..

well, mereka mungkin boong...darou?

El Sol

Quote
Kedua sutta mengenai penangkapan Candima –dewa bulan- dan Suriya –dewa matahari- mencakupkan syair-syair yang pasti berfungsi sebagai mantra untuk menghentikan gerhana bulan dan matahari (2:9, 10)

source http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=1263

pencet aja CTRL+F trus masukin " Candima"

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

setao gw liat sebelumnya ngejelasin rasa sirik rahu dan insidentil yang terus ditengahi Sang Buddha.
gak dijelasin terus menerus.

lagipula kepercayaan rahu menelan bulan udah dari dulu sebelon Sammasambuddha ada, waktu rahula lahir misalnya.

kemungkinan besar ada kejadian juga sebelonnya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days